Articles
THE CORRELATION BETWEEN PARITY AND BABY WEIGHT TO THE INCIDENCE OF POSTPARTUM HEMORRHAGE
Ristanti, Adenia Dwi;
Lutfiasari, Dessy;
Pradian, Galuh;
Pujiastuti, Sri Endang
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 2 (2017)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (621.763 KB)
Background: The most dominating factors of maternal deaths is postpartum hemorrhage, which predominantly caused by parity 4.20%, baby weight 3.55%, retention 1.94%, uterine atony 1.29%, and age of mother 1.94%. Aims: The purpose of this study was to determine the correlation between parity and baby weight on the incidence of postpartum hemorrhage at Gambiran hospital Kediri in 2015. Methods:This is a quantitative research using Rank Spearman and multiple logistic regression. statistics test. The population of this study is all women who giving birth at Gambiran hospital Kediri from January- March 2015, with total 309 respondents. By using simple random sampling technique, 175 respondents was selected for this study. Results: Results showed most of respondents (70.9%) gave birth normally and more than a half (51.4%) have experienced with postpartum hemorrhage. Its highly significant that lower baby weight and parity have correlated with the incidence of postpartum hemorrhage,while the most influence of postpartum hemorrhage was lower baby weight (4 times more risk) and 3.3 more risk for parity. Conclusion: The parity and lower baby weight have positive correlation and influences with postpartum hemorrhage. Based on the results of the study the health workers expected to improve the quality of service on antenatal to decrease the number of postpartum hemorrhage.Â
PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
Lutfiasari, Dessy;
Yanuaringsih, Galuh Pradian
Jurnal Bidan Pintar Vol 1, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Kadiri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (592.921 KB)
|
DOI: 10.30737/jubitar.v1i1.749
Masa kehamilan sering terjadi anemia fisiologis karena terjadi proses hemodeluasi. Untuk mencegah komplikasi akibat anemia tersebut maka perlu adanya upaya untuk mengurangi anemia yang terjadi pada kehamilan. Salah satu caranya melalui asupan nutrisi yang mengandung zat besi yaitu telur ayam ras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaetahui pengaruh konsumsi telur ayam ras terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan pre test post test one grup design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin sebelum perlakuan rata-rata 9,21 gr% dan kadar hemoglobin setelah dilakukan perlakuan yaitu 10,99 gr%. Hasil uji statistic didapatkan p value 0,001 dimana p value < 0,05 sehingga terhadap pengaruh konsumsi telur ayam ras terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu alternative dalam upaya menaikkan hemoglobin ibu hamil terutama yang mengalami anemia karena telur mengandung zat besi yang cukup tinggi. Kata kunci : telur ayam ras, kadar hemoglobin
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG PADA LANSIA DI PERSATUAN PURNABAKTI LOGISTIK
Haryuni, Sri;
Lutfiasari, Dessy
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): JAIM Jurnal Abdi Masyarakat
Publisher : Universitas Kadiri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30737/jaim.v1i2.157
Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu komplikasi dari hipertensi diantaranya adalah henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Prevalensi kejadian hipertensi dan henti jantung tertinggi pada lansia dan kebanyakan tidak disadari oleh penderita. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah lansia di paguyuban Purnabakti Logistik Kota Kediri. Para lansia diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan penanganannya serta diberikan pelatihan penatalaksanaan henti jantung. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan penatalaksanaanya dari 62,5% menjadi 90,6%. Kegiatan kedua berupa pelatihan penanganan henti jantung didapatkan ketrampilan setelah pelatihan 87,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan tentang penatalaksanaan hipertensi dan penanganan henti jantung.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN MODISCO TERHADAP BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
Lutfiasari, Dessy;
Nikmah, Anis Nikmatul
Jurnal Bidan Pintar Vol 1, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Kadiri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30737/jubitar.v1i2.1136
Abstrak Masalah kekurangan gizi pada balita di Indonesia masih tinggi. Untuk itu diperlukan penatalaksanaan gizi untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh. Salah satunya melalui pemberian makanan tambahan berupa MODISCO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaetahui efektivitas pemberian MODISCO terhadap berat badan balita dengan gizi kurang dan buruk di posyandu Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto kota Kediri tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan pre test post test one grup design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan balita sebelum perlakuan rata-rata 9,438 kg dan berat badan balita setelah dilakukan perlakuan yaitu 9,715 kg. Hasil uji statistic didapatkan p value 0,001 dimana p value < 0,05 sehingga terhadap efektivitas efektivitas pemberian MODISCO terhadap berat badan balita dengangizi kurang dan buruk. Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu alternative dalam upaya menaikkan berat badan balita yang mengalami kekurangan gizi karena kalorinya yang tinggi. Kata kunci : MODISCO, berat badan, gizi kurang, balitag, balita
Analysis on the Implementation of Community Empowerment by Midwives to Support Delivery Planning and Complication Prevention Program (P4K) at Primary Healthcare Centers in Kediri
Dessy Lutfiasari;
Cahya Tri Purnami;
Lucia Ratna Kartika
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 2, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.51 KB)
|
DOI: 10.14710/jmki.2.1.2014.%p
AbstrakImplementasi P4K bisa berjalan apabila bidan pelaksana dapat memberdayakan masyarakat untuk melaksanakan P4K. Namun Implementasi P4K di Kota Kediri khususnya dalam pemberdayaan masyarakat masih dibawah target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan implementasi kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh bidan untuk mendukung P4K di Puskesmas Kota Kediri tahun 2011.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2011, dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Kediri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan teknik indepth interview serta menggunakan data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan content analysis (analisis isi).Hasil penelitian menujukkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tidak berjalan adalah tabulin dikarenakan banyaknya jaminan kesehatan untuk masyarakat, ukuran dasar dan tujuan kebijakan yang tidak jelas. Meskipun sumber daya manusia sudah sesuai namun tidak ada dana dan fasilitas khusus walaupun sudah ada bantuan dari gerdu sehati. Selaian itu manajeman kontrol yang tidak dijalankan oleh puskesmas dan pembinaan oleh bidan tanpa memiliki forum khusus menjadikan proses komunikasi antara kader dan masyarakat menjadi kabur. Walaupun sikap bidan positif dalam menjalankan tanggung jawabnya jika tidak ditunjang dengan dukungan dari masyarakat maka tidak akan berjalan.Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan adalah perlu dibuatnya ukuran dasar dan tujuan kebijakan yang jelas tentang pelaksanaan P4K serta pelatihan bidan dan kader secara berkala tentang pemberdayaan masyarakat. Fungsi kontrol yang baik harus dijalankan oleh Puskesmas serta peningkatan komunikasi yang dilakukan oleh bidan untuk menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat. AbstractImplementation of delivery planning and complication prevention program (P4K) could run if midwives could empower people to do P4K. However, implementation of P4K in Kediri city particularly in community empowerment was still below the target set by Kediri city health office. The objective of this study was to explain implementation of community empowerment by midwives to support P4K at primary healthcare centers in Kediri city, in 2011. This study was conducted in May – July 2011 in all primary healthcare centers in Kediri city. This was a qualitative study with cross sectional approach. Primary data were collected through in- depth interview technique, and secondary data were also used. Content analysis method was applied in the data analysis. Results of the study showed that tubulin was the community empowerment activity that was not implemented due to many options for health insurance in the community; basic indicator, purpose of the policy were not clear. Although human resources was appropriate, and there was a support from gerdu sehati; however, there was no funding and special facilities. Additionally, control management was not performed by primary healthcare center; supervision by midwife did not provide special forum for communication between cadres and people in the community. Although attitude of midwives was positive in doing their responsibilities but there was no support from the community, as a result the program would not run. Suggestions for district health office are to make clearly basic indicator and policy objective regarding P4K implementation; to conduct routine training for midwives and cadres regarding community empowerment. Primary healthcare center has to implement good control function; to improve communication done by midwives to implement community empowerment activities.
Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Simulasi Dengan Latihan Terhadap Keterampilan Pengisian Partograf Pada Mahasiswa Semester II Di Prodi Kebidanan (D-III) Universitas Kadiri Tahun 2015
Dessy Lutfiasari;
Mahmudah Mahmudah
coba Vol 4 No 1 (2015): Nopember 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (249.253 KB)
|
DOI: 10.32831/jik.v4i1.69
The use of the current method of learning very big influence on the growth and development of students' creativity and interest for all subjects to be taught, especially in the use of partograf. From interviews to the 10 students of IV semester Prodi Midwifery (D-III) Kadiri University is known that 4 (40%) of students said it was understood, 4 (40%) of other students say they are confused and 2 (20%) of them said that he was a student not familiar with partograf. This shows the lack of understanding of students in filling partograph. The research objective is to determine the effectiveness of the use of learning methods for skills training simulation with filling partograph the second semester students in Midwifery (D-III) Kadiri University Faculty of Health Sciences in 2015. The research design used is pre experiment with design Static Group Comparison/Posttest Only Control Group Design. The population studied were all students of the second semester in Midwifery (D-III) Faculty of Health Sciences University of Kadiri numbered 50 students and sampling techniques Federer totaled 32 students. This is a research instrument partograph sheet. Results of the study were analyzed using the Mann Whitney test with a significance level of 0.05 were used.The results showed 7 respondents (46.7%) are adept at using partograf with simulation teaching methods and 6 respondents (40.0%) are adept at using partograph with practice learning methods. Data were analyzed by Mann Whitney test obtained ρ = 0.965> α = 0.05 means that H0 is accepted and H1 rejected. This means there is no difference in the effective use of learning methods for skills training simulation with partograph filling. Based on the results of this study are expected to choose the method of learning as a learning method in charging partograph because both methods equally effective. Keywords: simulation methods, drilling methods, partograph filling
THE CORRELATION BETWEEN PARITY AND BABY WEIGHT TO THE INCIDENCE OF POSTPARTUM HEMORRHAGE
Adenia Dwi Ristanti;
Dessy Lutfiasari;
Galuh Pradian;
Sri Endang Pujiastuti
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Background: The most dominating factors of maternal deaths is postpartum hemorrhage, which predominantly caused by parity 4.20%, baby weight 3.55%, retention 1.94%, uterine atony 1.29%, and age of mother 1.94%. Aims: The purpose of this study was to determine the correlation between parity and baby weight on the incidence of postpartum hemorrhage at Gambiran hospital Kediri in 2015. Methods:This is a quantitative research using Rank Spearman and multiple logistic regression. statistics test. The population of this study is all women who giving birth at Gambiran hospital Kediri from January- March 2015, with total 309 respondents. By using simple random sampling technique, 175 respondents was selected for this study. Results: Results showed most of respondents (70.9%) gave birth normally and more than a half (51.4%) have experienced with postpartum hemorrhage. Its highly significant that lower baby weight and parity have correlated with the incidence of postpartum hemorrhage,while the most influence of postpartum hemorrhage was lower baby weight (4 times more risk) and 3.3 more risk for parity. Conclusion: The parity and lower baby weight have positive correlation and influences with postpartum hemorrhage. Based on the results of the study the health workers expected to improve the quality of service on antenatal to decrease the number of postpartum hemorrhage.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG PADA LANSIA DI PERSATUAN PURNABAKTI LOGISTIK
Sri Haryuni;
Dessy Lutfiasari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): JAIM Jurnal Abdi Masyarakat
Publisher : Universitas Kadiri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30737/jaim.v1i2.157
Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu komplikasi dari hipertensi diantaranya adalah henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Prevalensi kejadian hipertensi dan henti jantung tertinggi pada lansia dan kebanyakan tidak disadari oleh penderita. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah lansia di paguyuban Purnabakti Logistik Kota Kediri. Para lansia diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan penanganannya serta diberikan pelatihan penatalaksanaan henti jantung. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan penatalaksanaanya dari 62,5% menjadi 90,6%. Kegiatan kedua berupa pelatihan penanganan henti jantung didapatkan ketrampilan setelah pelatihan 87,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan tentang penatalaksanaan hipertensi dan penanganan henti jantung.
Pengaruh Pelatihan SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer Group) Terhadap Ketrampilan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) Pada Remaja Putri
Anis Nikmatul Nikmah;
Dessy Lutfiasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/jiks.v11i1.91
Abstrak  Penderita FAM memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara dikemudian hari dibandingkan wanita yang tidak menderita FAM. Peningkatan risiko untuk terkena kanker payudara pada wanita dengan riwayat tumor jinak berhubungan dengan adanya proses proliferasi yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer Group) Terhadap Ketrampilan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) Pada Remaja Putri. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode pre eksperimen dengan post test two group design. Kelompok dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol, kelompok perlakuan akan diberikan dnegan menggunakan metode peer group. Metode peer group merupakan metode promosi kesehatan untuk mengurangi resiko buruk kesehatan yang disampaikan langsung oleh teman dengan usia setara. Kelompok teman sebaya juga berguna untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, membangun kesadaran dan ide baru. Hasil dari penelitian ini adalah ketrampilan sadari kelompok perlakuan lebih tinggi jika dibanding dengan kelompok kontrol yaitu ketrampilan sadari dalam kategori mahir pada kelompok kontrol adalah sebagian kecil sedangkan pada kelompok perlakuan hampir setengahnya ketrampilan sadari dalam kategori mahir. Sehingga pendidik sebaya (peer group) diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam promosi kesehatan yang lebih efektif dalam penyampaian pesan kesehatan khususnya pada remaja. Kata kunci : remaja, ketrampilan sadari, pendidik sebaya (peer group) Abstrack Sufferers of FAM have a risk of 2 times more likely to suffer from breast cancer in the future than women who do not suffer from FAM. Increased risk for breast cancer in women with a history of benign tumors associated with the the process of proliferation of the exaggeration. The purpose of this research is to know the influence of Training Peer Educators through a TECHNICALITY (Peer Group) Against the skills early detection of Fibroadenoma Mammae (FAM) on young women. To achieve that goal used method pre post test two experimental group design. The group is divided into groups of treatment and control groups will be given preferential treatment by a method using peer group. The method of peer group is the health promotion methods to reduce the risk of poor health are delivered directly by friends with age equivalent. Peer groups are also useful to share experiences, support each other, build awareness and new ideas. The results of this research are aware of skills group treatment was higher if compared to a control group that is aware of the skills in the category advanced in the control group was a small part of the Group's treatment while in almost half of it is mostly in the category of advanced skills. So peer educators (peer group) is expected to be one of the alternatives in health promotion is more effective in delivering the message of health especially in teenagers.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN METODE CASE BASE LEARNING TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO
Winarti, Eko;
Martianawati, Martianawati;
Lutfiasari, Dessy;
Yulinda, Vivitri;
Nur Anissa, Rahma
coba Vol 12 No 1 (2023): November 2023
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32831/jik.v12i1.550
Pendahuluan: Salah satu masalah kesehatan di Indonesia yaitu kesehatan reproduksi remaja. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya pencegahan perilaku seksual beresiko. Metodologi: Penelitian dilakukan menggunakan quasi eksperimen, melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok perlakuan. Kedua kelompok akan diberikan pretest di awal dan setelah kelompok perlakuan diberikan intervensi kedua kelompok akan dilakukan posttest. Hasil:Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa upaya pencegahan perilaku seksual remaja beresiko dengan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan metode case base learning kurang baik pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol pencegahan dilakukan cukup baik. Diskusi:Pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan metode case base learning efektif terhadap upaya pencegahan perilaku seksual remaja beresiko. Kata Kunci: Pendidikan, kesehatan reproduksi, remaja, metode case base learning, perilaku seksual beresiko