Pangesti, Dimas Ning
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektifitas tindakan keperawatan pursed lip breathing exercise terhadap penurunan sesak nafas pada pasien asma di puskesmas Kemiling Bandar lampung tahun 2019 Pangesti, Dimas Ning; Suharti, Sri
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 1 No 1 (2021): Edisi Manajemen rumah saki
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v1i1.91

Abstract

Pendahuluan: Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran pernapasan mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu. Serangan asma yang terjadi menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas atau sesak nafas.  Salah satu intevensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi sesak napas yaitu latihan pursed lip breathing. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penerapan tindakan keperawatan mandiri pursed lip breathing exercise untuk mengurangi sesak napas terhadap pasien yang mengalami asma diwilayah kerja Puskesmas Kemiling. Metode: Deskriptif dalam bentuk studi kasus. Pengumpulan data adalah observasi dan wawancara pada pasien yang menderita asma. Hasil: Terjadi penurunan derajat sesak napas pada responden sesudah melakukan pursed lips breathing exercise. Simpulan: Adanya pengaruh tindakan keperawatan pursed lips breathing exerciseter terhadap penurunan sesak napas pada pasien asma.  
Penyuluhan kesehatan gastritis Trisnantyas, Calvyn Reza; Pangesti, Dimas Ning
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): Penanganan dan Perawatan Penyakit Asma
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i2.45

Abstract

Pendahuluan: Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinging lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak, dinding lambung rentan mengalami peradangan.  Tujuan: adalah untuk mengetahui dan meningkatkan wawasan masyarakat awam mengenai penyakit gastritis. Metode: Menggunakan penyuluhan berbasis daring melalui Zoom Cloud Meetings. Terdapat dua hasil interpretasi akhir dari penyuluhan ini. Secara kuantitatif, hasil evaluasi akhir penyuluhan didapatkan dari skor yang menunjukkan penurunan lewat metode one group pretest-posttest design. Hasil: Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, lalu dilakukan evaluasi melalui sesi Tanya jawab dengan peserta. Terdapat 3 peserta yang bertanya pada penyuluhan tersebut dan 2 peserta lainnya diberikan pertanyaan oleh penyuluh. Semua peserta dapat memahami, dan menjelaskan sesuai yang telah disampaikan pada saat penyampaian materi. Berikut gambar pelaksanaan penyuluhan.
Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri usia 10-19 tahun tentang personal hygiene saat menstruasi Pangesti, Dimas Ning; Milindasari, Praty
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Desember 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/tmi.v2i1.1232

Abstract

Background: Knowledge is the result of knowing and this occurs after people have sensed a certain object. Menstruation is a natural process that occurs in women. Menstruation is regular bleeding from the uterus as a sign that the uterine organs have matured. Personal hygiene is an action taken to maintain the cleanliness and health of a person for physical and psychological well-being. Purpose: To identifying the level of knowledge of adolescent girls aged 10-19 years about personal hygiene during menstruation. Method: A descriptive. The respondents used in this study were 30 respondents. The sampling used was accidental sampling. Results: Conducted on 30 respondents showed the level of knowledge of adolescents aged 10-19 years about personal hygiene in RT 15, the results showed that the level of knowledge was good in adolescents as many as 12 (40%) respondents, the level of knowledge was sufficient as many as 15 (50%) respondents, and the level of knowledge was sufficient for 15 (50%) respondents. lack of knowledge as many as 3 (10%) respondents. The average level of good knowledge in adolescents is 12 (40%) namely from high school education, sufficient knowledge level is 15 (50%), namely high school education 3 respondents, junior high school 7 respondents and elementary school 5 respondents. The level of knowledge is less than 3 (10%) elementary education. Conclusion: Based on the age of 10-19 years, the average number of respondents aged 14-19 years was 22 (73%). The average education of the respondents is SMA 15%. The average occupation of the respondent's parents is 15 (50%) self-employed. Keyword: Adolescents; Knowledge Level; Menstruation; Personal Hygiene. Pendahuluan: Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tujuan: Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri usia 10-19 tahun tentang personal hygiene saat menstruasi. Metode: Deskriptif. Responden yang digunakan pada peneitian ini sebanyak 30 responden. Sampling yang digunakan yaitu accidentalsampling,. Hasil: Pada 30 responden menunjukkan tingkat pengetahuan remaja usia 10-19 tahun tentang personal hygiene di RT 15 didapatkan hasil tingkat pengetahuan baik pada remaja sebanyak 12 (40% ) responden, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 (50%) responden, dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 (10%) responden. Rata-rata tingkat pengetahuan baik pada remaja sebanyak 12 (40% ) yaitu dari pendidikan SMA, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 (50%) yaitu pendidikan SMA 3 responden, SMP sejumlah 7 responden dan SD sejumlah 5 responden. Tingkat pengetahuan kurang sejumlah 3 (10%) pendidikan SD. Simpulan: Karakteristik responden berdasarkan usia 10-19 tahun, rata-rata responden yaitu berusia 14-19 tahun sejumlah 22 (73%). Rata-rata pendidikan responden yaitu SMA 15%. Rata-rata pekerjaan orang tua responden yaitu wiraswasta sejumah 15 (50%). Kata Kunci: Menstruasi; Personal Hygiene; Remaja; Tingkat Pengetahuan.
Penerapan senam otak terhadap daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia yang mengalami demensia di wilayah kerja puskesmas Pangesti, Dimas Ning; Wulan, Sarinah Sri; Marliyana, Marliyana
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues Vol. 2 No. 2 (2025): Edition April 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/tmi.v2i2.1282

Abstract

Background: Dementia is a generalized decline in higher mental functions that is progressive and irreversible with a lot of consciousness. Cognitive is a person's belief about something that is obtained from the process of thinking about someone or something. Brain exercise can improve language skills and memory. Purpose: To determine the results of the application of brain exercise on cognitive function in the elderly with dementia with 2 elderly subjects. Method: This type of qualitative writing uses a case study approach. Results: The application of brain exercise on subjects I and II after brain exercise were carried out, namely, on subject I, an increase in day 5 was found with a total MMSE assessment score of 28 (normal cognitive function). Meanwhile, respondent II got the results on the 5th day with a total score of 24 (mild dementia). Conclusion: The difference in results between the two subjects was due to the factors that influenced it, namely, education and physical activity. Keywords: Brain Exercise; Cognitive; Dementia; Elderly. Pendahluan: Demensia adalah penurunan menyeluruh darifungsi mental luhur yang bersifat progresif dan ireverisibel dengan kesadaran yang banyak. Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang sesorang atau sesuatu. Senam otak mampu meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya ingat. Tujuan: Untuk mengetahui hasil penerapan senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia yang mengalami demensia dengan 2 orang subjek lansia. Metode: Jenis penulisan kualitatif menggunakan pendekaatan studi kasus. Hasil: Penerapan senam otak pada subjek I dan II sesudah dilakukan senam otak yaitu, pada subjek I ditemukan peningkatan hari ke-5 dengan jumlah skor penilaian MMSE 28 (fungsi kognitif normal). Sedangkan responden II didapatkan hasil hari ke-5 dengan jumlah skor penilaian 24 (demensia ringan). Simpulan: Terjadinya perbedaan hasil antara kedua subjek karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu, pendidikan dan aktivitas fisik. Kata Kunci: Demensia; Kognitif; Lansia; Senam Otak.
Penerapan teknik pernapasan buteyko terhadap frekuensi napas pada penderita asma Pangesti, Dimas Ning; Andoko, Andoko; Wulan, Sarinah Sri
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues Vol. 1 No. 2 (2024): Edition April 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/nmi.v1i2.1251

Abstract

Background: Asthma is a condition in which the airways narrow due to hyperactivity to certain spaces. Asthma attacks cause sufferers to experience difficulty breathing or shortness of breath. Purpose: To determine the effect of Buteyko breathing techniques on respiratory rate in asthma patients in the Bandar Jaya inpatient community health center. Method: A pre-experimental, one-group pretest-posttest study with a sample size of 27 respondents. Results: The Buteyko breathing technique significantly reduced shortness of breath in 27 respondents. The average respiratory rate was 27 breaths per minute before and 22 breaths per minute after application. Conclusion: The application of the Buteyko breathing technique in asthma patients is determined by stress and physical activity. Recommendation: Buteyko breathing technique training can be used as a standard non-pharmacological nursing intervention for all clients with asthma.   Keywords: Asthma; Breathing Technique; Buteyko.   Pendahuluan: Asma adalah suatu keadaan dimana saluran pernapasan mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap ruangan tertentu. Serangan asma yang terjadi menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penerapan  teknik pernapasan buteyko terhadap  frekuensi napas terhadap penderita asma di wilayah kerja puskesmas rawat inap  Bandar jaya. Metode: Penelitian pre experimental one group pretest-postest dengan jumlah sampel 27 responden.  Hasil: Teknik pernapasan buteyko dapat mengurangi frekuensi sesak napas secara signitifikan pada  27 responden  sebelum di lakukan  teknik pernapasan  buteyko rata-rata frekwensi napas  27 x/menit dan sesudah di lakukan penerapan  teknik pernapasan buteyko rata-rata frekuensi napas  22x/menit. Simpulan: Penerapan teknik pernapasan buteyko pada pasien asma di tentukan oleh faktor strees dan aktifitas fisik.  Saran: Latihan teknik pernapasan buteyko dapat dijadikan standar tindakan keperawatan non farmakologi kepada semua klien yang menderita asma.   Kata Kunci: Asma; Buteyko; Teknik pernapasan.
Massage efleruangge terhadap sensasi proteksi pada pasien diabetes millitus tipe II Wulan, Sarinah Sri; Pangesti, Dimas Ning
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues Vol. 1 No. 2 (2024): Edition April 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/nmi.v1i2.1254

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that requires long-term treatment. The prevalence of diabetes mellitus increases annually, and if left untreated, it can lead to complications, including neuropathy. Neuropathy is damage to peripheral nerves that results in numbness and impaired sensory sensitivity in organs. This neuropathy can be minimized with pharmacological techniques, such as efleruangge massage, a hand-based therapy that manipulates muscles and other soft tissues to improve health. Purpose: To determine foot sensitivity before and after efleruangge massage. Method: A descriptive study was conducted with two respondents who received efleruangge massage for one week. Result: There were changes before and after efleruangge massage. Respondent I had 2 points of sensitivity on the left extremity; 3 points on the right extremity; and 5 points on the right extremity. Respondent II had 2 points on the left extremity; 3 points on the right extremity; and 3 points on the left extremity; and 4 points on the right extremity. Conclusion: There were changes in foot sensitivity before and after efleruangge massage. It is recommended that efleruangge massage be combined with a diabetes diet, regular exercise, and regular doctor consultations.   Keywords: Diabetes Millitus; Massage Efleruangge; Sensation Of Protection.                                                                                                    Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronik yang memerlukan waktu perawatan lama bahwa prevalensi diabetes militus setiap tahun nya semakin meningkat jika tidak di tangani akan menimbulkan komplikasi salah satunya neuropati, neuropati adalah kerusakan saraf-saraf perifer yang mengakibatkan baal/gangguan sensitifitas sensoris pada organ. Neuropati ini bisa di minimalisir dengan tekhnik farmokologi yaitu dengan memberikan massage efleruangge merupakan terapi dengan menggunakan tangan dimana otot dan jaringan lunak lain tubuh dimanupulasi untuk meningkatkan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui sensitifitas kaki sebelum dan sesudah di lakukan massage efleruangge. Metode: yang digunakan deskriptif dengan dua responden yang di lakukan massage efleruangge selama 1 minggu. Hasil: Ada perubahan antara sebelum dan sesudah di lakukan massage efleruangge, responden I exstermitas kiri sensitifitas 2 titik exstermitas kanan sensitifitas 3 titik setelahnya exstermitas kiri sensitifitas 3 titik yang ter deteksi exstermitas kanan sensitifitas 5 titik yang ter deteksi. pada responden II exstermitas kiri 2 titik exstermitas kanan sensitifitas 3 titik setelahnya exstermitas kiri sensitifitas 3 titik exstermitas kanan sensitifitas 4 titik yang ter deteksi. Simpulan: ada perubahan sensitifitas pada kaki sebelum dan sesudah di lakukan massage efleruangge. Saran menerapkan massage efleruangge hendaknya di barengi dengan diit DM dan olahraga rutin serta konsultasi dokter secara rutin.   Kata kunci: Diabetes Millitus; Massage Efleruangge; Sensasi Proteksi.
Gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penularan covid-19 Marliyana, Marliyana; Pangesti, Dimas Ning; Septiana, Ria
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues Vol. 2 No. 1 (2024): December Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/nmi.v2i1.1255

Abstract

Background: The prevalence of COVID-19 in Indonesia is 488,000 cases. Students' knowledge about preventing COVID-19 transmission contributes to breaking the chain of transmission. Purpose:  To determine the characteristics of students' knowledge levels about preventing COVID-19 transmission at the Baitul Hikmah Nursing Academy in Bandar Lampung in 2021. Method: This descriptive study used a non-random sampling technique with 30 students as respondents. Data were collected using a questionnaire completed via Google Forms, consisting of 30 items, and analyzed using a frequency distribution formula. Results: 19 (63%) students' knowledge level regarding COVID-19 transmission prevention at the Baitul Hikmah Nursing Academy met the following criteria: good (19%), adequate (9) (30%), and inadequate (2) (7%). Conclusion: The level of student knowledge regarding COVID-19 transmission prevention at the Baitul Hikmah Nursing Academy in Bandar Lampung in 2021 was categorized as good. Recommendation: Further in-depth research should be conducted to examine student attitudes and behaviors regarding COVID-19 transmission prevention.   Keywords: COVID-19; Transmission Prevention; Student Knowledge.   Pendahuluan: Prevalensi Covid-19 di Indonesia 488.000 kasus, Pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penularan Covid-19 berkontribusi untuk memutus mata rantai Covid-19. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penularan covid-19 di akademi keperawatan baitul hikmah bandar lampung tahun 2021. Metode: Penelitian bersifat deskriptif menggunakan teknik non random sampling dengan jumlah responden 30 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi melalui google form yang terdiri dari 30 item pernyataan dengan data dianalisis menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil: Terdapat kriteria tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penularan Covid-19 di akademi keperawatan baitul hikmah, baik 19 (63%), cukup 9 (30%), kurang 2 (7%) . Simpulan: Gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penularan Covid-19 di akademi keperawatan baitul hikmah bandar lampung tahun 2021 dalam kategorik baik. Saran: Dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi dengan tema melihat sikap atau prilaku mahasiswa tentang pencegahan penularan Covid-19.   Kata Kunci: Covid-19; Pencegahan Penulara; Pengetahuan Mahasiswa.