Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN GAGASAN MELALUI METODE PEMODELAN DAN PENGUATAN BAGI SISWA SMP NEGERI 4 WANAYASA BANJARNEGARA TAHUN 2023/2024 Sholeh, Khabib; Astuti, Ari; Setyorini, Nurul; Kadaryati, Kadaryati
Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v11i2.9039

Abstract

Salah satu karakter pelajar yang dibutuhkan untuk menghadapi persaingan global saat ini adalah kemampuan menyamiakan gagasan. Untuk itu, karakter ini lebih ideal jika disandingkan dengan kemampuan menyampaikan pendapat secara bertanggung jawab. Pengembangan karakter ini dapat dilakukan seiring dengan program pembinaan siswa melalui integrasi atribut soft skills berupa kemampuan berpikir kritis dan kemampuan public speaking dalam kegiatan kesiswaan dirasa mendesak untuk mempercepat pemerolehan lulusan yang paripurna (well-rounded graduates). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan gagasan secara lisan baik formal maupun nonformal dengan pemodelan yang baik. Metode pemodelan dengan acuan dari suatu contoh yang akan dibuat atau dihasilkan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IX-A SMP Negeri 4 Wanayasa pada semester 2 tahun 2022/2023 yang berjumlah 32 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Prosedur tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemodelan bagi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Wanayasa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam berpidato. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh pada setiap siklus. Dalam siklus I, persentase kemampuan siswa sebesar 70, 16 % dan  persentase siklus II sebesar 77,5 %. Hal ini berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan sebesar 7,34 %. Berdasarkan capain tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pemodelan dan penguatan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya kemampuan berpikir kritis dalam menyampaikan gagasan pada siswa kelas IX SMP Negeri 4 Wanayasa. Metode pemodelan dan penguatan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mengungkapkan gagasan.Kata Kunci: kemampuan mengungkapkan gagasan; pemodelan dan penguatan
ANALISIS EKOLOGI SASTRA PADA VIDEO PEMENTASAN DRAMA AIR MATA SENJA KARYA JONI HENDRI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA KELAS XI SMA Barokah, Adillah Satriani; Kadaryati, Kadaryati; Sholeh, Khabib
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v14i2.13804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk kajian ekologi sastra pada konteks ekologi alam dan ekologi budaya pada video drama Air Mata Senja karya Joni Hendri dan relevansi dengan pembelajaran sastra kelas XI SMA. Pendekatan yang digunakan yaitu ekologi sastra dengan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu kutipan yang mengandung ekologi dalam naskah drama yang dipentaskan. Sumber data yang digunakan dari video pementasan drama Air Mata Senja Karya Joni Hendri. Teknik pengumpulan data simak dan catat dengan teknik analisis isi dan teknik penyajian data secara informal. Hasil pembahasan analisis ekologi sastra pada video pementasan drama Air Mata Senja karya Joni Hendri terdapat konteks ekologi alam dan ekologi budaya. Aspek ekologi alam meliputi 1) hubungan sastra dengan interaksi makhluk hidup pada alam yang dengan subaspek berupa upaya manusia melestarikan alam dan upaya manusia merusak lingkungan alam; 2) hubungan sastra dengan lingkungan alam lainya sebagai sumber kehidupan lainya yang dengan subaspek peduli manusia terhadap hewan sebagai sumber kehidupan dan rasa peduli manusia terhadap air sebagai sumber kehidupan. Aspek ekologi budaya meliputi; 1) hubungan sastra dengan kepercayaan atau mitos dengan subaspek kepercayaan manusia pada mitos dan kepercayaan manusia percaya hal gaib; 2) hubungan sastra dengan makhluk hidup pada adat istiadat dengan subaspek berupa kepercayaan mansuia pada peninggalan nenek moyang dan kepercayaan manusia pada sejarah lingkungan. Hasil analisis ekologi sastra pada video pementasan drama Air Mata Senja karya Joni Hendri dinyatakan layak dan dapat direlevansikan dalam pembelajaran drama di kelas XI SMA, karena dapat mendorong peserta didik untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan dan budaya yang aktual. Pada pelaksanaannya disesuaikan dengan TP 5.3 peserta didik mampu menangkap pesan dan mengidentifikasi karakter alur, dan konflik di dalam sebuah pertunjukan drama.Kata kunci: Ekologi sastra, Drama, Pembelajaran Sastra
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN STRUKTUR CERITA NOVEL DIFFERENT KARYA KADEK PINGETANIA DAN FILM HOW TO BUY A FRIEND SUTRADARA YOO YOUNG EUN Setyorini, Nurul; Kadaryati, Kadaryati; Nurjanah, Fadilah Siti; Cahyaningtyas, Fatimah
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i2.8638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan dalam struktur cerita antara novel "Different" karya Kadek Pingetania dan film "How to Buy a Friend" karya Yoo Young Eun. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan elemen-elemen struktur cerita seperti pengenalan tokoh, permasalahan utama, konflik, puncak cerita, dan penyelesaian. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif komparatif. Penulis menganalisis novel "Different" dan film "How to Buy a Friend" dengan membandingkan elemen-elemen struktur cerita yang relevan. Data penelitian ini yaitu bentuk perbedaan dan persamaan struktur cerita. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan diperoleh melalui membaca novel dan menonton film. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis komparatif terhadap kedua karya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel "Different" dan film "How to Buy a Friend" memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur cerita. Kedua karya ini memiliki pengenalan tokoh yang mendalam dan memperkenalkan permasalahan utama dengan baik. Terdapat perbedaan dalam pengembangan karakter dan cara penyampaian cerita antara novel dan film. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa struktur cerita memainkan peran penting dalam membentuk pengalaman membaca dan menonton yang menarik. Novel dan film memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam menyampaikan cerita, tergantung pada medium yang digunakan. Pentingnya penelitian ini terletak pada kontribusinya terhadap pengembangan penelitian intertekstual sastra dengan memperluas pemahaman tentang analisis intertekstual melalui penelitian pada objek penelitian yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara teks sastra dan visual.Kata Kunci: perbedaan, persamaan, struktur, novel, film 
Peran Literasi Digital dalam Melestarikan Nilai Kearifan Lokal pada Cerita Rakyat Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Purworejo Wibowo, Andhika Setya; Bagiya, Bagiya; Kadaryati, Kadaryati
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 6 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i6.4435

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran literasi digital dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal melalui pembelajaran cerita rakyat di kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo. Masalah yang diangkat adalah rendahnya minat baca dan belum optimalnya pemanfaatan media digital dalam mendukung pemahaman siswa terhadap budaya lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dengan guru Bahasa Indonesia, dokumentasi visual, dan penyebaran kuisioner kepada 69 siswa dari dua kelas (X-H dan X-J). Data dianalisis secara tematik untuk melihat keterkaitan antara tingkat literasi digital dan pemahaman terhadap nilai-nilai cerita rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital seperti video YouTube yang diputar melalui televisi kelas secara signifikan meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap cerita rakyat “Asal-Usul Kota Salatiga”. Siswa dengan literasi digital tinggi mampu mengakses dan mengevaluasi informasi secara lebih kritis serta menginternalisasi nilai budaya secara mendalam. Sebaliknya, siswa dengan literasi digital rendah menunjukkan pemahaman yang lebih terbatas. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa literasi digital tidak hanya menjadi sarana teknis, tetapi juga pendekatan strategis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis budaya. Sekolah dan guru perlu memperkuat fasilitas digital serta pelatihan literasi digital secara merata agar seluruh siswa memiliki kesempatan yang setara dalam memahami dan melestarikan kearifan lokal melalui teknologi.
Integration of Meaning Change Analysis in Language Education: A Pedagogical Approach to Improving Students' Critical Thinking Skills Through Comedy-Based Learning Faizah, Umi; Harsandi, Tsalaatsa ‘Ashri; Sholeh, Khabib; Kadaryati, Kadaryati; Bagiya, Bagiya
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 17 No. 1 (2025): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v17i1.7186

Abstract

This research aims to explore the integration of the analysis of meaning changes in language learning through comedy media as a contextual and reflective pedagogical approach. Using a mixed-methods design, the study involved 250 high school students from urban and rural backgrounds divided into experimental and control groups. Data were collected through linguistic corpus analysis (N > 10,000 units), pretest–posttest, in-depth interviews, and learning observations. Data analysis was performed quantitatively with paired t-tests, hierarchical regression, and qualitative thematic analysis using NVivo software. The results showed that students in the experimental group experienced a significant improvement in their ability to interpret contextual and metaphorical meanings (p < 0.001, d Cohen = 1.2). Visualizations such as heatmaps, word clouds, and semantic networks show that words such as body, bolt, and Jockey undergo complex expansion of meaning and can be read as representations of social change. These findings show that educational humor has strong potential as a language learning medium that builds critical literacy, broadens semantic insights, and enhances students' empathy for socio-cultural issues. This study concludes that comedy-based semantic approaches are effective for vocabulary mastery and relevant in shaping a generation of learners sensitive to the dynamics of language and meaning in social life.
Implementation of The CIPP Evaluation Model in Students’ Writing Skills for Grade X SMK Negeri 1 Purworejo Sholeh, Khabib; Hermayani, Shalma; Purwanto, Joko; Kadaryati, Kadaryati
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2025): Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v7i2.1514

Abstract

So far, the evaluation of writing instruction has not fully considered comprehensive assessment aspects, causing students to struggle in effectively expressing their ideas in writing. Meanwhile, writing skills have become a crucial necessity in today’s era of technological advancement. This study aims to describe the implementation process and evaluation results of the CIPP model in learning writing skills in grade X at SMK Negeri 1 Purworejo for the 2024/2025 academic year. The research was conducted using a qualitative case study approach. Data collection techniques included literature review, observation, and note-taking. The literature review involved analyzing lesson plans designed by teachers, observation was conducted during learning activities and note-taking was used to document findings from the observations. Data analysis followed the interactive model of Miles and Huberman, consisting of data reduction, data presentation, and data verification. The results were presented narratively, accompanied by tables and diagrams. The findings indicate a gap between planning and implementation in the evaluation process, yet the average writing skill scores demonstrate success. These findings highlight the importance of evaluation in learning to enhance effective writing skill development. Abstrak Selama ini, evaluasi pembelajaran menulis belum memperhatikan aspek evaluasi secara menyeluruh sehingga peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-ide mereka secara efektif dalam menulis. Sementara itu, kemampuan menulis menjadi kebutuhan utama di era perkembangan teknologi sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan serta hasil evaluasi model CIPP dalam pembelajaran keterampilan menulis di kelas X SMK Negeri 1 Purworejo tahun pelajaran 2024/2025 yang dilaksanakan dengan metode penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diambil dari teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Teknik pustaka berupa administrasi pembelajaran yang dirancang oleh guru, teknik simak digunakan saat menyimak kegiatan pembelajaran, dan teknik catat digunakan untuk mencatat dari hasil simak. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penyajian hasil analisis dibuat dalam bentuk naratif disertai tabel dan diagram. Hasilnya menunjukkan kesenjangan antara perencanaan dan pelaksanaan dalam proses pelaksanaan evaluasi, tetapi rata-rata nilai hasil keterampilan menulis menunjukkan keberhasilan. Temuan-temuan ini menyoroti pentingnya evaluasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran keterampilan menulis yang baik.