Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Kesesuaian Lokasi Peternakan Ayam Di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Kurniadi, Indra; Muhibuddin, A.; Aksa, Kamran
Urban and Regional Studies Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v7i1.5271

Abstract

Salah satu komoditi peternakan yang umum dipelihara yaitu ayam broiler, ada beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk membuat lokasi peternakan dan kesesuaian lokasi peternakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga membuat usaha peternakan berhasil dan mampu memenuhi kebutuhan pangan hewani. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam membuat lokasi peternakan ayam broiler di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten sinjai serta menganalisa kesesuaian lokasi peternakan dengan aturan atau standarisasi yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus dan analisa data spasial, Teknik pengumpulan data digunakan adalah kuesioner dan Pengukuran dengan menggunakan skala Liekert. Adapun teknik pengumpulan data spasial dilakukan dengan survey lokasi dan pengambilan titik koordinat serta pengumpulan data spasial yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk membuat lokasi peternakan ayam broiler di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai adalah modal (Sangat Setuju); jaminan pasar (Sangat Setuju); jaminan harga dan nilai ekonomis (Sangat Setuju). Faktor yang paling berpengaruh kepada masyarakat untuk membuat lokasi peternakan ayam broiler adalah jaminan harga dan diketahui kesesuaian lokasi peternakan ayam broiler bahwa dari 37 lokasi peternakan yang ada di Kecamatan Sinjai Timur terdapat 18 Lokasi dengan klasifikasi sangat Sesuai, 5 lokasi dengan klasifikasi Sesuai dan 14 lokasi dengan klasifikasi tidak sesuai. One of the livestock commodities that is commonly kept is broiler chickens. There are several factors that influence the community to determine the location of the farm and the suitability of the farm location in accordance with applicable regulations so as to make the livestock business successful and able to meet animal food needs. This research aims to analyze the factors that influence the community in establishing a broiler chicken farming location in East Sinjai District, Sinjai Regency and analyzing the suitability of the farming location with applicable regulations or standards. The research method used is the census method and spatial data analysis. The data collection technique used is a questionnaire and measurements using the Liekert scale. The spatial data collection technique is carried out by surveying locations and taking coordinate points as well as collecting existing spatial data. The research results show that the factors that influence the community to create a location for broiler chicken farming in East Sinjai District, Sinjai Regency are capital (Strongly Agree); market guarantee (Strongly Agree); guaranteed price and economic value (Strongly Agree). The factors that have the most influence on the community in establishing a broiler chicken farming location are price guarantees and it is known that the suitability of the broiler chicken farming location is that of the 37 farming locations in East Sinjai District, there are 18 locations with the classification Very Suitable, 5 locations with the Suitable classification and 14 locations with inappropriate classification.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI KENTANG UNTUK MEWUJUDKAN SENTRA KENTANG UNGGUL DI KECAMATAN ULU ERE, KABUPATEN BANTAENG Muhibuddin, A.; Boling, Jeferson; Fatmawati, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10138

Abstract

The main problem faced by the Potato Farmer Group (FG) in the Ulu Ere Sub-District, Bantaeng Regency, South Sulawesi is the lack of knowledge about seedling management, cultivation and distribution of seeds, and processing of potato products. The purpose of this empowerment program is to increase FG participation in efforts to increase production, quality, seed clustering and processing of potato products. The methods used in achieving the program's objectives are counseling, demonstrating, and action research with stages as follows: a. Socialization, discussion of in the FG and community leaders, b. Empowerment of FG which includes demonstration plot of G2 potato (basic seed), and c. The development phase includes demonstration of the G3 (staple seed) potato cultivation area and improvement of the seed clustering system and processing of potato products. The results of the empowerment program show that: a. Demonstration plots for seedlings of G2 seedlings improves health, growth and seed production (18 tons/ha) and (b) Demonstration area of G3 potato seed cultivation increases health, growth, quality and seed production (20 tons/ha), and (c). It improves the ability of FG and their families in seed clustering, and processing of potato products (cake donuts, chips and potato chips).Keywords: Empowerment, farmer groups, potatoes.ABSTRAKPermasalahan utama yang dihadapi Kelompok Tani (KT) kentang di Wilayah Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan adalah masih rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan pembibitan, budidaya, dan distribusi benih, serta pengolahan hasil kentang. Tujuan program pemberdayaan ini adalah meningkatkan partisipasi KT dalam melakukan usaha peningkatan produksi, mutu, klasterisasi benih dan pengolahan hasil kentang. Metode yang  digunakan dalam pencapaian tujuan program adalah penyuluhan, peragaan, dan kaji tindak dengan tahapan: a. Sosialisasi, diskusi KT dan tokoh masyarakat, b. Pemberdayaan KT yang meliputi demonstrasi plot pembibitan kentang G2 (benih dasar), dan c. Pengembangan yang meliputi demonstrasi area budidaya kentang G3 (benih pokok) dan perbaikan sistem klasterisasi benih dan pengolahan hasil kentang. Hasil program pemberdayaan menunjukkan bahwa: (a) Demonstrasi plot pembibitan benih kentang G2 meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan produksi benih (±18 ton/ha); (b) Demonstrasi area budidaya benih kentang G3 meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, mutu  dan produksi benih (±20 ton/ha), dan (c) Meningkatkan kemampuan KT dan keluarganya dalam klasterisasi benih, dan pengolahan hasil kentang (Donat, Kripik dan Perkedel kentang).Kata kunci: Pemberdayaan, kelompok tani, kentang.
Analisis Alih Fungsi Lahan Pertanian pada Kawasan Rawan Bencana di Kota Batu Reza, Mohammad; Surya, Batara; Akil, Arifuddin; Nasution, Muhammad Arief; Muhibuddin, A.; Saleh, Haeruddin; Manaf, Murshal; Barkey, Roland Alexander
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 9 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v9i2.29343

Abstract

Alih fungsi lahan pertanian di Kota Batu menjadi kawasan permukiman dan wisata telah meningkat signifikan dalam satu dekade terakhir, terutama di kawasan rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perubahan penggunaan lahan di Kota Batu pada periode 2013-2023, dengan menggunakan metode kualitatif berbasis analisis spasial melalui Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan luas lahan pertanian di kawasan rawan bencana. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan potensi kerugian lingkungan dan risiko bencana tetapi juga mengancam keberlanjutan ketahanan pangan lokal yang menjadi penyangga kehidupan masyarakat. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan tata ruang berbasis risiko yang lebih terintegrasi untuk mengelola tekanan alih fungsi lahan. Selain itu, diperlukan kebijakan mitigasi bencana yang lebih komprehensif guna mengurangi dampak dari pembangunan yang tidak terkendali. Studi ini memberikan rekomendasi strategis untuk mendukung tata kelola lahan yang berkelanjutan, pengelolaan risiko bencana yang lebih efektif, serta pelestarian fungsi ekologis dan ekonomi kawasan pertanian di Kota Batu.