Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

Gambaran Kortikal dan Bentuk Kondilus Mandibula Pada Penderita Rheumatoid Arthritis Yang Mengonsumsi Glukokortikoid Dilihat Dari Radiografi CBCT Iswani, Resti; firdaus, Firdaus; Desnita, Eka; Alhayah, Muhammad Mizan; Utami, Ulia Rizky
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 12, No 1 (2025): Vol 12 No 1 (Juni 2025)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v12i1.1863

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran kortikal dan bentuk kondilus mandibula pada penderita rheumatoid arthritis yang mengonsumsi glukokortikoid dilihat dari radiografi CBCT. Metode penelitian ini merupakan deskriptif observasional, yang menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dengan total sampling. Sampel penelitian adalah data primer penderita rheumatoid arthritis dengan beberapa kriteria yang berjumlah 10 sampel. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan radiografi CBCT menggunakan 10 sampel. Hasil penelitian pengukuran tulang kortikal mandibula menggunakan metode mental index dan didapatkan rata-rata tinggi tulang kortikal mandibula pada penderita rheumatoid arthritis yang mengonsumsi glukokortiroid 2,44 mm kortikal kanan dan 2,42 mm kortikal kiri dan pada kondilus mandibula didapatkan banyak terjadi perubahan bentuk kondilus mandibula dari bentuk normal yaitu round, Sehingga terjadi pembesaran ruang sendi kondilus mandibula pada penderita rematik Kesimpulan Penderita yang mengonsumsi glukokortiroid lebih dari 1 tahun mengalami penurunan penebalan tulang atau osteoporosis dan penderita yang mengonsumsi glukokortiroid selama 4 bulan mengalami osteopenia di bagian kortikal mandibula pada radiografi CBCT. Dan pada kondilus mandibula banyak yang mengalami penurunan densitas tulang (osteoporosis) dengan bentuk crocked paling banyak pada penderita rematik yang mengonsumsi obat golongan glukokortikoid dilihat dari radiografi CBCT.
EFEKTIFITAS ESTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum) SECARA TOPIKAL DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA MUKOSA PADA TIKUS PUTIH (Galur Wistar) Kurniawan, Jeffry; Edrizal, Edrizal; Desnita, Eka
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.779 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.24

Abstract

Kesehatan mukosa merupakan suatu hal yang sangat penting dan selalu di perhatikan pada masa modern saat ini, terutama luka pada mukosa yang disebabkan oleh beberapa faktor. Apabila penanganan luka pada mukosa tidak dilakukan secepat mungkin maka akan memasuki kondisi inflamasi. Luka merupakan diskontinuitas dari suatu jaringan. Telah dilakukan penelitian Efektifitas Esktrak Buah Delima (Punica granatum) secara Topikal dalam Proses Penyembuhan Luka Mukosa pada Tikus Putih (Galur Wistar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat ekstrak buah delima (Punica granatum) dalam proses penyembuhan luka mukosa pada tikus putih (Galur Wistar). Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimental Laboratorium. Pembuatan ekstrak buah delima (Punica granatum) dilakukan di Laboratorium Kopertis Wilayah X Padang, Sumatera Barat. Konsentrasi buah delima (Punica granatum) 10%, 5%, 2,5%, 1%, 0,5%, kontrol positif 2,5% hidrocortison dan kontrol negatif tanpa pemberian sediaan apapun dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Andalas, Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar ekstrak buah delima (Punica granatum) 10% dan 5% memberikan efek tidak membaik pada luka mukosa tikus putih (Galur Wistar), sedangkan kadar ekstrak 2,5%, 1% dan 0,5% memberikan efek membaik pada luka mukosa tikus putih (Galur Wistar). Setelah dilakukan uji Anova yang hasilnya terindikasi bahwa pengaruh langsung hari (perawatan) terhadap skor observasi (p<0,05) dalam penyembuhan luka mukosa tikus putih. Kesimpulan dari penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa ekstrak buah delima (Punica granatum) mempunyai efek dalam proses penyembuhan luka mukosa tikus putih (Galur Wistar).