ABSTRACT Taboo language is a type of language that is prohibited to use in everyday communication. In addition to violating the ethics of politeness in communication, it is also very worrying if spoken to children because it can affect the development of the child's language. The influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language is the focus of this study. The purpose of this study is to describe the influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language in Jero Puri Village (Psycholinguistic study). This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques in this study use interview, recording, and tapping techniques. The results of this study are: (1) family domain, taboo language that is often spoken in the family domain such as: godek, basong, bawi, batu mate, tolang tele ninaq; (2) community domain, taboo language is also often spoken in the community environment such as: setan, ubek, basong. In conclusion, the influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language is in the family and community domains. Several families and the community in general often speak the language. Keywords: Taboo Language, Children’s Language Development, Bahasa Sasak ABSTRAK Bahasa tabu merupakan jenis bahasa yang dilarang untuk digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Selain melanggar etika sopan santun dalam komunikasi, juga sangat dikhawatirkan bila diucapkan kepada anak-anak karena dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Pengaruh bahasa tabu dalam bahasa sasak terhadap perkembangan bahasa anak menjadi fokus dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang pengaruh bahasa tabu dalam bahasa Sasak terhadap perkembangan bahasa anak di Desa Jero Puri (Kajian psikolinguistik). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, dan sadap. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) ranah keluarga, bahasa tabu yang sering diucapkan dalam ranah keluarga seperti: godek, basong, bawi, batu mate, tolang tele ninaq; (2) ranah masyarakat, bahasa tabu juga kerap diucapkan dalam lingkungan masyarakat seperti: setan, ubek, basong. Kesimpulannya, pengaruh bahasa tabu dalam bahasa sasak terhadap perkembangan bahasa anak terdapat dalam ranah keluarga dan masyarakat. Beberapa keluarga dan masyarakat secara umum kerap mengucapkan bahasa tersebut.