Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TERHADAP PENGETAHUAN PENCEGAHAN RESIKO KEHAMILAN Nirwana, Betanuari Sabda; Nikmah, Anis Nikmatul; Laili, Fauzia; Larasati, Nadya Sukma; Nggiri, Aprilia S.R. May
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.525

Abstract

Latar belakang: Pelayanan kesehatan ibu hamil memerlukan pengawasan selama kehamilan supaya tidak terjadi kehamilan patologis serta mencegah naiknya Angka Kematian Ibu (AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB). Indikator kesehatan ibu hamil merupaka cermin kemampuan setiap bangsa dalam memberikan pelayanan medis terhadap masyarakatnya. Pelayanan kesehatan dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada kehamilan terhadap pengetahuan pencegahan resiko kehamilan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimen, teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling dengan jumlah responden 16 ibu hamil. Analisis data yang digunakan yaitu wilcoxon signed – rank test. Hasil penelitian : ini menunjukkan bahwa dari 16 responden ibu hamil dilakukan diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,014 < (α = 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada Pengaruh Penyuluhan terhadap Perilaku pencegahan resiko kehamilan Pada ibu hamil Di Puskesmas Fak Fak Tengah Provinsi Papua Barat Tahun 2022 Tahun 2022. Sedangkan negative rank: 0, Positive rank : 6, Ties: 10. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya pada kehamilan agar ibu hamil dapat mencegah resiko kehamilan.
HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKAN BASIC BASIC FEEDING RULE DENGAN STATUS GIZI BALITA Saidah, Halimatus; Prasetyanti, Dhita Kris; Laili, Fauzia; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Zakiah, Ika
Jurnal Bidan Pintar Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v6i1.6464

Abstract

Abstrak Masa balita merupakan periode emas (golden period) dalam proses tumbuh kembang anak yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pada usia 0–59 bulan, anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik secara fisik maupun perkembangan otaknya. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, pemenuhan kebutuhan gizi secara optimal menjadi faktor utama yang harus diperhatikan, konsep Basic Basic Feeding Rules atau aturan dasar pemberian makan anak menjadi sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan menggunakan Basic Basic Feeding Rule dengan status gizi balita di Keluarahan Pojok Kota Kediri.  Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, cross sectioanal dan peneltian primer. Populasi adalah orang tua/ibu/bapak dengan anak balita  di Puskesmas Penimbung, jumlah responden dalam populasi ini adalah 96 orang Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan tehnik Simple Random Sampling dan sebagai responden sebanyak 49 orang tua yang mempunyai anak umur 1 – 5 tahun di Kelurahan Pojok. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar  pola pemberikan makan dengan Basic Feeding Rule dengan kategori baik yaitu sebesar 34 responden (69,3%),  sebagian besar  balita memiliki status gizi balita normal yaitu sebesar 36 responden (73,4%) , hasil uji statistik menggunakan Sperman Rho didapatkan data p value (0,00) < α (0,05), maka ada hubungan antara pola pemberian makan Basic Basic Feeding Rule dengan status gizi balita di Keluarahan Pojok dengan kekuatan korelasinya kuat yaitu 0,74.  Basic Basic Feeding Rule dapat diterapkan orang tua dalam pola pemberian makan untuk memenuhi pemenuhan gizi pada balita   Kata Kunci :Pola Pemberian Makan, Basic Basic Feeding Rule, Status Gizi Balita
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT OBSTETRI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM PADA IBU BERSALIN DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 Firdaus, Felyanuari Fef; laili, fauzia; Ayunda, Siska Nawang
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i1.744

Abstract

Saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi preterm masih tinggi. Persalinan preterm dapat disebabkan oleh adanya riwayat obstetri, sebab riwayat obstetri yang buruk pada kehamilan sebelumnya dapat berpengaruh pada kondisi alat reproduksi. Berdasarkan hasil survey diketahui adanya peningkatan kejadian persalinan preterm di RSUD Gambiran Kota Kediri pada tahun 2013 ke tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara riwayat obstetri dengan kejadian persalinan preterm pada ibu bersalin di RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2015. Desain penelitian ini inferensial dengan menggunakan cross sectional. Populasinya adalah semua ibu bersalin multipara dan grandemultipara di RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2015, dengan Simple Rondom Sampling diperoleh sample 221 responden. Variabel independen yang diteliti adalah riwayat obstetri sedangkan variable dependen yang diteliti adalah persalinan preterm. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (65,2%) tidak memiliki riwayat obstetri dan sebagian besar (52,9%) mengalami kejadian persalinan preterm. Hasil analisa data menggunakan uji Spearman Rank diketahui p-value=0,000 dan α=0,05 (p-value< α) maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan koefisien korelasi (r)=0,547 yang berarti ada hubungan positif antara riwayat obstetri dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2015.  Berdasarkan hasil penelitian bahwa riwayat obstetri mempengaruhi kejadian persalinan preterm. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk menambawa wawasan dan keterampilan dalam melakukan penatalaksanaan persalinan preterm serta memberi masukan ibu hamil untuk waspada terhadapat riwayat obstetric yang buruk dan persalinan preterm.
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PERAWATAN PAYUDARA DAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM Muslimah, Ardhiyani; Laili, Fauzia; Saidah, Halimatus
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2020): MARET 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i2.745

Abstract

ABSTRAK        Pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Pencapaian ASI Eksklusif di Indonesia hanya 74,5%, sedangkan Provinsi Jawa Timur tahun 2018 yaitu 76,98%. Data cakupan ASI eksklusif tersebut masih dibawah target provinsi yaitu 77% dan nasional yaitu 80%. Berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas Mrican pada tahun 2018 prosentase cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu 55,8%. Penyebab rendahnya cakupan ASI yaitu rendahnya angka pemberian ASI terkait dengan produksi ASI yang kurang mencukupi. Peneliti memberikan solusi berupa pemberian kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin yang bermanfaat untuk merangsang payudara dan mempengaruhi hipofise otak untuk mengeluarkan hormon Prolaktin dan Oksitosin sehingga produksi ASI menjadi banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Mrican Kota Kediri tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan pendekatan One Group Pre Test Post Test Design. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang ibu postpartum hari ke 3 yang diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar checklist. Data diperoleh dengan menggunakan data primer. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin produksi ASI pada ibu postpartum berada pada kategori kurang yaitu 46,7% dan kategori cukup yaitu 53,3%. Setelah pemberian kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin produksi ASI pada ibu postpartum seluruhnya 100% berada pada kategori banyak. Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan hasil ρ-value sebesar 0,000 atau ρ value<α(0,05). Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Mrican tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bagi petugas kesehatan dan ibu postpartum dapat melakukan kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci: Perawatan Payudara, Pijat Oksitosin, dan Produksi ASIABSTRACT       Exclusive breastfeeding in Indonesia is still low. Achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia is only 74.5%, while the Province of East Java in 2018 is 76.98%. The exclusive breastfeeding coverage data is still below the provincial target of 77% and national which is 80%. Based on data in the working area of Mrican Health Center in 2018 the percentage of exclusive breastfeeding coverage was 55.8%. The reason for the low coverage of breast milk is the low rate of breastfeeding related to inadequate milk production. Researchers provide a solution in the form of a combination of breast care and oxytocin massage that is beneficial for stimulating the breast and influencing the brain's pituitary to secrete the hormones Prolactin and Oxytocin so that the production of milk is high. The purpose of this study was to determine the effect of giving a combination of breast care and oxytocin massage to increase milk production in postpartum mothers in the working area of Mrican Health Center in Kediri in 2020. This study used a pre-experimental approach to the One Group Pre Test Post Test Design. The sample size in this study was 15 postpartum mothers day 3 taken using the Total Sampling technique. The research instrument used was a checklist sheet. Data obtained using primary data. Data analysis using the Wilcoxon test with a significance level of α = 0.05. The results shown that before giving a combination of breast care and oxytocin massage in breast milk production in postpartum mothers were in the poor category at 46.7% and in the moderate category at 53.3%. After giving a combination of breast care and massage oxytocin production of ASI to postpartum mothers all 100% are in the many categories. Wilcoxon statistical test results show ρ-value of 0,000 or ρ value <α (0.05). The results of the analysis showed that there was a significant effect before and after the administration of a combination of breast care and oxytocin massage to increase breastmilk production in postpartum mothers in the area of Mrican Health Center in 2020. Based on the results of the study, it is expected that health workers and postpartum mothers can do a combination of breast care and oxytocin massage in an effort to increase milk production. Keywords : Breast Care, Oxytocin Massage, Breastfeeding Production 
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN KUNJUNGAN POSYANDU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA 0 prince, rismawati; Laili, Fauzia; Saidah, Halimatus
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2020): MARET 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i2.750

Abstract

ABSTRAK Keteraturan kunjungan balita keposyandu untuk memantau tumbuh kembang dan status gizi anak. Merupakan upaya untuk mengurangi masalah gizi dengan meningkatkan kunjungan ibu ke posyandu setiap bulan. Survey pendahuluan di puskesmas pesantren 1 balita dengan Berat Badan kurang sebanyak 43.58 (3,42%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Keteraturan kunjungan posyandu balita dengan status gizi balita di posyandu 1 kelurahan betet wilayah kerja puskesmas pesantren 1 kota kediri 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh balita yang ada diposyandu 1 kelurahan betet wilayah kerja puskesmas pesantren 1 sebanyak 45 balita. Teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah Kuisoner dan KMS. Hasil penelitian kemudian dianalisa menggunakan  uji statistik  spearman rank. Hasil penelitian tentang keteraturan kunjungan posyandu, menunjukkan responden yang rutin mengunjungi posyandu 8 – 12 kali dalam 1 tahun sebagian besar (68,9%) yaitu 31 orang dan balita yang memiliki status gizi baik ≤ 2 SD sampai 2 SD hampir stengahnya (48,9%) yaitu 22 orang. Hasil uji statistik menggunakan uji Spearman Rank p value = 0,000 berarti lebih kecil dari α = 0,05 dengan demikian didapatkan  H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keteraturan kunjungan posyandu balita dengan status gizi balita diposyandu kelurahan betet wilayah kerja puskesmas pesantren 1 kota kediri 2020. Keteraturan kunjungan posyandu sangat penting dalam memonitoring perkembangan dan pertumbuhan balita terutama pada status gizi balita. Diharapkan para ibu dapat lebih aktif lagi dalam melakukan kunjungan posyandu. Kata kunci : Keteraturan kunjungan posyandu, Status Gizi, Balita               ABSTRACT Regularity visits to the posyandu to monitor children under five years old and the status of growth of child nutrition .Is an effort to reduce the problem of nutrition by boost reciprocal visit by mother to posyandu every month .Survey introduction at puskesmas pesantren 1 toddlers with a weight as many as 43.58 ( 3.42 % ) .The purpose of this research is to know the relationship between regularity posyandu visit children under five years old with nutritional status of children below five year in one urban village posyandu betet the working areas of puskesmas pesantren one city kediri 2020. Design research used is research cross sectional .Was all the child population is working area urban village rotund diposyandu 1 puskesmas boarding 45 toddlers as many as 1 .Of the sample with a total of sampling .Instrument and research used is kuisoner kms .The results of research and analysis use statistical tests spearman rank. The results of research on regularity posyandu visits , shows respondents who regularly visit posyandu 8 -12 times in 1 year the majority ( 68,9 %, 31 people and children under five who have good nutrition ≤2 primary school to 2 primary school almost half ( 48,9 %, 22 people .Use statistical testing test the spearman rank p value = 0,000 meaning a smaller of α = 0.05 thus obtained h0 were rejected and h1 accepted which means it can be concluded that there was a correlation between regularity posyandu visit children under five years old with nutritional status of children under the age of five years posyandu betet urban village the working areas of puskesmas pesantren one city kediri 2020. The regularity of its had a visit from the posyandu is very important in on the monitoring of what developments had occurred and toddlers and babies growth especially on nutritional status of children under the age of five years .It is expected that the mother could be more active in again in as well as the posyandu a vocal critic of the. Key words: regularity as well as the posyandu a vocal critic of the , nutritional status of children under , children under five years old.
Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 Rahayu, Dyah Tri; Laili, Fauzia; Awatiszahro, Alfika; Inti, Sri; Himmah, Fithri Rif'atul
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v7i1.6990

Abstract

Prevalensi stunting di Kabupaten Nganjuk berhasil diturunkan dari 20% pada tahun 2022 menjadi 17,1% pada tahun 2023 berdasarkan SSGI/SKI artinya stunting dikabupaten Nganjuk turun 2,9% namun belum sesuai dengan target nasional yaitu sebesar 14% oleh sebab itu stunting masih menjadi masalah yang perlu diatasi. Bulan Februari 2024 dari seluruh anak balita yang ditimbang dan diukur pada kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Kabupaten Nganjuk didapatkan 5,49% di antaranya tercatat mengalami stunting.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Pola Asuh dengan kejadian Stunting di Wilayah kerja Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk Tahun 2025. Desain penelitian yang digunakan adalah inferensial kuantitatif. Populasi yang di teliti adalah seluruh balita usia 2-5 tahun berjumlah 60 balita  dengan teknik simple random sampling di dapatkan sampel 52 responden. Instrument penelitaian yang digunakan adalah lembar kuesioner dan kohort. Hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan spearman rank. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stunting, rata-rata responden melakukan pola asuh demokratis. Hasil uji statistik didapatkan p value 0.033 ada hubungan antara kejadian stunting dengan pola asuh di Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk Tahun 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden mengalami stunting. Saran untuk peneliti selanjutnya hubungan pola makan dengan kejadian stunting.
Pengaruh penggunaan rebusan air daun sirih (piper betle) terhadap penurunan keputihan fisiologis pada wanita usia subur Nirwana, Betanuari Sabda; Laili, Fauzia; Rofiah, Khofidhotur; Nikmah, Anis Nikmatul; Lutfiasari, Dessy
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 8 (2025): Volume 19 Nomor 8
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i8.1677

Abstract

Background: Vaginal discharge is one of the most common complaints among women of childbearing age or reproductive age, occurring in 80% of women aged 15-45 years. Women of reproductive age are at risk of increased incidence of candidiasis, trichomoniasis, gonorrhea, and bacterial vaginosis. One plant that is often used as an alternative to reduce vaginal discharge is betel leaf. In addition to being widely available in the home environment, green betel leaf is often used because of its low risk of side effects. Purpose: To reduce the incidence of physiological vaginal discharge in women of reproductive age. Method: A quasi-experimental study using a pre-post-test one-group method was conducted in January 2025 in Grogol, Kediri. The sampling technique used accidental sampling with a sample size of 16 participants. The independent variable in this study was betel leaf decoction, while the dependent variable was vaginal discharge. Data analysis used univariate in the form of frequency distribution and bivariate using the Wilcoxon test. Results: The Wilcoxon test showed a p-value of 0.000, indicating that the use of betel leaf decoction has an effect on vaginal discharge in women of reproductive age. Conclusion: Betel leaf extract can be used as an effective, safe, and easy-to-apply non-pharmacological treatment alternative for women of childbearing age in an effort to maintain reproductive health and prevent recurrent vaginal discharge.   Keywords: Betel Leaf; Vaginal Discharge; Women.   Pendahuluan: Keputihan merupakan salah satu keluhan yang paling umum terjadi pada wanita usia subur atau usia reproduksi yaitu sebesar 80% terjadi pada usia 15-45 tahun. Wanita dalam kelompok usia reproduksi berisiko mengalami peningkatan terjadinya Candidiasis, trichomoniasis, gonorrhea dan bacterial vaginosis. Salah satu tanaman yang sering dijadikan alternatif untuk mengurangi keputihan yaitu daun sirih, selain banyak di sekitar lingkungan rumah daun sirih hijau sering digunakan karena resiko efek samping yang tidak berbahaya. Tujuan: Untuk menurunkan angka keputihan fisiologi pada wanita usia subur. Metode: Penelitian quasy experimental menggunakan metode pre-post-test one group, dilaksanakan pada Januari 2025 di Grogol, Kediri. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 16 partisipan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rebusan daun sirih, variabel dependen adalah keputihan. Analisis data yang digunakan univariate dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariate menggunakan Wilcoxon test. Hasil: Uji wilcoxon menunjukkan p value = 0.000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh penggunaan rebusan daun sirih terhadap keputihan pada wanita usia subur. Simpulan: Rebusan daun sirih dapat dijadikan alternatif pengobatan nonfarmakologis yang efektif, aman, dan mudah diterapkan oleh wanita usia subur dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi serta mencegah terjadinya keputihan berulang. Kata Kunci: Daun Sirih; Keputihan; Wanita.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMINORE Wahyuni, Ida Tri; Laili, Fauzia; Nirwana, Betanuari Sabda; Rofiah, Khofidhotur; Husna , Dewi Asmaul
Jurnal Bidan Pintar Vol. 6 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v7i1.7064

Abstract

Abstrak Dismenore merupakan keluhan umum pada wanita usia produktif yang ditandai dengan nyeri haid yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri disminore pada remaja putri pada SMP 7 Negeri Kota Kediri.  Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologi. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 32 responden remaja putri yang mengalai nyeri haid dengan menggunakan metode simple random sampling. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ρ = 0,000 dan α = 0,05 sehingga ρ < α maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri disminorhea terdapat perbedaan jumlah nyeri disminorhea setelah diberikan kompres hangat dimana dalam kategori nyeri sedang sebelum diberikan terapi kompres hangat terdapat 29 responden, sedangkan sebelum pemberian kompres hangat tidak terdapat remaja yang mengalami nyeri disminorhea, dan setelah pemberian kompres hangat terdapat 6 penderita yang tidak mengalami nyeri. Penurunan nyeri pada masing-masing responden sangat bervariasi, hal itu sangat erat terkait denan factor-faktor yang mempengaruhi nyeri yang dibawa oleh responden baik dari diri responden sendiri maupun dari lingkungan luar   Kata Kunci: Dismenore, nyeri haid, remaja, kompres hangat, manajemen nonfarmakologis.