Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dapat Meningkatkan Kuat Tarik pada Beton Mutu Normal Wora, Mikael; Ndale, Fransiskus Xaverius
Jurnal IPTEK Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.144 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.435

Abstract

Studi eksperimental penggunaan serat ijuk sebagi bahan tambah dalam campuran beton, sehingga dinamakan beton berserat. Metode penelitian menggunakan serat ijuk yang bervariasi ukuran panjang (1 cm, 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm dan 3 cm). Perbandingan berat serat terhadap berat semen dengan komposisi 0%, 1%, 2%, dan 3% untuk setiap perilaku. Penggunaan material agregat halus, agregat kasar, maupun semen dengan kondisi standar. Benda uji yang buat berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 68 buah. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik beton dilakukan pada beton berumur 28 hari. Hasil penelitian dari 4 perilaku sebagai berikut: Beton tanpa serat ijuk memperoleh kuat tekan 24,11 MPa dan kuat tarik 2,04 MPa. Beton berserat ijuk 1%; terjadi penurunan kuat tekan dari 23,31 MPa ke 22,40 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,52 MPa - 2,87 MPa. Beton berserat ijuk 2%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,53 MPa - 21,92 MPa, sedangkan kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,75 MPa - 3,10 MPa. Beton berserat ijuk 3%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,32 MPa -19,81 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,92 MPa - 3,35 MPa.
Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dapat Meningkatkan Kuat Tarik pada Beton Mutu Normal Mikael Wora; Fransiskus Xaverius Ndale
Jurnal IPTEK Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.435

Abstract

Studi eksperimental penggunaan serat ijuk sebagi bahan tambah dalam campuran beton, sehingga dinamakan beton berserat. Metode penelitian menggunakan serat ijuk yang bervariasi ukuran panjang (1 cm, 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm dan 3 cm). Perbandingan berat serat terhadap berat semen dengan komposisi 0%, 1%, 2%, dan 3% untuk setiap perilaku. Penggunaan material agregat halus, agregat kasar, maupun semen dengan kondisi standar. Benda uji yang buat berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 68 buah. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik beton dilakukan pada beton berumur 28 hari. Hasil penelitian dari 4 perilaku sebagai berikut: Beton tanpa serat ijuk memperoleh kuat tekan 24,11 MPa dan kuat tarik 2,04 MPa. Beton berserat ijuk 1%; terjadi penurunan kuat tekan dari 23,31 MPa ke 22,40 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,52 MPa - 2,87 MPa. Beton berserat ijuk 2%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,53 MPa - 21,92 MPa, sedangkan kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,75 MPa - 3,10 MPa. Beton berserat ijuk 3%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,32 MPa -19,81 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,92 MPa - 3,35 MPa.
Analisis Resiko Pekerjaan Peningkatan Jalan Lintas Selatan Kabupaten Ende Fransiskus Xaverius Ndale; Marselinus Napa
TEKNOSIAR Vol. 7 No. 1 (2013): April
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.862 KB)

Abstract

Resiko adalah kejadian yang tidak pasti atau situasi yang tidak pasti. Bila hal ini terjadi. akan mengakibatkan terhadap tujuan dari proyek. Resiko akan dapak terhadap bertambah biaya serta terlambat jadwal pelaksnaan proyek. Mutu pekrjaan jalan merupakan implementasi dari rencana strategis prioritas dari pemilik proyek. Resiko kegagalan proyek konstruksi peningkatan jalan menunjukkan indikasi bahwa kurang efektif dan efisien kinerja kontraktor selama pelaksanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung serta menyebar kuisoner yang harus diisi oleh responden dengan bererapa penilaian yaitu; penilaian terhadap risiko dengan probability impact analysis, untuk mengetahui risiko terbesar yang terjadi pada pelaksanaan proyek jalan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil maksimal dalam pelaksanaan suatu pekerjaan peningkatan Jalan Lintas Selatan Kabupaten Ende. Pihak kontraktor harus tahu factor-faktor resiko apa saja yang menyebabkan terjadinya tambahan biaya dalam pelaksanaan proyek tersebut. Hasil penelitian teridentifikasi: Resiko eksternal: topografi cukup sulit sebesar 87,69%, pengijinan material lokal sebesar 49,23% dan harga material mengalami kenaikan sebesar 49,23%. Resiko Internal : SDM kurang pengelaman sebesar 78,46%, tim pelaksanaan proyek kurang memahami manajemen sebesar 60%, tidak ada pedoman dan pelimpahan tugas kurang tegas sebesar 49,23%. Resiko dalam proyek: alat sudah berumur sebesar 90,77%, kelangkaan BBM sebesar 89,23%, serta adanya keraguan dalam menganalisis bahan sebesar 50,77%.
Pengaruh Akar Tanaman Terhadap Parameter Geser Tanah Dan Stabilitas Lereng Pada Ruas Jalan Ende – Wolowaru Veronika Miana Radja; Fransiskus Xaverius Ndale; Tarsisius Tibo
TEKNOSIAR Vol. 7 No. 2 (2013): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.232 KB)

Abstract

Keberadaan akar tanaman dapat meningkatkan kekuatan tanah khususnya tegangan geser (kohesi) dalam menjaga kestabilan lereng. Akar tanaman mempunyai kemampuan menyimpan air tanah yang baik dan menjaga kestabilan tanah terhadap perubahan kadar air akibat proses pembasahan dan pengeringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar kekuatan geser tanah dari masing-masing vegetasi seperti tanah yang mengandung akar; bambu, akar kemiri, akar rumput gajah, akar alang – alang dan akar cengkeh. Pengambilan sampel tanah dilakukan di sepanjang ruas jalan Ende- Wolowaru yaitu pada Km. 12 tanah yang mengandung akar bambu, Km. 19 tanah yang mengandung akar kemiri, Km. 27 tanah yang mengandung akar rumput gajah, Km. 28 tanah yang mengandung akar alang-alang dan Km. 46 tanah yang mengandung akar cengkeh. Hasil uji geser langsung didapatkan hubungan antara kadar air, angka pori, derajat kejenuhan, kohesi dan sudut geser. Hasil penelitian dari masing-masing vegetasi: tanah yang tidak mengandung akar nilai kohesi 0.13 kg/cm2, tanah yang mengandung akar bambu nilai kohesi 0.2 kg/cm2, tanah yang mengandung akar kemiri nilai kohesi 0.5 kg/cm2, tanah yang mengandung akar rumput gajah nilai kohesi 0.5 kg/cm2, tanah yang mengandung akar alang-alang nilai kohesi 0.05 kg/cm2 dan tanah yang mengandung akar cengkeh nilai kohesi 0.4 kg/cm2.
Sifat Fisik Dan Mekanik Bambu Sebagai Bahan Konstruksi Fransiskus Xaverius Ndale
TEKNOSIAR Vol. 7 No. 2 (2013): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.325 KB)

Abstract

Paper ini akan menyajikan hasil eksperimental tentang sifat fisik Bambu yang akan digunakan sebagai bahan konstruksi. Bambu adalah rumput berkayu berbentuk pohon atau perdu. Bambu termasuk ordo Gramineae, familia Bambuseae. Berat jenis dan kerapatan bambu menentukan sifat fisika dan mekanikanya. Berat jenis bambu berkisar antara 0,5 – 0,9 gr/cm³. Bambu mempunyai perbandingan kekuatan dan berat yang sangat tinggi sehingga efisien dan efektif untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Kandungan air pada bambu akan berpengaruh pada kekuatan bambu. Kembang susut bambu perlu diperhatikan agar struktur bangunan bambu tidak mengalami perubahan bentuk dan penurunan kualitas akibat adanya penyusutan. Adanya perubahan bentuk ini tentunya akan mengurangi nilai fungsi dari sebuah struktur bangunan.Bambu mempunyai kuat tarik 1180 - 2750 kg/cm² , kuat tekan 499 – 588 kg/cm² dan kuat lentur 785 – 1960 kg/cm². Kekuatan pada bambu juga dipengaruhi oleh posisinya, bagian terkuat dari bambu adalah kulit. Kekuatan kulit ini sangat jauh lebih tinggi daripada kekuatan bambu bagian dalam. Sedangkan kuat tekan bambu semakin meningkat sesuai dengan umur bambu tersebut. Modulus elastisitas (E) bambu berkisar antara 98.070 – 294.200 kg/cm², tetapi untuk perancangan dipakai E sebesar 294.200 kg/cm². Kuat geser bambu sangat rendah, maka dari itu perancangan bambu sebagai struktur sebagai batang tunggal lebih efektif bila dibandingkan batang ganda.
Pengaruh Penambahan Serat Daun Pandan Laut Terhadap Sifat Mekanik Beton Fransiskus Xaverius Ndale; Marselinus Padhi Pi
TEKNOSIAR Vol. 8 No. 2 (2014): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.136 KB)

Abstract

Kelemahan beton sebagai bahan konstruksi adalah tegangan tarik yang rendah dan sifatnya yang getas, karena itu beton membutuhkan perkuatan berupa tulangan tarik untuk menahan tegangan tarik yang terjadi. Untuk mengurangi terjadinya retakan atau kerusakan pada beton maka dilakukan dengan menambahkan serat kedalam campuran beton. Dalam penelitian ini serat yang yang digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan adukan beton adalah serat yang terbuat dari serat daun pandan laut yang diambil dari tepi pantai Nanganesa Kabupaten Ende.Beton berserat merupakan suatu campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambahan (Serat Daun Pandan Laut) yang menyebabkan terjadinya interaksi antara material pembentuknya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode perencanaan beton berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dapat diketahui bahwa hasil kuat tekan beton normal memperoleh nilai kuat tekan sebesar 22,90 Mpa dan kuat tariknya sebesar 6,51 Mpa. Beton dengan penambahan serat daun pandan laut dengan komposisi serat sebagai berikut : serat daun pandan laut 1% memperoleh hasil kuat tekan sebesar 16,57 Mpa,. Untuk kuat tarik belah beton serat 1% sebesar 7,61 Mpa,. Beton berserat 2%, memperoleh hasil kuat tekan sebesar 19,15 Mpa, Kuat tarik belah 2% memperoleh hasil kuat tarik sebesar 7,80 Mpa, dan serat 3% memperoleh hasil kuat tekan sebesar 12,45 Mpa,. Kuat tarik belah 3% memperoleh hasil kuat tarik sebesar 7,81 Mpa,Dari hasil analisa test kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan menambahkan serat daun pandan laut kedalam campuran beton maka, semakin banyak menggunakan serat daun pandan laut kedalam campuran beton maka semakin besar nilai kuat tarik yang diperoleh. Sedangkan untuk nilai kuat tekannya, semakin banyak menggunakan serat daun pandan laut kedalam campuran beton, maka semakin menurun nilai kuat tekan yang dihasilkan.
Studi Evaluasi Perencanaan Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Eputobi Di Kecamatan Tetihena Kabupaten Flores Timur Fransiskus Xaverius Ndale; Dominikus Suban Kromen
TEKNOSIAR Vol. 9 No. 1 (2015): April
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.08 KB)

Abstract

Ruas jalan junction Eputobi dimana, selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir telah terjadi peningkatan komposisi maupun volume lalu lintas yang melintasi pada ruas jalan tersebut sehingga akan terjadi perubahan pembebanan akibat muatan lalu lintas yang bekerja.maka perlu mengetahui tebal lapis perkerasan lentur yang diperlukan sesuai beban lalu lintas yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis perencanaan konstruksi perkerasan lentur dengan metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987-UDC.625.73. Hasil penelitian ditinjau berdasarkan evalusai kondisi eksisting dan perencanaan alternative, tebal perkerasan pada ruas jalan junction Eputobi yang mana pada tebal lapisan permukaan kondisi eksisting yang ada masih layak sampai dengan umur rencana 10 tahun, namun setelah umur rencana 10 tahun maka lapisan permukaan sudah tidak layak lagi. Kemudian berdasarkan perencanaan alternative untuk tebal lapisan permukaan pada perencanaan awal kurang 1 cm yang mana seharusnya 5 cm bukan 4 cm, sedangkan kalau ditinjau dari lapisan pondasi bawah maka tebal lapisan bawah masih mampu sampai dengan umur rencana 10 tahun dan setelah umur rencana lebih dari 10 tahun sudah tidak layak lagi
Analisa Kinerja Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Pasar Mbongawani Ende Thomas Aquino A. Sidi; Dyan Purnama Sari; Ireneus Kota; Fransiskus Xaverius Ndale
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v5i2.673

Abstract

Pasar Mbongawani merupakan pasar tradisional yang cukup ramai aktivitasnya melayani arus perdagangan masyarakat kota Ende. Adanya aktivitas pedagang pada sisi jalan dan arus yang berlawanan menjadi masalah tersendatnya arus lalulintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja lalu lintas serta upaya pengendalian pada ruas jalan yang menghubungkan pasar tersebut. Diperlukan data geometrik jalan, volume lalulintas, kecepatan dan hambatan samping. Metode analisa yang digunakan yakni Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi kinerja ruas Nusantara kapasitasnya mengalami peningkatan dari 1.071 smp/jam menjadi 1.410 smp/jam. Nilai DS meningkat dari 0,65 menjadi 0,42dengan LOS C. Pada Jalan Marthadinata kapasitas jalan naik dari 953 smp/jam menjadi 1.410 smp/jam, nilai DS meningkat dari 0,39 menjadi 0,269 dengan tingkat pelayanan B. Jalan Setapak, kapasitas jalan tetap yakni 1.201 smp/jam, nilai DS 0,079 dengan tingkat pelayanan A. Jalan Cumi – Cumi kapasitas jalan naik dari 1,162 smp/jam menjadi 1.410 smp/jam dan nilai DS juga meningkat dari 0,148 menjadi 0,122 berada pada LOS A.
Penggunaan Bahan Tambah Additon H.E Dalam Campuran Beton Dapat Meningkatkan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Mutu Normal Mikael Wora; Fransiskus Xaverius Ndale
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.163 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i8.9123

Abstract

Penggunaan bahan tambah pada campuran beton merupakan solusi yang tepat untuk mendapat beton dengan mutu dan keawetan yang tinggi serta waktu sesuai perencanaan. Bahan tambah jenis Additon H.E. Jenis peneltian experimental serta metode analisi kuantitatif. Benda uji adalah silinder dengan diameter 15 cm dan panjang 30 cm. Jumlah benda uji sebanyak 108 buah (uji kuat tekan 54 buah dan uji tarik belah 54 buah) pengujian dilakukan pada beton berumur 7, 14 dan 28 hari. Komposisi Additon H.E yang digunakan dalam campuran beton yaitu: 0 cc, 1 cc, 2 cc, 3 cc, 4 cc dan 5 cc per 1kg semen. Hasil penelitian pada uur 28 hari sebagai acuan dasar menunjukan bahwa penggunaan Additon H.E dari 1 cc - 5 cc ada peningkatan kuat tekan dari 28,58 Mpa ke 33,29 Mpa. Sedangkan kuat tarik dari 4,93 Mpa,ke 5,71 Mpa. Hasil ini menunjukan bahwa semakin banyak menggunakan Additon H.E dalam campuran beton makan kekuatan beton akan semakin meningkat.
Analisis Tingkat Kekakuan Struktur Rangka - Dinding Geser Tanpa Dan Dengan Belt Truss Pada Bangunan Tinggi Beton Bertulang Akibat Beban Lateral Suku, Yohanes Laka; Ndale, Fransiskus Xaverius
TEKNOSIAR Vol. 13 No. 1 (2019): Volume 13 Nomor 1 April 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.869 KB) | DOI: 10.37478/teknosiar.v13i1.229

Abstract

Bangunan tinggi rawan terhadap beban lateral akibat gempa dan angin. Salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan tingkat tinggi dalam menahan beban lateral antara lain yaitu dengan pemasangan dinding geser (shear wall) sebagai sub sistim penahan beban lateral dari sistim struktur untuk manambah kekakuan struktur. Semakin tinggi bangunan maka dinding geser akan menyerap gaya geser yang besar, dan dengan demikian lebar dinding geser akan bertambah besar. Salah satu cara untuk memperkecil lebar diding geser dengan nilai kekuatan yang sama yaitu dengan penambahan outrigger dan belt truss. Penggunaan Sistim Belt Truss pada bangunan tinggi dapat meningkatkan kekakukan struktur dan membuat struktur lebih efficient dibawah pengaruh beban lateral/gempa. Hasil perhitungan untuk struktur gedung 15 lantai ini, didapat bahwa model struktur rangka dinding geser dengan satu belt truss dapat mereduksi simpangan lateral maksimum sebesar 18,5 % dengan penempatan belt truss pada ¾ tinggi gedung, sedangkan dengan dua belt truss simpangan lateral maksimum yang dapat diredukai sebesar 27,01 % yakni dengan penempatan belt truss pada lantai atas dan pada ½ tinggi bangunan.