Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA BALILOKU, KECAMATAN WANUKAKA, KABUPATEN SUMBA BARAT Dedu Ngara, Delvisari; Purimahua, Sintha Lisa; Ruliati, Luh Putu; Roga, Anderias Umbu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43212

Abstract

Penggunaan pestisida dalam pertanian masih menjadi penyebab utama risiko kesehatan bagi petani. Masih sering dijumpai kasus keracunan pestisida yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan perilaku penggunaan yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian keracunan pestisida pada petani di Desa Baliloku, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel berjumlah 79 petani yang dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan lembar observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,030), dan cara penggunaan pestisida (p=0,001) dengan kejadian keracunan pestisida. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tindakan setelah penyemprotan (p=0,496) dan waktu penyemprotan (p=0,356) dengan kejadian keracunan. Mayoritas petani masih menggunakan pestisida dengan cara yang berisiko (81,01%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan cara penggunaan pestisida memengaruhi peningkatan risiko keracunan pestisida pada petani, sementara tindakan setelah penyemprotan dan waktu penyemprotan tidak berpengaruh secara signifikan.
DETERMINAN KELELAHAN KERJA PADA PETANI UBI DI DESA NDETUNDORA 3 KECAMATAN ENDE Geru, Mariana Wadhi Songo; Ruliati, Luh Putu; Mado, Fransiskus G.; Purimahua, Sintha Lisa
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45690

Abstract

Kelelahan kerja adalah suatu keadaan yang dialami oleh setiap pekerja yang mengakibatkan menurunnya produktivitas dan kemampuan kerja sehingga pekerja merasa tidak sanggup lagi untuk melakukan suatu aktivitas. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jam kerja, beban kerja, sikap kerja, kebiasaaan merokok, dan perilaku ketidakpatuhan dalam penggunaan APD. Petani merupakan salah satu sektor informal yang rentan mengalami kelelahan kerja yang diakibatkan jam kerja yang panjang, beban kerja fisik yang berat dan sikap kerja yang tidak alamiah yang dapat menurunkan produktivitas kerja dan risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kelelahan kerja pada Petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelompok petani ubi dengan jumlah sampel sebanyak 58 orang yang dipilih menggunakan teknik proporsional. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel jam Kerja (p=0,001), beban Kerja (p=0,040), dan sikap Kerja (p=0,035) dengan kelelahan kerja pada petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Sedangkan variabel kebiasaan merokok (p=0,061) dan penggunaan APD (p=0,072) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja pada petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan waktu istirahat di sela pekerjaan dan melakukan peregangan untuk memulihkan otot-otot kerja yang lelah dan kram akibat jam kerja yang panjang dan sikap kerja yang tidak sesuai sebagai upaya dalam mencegah kejadian kelelahan kerja dan bisa meningkatkan produktivitas kerja.Kata Kunci : Beban Kerja, Jam Kerja, Kelelahan Kerja, Sikap Kerja, Daftar Pustaka : 30 (2019-2023)
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS(MSDs) PADA PENGRAJIN TENUN IKAT DI DESA RAPORENDU KECAMATAN NANGAPANDA KABUPATEN ENDE Lede, Christin Paula; Ruliati, Luh Putu; Purimahua, Sintha Lisa; Ratu, Jacob Matheos
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47891

Abstract

Penyakit akibat kerja merupakan masalah yang cukup banyak ditemui di Indonesia, salah satu gangguan dari penyakit akibat kerja yang banyak terjadi ialah Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan akibat kerja yang sering dialami oleh pekerja di sektor informal, termasuk Pengrajin Tenun Ikat. Aktivitas menenun yang dilakukan dalam waktu lama dengan posisi tubuh yang statis dan tidak ergonomis dapat menyebabkan gangguan pada sistem otot dan rangka, seperti nyeri pada leher, bahu, punggung, tangan, hingga kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pengrajin Tenun Ikat di Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende. Metode penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain cross sectional, yang dilakukan pada bulan Mei-Juli 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pengrajin Tenun Ikat yang berada di Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende berjumlah 350 orang. Sampel penelitian berjumlah 53 responden. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 4 variabel yang berhubungan  dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) yaitu Masa Kerja(p-value=0,012), Jam Kerja(p-value=0,014),  Sikap Kerja(p-value=0.029)dan Faktor Psikososial(p-value=0.005) dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Oleh karena itu, diperlukan pelatihan tentang postur kerja yang ergonomis, serta pengaturan waktu istirahat guna mengurangi keluhan-keluhan tersebut dan meningkatkan produktivitas kerja