Rahmatulloh, Arief
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

A LOW-COST ADSORBENT COCONUT WASTE ASH ACTIVATED NaCl FOR METHYLENE BLUE REMOVAL Pujiana, Nurliza; Yulianti, Eny; Rahmatulloh, Arief; Khalifah, Susi Nurul; Istighfarini, Vina Nurul
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 12, No 2 (2020): April
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/neu.v12i2.8208

Abstract

Removal methylene blue from water using coconut waste ash activated by NaCl is studied in this paper. The characteristic of morphology and pore structure of coconut waste ash is analyzed using SEM, show that pores were formed after activation. XRF analysis revealed that the coconut waste ash before activation contains 20,19 % of Si. The effect of NaCl concentration on the adsorption behavior is investigated. The results show that the optimum concentration of NaCl to activating the coconut waste ash is 300 ppm. The adsorption capacity of coconut waste ash without activation, NaCl-activated coconut waste ash on 200 ppm, 300 ppm, and 400 ppm is 1.103 mg/g, 1.152 mg/g, 1.2102 mg/g, and 1.1109 mg/g respectively.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEKSTIL DENGAN MEMANFAATKAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI KARBON AKTIF MENGGUNAKAN AKTIVATOR NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) Susanto, Larisa Maharani; Rahmatulloh, Arief; Endarto, Saifudin Juli
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i1.6893

Abstract

Indonesia memiliki beragam aktivitas industri, dan hampir semua kegiatan industri tersebut menghasilkan berbagai jenis limbah termasuk limbah padat, limbah cair, limbah gas, serta limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Terutama hal ini berlaku pada industri tekstil PT Behaestex, industri ini sering memanfaatkan zat pewarna untuk menciptakan warna pada produksi pembuatan sarung. Terdapat berbagai cara dalam penanggulangan masalah limbah cair tekstil baik secara fisika maupun kimia, salah satunya adalah adsorpsi. Adsorpsi merupakan salah satu metode penyerapan fluida, cairan maupun gas dimana zat terserap (adsorbat) terikat oleh zat penyerap (adsorben) pada permukaannya. Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai adsorben adalah tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis efektivitas adsorben tongkol jagung yang diaktivasi dengan natrium hidroksida (NaOH) dalam mengurangi nilai kadar warna (PtCo), TSS, dan COD pada pengolahan limbah cair industri. Variabel yang dianalisis meliputi waktu aktivasi tongkol jagung dengan NaOH serta massa adsorben tongkol jagung setelah proses aktivasi. Metode yang digunakan adalah adsorpsi batch dengan kecepatan pengadukan 250 rpm. Analisis yang dilakukan meliputi uji daya serap iodin, pengujian TSS, COD, serta pengukuran kadar warna (PtCo). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dari tongkol jagung efektif dalam mengurangi nilai TSS dan COD dalam limbah cair tekstil. Penurunan nilai COD dan TSS terbesar terjadi pada karbon aktif yang diaktivasi dengan NaOH selama 48 jam dengan massa adsorben 200 gram.
PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BIOSORBEN TERAKTIVASI ASAM NITRAT (HNO3) PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL Dawuriyah, Masnia Syarifatul Aimma; Rahmatulloh, Arief; Endarto, Saifudin Juli
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i2.6735

Abstract

Industri tekstil terus berkembang dengan adanya permintaan pasar yang terus meningkat secara signifikan. Banyaknya permintaan akan diikuti terjadinya peningkatan risiko kerusakan lingkungan  yang ditimbulkan dari  pembuangan limbah jika tidak didasari dengan cara pengolahan yang benar dan hanya dilepaskan secara langsung ke badan sungai. Berbagai metode dilakukan untuk pengolahan limbah cair tekstil salah satunya adalah adsorpsi dengan bantuan adsorben. Biosorben merupakan adsorben alami yang berasal dari alam. Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai biosorben adalah tongkol jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas biosorben tongkol jagung yang teraktivasi asam nitrat (HNO3) terhadap penurunan nilai PtCo, TSS, dan COD pada pengolahan limbah cair PT Behaestex Pandaan. Variabel yang digunakan adalah lama aktivasi tongkol jagung dengan aktivator HNO3 (24 jam dan 48 jam),serta massa biosorben tongkol jagung setelah dilakukan proses aktivasi (150, 170, dan 200 gram). Proses adsorpsi yang digunakan adalah secara batch dengan kecepatan pengadukan 250 rpm. Analisis yang digunakan adalah uji daya serap iodin, uji TSS, COD, dan kadar warna (PtCo). Hasil penelitian menunjukkan kondisi terbaik biosorben tongkol jagung terhadap penurunan kadar warna, COD, dan TSS adalah biosorben tongkol jagung yang teraktivasi menggunakan HNO3 selama 48 jam dengan massa adsorben 175 gram.
PERANCANGAN JALUR PIPA SIRKULASI CHILLER DI PERUSAHAAN KOSMETIK LOKAL INDONESIA Hamzah, Achmad Rifa'i; Rahmatulloh, Arief
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i3.3747

Abstract

Sistem pendingin merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk kebutuhan penunjang proses produksi. Penambahan unit chiller juga akan berpengaruh terhadap jalur perpipaan. Headloss pada jalur perpipaan harus dihitung untuk merancang jalur pipa baru pada unit chiller agar supply fluida pada unit chiller tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas pompa yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida ke dalam jalur pipa sirkulasi chilled water. Pompa yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pompa jenis sentrifugal. Perhitungan dilakukan dengan melakukan studi literatur yang berkaitan dengan topik penelitian, dilanjutkan dengan melakukan pengukuran di lapangan untuk kemudian hasil pengukuran diaplikasikan ke dalam gambar sebagai acuan untuk perhitungan headloss pada jalur pipa sirkulasi chilled water. Didapatkan desain jalur pipa sirkulasi chiller berupa gambar 3D dan headloss pada pipa sirkulasi chilled water sebesar 28,006 m dengan minor + major loss sebesar 16,7969 m, panjang pipa adalah 36,27 m, dan elevation head sebesar 5,16 m. Spesifikasi pompa yang diperlukan untuk mengalirkan fluida chilled water harus memenuhi head minimal 28 meter. Spesifikasi pompa yang kurang dari kebutuhan menyebabkan fluida tidak dapat dialirkan dengan maksimal dan kinerja pompa maupun motor semakin berat.
ANALISIS EFISIENSI BOILER FIRE-TUBE PADA PRODUKSI STPP DI PT PETROCENTRAL GRESIK MENGGUNAKAN METODE LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG Wicaksana, Sandi Putra; Rahmatulloh, Arief; Subandi, Rachmad
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i3.3777

Abstract

Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap (steam). Steam (uap) pada Boiler dihasilkan dengan cara memanaskan air dalam wadah dengan bantuan panas dari bahan bakar. Boiler yang digunakan dalam proses produksi PT Petrocentral merupakan jenis Boiler fire tube. Boiler  dengan  efisiensi  rendah dapat menyebabkan pemborosan konsumsi energi dan bahan bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efisiensi yang dihasilkan dari Boiler di PT Petrocentral dan mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi selisih dari kedua metode perhitungan efisiensi Boiler pada PT Petrocentral. Pada penelitian ini dilakukan analisis efisiensi Boiler berbahan bakar natural gas yang terdapat di PT Petrocentral Gresik dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Berdasarkan perhitungan efisiensi pada Boiler yang ada pada PT Petrocental, didapati pada metode langsung (Direct Method) diperoleh efisiensi sebesar 86% dan perhitungan efisiensi pada metode tidak langsung (Indirect Method) diperoleh efisiensi sebesar 80,79%. Faktor penyebab adanya selisih dari kedua metode ini adalah pada metode langsung tidak menghitung panas yang dapat terbuang seperti kehilangan panas yang diakibatkan oleh gas buang kering, penguapan air sebab adanya H2, kehilangan panas oleh kadar air dalam udara, kehilangan panas karena radiasi, dan kehilangan lain yang tidak terhitung. Sedangkan pada metode tidak langsung hanya menghitung kemungkinan panas yang dapat terbuang (heat losses).
PENGARUH PEMBERIAN ASAM AKTIF TERHADAP PH SURFAKTAN SEBAGAI BASE CLEANSER Firdaus, Refrina Charissadi; Rahmatulloh, Arief
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4244

Abstract

Kosmetik merupakan kebutuhan penting untuk saat ini, salah satunya adalah cleanser. Cleanser semakin dikembangkan dengan cara pemberian fungsi lain, seperti mencerahkan, menghilangkan kerutan, dan lainnya di samping fungsi utamanya sebagai pembersih, yaitu dengan cara pemberian bahan aktif, seperti asam aktif. Sifat asam aktif yang memiliki pH rendah berbanding terbalik dengan pH umum dari produk cleanser yang mengandung bahan utama berupa surfaktan. Perbedaan pH ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pH dan dapat berbahaya untuk kulit manusia, sehingga perlu diteliti surfaktan yang memiliki pH stabil setelah diinkorporasikan dengan asam aktif. Pada penelitian ini, digunakan 5 jenis surfaktan berupa cocamidopropyl betainee, sodium olefin sulfonate, sodium lauroyl sarcosinate, sodium methyl cocoyl taurate, dan sodium lauroyl methyl isethionate. Sedangkan asam aktif yang digunakan adalah lactic acid, salisylic acid, glycolic acid, gluconolactone, citric acid, mandelic acid, succinic acid, dan kojic acid. Pengamatan dilakukan dengan tes stabilitas sediaan di dalam kondisi suhu ruang dan suhu oven 50°C selama 7 hari. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa surfaktan yang memiliki pH stabil setelah diinkorporasi dengan asam aktif adalah sodium methyl cocoyl taurate.
PERBANDINGAN ANALISIS PARAMETER MOISTURE CONTENT FLAVOUR POWDER MENGGUNAKAN MOISTURE ANALYZER DAN OVEN Rodhiyah, Rodhiyah; Rahmatulloh, Arief; Firdaus, Refrina Charissadi
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i1.4877

Abstract

Moisture content merupakan kadar air yang dimiliki oleh setiap produk makanan. Moisture atau kadar air dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur yang dapat memengaruhi ketahanan suatu produk, oleh karena itu perlu dilakukan analisa moisture content pada produk sebelum produk diedarkan dipasaran. Pada penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai produk makanan dan perisa rasa. Kemudian parameter moisture content dianalisa menggunakan dua metode drying atau pengeringan yaitu menggunakan alat moisture analyzer dan oven. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh perbandingan antara nilai moisture content yang dianalisa menggunakan alat moisture analyzer dan oven sehingga dilakukan variasi pada sampel yang digunakan sebagai variabel bebas yaitu massa sampel 1 gram, 2 gram, dan 3 gram serta suhu operasi dari alat yaitu 50°C,60°C, 70°C, 80°C, 90°C, 100°C, 110°C, 120°C, 130°C, dan 140°C. Data yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan dan di plotkan pada grafik untuk mengetahui nilai perbandingan moisture content dari flavour powder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan moisture analyzer lebih efektif dan efesien untuk menganalisa parameter moisture content dibandingkan dengan oven karena dalam proses drying tidak membutuhkan waktu yang lama serta nilai moisture content yang dihasilkan lebih akurat.