Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Determine the Relationship Between Locus of Control with Learning Outcomes in Reproductive Health Subject in the Second Semester Students of Midwifery Program Study (D. III) of Kadiri University Prasetyanti, Dhita Kris
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 12 No 1 (2017): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v12i1.35

Abstract

Learning outcome is the ability of students in doing tasks assigned by lecturers, appearance or behavior in executing its task, attitudes, methods used in doing the task. The factors that most influence the outcome of learning is Locus Of Control factor. Internal Locus of Control is the extent to which a person expects that a strengthening or the results of their behavior depends on their own behavior or personal characteristics. The purpose of this study was to determine the relationship between locus of control with learning outcomes in reproductive health subject in the second semester students of Midwifery Study Program (D. III) of FIK University of Kadiri.Research’s design used was correlational analtic research. The population of this research were all of the Midwifery student (D. III) enrolled in the second semester of University of Kediri in total of 53 students with a technique namely total of population obtained 53 sample. Research’s instrument used was questionairre. Research’s results were then analyed by using spearman rank The results of the research carried out showed that most of Locus Of Control students of D III majoring in Midwifery in the second semester of Faculty of Health Sciences University of Kadiri included in Locus Of Control Internal. The results of the analysis showed that there are average relationship and positive direction (+) between Locus of Control and most of the learning outcome of the subject of reproductive health in the students of  second semester (D III) Faculty of Health Sciences of University of Kadiri year 2015. Based on the research’s results it is epected to gain more attention for more research to be carried out and study several matters affecting the process of learning-teaching so that it would be more optimal in addition to locus of control factor. Keywords : Locus of Control, Learning Results, Reproduction Health, Students
HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKAN BASIC BASIC FEEDING RULE DENGAN STATUS GIZI BALITA Saidah, Halimatus; Prasetyanti, Dhita Kris; Laili, Fauzia; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Zakiah, Ika
Jurnal Bidan Pintar Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v6i1.6464

Abstract

Abstrak Masa balita merupakan periode emas (golden period) dalam proses tumbuh kembang anak yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pada usia 0–59 bulan, anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik secara fisik maupun perkembangan otaknya. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, pemenuhan kebutuhan gizi secara optimal menjadi faktor utama yang harus diperhatikan, konsep Basic Basic Feeding Rules atau aturan dasar pemberian makan anak menjadi sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan menggunakan Basic Basic Feeding Rule dengan status gizi balita di Keluarahan Pojok Kota Kediri.  Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, cross sectioanal dan peneltian primer. Populasi adalah orang tua/ibu/bapak dengan anak balita  di Puskesmas Penimbung, jumlah responden dalam populasi ini adalah 96 orang Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan tehnik Simple Random Sampling dan sebagai responden sebanyak 49 orang tua yang mempunyai anak umur 1 – 5 tahun di Kelurahan Pojok. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar  pola pemberikan makan dengan Basic Feeding Rule dengan kategori baik yaitu sebesar 34 responden (69,3%),  sebagian besar  balita memiliki status gizi balita normal yaitu sebesar 36 responden (73,4%) , hasil uji statistik menggunakan Sperman Rho didapatkan data p value (0,00) < α (0,05), maka ada hubungan antara pola pemberian makan Basic Basic Feeding Rule dengan status gizi balita di Keluarahan Pojok dengan kekuatan korelasinya kuat yaitu 0,74.  Basic Basic Feeding Rule dapat diterapkan orang tua dalam pola pemberian makan untuk memenuhi pemenuhan gizi pada balita   Kata Kunci :Pola Pemberian Makan, Basic Basic Feeding Rule, Status Gizi Balita
EFEKTIVITAS PEMBERIAN JAHE DAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA ABIM KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN 2016 Anggraeni, Ria mei; Prasetyanti, Dhita kris; aminah, Siti
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i1.456

Abstract

Dysmenorrhea is a pain during menstruation characterized by cramps in the lower abdomen. Based on the preliminary survey through interview on 10 female teenagers in Asrama Abim at October 28th , 2016, the result showed that 7 (70%) teenagers had dysmenorrhea and 3(30%) did not have dysmenorrhea. The objective of this research is to know the effectiveness of ginger and tamarind curcuma in reducing dysmenorrhea in Asrama Abim Mojoroto sub district Kediri City in 2016. The research design used Quasy Experiment. The population were 32 female teenagers in Asrama Abim taken through accedental sampling. The sampels divided into two group which group of 16 teenagers given ginger and two group of 16 given tamarind curcuma. The research instrument used Numerical Rating Scale (NRS) and obervation sheet. Research result analyzed by Wlcoxon Signed Rank and Mann-Whitney Signed Rank Tests. Based on the result (p=0,000<0,05) showed that there is effectiveness before and after given ginger on dysmenorrhea, and there is effectiveness before and after given tamarind curcuma on dysmenorrhea. The result of analysis showed that ginger is more effective in reducing there is dysmenorrhea of female teenagers in Asrama Abim Mojoroto Sub district Kediri City in 2016. It is expected for respondents to use ginger to relieve the pain of dysmenorrhea, which a non-pharmacologic is easy to use and effective in reducing the physical complaints of menstruation. Keywords: Ginger, Tamarind Curcuma, Dysmenorrhea, and teenage girl.
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI (ASMAN) DENGAN KETERAMPILAN AKUPRESURE PADA KELOMPOK KELUARGA BALITA Saidah, Halimatus; Prasetyanti, Dhita Kris; Wigati, Putri Wahyu; Sutrisni; Yanuaringsih, Galuh Pradian
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i1.6704

Abstract

Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya kesehatan dan pencegahan penyakit sera pemberdayan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016). Berdasarkan data di Puskesmas Ngasem Kota Kediri tahun 2024 bahwa kelompok asuhan mandiri yang mendukung program prioritas dengan sasaran 2 (100%) dan belum ada yang tercapai 0 (0 %). Permasalahan lain pada balita yang gizi buruk sebanyak 20 (86%), mengalami stunting sebanyak 248. Kasus pneumonia pada balita atau sebesar 23.3% dari 1.208 balita. Dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan akupresure diharapkan masyarakat dapat melakukan kunjungan ke puskesmas untuk konsultasi masalah kesehatannya dalam rangka meningkatkan upaya promotif dan preventif. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Desa Sukorejo Kec Ngampel karena desa dengan potensi dikembangkan Kelompok Asuhan Mandiri (AsMan) karena kader yang sudah aktif dan terbentuk. Dalam Pengabdian Masyarakat ini terdapat Peningkatan yangmenunjukkan bahwa pelatihan dengan pendekatan partisipatif, demonstratif, dan praktik langsung sangat efektif dalam meningkatkan kapasitas kader sebagai agen kesehatan di masyarakat. Keterampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan kesehatan balita dan ibu menyusui di posyandu secara lebih komprehensif dan alami.