Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya

KEPERAGAAN DALAM MENGATASI ANAK LAMBAN MEMAHAMI PELAJARAN Mambela, Sambira
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.803 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol14.no26.a1681

Abstract

Kapasitas anak dalam belajar di sekolah berbeda-beda atau bervariasi, kemampuan untuk memahami pelajaranpun berbeda antara anak yang satu dengan yang lain. Dapat dipastikan bahwa dalam suatu kelas akan ditemukan anak yang cepat, biasa, dan lambat dalam memahami pelajaran. Sering terjadi, guru memilih dan menerapkan pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang sama pada anak yang cepat, biasa, dan lambat memahami pelajaran, bahkan pencapaian tujuan dan kemajuan belajar hanya didasarkan pada kemampuan dan kemajuan belajar anak yang cepat memahami pelajaran. Akhirnya anak yang lambat dalam memahami pelajaran akan sulit mengimbangi kemampuan belajar anak yang cerdas dan cepat dalam belajar. Anak yang cerdas dan cepat memahami pelajaran saja yang selalu menapat nilai yang tinggi, nilai anak yang lambat memahami pelajaran selalu rendah dan bahkan di beri label bodoh. Bagaimana cara Mengatasi Anak yang lambat memahami dan atau lambat mencapai tujuan pembelajaran ? Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah membelajarkan mereka (anak lambat belajar) dengan prinsip dan metode keperagaan, artinya dengan prinsip ini guru dalam mengajar terutama tentang hal-hal yang verbal atau abstrak guru selalu berusaha mengkonkritkan dengan peragaan-peragaan. Dengan demikian anak akan terbantu, dengan kata lain alat peraga akan membantu anak lamban belajar untuk mengatasi kesalahpahaman dan kesalahan dalam menangkap penjelasan lisan/verbal.
TINJAUAN UMUM MASALAH PSIKOLOGIS DAN MASALAH SOSIAL INDIVIDU PENYANDANG TUNANETRA Mambela, Sambira
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol14.no25.a1465

Abstract

Ketunanetraan atau tunanetra adalah istilah yang digunakan untuk keadaan individu yang mengalami kelainan atau gangguan fungsi indra penglihatan. Berdasarkan derajat/tingkat kelainannya individu yang mengalami kelaianan penglihatan dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu individu yang buta total ( blind). dan individu yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan).Kelaianan penglihatan atau ketunanetraan menimbulkan dampak langsung dan damapak tidak langsung pada penyandangnya. Dampak langsung, berupa keterbatasan yang terjadi pada individu karena mengalami kelainan penglihatan seperti tidak dapat/ kesulitan dalam melihat, dan kesulitan/terbatas dalam bermolitas. Dampak tidak langsung, adalah berupa reaksi penyandang tunanetra sendiri pada kelainan penglihatannya seperti: minder, merasa tidak berdaya, putus asa, dan lain-lain. Disamping berdampak pada kepribadian, kelainan penglihatan juga menimbulkan dampak sosial, dampak sosial kelaianan penglihatan nampak pada sikap dan reaksi lingkungan (keluarga) dan lingkungan luas (masyarakat luas) terhadap individu atau anak yang mengalami kelainan penglihatan. Selain sikap dan reaksi lingkungan, kebijakan-kebijakan politik yang mengenai warga negara yang mengalami kelainan penglihatan, juga diwarnai cara pandang pada penyandang tunanetra.
KEPERAGAAN DALAM MENGATASI ANAK LAMBAN MEMAHAMI PELAJARAN Mambela, Sambira
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol14.no26.a1681

Abstract

Kapasitas anak dalam belajar di sekolah berbeda-beda atau bervariasi, kemampuan untuk memahami pelajaranpun berbeda antara anak yang satu dengan yang lain. Dapat dipastikan bahwa dalam suatu kelas akan ditemukan anak yang cepat, biasa, dan lambat dalam memahami pelajaran. Sering terjadi, guru memilih dan menerapkan pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang sama pada anak yang cepat, biasa, dan lambat memahami pelajaran, bahkan pencapaian tujuan dan kemajuan belajar hanya didasarkan pada kemampuan dan kemajuan belajar anak yang cepat memahami pelajaran. Akhirnya anak yang lambat dalam memahami pelajaran akan sulit mengimbangi kemampuan belajar anak yang cerdas dan cepat dalam belajar. Anak yang cerdas dan cepat memahami pelajaran saja yang selalu menapat nilai yang tinggi, nilai anak yang lambat memahami pelajaran selalu rendah dan bahkan di beri label bodoh. Bagaimana cara Mengatasi Anak yang lambat memahami dan atau lambat mencapai tujuan pembelajaran ? Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah membelajarkan mereka (anak lambat belajar) dengan prinsip dan metode keperagaan, artinya dengan prinsip ini guru dalam mengajar terutama tentang hal-hal yang verbal atau abstrak guru selalu berusaha mengkonkritkan dengan peragaan-peragaan. Dengan demikian anak akan terbantu, dengan kata lain alat peraga akan membantu anak lamban belajar untuk mengatasi kesalahpahaman dan kesalahan dalam menangkap penjelasan lisan/verbal.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA DI KELAS DI TAMAN KANAK-KANAK SLB A YPAB SURABAYA Isni, Lutfi; Nurrohman, Muhammad; Mambela, Sambira
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol15.no28.a2234

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran braille untuk siswa tunanetra pada kelas taman kanak-kanak pada ditinjau dari aspek pelaksanaan, metode pembelajaran yang digunakan, dan hambatan yang dialami. Dalam penelitian ini subjek penelitian terdiri dari: guru kelas; siswa tunanetra Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Teknik Pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menelaah seluruh data yang diperoleh kemudian mereduksi yakni dengan pemilihan, penyederhanaan, dan pemusatan perhatian pada hal yang menguatkan data yang diperoleh di lapangan. Kemudian dilakukan penyajian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk uraian/kalimat yang mudah dimengerti. Langkah terakhir adalah dengan melakukan verifikasi, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran braille di kelas taman kanak-kanak selalu diawali dengan latihan pengembangan motoric halus dan latihan dria taktual. Latihan pengembangan motorik dan latihan dria taktual ini bertujuan untuk melatih kesiapan anak dalam membaca dan menulis braille, (2) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajarkan membaca dan menulis permulaan menggunakan berbagai macam metode, diantaranya metode ceramah, metrode drill, metode demonstrasi dan metode tanya jawab. Dalam memilih metode pembelajaran, guru seringkali menggunakan metode yang bervariasi, dengan menggunakan ketepatan penggunaan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa tunanetra, (3) Hambatan yang biasa ditemui dalam pembelajaran membaca dan menulis braille permulaan ini adalah banyaknya materi yang harus disampaikan sedangkan alokasi waktu pembelajaran braille yang kurang, dan media pembelajaran braille yang tersedia kurang lengkap serta kurang bervariasi.
TINJAUAN UMUM MASALAH PSIKOLOGIS DAN MASALAH SOSIAL INDIVIDU PENYANDANG TUNANETRA Sambira Mambela
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.192 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol14.no25.a1465

Abstract

Ketunanetraan atau tunanetra adalah istilah yang digunakan untuk keadaan individu yang mengalami kelainan atau gangguan fungsi indra penglihatan. Berdasarkan derajat/tingkat kelainannya individu yang mengalami kelaianan penglihatan dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu individu yang buta total ( blind). dan individu yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan).Kelaianan penglihatan atau ketunanetraan menimbulkan dampak langsung dan damapak tidak langsung pada penyandangnya. Dampak langsung, berupa keterbatasan yang terjadi pada individu karena mengalami kelainan penglihatan seperti tidak dapat/ kesulitan dalam melihat, dan kesulitan/terbatas dalam bermolitas. Dampak tidak langsung, adalah berupa reaksi penyandang tunanetra sendiri pada kelainan penglihatannya seperti: minder, merasa tidak berdaya, putus asa, dan lain-lain. Disamping berdampak pada kepribadian, kelainan penglihatan juga menimbulkan dampak sosial, dampak sosial kelaianan penglihatan nampak pada sikap dan reaksi lingkungan (keluarga) dan lingkungan luas (masyarakat luas) terhadap individu atau anak yang mengalami kelainan penglihatan. Selain sikap dan reaksi lingkungan, kebijakan-kebijakan politik yang mengenai warga negara yang mengalami kelainan penglihatan, juga diwarnai cara pandang pada penyandang tunanetra.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA DI KELAS DI TAMAN KANAK-KANAK SLB A YPAB SURABAYA Lutfi Isni; Muhammad Nurrohman; Sambira Mambela
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol15.no28.a2234

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran braille untuk siswa tunanetra pada kelas taman kanak-kanak pada ditinjau dari aspek pelaksanaan, metode pembelajaran yang digunakan, dan hambatan yang dialami. Dalam penelitian ini subjek penelitian terdiri dari: guru kelas; siswa tunanetra Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Teknik Pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menelaah seluruh data yang diperoleh kemudian mereduksi yakni dengan pemilihan, penyederhanaan, dan pemusatan perhatian pada hal yang menguatkan data yang diperoleh di lapangan. Kemudian dilakukan penyajian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk uraian/kalimat yang mudah dimengerti. Langkah terakhir adalah dengan melakukan verifikasi, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran braille di kelas taman kanak-kanak selalu diawali dengan latihan pengembangan motoric halus dan latihan dria taktual. Latihan pengembangan motorik dan latihan dria taktual ini bertujuan untuk melatih kesiapan anak dalam membaca dan menulis braille, (2) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajarkan membaca dan menulis permulaan menggunakan berbagai macam metode, diantaranya metode ceramah, metrode drill, metode demonstrasi dan metode tanya jawab. Dalam memilih metode pembelajaran, guru seringkali menggunakan metode yang bervariasi, dengan menggunakan ketepatan penggunaan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa tunanetra, (3) Hambatan yang biasa ditemui dalam pembelajaran membaca dan menulis braille permulaan ini adalah banyaknya materi yang harus disampaikan sedangkan alokasi waktu pembelajaran braille yang kurang, dan media pembelajaran braille yang tersedia kurang lengkap serta kurang bervariasi.