Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KUAT ARUS DAN JENIS ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA BAJA ST 37 DENGAN MENGGUNAKAN LAS SMAW Alvian Dwi Jayanto; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Retno Eka Pramitasari
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i02.6341

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh arus pengelasan dan jenis elektroda terhadap kekuatan tarik dengan variasi arus 85 A, 105 A, 125 A dan variasi jenis elektroda E6010 dan E6013. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan metode komperatif dengan melakukan uji T dan dibantu software SPSS 16. Hasil dari uji T menyatakan bahwa terdapat pengaruh arus pengelasan terhadap uji tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.003 < 0.05 dan terdapat pengaruh dari jenis elektroda terhadap uji tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 serta nilai T hitung 5.592 > 2.131. Untuk hasil yang diperoleh dari uji F menyatakan bahwa terdapat pengaruh arus pengelasan dan jenis elektroda secara simultan terhadap kekuatan tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 serta nilai F hitung 22.140 > 3.63.
PENGEMBANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK MULTIFUNGSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAKAN FERMENTASI HEWAN RUMINANSIA Hariono , Mohammad; Fajar Satriya Hadi; Basuki; Mohammad Munib Rosadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v3i02.8635

Abstract

Pengembangan mesin pencacah rumput pakan ternak multifungsi merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pakan fermentasi bagi hewan ruminansia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan menguji mesin pencacah rumput yang dapat meningkatkan efisiensi proses fermentasi dan kualitas nutrisi pakan. Mesin ini dirancang untuk memiliki kemampuan multifungsi, termasuk pencacahan, pencampuran bahan pakan. Pada penelitian ini pengembangan mesin pencacah rumput pakan ternak menggunakan metode R&D (research and development) dengan model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Melibatkan beberapa tahap utama, yaitu perancangan mesin, pembuatan prototipe, serta uji coba dan evaluasi kinerja mesin. Pengujian alat menggunakan metode observasi dan deskriptif dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau angket kepada validator. Parameter yang diukur meliputi tingkat kehalusan pencacahan, homogenitas campuran, serta kualitas nutrisi pakan hasil fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin pencacah rumput multifungsi ini mampu menghasilkan pakan fermentasi dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan metode konvensional. Hasil rata-rata pemotongan dari 1 batang rumput gajah yang panjangnya 2,5 m diperlukan 0.06 putaran /detik dan 1 tongkol jagung panjangnya 19 cm diperlukan 0,03 putaran /detik. Sedangkan pada pengujian kelayakan dan fungsional alat akan divalidasi oleh Bapak/Ibu dosen dengan mendapatkan nilai 88% untuk kelayakan alat dan fungsional alat mendapatkan nilai 95%. Selain pengujian kelayakan dan fungsional alat juga dilakukan pengisian survey kepuasan alat terhadap pengguna dengan minimal ternak 20 ekor kambing, sapi dan kerbau. Pada survey tersebut diperoleh nilai 95% maka jika dirata-rata nilai mesin pencacah rumput ini mendapatkan kriteria sangat baik. Penggunaan mesin pencacah rumput ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi pakan ternak, mengurangi limbah, serta mendukung peningkatan produktivitas peternakan.
PENGARUH JENIS PENDINGIN DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES BUBUT MANUAL TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN MATERIAL ST 37 Feri Hariyanto; Retno Eka Pramitasari; Fajar Satriya Hadi; Basuki
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v3i02.9047

Abstract

Indikator proses pembubutan mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan spesimen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh jenis media pendingin dan kecepatan putar terhadap nilai kekasaran permukaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, adapun variabel yang digunakan yaitu cairan pendingin dan kecepatan putar. Cairan pendingin yang digunakan Oli 10W-40, dan Oil cutting. Sedangkan kecepatan putar 300 rpm dan 460 rpm dengan kedalaman potong 1mm, variabel terikatnya ialah besarnya nilai kekasaran permukaan benda kerja yang dilakukan pengujian tiga titik tertentu disetiap spesimen dan variabel kontrolnya pada penelitian ini yaitu mesin bubut tipe C0636N, material ST 37, putaran spindel berlawanan dengan jarum jam, Kecepatan putar 300 rpm dan 460 rpm, feeding sebesar 0,130 mm/s dan Operator mesin bubut C0636N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kecepatan 300 rpm, oli 10W-40 menghasilkan kekasaran permukaan 6,45 µm, sedangkan oil cutting 4,00 µm. Pada kecepatan 460 rpm, kekasaran permukaan dengan oli 10W-40 sebesar 2,79 µm, sedangkan dengan oil cutting 2,51 µm. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa oil cutting lebih efektif dalam mengurangi kekasaran permukaan dibandingkan oli 10W-40 karena memiliki viskositas yang lebih optimal dalam membentuk lapisan pelumas dan pendinginan.
PENGEMBANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL BERDAYA MESIN 7 HP: PENGEMBANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL BERDAYA MESIN 7 HP Bayu Satriyo; Fajar Satriya Hadi; Mohammad Munib Rosadi; Dian Anisa Rokhmah Wati
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5345

Abstract

Peternakan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangbiakkan, pembesaran dan pemeliharaan hewan yang bertujuan untuk menghasilkan manfaat dari kegiatan atau usaha tersebut. Semakin berkembangnya sektor peternakan maka membutuhkan penanganan dan penyediaan pakan yang khusus dan baik. Saat ini rata-rata sektor peternakan dalam memotong rumput masih manual atau konvensional apabila rumput yang dirajang dalam jumlah yang besar maka memerlukan waktu maupun menguras tenaga yang cukup banyak. Oleh karena itu, perlu adanya alat bantu bagi peternak yang bertujuan untuk mengetahui proses perancangan dan performa mesin pencacah rumput pakan ternak menggunakan pisau tipe reel berdaya mesin 7 hp. Sehingga dalam penelitian ini peneliti akan membuat alat berupa “mesin pencacah rumput pakan ternak menggunakan pisau tipe reel berdaya mesin 7 hp”. Pada penelitian ini peneliti menganalisa teknik perancangan seperti gaya potong rumput, hubungan antara torsi, daya dan putaran, poros, sabuk penampang serta faktor keamanan alat. Metode penelitian ini menggunakan metode R&D (research and development) yang diadaptasikan dari 9 langkah yakni potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian dan revisi produk. Pengujian alat menggunakan metode observasi dan angket dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau angket yang terdiri dari uji fungsional alat, uji kelayakan alat dan survey kepuasan pelanggan kepada validator atau pengguna. Hasil rata-rata dari hasil data yang dibutuhkan untuk mencacah 1 batang rumput gajah membutuhkan waktu 10 detik dengan rata-rata hasil rajangan 250 mm panjang ukuran daun dan 65 mm rerata hasil potongan batang rumput gajah. Pada waktu yang ditentukan 1 menit lamanya menghasilkan cacahan rumput gajah dengan berat 1 kg/menit. Sedangkan pada pengujian kelayakan dan fungsional alat divalidasi oleh Bapak/Ibu dosen dengan mendapatkan nilai 90 untuk kelayakan alat dan fungsional alat mendapatkan nilai 92,5. Berikutnya juga dilakukan pengisian survey kepuasan alat terhadap pengguna dengan minimal ternak 50 ekor kambing. Pada survey tersebut diperoleh nilai 90 maka jika dirata-rata nilai mesin pencacah rumput pakan ternak mendapatkan kriteria sangat baik dan layak untuk digunakan.
PENGARUH SPINDLE SPEED DAN FEED RATE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN AL 6061 Ahmad Chandra Aditiya; Mochamad Arif Irfa’I; Fajar Satriya Hadi; Basuki
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5347

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi dengan sangat cepat, sehingga menjadi lebih kontemporer dan kompleks. Akhirnya, kita membutuhkan mesin yang mampu memproduksi barang dengan kualitas setinggi mungkin. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah pemanfaatan mesin CNC (Computer Numerically Controlled).Mesin yang dikontrol secara numerik komputer ini memiliki tingkat ketelitian dan ketelitian dimensi yang tinggi, serta waktu produksi yang lebih cepat, lebih efisien, dan tingkat produktivitas keseluruhan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan pada benda kerja jenis Alumunium 6061 dan variasi spindle dan feeding yang dilakukan di Mesin Milling Richon Tipe XK-7132A untuk mengetahui hasil kekasaran permukaan yang dihasilkan. Spindle speed yang diberikan dengan variasi 3500 Rpm; 4000 Rpm; dan 4500 Rpm dan feed rate yang digunakan ialah dengan variasi kecepatan 200 mm/min dan 300 mm/min serta. Pengujian pada setiap specimen menggunakan alat Surface roughness Tester dan dilakukan pada seluruh specimen, penelitian ini menggunakan proses eksperimen dengan pemaparan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat kekasaran permukaan tertinggi ter pada variasi spindle speed 3500 Rpm menggunakan feed rate 300 mm/min yang menghasilkan Ra sebesar 0,86 µm. Sedangkan hasil kekasaran terendah didapat pada variasi spindle speed 4500 Rpm dan feed rate 300 mm/min dengan nilai kekasaran yang dihasilkan 0,37 µm. Diketahui bahwa pada spindle speed 4500 Rpm akan menghasilkan kekasaran terendah pada feed rate 200 mm/min . Namun pada penggunaan spindle speed 4500 Rpm akan didapat kekasaran terbaik pada feed rate terbesar yaitu 300 mm/min. Sehingga disimpulkan bahwa terjadi pengaruh pada setiap penggunaan variasi spindle speed dan feed rate terhadap hasil kekasaran permukaan.
Analisis Pengaruh Variasi Media Pendingin Dan Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Baja ST-37 Menggunakan Pengelasan SMAW Rachman Ali; Mohammad Munib Rosadi; Basuki; Fajar Satriya Hadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5352

Abstract

Las SMAW merupakan suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas dan menggunakan elektroda sebagai bahan tambahnya. Pendingin merupakan suatu substansi yang berfungsi dalam menentukan kecepatan pendinginan yang dilakukan terhadap material yang telah diuji dalam perlakuan panas yakni pada proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus las dan media pendingin pada proses pengelasan SMAW terhadap kekuatan tarik yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai kekuatan tarik pada penggunaan arus 125 A lebih besar dibandingkan dengan arus 90 A meskipun dengan penggunaan media pendingin yang berbeda.Sedangkan untuk media pendingin air menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendingin oli.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh antara penggunaan arus yang digunakan yang mana semakin tingi arus yang digunakan maka semakin besar pula nilai kekuatan tarik yang dihasilkan.
PENGARUH UKURAN PAHAT INSERT DAN KEDALAMAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BESI SCM 440 Sutan Alif Widiarto; Fajar Satriya Hadi; Basuki; Mochamad Arif Irfa’i
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5353

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan hasil kekasaran permukaan agar mengetahui apakah terdapat pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan variasi ukuran pahat insert dan kedalaman penyayatan menggunakan mesin bubut CNC XTRA 420. Jenis pahat insert yang digunakan ialah pahat insert DNMG dengan ukuran r ,04 dan r 0,8 serta kedalaman penyayatan yang diberikan 0,4; 0,8 dan 1,2 mm. Penelitian ini menggunakan proses eksperimen dengan pemaparan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Didapatkan hasil kekasaran tertinggi pada variasi ukuran pahat insert r 0,4 menggunakan kedalaman sayat 1,2 mm yang menghasilkan Ra sebesar 1,19 μm. Sedangkan hasil kekasaran terendah didapat pada variasi ukuran pahat insert r 0,8 dan kedalaman penyayatan 1,2 mm dengan nilai kekasaran yang dihasilkan 0,51 μm. Diketahui bahwa pada pahat insert yang digunakan r 0,4 akan menghasilkan kekasaran terendah pada kedalaman terkecil yaitu 0,4 mm. Sedangkan pada penggunaan pahat insert r 0,8 akan didapat kekasaran terbaik pada kedalaman terbesar yaitu pada kedalaman 1,2 mm. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada setiap penggunaan variasi ukuran pahat insert dan kedalaman penyayatan terhadap hasil kekasaran permukaan.
PENGEMBANGAN MESIN FRAIS WMD-25VL SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM COMPUTER NUMERICAL CONTROL BERBASIS MACH3 CONTROLLER Zohan Ardiansyah; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Mohammad Munib Rosadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5355

Abstract

Mesin frais kovensional adalah suatu mesin perkakas yang mempunyai 3 sumbu utama pada pergerakanya. Mesin frais konvensional dapat ditingkatkan kinerja dan efektifitasnya dengan menambahkan motor stepper dengan sistem kendali menggunakan Mach3 Controller sehingga menjadi sistem otomatis. Pengembangan mesin frais WMD-25VL kovensional menjadi CNC ini untuk mengetahui desain mesin frais CNC WMD-25VL dan mengetahui kinerja dari mesin frais CNC WMD-25VL dengan menggunakan metode Research And Development. Proses awal pengembangan dengan studi literatur dari berbagai sumber, membuat desain awal meliputi desain rangka, desain bracket motor stepper, perakitan wiring hardware, serta penginstalan sistem kendali Mach3 Controller. Hasil dari pengembangan mesin frais WMD-25VL konvensional menjadi CNC ini adalah mesin sesuai dengan desain, dapat bekerja dengan baik setiap axisnya dan dapat mengikuti kode perintah program. Hasil uji fungsional dari tim validator mendapatkan persentase 96.65 %. Pada uji kelayakan mesin frais CNC WMD-25VL mendapatkan persentase 100%. Pada uji pemakaian mendapatkan persentase 93.3%. Kesimpulan pada pengembangan mesin frais ini menunjukkan mesin frais CNC WMD-25VL dikategorikan dengan kriteria sangat baik.
PENGARUH KUAT ARUS PENGELASAN SMAW DAN VARIASI SUDUT PENGELASAN ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL PENGELASAN PADA BESI HOLLOW HITAM Mochamad Latief Rizaldi; Fajar Satriya Hadi; Dian Anisa Rokhmah Wati; Ali Hasbi Ramadani
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5356

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Peneliti yang tertarik untuk menguji pada material besi hollow dengan melakukan perbandingan terhadap pengaruh arus pengelasan dan sudut pengelasan menggunakan uji tarik. Penelitian ini melakukan beberapa variasi arus dan variasi sudut pengelasan elektroda. Untuk variasi arus yaitu menggunakan arus 80 Ampere, 100 Ampere dan sudut elektroda menggunakan 70o ,80o ,90o serta menggunakan bahan besi hollow jenis hitam. Dibalik tujuan ini berfungsi apakah ada pengaruh dari pengelasan sambungan besi hollow terhadap perbedaan arus dan sudut elektroda pada proses pengelasan dalam uji tarik. Hasil penelitian menunjukan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dari hasil penelitian ini terbukti dengan kuat arus 80 Ampere dengan sudut elektroda 70o mendapatkan nilai 323.9 Mpa, dibandingkan menggunakan kuat arus 100 Ampere sudut 80o dengan hasil 306.3 Mpa.
REPLEACEMENT MESIN FRAIS WMD-25VL PENGGERAK KONVENSIONAL MENJADI PENGGERAK OTOMATIS MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER NEMA 23 3A DAN LIMIT SWITCH ME-8108 AHFANDI, ACHMAD; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Mochamad Arif Irfa’i
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i02.6133

Abstract

Dudukan motor stepper memiliki 3 axis yaitu axis X, axis Y dan axis Z. Desain yang digunakan untuk membuat dudukan menggunakan Autodesk Inventor 2017. Setiap dudukan memilki ukuran yang berbeda. Axis X panjang 179mm, lebar 77,5mm dan tebal 10mm. Axis Y panjang 118mm, lebar 58 mm dan tebal 10mm. Axis Z panjang 150mm, lebar 100mm dan tebal 10mm. Kinerja limit switch ME-8108 sama seperti pada saklar lampu ON/OFF yaitu hanya akan terhubung pada saat katupnya ditekan dan akan terputus saat katup tidak ditekan. Pada saat axis bergerak dan saat sumbu axis melewati garis yang ditentukan, maka saklar akan menekan dan axis akan otomatis berhenti. Pengembangan mesin ini menggunakan R&D (research and development). Mencari sumber dari studi literatur, membuat desain mesin frais CNC WMD-25VL,desain  dudukan motor stepper, merakit motor stepper yang dihubungkan pada axis dan merakit limit switch yang dihubungkan pada axis. Hasil pengembangan mesin frais WMD-25VL  ini telah bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Untuk uji fungsional hasil validasi telah di uji oleh tim validator mendapatkan 95%. Uji kelayakan hasil validasi telah di uji oleh tim validator mendapatkan 95%. Hasil rubrik alat kendali pengembangan alat  mesin frais CNC WMD-25VL bahwa mesin ini dikategorikan sangat baik.