Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERAN GURU SOSIOLOGI DALAM IMPLEMETASI NILAI DISIPLIN PADA SISWA IPS DI SMA ISLAM HARUNIYAH PONTIANAK Marliyana, Marliyana; Salim, Izhar; Ulfah, Maria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 7 (2019): JULI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.497 KB)

Abstract

Abstract This study ed to determine how the role of sociology teachers in the implementation of discipline values in social studies students by directing, guiding, and supervising in Haruniyah Islamic High School. The research approach used is a qualitative approach with a descriptive approach method. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation studies. The analysis in this study was presented descriptively by using informants as many as 9 people consisting of one Sociology teacher and eight Social Sciences students in Haruniyah Islamic High School who were not disciplined. The results of this study indicated that the teacher has played a role in applying the discipline value to social studies students at Haruniyah Islamic High School. The role of the teacher in directing the teacher is to familiarize students to pray before and after the learning process and provide advice to students. The teacher also plays a role in guiding students through providing guidance to students who are not disciplined. Then, the teacher also plays a role in supervising, namely the teacher goes around the class and controls students and gives reprimands and sanctions to students who are not disciplined during the learning process. Keywords: Discipline Values, High School Students, Teacher Role
Health Belief Mahasiswa yang Mengkonsumsi Mie Instan Marliyana, Marliyana; Suharti, Sri
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 2 (2023): Desember
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i2.533

Abstract

Makanan adalah salah satu bagian penting untuk kesehatan manusia karena dari makanan yang dikonsumsi tubuh manusia mendapatkan asupan-asupan yang dibutuhkan untuk aktifitas sehari-hari seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Makanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh tetapi tetap dikonsumsi oleh manusia diantaranya mie instan. Mie instan sering dikonsumsi oleh mahasiswa dikarenakan cara masak yang mudah dan harga yang terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran Health Belief pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 91 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan di kampus Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengkonsumsi mie instan pada mahasiswa cenderung memiliki health belief kategori positif 60 (65,4%). Maka disimpulkan bahwa, sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki Health Belief yang memilih setuju. Mahasiswa yang mengkonsumsi mie instan memahami akan pentingnya kesehatan serta mengetahuibahaya dandampak resiko yang akan dihadapi tentang mengkonsumsi mie instan. Dan mahasiswa yang memilih tidak setuju dengan kategori negatif yaitu 31 (34,6%%). Dari kelima dimensi yang memiliki health belief yang paling dominan adalah perceived barriers yang artinya mahasiswa memiliki pemahaman akan perilaku mengenai menurunnya kenyamanan saat meninggalkan perilaku tidak sehat
Perawatan Luka Modern Pada Pasien Diabetes Mellitus Wulan, Sarinah Sri; Saputra, Muhammad Khalid Fredy; Marliyana, Marliyana
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i2.1181

Abstract

Ulkus diabetikum merupakan kerusakan yang terjadi sebagian (Partial Thickness) atau keseluruhannya (Full Thickness) pada daerah kulit yang meluas kejaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seseorang yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM). Apabila ulkus kaki berlangsung lama, tidak dilakukan penatalaksanaan dan tidak sembuh, maka luka akan menjadi terinfeksi. Modern wound dressing merupakan teknik perawatan luka yang banyak dipakai. Teknik ini fokus pada prinsip ‘moist’ sehingga jaringan luka mengalami kesempatan untuk berproliferasi melakukan siklus perbaikan sel dengan baik. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah memberikan perawatan luka pada pasien dengan ulkus diabetikum untuk mencegah luka infeksi dan memperbaiki jaringan luka yang rusak. Metode perawatan luka ini yaitu dengan pendekatan proses keperawatan (Pengkajian, masalah keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi), praktik perawatan luka langsung dengan menggunakan prinsip moisture balance. Setelah 17 kali perawatan dengan waktu (40 hari) luka mulai tumbuh jaringan parut, diameter mengecil dari 15 cm hingga 6 cm, perawatan luka harus dibarengi dengan kontrol gula darah yang baik. Perawatan Luka dengan ulkus diabetikum menggunakan konsep lembab, dimaksimalkan dengan serum TTO dan salep trebee yang membantu perkembangan granulasi dengan cepat. Modern wound dressing merupakan teknik perawatan luka yang baik dan dapat membantu dalam proses penyembuhan luka ulkus diabetikum.
Penerapan air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) terhadap luka perineum pada ibu postpartum Yunitasari, Eva; Fitri, Feni Elda; Marliyana, Marliyana
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 1 (2024): July Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i1.465

Abstract

Background: Postpartum is the period during which a mother gives birth starting from the first day of birth until 6 weeks of birth. 90% of mothers in the world who undergo normal childbirth experience perineal wounds either with or without episiotomi. The impact of perineal wounds that are not handled properly will cause complications, such as blood loss due to performing an episiotomi too early, infection due to contamination with urine and feces, dyspareunia, and local hematomas that cause infection. Efforts to prevent infection from perineal lacerations can be provided with pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. Purpose: To determine the application of boiled water from binahong leaves (anredera cordifolia) in healing perineal wounds. Method: This research uses a case study approach with a descriptive research design. The case study subjects in this research were postpartum mothers with grade II perineal rupture. This research was carried out in November 2023 at Azzahra Hospital. In this case study, the subject is Mrs. A and Mrs. U with nursing problems and risk of infection related to tissue trauma/physical damage. Results: After implementing perineal treatment with boiled water from binahong leaves, Mrs. A and Mrs. U are gradually getting better. Evaluation of the latest data on November 17 2023 showed objective data: BP 120/80 mmHg, pulse 86 x/minute, temperature 36.5 ºC, RR 22x/minute, no edema, no redness, no bluish spots on the perineum, there is no pus/blood in the suture wound, the lochea rubra when examined is ± 40 cc, the perineum looks back to normal, so there is a risk of problems infection does not occur or the problem is resolved. Conclusion: Giving boiled water from binahong leaves is effective in accelerating the healing of perineal wounds in postpartum mothers. Suggestion: It is hoped that this will increase knowledge about the use of binahong leaf decoction in the perineal wound healing process and that mothers can apply it to speed up the wound healing process.   Keywords: Binahong Decoction; Perineal Wound; Postpartum.   Pendahuluan: Postpartum merupakan masa yang dilewati ibu melahirkan dimulai dari hari kelahiran pertama sampai 6 minggu kelahiran. 90% ibu di dunia yang menjalani proses persalinan normal mengalami robekan luka perineum baik dengan atau tanpa episiotomi. Dampak dari luka perineum yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi, seperti kehilangan darah karena melakukan episiotomi terlalu dini, infeksi karena terkontaminasi dengan urine dan feses, dispareunia, dan hematoma lokal yang menyebabkan infeksi. Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi laserasi perineum dapat diberikan dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan pemberian air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) terhadap penyembuhan luka perineum. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain penelitian deskriptif. Subjek studi kasus dalam penelitian ini adalah ibu nifas dengan ruptur perineum derajat II. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 di Rumah Sakit Azzahra. Pada studi kasus ini yang menjadi subjek adalah Ny. A dan Ny. U dengan masalah keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kerusakan fisik. Hasil: Setelah implementasi perawatan perineum dengan air rebusan daun binahong didapatkan luka Ny. A dan Ny. U berangsur membaik. Evaluasi dari data terakhir pada tanggal 17 November 2023 didapatkan data objektif TD 120/80 mmHg, Nadi 86 x/ menit, Suhu 36,5 ºC, RR 22x/ menit, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, tidak ada bintik kebiruan pada perineum, tidak ada pus/darah pada luka jahitan, lochea rubra saat dikaji ± 40 cc, perineum terlihat kembali normal, sehingga masalah resiko terjadinya infeksi tidak terjadi atau masalah teratasi. Simpulan: Pemberian rebusan air daun binahong efektif mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. Saran: Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan rebusan daun binahong terhadap proses penyembuhan luka perineum serta ibu dapat menerapkannya untuk mempercepat proses penyembuhan luka.   Kata Kunci: Air Rebusan Binahong; Luka Perineum; Postpartum.
Pendidikan kesehatan tentang toilet training melalui audio visual terhadap pengetahuan ibu Marliyana, Marliyana; Putri, Dian Mentari; Suharti , Sri
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 2 (2024): December Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i2.451

Abstract

Background: According to the national household health survey (SKRT), there are 75 million children in the toddler to preschool age who have difficulty controlling defecation and urination. One way to increase knowledge and change behavior is health education. Toilet training is an important part of child development, parents can teach children to control urination and defecation. Mothers should know how to do toilet training correctly so that their children can do it well. Audio visuals are used to provide information that is easier to receive. Purpose: To determine the application of audio visual health education on maternal knowledge. Method: This type of scientific paper is descriptive. The subjects used were 30 mothers who had children aged 1-3 years at Posyandu Mawar I Bandar Lampung. Results: Before being given health education, the level of maternal knowledge was 17 subjects (56.67%), the level of good knowledge was 13 subjects (43.33%). After being given health education, the level of maternal knowledge was good as many as 26 subjects (86.67%), the level of knowledge was sufficient as many as 4 subjects (13.33%). Conclusion: From the results of the study there was an increase in the percentage of knowledge categories from 43.33% to 86.67%. Keywords: Health Education; Knowledge; Toilet Training. Pendahuluan: Menurut survei kesehatan rumah tangga (SKRT) nasional, ada 75 juta anak di usia toddler hingga prasekolah yang mengalami kesulitan mengontrol BAB dan BAK. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat adalah pendidikan kesehatan. Toilet training merupakan hal penting perkembangan anak, orang tua dapat mengajarkan anak-anak mengendalikan buang air kecil dan buang air besar. Ibu harus tahu bagaimana melakukan pelatihan toilet dengan benar agar anak-anaknya mampu melakukannya dengan baik. Audio visual digunakan untuk menyediakan informasi yang lebih mudah diterima. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan pendidikan kesehatan audio visual terhadap pengetahuan ibu. Metode: Jenis karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif. Subjek yang digunakan adalah 30 ibu yang mempunyai anak usia 1-3 tahun di Posyandu Mawar I Bandar Lampung. Hasil: Sebelum diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan ibu cukup terdapat 17 subjek (56.67%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 13 subjek (43.33%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan ibu baik sebanyak 26 subjek (86.67%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 4 subjek (13.33%). Simpulan: Dari hasil penelitian terjadi peningkatan presentase kategori pengetahuan dari 43.33% menjadi 86.67%. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan; Toilet Training.
Penyuluhan kesehatan tentang dyspepsia pada masyarakat Irmalia, Irmalia; Marliyana, Marliyana
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): Penanganan dan Perawatan Penyakit Asma
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i2.123

Abstract

Dispepsia merupakan kumpulan beberapa gejala seperti rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan bagian atas yang bisa dirasakan dalam waktu tertentu oleh seseorang terutama dirasakan di bagian epigastrium (perut bagian atas), serta terdapat rasa mual, muntah, cepat kenyang, sendawa, perut kembung, dan perut terasa penuh (Guntur, Setiadi, Sudoyo, Simadibrata, Setiyohadi & Syam, 2014).Tujuan dari penyuluhan kesehatan ini yaitu agar masyarakat memiliki kesadaran diri mengenai pencegahan penyakit dyspepsia. Peserta hadir sebanyak 100 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang diwakili dengan 3 orang dikarenkan mengingat situasi pandemic covid-19 saat ini. Tempat yang digunakan sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan menggunakan perlengkapan selama penyuluhan seperti lembar bolak-balik dan leaflet. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa ilmu keperawatan dari universitas malahayati Bandar Lampung. Tugas telah ditetapkan mencakup penanggung jawab, moderator, notulen, observer, fasilitator dan dokumentasi. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat guna mengubah gaya hidup dan pola makan terhadap penyakit dyspepsia.
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit gastritis pada remaja Marliyana, Marliyana; Suharti, Sri
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): Promosi Kesehatan dalam penanganan penyakit Rematik, Gastritis, Hipertensi dan
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i1.128

Abstract

The estimating the number of gastritis sufferers will continue to increase along with the growing population. Various symptoms and factors, both risk factors that can control or factors that cannot control anymore, can cause of the high incidence of gastritis. The purpose of counseling is to increase adolescent knowledge about the dangers of gastritis, the importance of knowing gastritis prevention, complying with health protocols during the COVID-19 pandemic and the dangers of unsanitary home conditions. The participants who attended were 5-10 people comprising men and women. The place used is under the plan that has made using equipment during the extension, such as flip charts and leaflets. The results of the program can lead improve of adolescent's knowledge about gastritis disease. Keywords: Gastritis; Adolescent; Counseling. Gastritis hingga saat ini menjadi salah satu penyebab nomor 2 di dunia dan diperkirakan, jumlah penderita gastritis akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Penyebab tingginya angka kejadian gastritis dapat diakibatkan oleh berbagai gejala, dan faktor baik faktor resiko yang masih dapat dikendalikan atau maupun faktor yang tidak dapat dikendalikan lagi. Tujuan dari penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya gastritis, pentingnya mengetahui pencegahan gastritis, menaati protokol kesehatan di masa pandemic covid-19 dan bahaya jika kondisi lingkungan rumah tidak bersih. Peserta yang hadir sebanyak 5-10 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tempat yang digunakan sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan menggunakan perlengkapan selama penyuluhan berlangsung seperti lembar balik dan leaflet. Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang penyakit gastritis.
Penyuluhan kesehatan pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi Wardiyah, Aryanti; Aryanti, Lidya; Marliyana, Marliyana; Oktaliana, Oktaliana; Khoirudin, Parid; Dea, Mutia Ade
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): Promosi Kesehatan Pada Remaja
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i1.172

Abstract

Pendahuluan: Sistem Reroduksi Pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria, Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistim reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. - Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ka arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi Metode: Pelaksanaan metode      yang      digunakan      dalam pengabdian     masyarakat     ini     dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi dan ke dua setelah diberikan penyuluhan manajemen nyeri menggunakan lembar bolak balik, responden diberikan Tanya jawab tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi Hasil: Responden memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi Simpulan: responden dapat mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi
Edukasi perawatan kaki sebagai upaya pencegahan luka pada penderita diabetes melitus Marliyana, Marliyana; Filsabila, Azahra; Nurhayati, Nurhayati; Yunitasari, Eva; Fitri, Feni Elda; Aliun, Fatimah Wahab
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 2 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i2.453

Abstract

Background: Management of diabetes mellitus requires not only pharmacological treatment, but also family assistance. To prevent wounds and improve the quality of life of people with diabetes mellitus, the role of the family is very important in diabetic foot care. Purpose: To provide education about foot care as an effort to prevent diabetic wounds. Method: Using a one-group pre-post-test quasi-experimental design with foot care education intervention. The NAFF (Nottingham Assessment of Functional Footcare) questionnaire was used as an instrument to measure foot care behavior. Results: Showing that after being given foot care education, all 20 respondents behaved positively with the majority of respondents aged 50-60 years as many as 10 (50.0%) and the Wilcoxon bivariate test to see the difference in foot care behavior of respondents before and after the intervention was given a pValue = 0.000. Conclusion: Foot care education has a very good impact on the foot care behavior of diabetic patients as an effort to prevent wounds.   Keywords: Diabetic Wound Prevention Behavior; Foot Care; Wound Care Education   Pendahuluan: Penanganan diabetes melitus tidak hanya memerlukan pengobatan farmakologi, tetapi juga bantuan keluarga. Untuk mencegah luka dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus, peran keluarga sangat penting dalam perawatan kaki diabetik. Tujuan: Memberikan edukasi tentang perawatan kaki sebagai upaya mencegah luka diabetik. Metode: Menggunakan disain quasi eksperimen pre-post-test satu kelompok dengan intervensi pendidikan perawatan kaki. Kuesioner NAFF (Nottingham Assessment of Functional Footcare) digunakan sebagai instrumen untuk mengukur perilaku perawatan kaki. Hasil: Menunjukkan bahwa setelah diberikan edukasi perawatan kaki seluruh responden 20 orang berperilaku positif dengan mayoritas responden berusia 50-60 tahun sebanyak 10 (50.0%) dan uji bivariat wilcoxon test untuk melihat perbedaan perilaku perawatan kaki responden sebelum dan setelah diberikan intervensi mendapatkan nilai pValue = 0.000. Simpulan: Edukasi perawatan kaki memberikan dampak yang sangat baik terhadap perilaku perawatan kaki penderita diabetik sebagai upaya pencegahan luka.
Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada remaja Suharti, Sri; Marliyana, Marliyana
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 2 (2025): May Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i2.937

Abstract

Background: Smoking is one of the activities carried out by an individual from children to adults, it is possible for individuals who have previously smoked to smoke again, or for individuals who have never smoked to be interested in trying it. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia released the results of a global survey of tobacco use in adults (Global Adult Tobacco Survey-GATS) conducted in 2011 stating that over the past 10 years there has been a significant increase in the number of adult smokers increasing by 8.8 million people, from 60.3 million in 2011 to 69.1 million smokers in 2021. Purpose: To determine the relationship between knowledge and attitudes towards smoking behavior in adolescents. Method: Cross-sectional research design with emphasis on the time of data measurement/observation is only done once using the Chi square test. The sample used by researchers was 47 respondents. Data analysis used univariate and bivariate analysis using the chi square test. Results: Most respondents have good knowledge 70.2%, negative attitude 59.6% and negative behavior 61.7%. The results of the Chi square test showed that there was a significant relationship between knowledge and smoking behavior in adolescents p = 0.008 (p <0.05) and there was a significant relationship between attitudes and smoking behavior in adolescents p=0.004 (p <0.05). Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and attitudes towards smoking behavior in adolescents.   Keyword: Attitude; Knowledge; Smoking Behavior in Adolescents.   Pendahuluan: Merokok adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu mulai dari anak-anak hingga dewasa, tidak menutup kemungkinan individu yang sebelumnya sudah merokok kemudian merokok kembali, ataupun bagi individu yang belum pernah merokok menjadi tertarik untuk mencobanya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobacco Survey-GATS) yang dilaksanakan pada tahun 2011 menyatakan  selama kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa meningkat sebanyak 8.8 juta orang, dari 60.3 juta tahun 2011 menjadi 69.1 juta orang perokok tahun 2021. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada remaja. Metode: Desain penelitian Cross sectional dengan menekankan waktu pengukuran/observasi data hanya dilakukan satu kali dengan menggunakan uji Chi square. Sampel yang digunakan peneliti sebanyak 47 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik 70.2%, sikap negatif 59.6% dan perilaku negatif 61.7%. Hasil uji Chi square menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap perilaku merokok pada remaja p=0.008(p<0.05) dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap perilaku merokok pada remaja p=0.004(p<0.05). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada remaja.   Kata Kunci: Pengetahuan; Sikap; Perilaku Merokok pada Remaja.