Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI APLIKASI CLASSDOJO SEBAGAI BUKU PENGHUBUNG GURU DI PAUD RABBANI JAKARTA SELATAN Novita, Dian; Wulandari, Septian
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.584 KB) | DOI: 10.30997/qh.v6i2.2290

Abstract

Tujuan pembelajaran akan berjalan dengan baik tentunya harus melibatkan banyak peran yang terlibat di dalamnya. Peran tersebut antara lain adanya peran guru sebagai pengganti orang tua disekolah, siswa yang menjalankan kegiatan pembelajaran, dan juga peran orang tua untuk memonitoring siswa di rumah. Hal ini juga tentunya didukung dengan adanya komunikasi yang baik. Selain itu, untuk memudahkan guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Dengan kata lain, pentingnya buku penghubung antara guru dan orang tua untuk memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dalam mengontrol perilaku siswa. Berdasarkan hal tersebut, tim memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai suatu aplikasi yang dapat di downloat gratis melalui Android yang bernama ClassDojo. Luaran yang akan dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah purwarupa berupa Aplikasi ClassDojo. Dengan adanya aplikasi ini di harapkan dapat membantu para pengajar dapat memberikan penilaian dan mengelola kelas dengan baik. 
Literasi Digital pada Aplikasi LingoDeer untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris di Meadow Green Residence 3 Wilson, Agus; Wulandari, Septian; Sulistiono, Heru
Kapas: Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ks.v3i3.3787

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Meadow Green Residence 3, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, dengan tujuan meningkatkan literasi digital dan keterampilan bahasa Inggris bagi ibu-ibu rumah tangga serta anak-anak. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah penggunaan gadget yang berlebihan oleh anak-anak, kurangnya pemahaman ibu-ibu terhadap aplikasi pembelajaran, serta rendahnya motivasi anak-anak dalam belajar bahasa Inggris. Sebagai solusi, program ini menyediakan pelatihan bagi ibu-ibu dalam menggunakan aplikasi LingoDeer secara efektif untuk membimbing anak-anak dalam belajar bahasa Inggris. Selain itu, dilakukan sosialisasi mengenai pengawasan dan pembatasan penggunaan gadget agar lebih bermanfaat bagi pendidikan. Kegiatan ini mengintegrasikan metode pembelajaran interaktif, seperti permainan bahasa dan sesi membaca bersama, guna meningkatkan motivasi anak-anak dalam belajar. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dari September 2024 hingga Januari 2025 dengan berbagai tahapan, mulai dari observasi lapangan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ibu-ibu rumah tangga lebih mampu memanfaatkan teknologi secara bijak untuk mendukung pendidikan anak-anak. Anak-anak juga mengalami peningkatan motivasi dan keterampilan bahasa Inggris melalui metode pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Target luaran yang dicapai mencakup peningkatan keterampilan literasi digital dan bahasa Inggris bagi ibu-ibu dan anak-anak.
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PENGGUNA TRANSPORTASI MIGO DI SURABAYA WULANDARI, SEPTIAN; MARLENA, NOVI
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.392 KB) | DOI: 10.26740/jptn.v8n2.p%p

Abstract

Kualitas layanan adalah prioritas dalam menjaga hubungan bisnis dengan penyedia layanan dan konsumen. Dengan meningkatkan kualitas layanan dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen akan membeli produk yang sama di perusahaan. Dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk mencari pengaruh kualitas layanan terhadap niat pembelian kembali, pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian kembali pada pengguna transportasi e-Bike Migo di Surabaya. Kuantitatif deskriptif digunakan sebagai metode penelitian. Populasi yang diambil adalah 378. Sampel berjumlah 182. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memiliki pengaruh meminta konsumen terhadap kualitas barang dan memberikan kepuasan kepada konsumen yang membeli produk dan ada pengaruh terhadap minat beli ulang pemilik Migo di Surabaya. Kata Kunci : kualitas layanan, minat beli ulang, kepuasan konsumen
IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PEMILIHAN PENGEMUDI TELADAN DI PT BLUEBIRD Kristianto, Timotius Ade; Suwela, Nandang; Wulandari, Septian
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) Vol 8, No 01 (2024): SEMNAS RISTEK 2024
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/semnasristek.v8i01.7185

Abstract

PT Bluebird adalah salah satu perusahaan transportasi terbesar dan paling terpercaya di Indonesia yang terkenal dengan layanan taksi berkualitas tinggi. Salah satu faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan ini adalah kualitas pengemudinya. PT Bluebird menyadari bahwa kualitas pengemudi sangatlah penting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan pengemudi merupakan kunci keberhasilan dalam industri transportasi. PT Bluebird menghadapi beberapa masalah dalam hal ini yaitu subjektivitas dalam proses pemilihan pengemudi yang bisa menyebabkan penilaian menjadi tidak objektif, pengambilan keputusan yang rumit dalam pemilihan pengemudi dan pengelolaan data yang tidak efisien. Tujuan dari penelitian adalah meningkatkan efisiensi, obyektivitas, dan kualitas pemilihan pengemudi teladan. Penulis memberikan solusi dengan mengimplementasikan metode TOPSIS sebagai sistem pendukung keputusan. Metode ini membantu manajemen mempertimbangkan berbagai kriteria seperti kualitas pelayanan, disiplin, pengetahuan rute, dan catatan kinerja sebelumnya. Metode TOPSIS diimplementasikan untuk merangking pengemudi berdasarkan skor preferensi kuantitatif. Hasil penelitian ini memberikan manfaat dalam hal peningkatan efisiensi dan obyektivitas dalam pemilihan pengemudi teladan.
ANALISIS CLUSTERING PROVINSI BERDASARKAN PREVALENSI STUNTING BALITA MENGGUNAKAN ALGORITMA SINGLE DAN COMPLETE LINKAGE Wulandari, Septian
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) Vol 8, No 01 (2024): SEMNAS RISTEK 2024
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/semnasristek.v8i01.7128

Abstract

Gizi adalah salah satu parameter dalam menilai keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu. Stunting merupakan gangguan dimana laju pertumbuhan pada anak sehingga pertumbuhan tinggi badan dan berat badan pada anak terhambat akibat kekurangan gizi. Balita yang menderita stunting tidak hanya mengalami gangguan pertumbuhan pada fisik, melainkan dapat mengakibatkan anak mudah terserang penyakit, gangguan perkembangan pada otak dan kecerdasan yang mengakibatkan menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Frekuensi prevalensi stunting di Indonesia naik setiap tahunnya terbukti pada tahun 2019 prevalensi stunting pada balita mencapai 35,6% dan pada tahun 2020 sebesar 36,8% Oleh karena itu, permasalahan stunting merupakan permasalahan yang serius dan pemerintah Indonesia harus segera menangani masalah ini. Penanganan stunting yang cepat dan tepat dapat memperlambat pertumbuhan stunting. Data yang diperoleh melalui BPS pada tahun 2018-2022 ditemukan balita yang mengalkami gizi buruk ataupun tinggi badan tidak sesuai dengan usianya dan belum adanya penanganan seperti clustering provinsi yang tepat untuk menanggulangi stunting dan dapat menekan laju pertumbuhan stunting yangkian meningkat. Algoritma yang digunakan pada penelitian ini adalah single linkage dan complete linkage dengan data 34 provinsi di Indonesia dan 11 indikator yang menjadi acuan. Hasil pada penelitian ini menghasilkan 2 cluster dengan cluster 1 beranggotakan 6 provinsi dan cluster 2 beranggotakan 24 provinsi. Algoritma complete linkage menjadi algoritma terbaik dibandingkan algoritma single linkage dengan nilai korelasi chopenetic sebesar 0,8608356.
Clustering Kecamatan Di Kota Bandung Berdasarkan Indikator Jumlah Penduduk Dengan Menggunakan Algoritma K-Means Wulandari, Septian
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): SEMNAS RISTEK 2020
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/semnasristek.v4i1.1688

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Salah satu kota terbesar di Indonesia adalah Bandung. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bandung dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan semakin banyak populasi di Kota Bandung membuat Kota Bandung semakin padat sehingga lahan-lahan pemukiman menjadi semakin padat. Untuk membantu pemerintah dalam menghindari penumpukan penduduk di satu wilayah maka diperlukan clustering jumlah penduduk di setiap kecamatan di Kota Bandung. Oleh karena itu, dilakukan clustering kepada 30 kecamatan di Kota Bandung dengan algoritma K-Means clustering. Tahap penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sebanya 30 kecamatan di kota Bandung, kemudian dilakukan normalisasi data menggunakan min-max normalization, setelah dilakukan normalisasi maka langkah selanjutnya adalah clustering data menggunakan algortma Kmeans, dan tahap terakhir adalah menyimpulkan hasil penelitian. Hasil pada penelitian ini diperoleh 10 cluster yaitu cluster 1 berjumlah 264.137 jiwa, cluster 2 berjumlah 242.241 jiwa, cluster 3 berjumlah 111.152 jiwa, cluster 4 berjumlah 55.705 jiwa, cluster 5 berjumlah 180.904 jiwa, cluster 6 berjumlah 216.705 jiwa, cluster 7 berjumlah 291.338 jiwa, cluster 8 berjumlah 292.947 jiwa, cluster 9 berjumlah 250.362 jiwa, dan cluster 10 berjumlah 575.978 jiwa yang digolongkan sebagai kepadatan penduduk.