Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Kinerja Fresh Water Generator Di Kapal AHTS PETEKA 5401: Iing Mustain, Abdurohman, Haris Rahmanto Iing Mustain; Abdurohman; Haris Rahmanto
Nama Jurnal Akmi Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Sitektransmar Vol. 1 No. 2 November 2019
Publisher : LPPM AKMI SUAKA BAHARI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51578/j.sitektransmar.v1i2.3

Abstract

Fresh water is one of the primary needs on board. Shortage of fresh water on board, has a considerable risk, and to overcome the problem of lack of fresh water, commercial vessels are generally equipped with fresh water generators where the aircraft works with the process of evaporating seawater in the evaporator and seawater vapor is cooled with the way condensation in the distillation plane to produce fresh water. The fresh water genertaor parts are Evaporator, Condenser, Demister, Water ejector, Ejector Pump, and Destillate Pump. Then the Cause of Declining Freshwater Production in Fresh Water Generators is a decrease in fresh water production in fresh water generators. As for how to overcome so that the production of fresh water produced by fresh water generators does not decrease ie when the evaporator plate is cleaned, make sure the gasket on the plate must be in good condition, then cleaned from the crust attached to the plate, once every six months the nozzle and diffuser ( throwers) are removed and examined. And check the ejector pump for leaks and from corrosion such as impellers, casings, rings and shafts. In generating data the author uses descriptive research that is used to find the broadest possible knowledge of the object of research at a particular time. Descriptive research is research whose purpose is to explain or describe an event, condition, object whether a person, or everything related to variables that can be explained using either numbers or words. Keywords : Fresh Water Generator, Evaporator, Ejector Pump Air tawar merupakan salah satu kebutuhan primer di atas kapal. Kekurangan air tawar di atas kapal, mempunyai resiko yang cukup besar, dan untuk mengatasi masalah kekurangan air tawar, kapal-kapal niaga pada umumnya dilengkapi dengan fresh water generator dimana pesawat ini bekerja dengan proses menguapkan air laut di dalam evaporator dan uap air laut didinginkan dengan cara kondensasi di dalam pesawat destilasi sehingga menghasilkan air tawar. Bagian-bagian fresh water genertaor adalah Evaporator, Kondensor, Demister, Air ejektor, Pompa ejektor, dan Pompa destillate. Kemudian Penyebab Menurunnya Produksi Air Tawar Pada Fresh Water Generator adalah menurunnya produksi air tawar pada fresh water generator. Adapun cara mengatasi agar produksi air tawar yang di hasilakan fresh water generator tidak menurun yaitu pada saat plat evaporator dibersihkan, pastikan gasket pada plat harus dalam kondisi baik, kemudian dibersihkan dari kerak-kerak yang menempel pada plat, setiap enam bulan sekali nozzle dan difuser (penyembur) dilepas dan diperiksa. Dan periksa pompa ejektor dari kebocoran dan dari korosi seperti impeller, casing, ring, dan shaft. Dalam menghasilkan data penulis menggunakan penelitian deskriptif yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik menggunakan angka-angka maupun kata-kata. Kata Kunci : Fresh Water Generator, Evaporator, Pompa Ejektor
Metode Perawatan Sistem Pelumasan Untuk Menunjang Kinerja Motor Induk Di Atas Kapal KM. DJO Pada PT. DHARMA BAHARI RIAU: Iing Mustain, Taufik Hidayat, Abdurohman Iing Mustain; Taufik Hidayat; Abdurohman
Nama Jurnal Akmi Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Sitektransmar Vol. 1 No. 1 Mei 2019
Publisher : LPPM AKMI SUAKA BAHARI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51578/j.sitektransmar.v1i1.9

Abstract

Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal KM. Djo No.2 pada PT. Dharma Bahari Riau a) proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b) memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c) upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode penelitian deskriktif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo. No. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk diatas kapal KM. Djo No.2 menggunakan sistem pelumasan carter kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal.
PENTINGNYA MENJAGA PERAWATAN CENTRAL AIR CONDITIONER SESUAI PETUNJUK MANUAL BOOK DI KAPAL M.V TUNA QUEEN Yeyen Herlina; Teni Hadiyani; Abdurohman
Majalah Ilmiah Gema Maritim Vol 23 No 1 (2021): Gema Maritim Vol 23 No 1 tahun 2021 tanggal 31 Maret 2021
Publisher : Politeknik Bumi Akpelni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.745 KB) | DOI: 10.37612/gema-maritim.v23i1.114

Abstract

Dengan mesin penyejuk udara ini pengaturan udara dalam ruangan akomodasi kapal dapat dilakukan sesuai dengan suhu ruang akomodasi yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa tidak tercapainya suhu ruangan akomodasi yang diharapkan, faktor apa apa yang membuat tekanan kondensor menjadi tinggi dan penyebab penanganan air conditioner di kapal tidak optimal. Sistem air conditioner kurang mendapat perawatan dan pemeliharaan yang teratur, sehingga proses pendinginan terganggu. Sistem Air Conditioner belum bekerja dengan baik karena kurangnya dilakukan pengawasan-pengawasan yang rutin dan pengecekan terhadap temperatur, tekanan dan bagian-bagian pendukung lainnya dari sistim. Masinis kurang pengetahuan baik teori maupun praktek, dan belum berpengalaman sehingga gangguan-gangguan yang terjadi sebetulnya tidak seberapa, namun menjadi kerusakan yang lebih besar dan akhirnya mengganggu kinerja sistem air conditioner secara keseluruhan. Belum dilaksanakannya perawatan dan pemeliharaan yang teratur dan terencana sehingga setiap kegiatan tidak tercatat (di dalam log book) sehingga sulit bagi seorang Masinis untuk menganalisa kerusakan yang terjadi dan apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
Jumping Ship Crew In Cruise Ship Crew Recruitment At PT. CWT Nabila Nurul Ikhlas; Mustain, Iing; Abdurohman; Darsono, Nono
Nama Jurnal Akmi Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Sitektransmar November 2024
Publisher : LPPM AKMI SUAKA BAHARI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51578/j.sitektransmar.v6i2.80

Abstract

The purpose of the study was to determine the flow of the cruise ship crew recruitment process at PT. CWT, to find out what obstacles are experienced when recruiting cruise ship crew, and to find out a crew to meet the targets of the Norwegian Cruise Line. The study used a qualitative descriptive approach to case studies in the selected objects. Data collection in the study used data triangulation, namely observation, interviews, and documentation. The object of the study is PT. CWT Bandung. The results of the study were obtained. There are several factors that make crew take a long time to join or even cancel joining due to several factors that still often occur. The factors found in the recruitment process for ship crew at PT. CWT are often incomplete document requirements from the crew who apply or there are still many crew who are not proficient in English because they are required to take a marlin test whose results must be 70% and the interview must also be in English. Efforts were made to meet the target of Norwegian Cruise Line to always fill every position that was needed, seeking relations such as shipping schools to be informed that there were vacancies for certain positions that were needed.
Peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam Pengembangan Keterampilan Prestasi Siswa SMAN 1 Sambit Abdurohman
Excelencia: Journal of Islamic Education & Management Vol. 5 No. 01 (2025): Excelencia: Journal of Islamic Education & Management
Publisher : Pascasarjana IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/excelencia.v5i01.4226

Abstract

Organisasi Siswa Intra Sekolah atau juga disebut dengan OSIS. OSIS memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan prestasi siswa di sekolah. OSIS juga merupakan salah satus wadah untuk kreativitas siswa. Biasanya osis menyediakan platform bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas siswa melalui lomba-lomba, pentas seni, atau pameran karya dan sebagainya yang mana sudah dirangkum dalam sebuah program yang telah disusun oleh OSIS dan dengan persetujuan pihak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui, perencanaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dalam keaktifan dalam mengasah serta meningkatkan keterampilan prestasi siswa SMAN 1 Sambit Ponorogo. (2) Mengetahui, pelaksanaan organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 sambit Ponorogo terhadap pengembangan keterampilan prestasi siswa. (3) Mengetahui, cara evaluasi organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 sambit Ponorogo terhadap pengembangan keterampilan prestasi siswa. Untuk menjawab seluruh pertanyaan diatas, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun sumber data didapatkan dari beberapa narasumber yaitu pembina OSIS, anggota OSIS, dan beberapa siswa. Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model Johnny Saldana yaitu reduksi data, penyajian data, dan Drawing and Verifying Conclusions. Berdasarkan hasil analisa data ditemukan bahwa: (1) Dalam proses perencanaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) SMAN 1 Sambit melakukan sistem perencanaan secara terstruktur mulai dari menganalisis kebutuhan dan potensi siswa hingga evaluasi (2) Pelaksanaan yang dilakukan terkait proses pengembangan keterampilan siswa di SMAN 1 Sambit yakni OSIS sebagai penyelenggara serta fasilitator dalam kompetisi kegiatan akademik maupun non akademik. (3) Dalam memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh OSIS SMAN 1 Sambit terkait pengembangan keterampilan tersebut agar benar-benar berkontribusi positif bagi siswa, Evaluasi dilakukan secara sistematis mulai dari Penilaian Terhadap Pelaksanaan hingga refleksi.
Application of RED and PCQ Algorithms for Network Traffic Management in CBT Systems Prastika Indriyanti; Abdurohman; Rahman Hakim; Adi Affandi Rotib; Silviana Windasari
Elkom: Jurnal Elektronika dan Komputer Vol. 18 No. 1 (2025): Juli : Jurnal Elektronika dan Komputer
Publisher : STEKOM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/tcjwkj28

Abstract

The digital transformation in education has encouraged the adoption of computer-based tests (CBT) using video content, which demands stable and efficient network performance. This study aims to evaluate the performance of two queue management algorithms, namely Random Early Detection (RED) and Per Connection Queue (PCQ), in maintaining the quality of service (QoS) of school networks during online video-based examinations. A case study approach was applied using a real network topology in a school environment, and QoS parameters such as throughput, delay, packet loss, and jitter were measured. The implementation was conducted using a MikroTik RB450Gx4 router configured with simple queue settings for each algorithm. The results show that PCQ provides more consistent performance under high user loads, achieving an average throughput of 56,482 bps and lower delay compared to RED. Conversely, RED performs better in scenarios with a small number of users. The study recommends using PCQ for networks with dynamic and dense user environments, while RED is more suitable for low-traffic conditions where latency stability is crucial. These findings offer practical guidance for managing bandwidth and improving the quality of CBT delivery in educational settings.