Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Infleksi dan Derivasi dalam Bahasa Indonesia Bagiya, Bagiya
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan masalah inflkesi dan derivasi dalam bahasa Indonesia.  Untuk mengetahui kaidah-kaidah infleksi dan derivasi dalam bahasa Indonesia itu,  perlu adanya seperangkat data yang mencukupi untuk pembuktiannya berdasarkan teori yang ada.  Dalam makalah ini akan dikaji verba  dalam bahasa Indonesia diharapkan dapat diketahui sejauh mana konsep infleksi dan derivasi itu dapat diterapkan, sehingga dapat ditemukan kaidah-kaidahya. Secara teoretis membuktikan bahwa bahasa Indonesia memang berbeda keserumpunannya dengan bahasa-bahasa Endo Eropa yang telah dijadikan dasar analisis para ahli bahasa. Maka dari itu, perlu diperhatikan data-data bahasa Indonesia yang menyangkut masalah infleksi  dan derivasi tersebut.
ANALISIS KEARIFAN LOKAL NOVEL BIDADARI BERMATA BENING KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Cahyani, Murni; Kadaryati, Kadaryati; Bagiya, Bagiya
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 1 (2019): JURNAL GENRE (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v1i1.1066

Abstract

This research aims to describe: (1) intrinsic elements; (2) local wisdom contained in the novel Bidadari Bermata Bening by Habiburrahman El Shirazy; (3) the plan to implement the learning of Bening Edged Bening novel by Habiburrahman El Shirazy in class XII of SMA. This research is a qualitative descriptive study. The results of this study concluded that (1) the intrinsic elements of the Bidadari Bering Bening novel, namely (a) themes: the major themes of the story of a woman's struggle in sustaining life, minor themes include, matchmaking, self-esteem, romance; (b) figures and characterizations: the main characters, namely Ayna and Gus Afif. Ayna is intelligent, assertive, patient and loyal, Gus Afif is intelligent, shy, responsible, humble, and independent; (c) flow: forward, (d) setting: setting, including Kanzul Ulum Islamic Boarding School, Lombok and Bait Ibni Sabil; time settings include morning, afternoon, evening and night; socio-cultural background including Javanese socio-cultural background); (e) point of view: the point of view of the all-knowing third person; (f) mandate: never put down others, never give up, and always be patient in the face of life's trials; (2) Local wisdoms in the Bidadari Bering Bening novel include (a) languages: Javanese, (b) knowledge systems: natural surroundings, natural flora, natural flora, and the characteristics and behavior of humans, (c) social organizations: systems kinship, (d) equipment of human life: food and shelter and housing, (e) livelihood system: merchants, (f) religious system: religious rituals and teachers / religious leaders, (g) arts: shadow puppets; (3) The plan for implementing novel text learning in class XII SMA based on the 2013 curriculum is contained in the basic competence 3.9 analyzing the contents of the novel and the language of the novel. The method used is a scientific-based Inquiry Learning method. Keywords: Clear-eyed Angels, intrinsic elements, local wisdom.
Aspek-aspek stilistika novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di SMA Astuti, Wahyu; Bagiya, Bagiya; Purwanto, Joko
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 1 (2021): JURNAL GENRE (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v3i1.3744

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) diksi, majas, dan citraan dalam novel Bumi Cinta; (2) rencana pelaksanaan pembelajarannya di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Objek penelitian ini adalah aspek-aspek stilistika novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nota pencatat data beserta alat tulisnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kajian diksi meliputi kosakata bahasa Inggris, kosakata bahasa Arab, dan kosakata bahasa Jawa; majas pada novel Bumi Cinta berkaitan dengan majas personifikasi dan majas simile; dan citraan pada novel Bumi Cinta berkaitan erat dengan citra penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pencecapan; (2) rencana pelaksanaan pembelajaran kebahasaan novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy pada siswa SMA dilakukan dengan model pembelajaran Jigsaw. RPP ini disesuaikan dengan KD. 3.9. Menganalisis isi dan kebahasaan novel yang terdiri atas penyampaian materi tentang diksi, majas, dan citraan; menganalisis diksi, majas, dan citraan dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy; menyusun data-data tersebut menjadi narasi cerita; memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas; dan melakukan evaluasi. 
Analisis Nilai Moral Novel Lafaz Cinta Karya Sinta Yudisia dan Rencana Pembelajarannya di Kelas XII SMA Iis Nurul Izah; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2) nilai moral; dan (3) RPP novel Lafaz Cinta karya Sinta Yudisia di kelas XII SMA. Objek penelitian berupa aspek nilai moral. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, teknik pustaka, dan teknik catat. Teknik analisis data berupa analisis isi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) unsur intrinsik: (a) tema mayor: percintaan; tema minor: cinta segi tiga dan persahabatan, (b) tokoh utama: Seyla; tokoh tambahan: Pangeran Karl dan Putri Constance, (c) alur: lurus, (d) latar tempat: Groningen dan Rijsuniversiteit Groningen. Latar waktu: pagi, siang, sore, dan malam. Latar suasana: bahagia, tegang, dan sedih, (e) sudut pandang: orang ketiga serba tahu, (f) gaya bahasa: majas simile, personifikasi, dan sebagian bahasa Belanda, dan (g) amanat: jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan saling memaafkan; (2) nilai moral: (a) manusia dengan diri sendiri: biijaksana, sikap sadar, introspeksi diri, rela berkorban, optimis, dan berpendirian, (b) manusia dengan manusia lain: tolong-menolong, berbakti kepada orang tua, keakraban, kerja sama, memuji, persahabatan, memberi semangat, persaudaraan, dan memberi nasihat, (c) manusia dengan Tuhan: beribadah, berdoa, dan bersyukur, (d) manusia dengan alam sekitar: menyayangi kucing dan memuji keindahan alam; dan (3) RPP di kelas XII SMA dengan metode Think Pair Share. Langkah: siswa mengidentifikasi unsur intrinsik dan aspek kebahasaan, bergabung dengan pasangan untuk berdiskusi, dan mempresentasikan hasil diskusi. Penilaian berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Kata kunci: Nilai moral, novel, rencana pelaksanaan pembelajaranAbstract: This research aims to describe: (1) intrinsic elements; (2) moral values; and (3) Lesson Plan Lafaz Cinta novel by Sinta Yudisia in the class XII Senior High School. Object of the research is moral values. Technique of the research is observation technique, library technique, and note technique. Analysis of this research is collecting data. Based on the analysis, it can be concluded that (1) intrinsic element: (a) mayor theme: love; minor theme: love triangel and friendship, (b) the main character: Seyla; added character: Prince Karl and Princess Constante, (c) plot: straight, (d) setting: Groningen and Rijsuniversiteit Groningen. Time of setting: morning, afternoon, evening, and night. Mood of the setting: happy, strained, and sad, (e) point of view: all knowing third person, (f) language style: simile figure of speech, personification, and some of Dutch language, and (g) message: make the past a lesson and forgive the other; (2) moral value: (a) human as herself: wise, awareness, introspection, willing to sacrifice, optimism, and strong determination, (b) human with other people: mutual assistance, dutiful to parents, intimacy, collaboration, praise, friendship, giving encouragement, brotherhood, giving advance, (c) human with God: worship, praying, and be grateful, (d) human with natural surroundings: loving cat, and give praise to natural; and (3) Lesson Plan in the class XII Senior High School used Think Pair Share method. Step: student identification intrinsic elements and language aspect, join with other couple to discussion, and presenting the result of discussion. Assessment in the form of knowledge, skills, and attitude.Keywords: moral values, novel, lesson plan
ANALISIS NILAI RELIGIUS PADA NOVEL GADIS 12 RAKAAT KARYA MA’MUN AFFANY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Ningmatul Khafsoh Muhajiroh; Bagiya Bagiya; Suryo Daru Santoso
SURYA BAHTERA Vol 9, No 2 (2021): Jurrnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Gadis 12 Rakaat Karya Ma’mun Affany; (2) nilai Religius; dan (3) skenario pembelajaran nilai religius pada novel Gadis 12 Rakaat Karya Ma’mun Affany di Kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Fokus penelitian ini adalah nilai religius dalam novel Gadis 12 Rakaat dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini novel Gadis 12 Rakaat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Gadis 12 Rakaat, yaitu (a) tema minor: ujuan hidup, kebimbangan perasaan, dan sakitnya kejujuran, tema mayor: cinta berbeda agama, (b) tokoh utamanya Bagus (jahat dan jujur), Fashihah (rajin beribadah, baik hati, dan setia), sedangkan tokoh tambahannya: Gus Ali, Yuna, Santo, Septa, Abah Husain, Safitri, dan Mamat, (c) alur: maju, (d) latar dibagi menjadi 3, yaitu latar tempat: gereja, asrama militer, pondok pesantren, rumah gus ali, batu giripura, klinik, masjid, rumah tahanan, dan pengadilan, latar waktu:, pagi hari, sore hari, dan malam hari, latar suasana: menyenangkan dan menyedihkan, (e) amanat yang disampaikan adalah keutamaan bagi seorang muslim untuk saling menghormati satu sama lain terutama kepada wanita; (2) nilai religius dalam novel Gadis 12 Rakaat meliputi (a) hubungan manusia dengan Tuhan: melaksanakan salat, membaca Al-Quran, muallaf, berdoa, bersyukur, (b) hubungan manusia dengan sesama manusia: tolong menolong, pemaaf, peduli sesama,(c) hubungan manusia dengan diri sendiri: pantang menyerah dan lapang dada, (d) hubungan manusia dengan lingkungan: menjaga kelestarian alam dan memanfaatkannya sebagai bentuk rasa syukur; (3) skenario pembelajaran novel Gadis 12 Rakaat di kelas XI SMA disesuaikan dengan KD 3.11 menganlisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca dan berpasangan dengan KD 4.11 menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode CIRC yang terdiri dari pengenalan konsep, eksplorasi dan aplikasi, dan publikasi. Kata kunci: nilai religius novel, dan Skenario Pembelajaran SastraAbstract: This study aims to describe: (1) the intrinsic elements of the novel Gadis 12 Rakaat Karya Ma'mun Affany; (2) Religious values; and (3) the scenario of learning religious values in the novel Gadis 12 Rakaat Karya Ma'mun Affany in Class XI SMA. This research is a qualitative descriptive study. The focus of this research is the religious value in the novel Gadis 12 Rakaat and the learning scenario in class XI SMA. The data source of this research isnovel Gadis 12 Rakaat. The data collection technique was carried out by reading and note-taking techniques. Data analysis was performed using content analysis techniques. The data presentation technique is carried out using informal techniques. From the results of this study it is concluded that (1) intrinsic elements of the novel Gadis 12 Rakaat, namely (a) minor themes: life goals, indecisiveness, and pain of honesty, major themes: love of different religions, (b) the main character is Good (evil and honest ), Fashihah (diligent in worship, kind, and loyal), while the additional characters: Gus Ali, Yuna, Santo, Septa, Abah Husain, Safitri, and Mamat, (c) flow: forward, (d) the background is divided into 3, namely the setting of the place: church, military dormitory, Islamic boarding school, gus ali house, giripura stone, clinic, mosque, detention center, and court, time setting :, morning, evening, and night, atmosphere setting: fun and sad, (e) the message conveyed is the virtue of a Muslim to respect one another, especially women; (2) religious values in the novel Gadis 12 Rakaat include (a) human relations with God: praying, reading the Koran, converting, praying, being grateful, (b) human relations with fellow human beings: please help, forgive, care for others, (c) human relations with oneself: unyielding and graceful, (d) human relations with the environment: preserving nature and using it as a form of gratitude; (3)novel learning scenario Gadis 12 Rakaat in class XI SMA is adjusted to KD 3.11 and analyzes messages from a fiction book that is read and pairs with KD 4.11 compiles a review of messages from a fiction book that is read. Learning is carried out using the CIRC method which consists of introduction to concepts, exploration and application, and publication. Key words: the religious value of the novel, and the Literature Learning Scenario
NILAI MORAL PADA NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Akhadi Akhadi; Bagiya Bagiya; Nurul Setyorini
SURYA BAHTERA Vol 5, No 44 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.252 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Hujan karya Tere Liye; (2) nilai moral novel Hujan karya Tere Liye; (3) skenario pembelajaran novel Hujan karya Tere Liye di Kelas XI SMA.  Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Fokus penelitian ini adalah nilai moral pada novel Hujan karya Tere Liye dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini novel Hujan karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Hujan terdiri dari (a) tema: Cinta kasih antara laki-laki dan perempuan yang terpisah jarak dan waktu; (b) tokoh: Lail, Ibu Lail, Ayah Lail, Elijah, Esok, Ibu Esok, Marinir, Maryam, Istri Walikota, Walikota, Claudia; (c) alur: alur campuran; latar tempat: peron kereta api, lubang tangga darurat, taman kota, kolam air mancur, toko kue milik Ibu Esok, pengungsian 2 (stadion), panti Sosial, markas Organisasi Relawan, asrama Sekolah Keperawatan; (d) latar waktu: pagi, siang, sore dan malam hari; latar sosial: cara berfikir dan bersikap seorang anak yang harus menjadi yatim piatu akibat bencana dahsyat di lingkungan pengungsian; (e) amanat: selalu mensyukuri seperti apapun anugerah Tuhan. Sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya, tetapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tetapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan. Apapun yang terjadi, peluklah erat-erat, karena itulah hidupnya; (2) nilai-nilai moral: (a) hubungan manusia dengan Tuhan terdiri dari: tawakkal dan bersyukur; (b) hubungan manusia dengan manusia: tolong-menolong, persahabatan, penyayang, pemberi motivasi, berbudi pekerti baik, pemberi nasihat, dan perhatian; (c) hubungan manusia dengan dirinya sendiri: pantang menyerah, berpendirian teguh, dan berhati tulus (d) hubungan manusia dengan alam sekitar: tumbuh rasa ingin menjaga keseimbangan alam dan memuji keindahan alam; (3) skenario pembelajaran novel Hujan di kelas XI SMA; kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur intrinsik novel Indonesia; metode yang digunakan adalah metode kuantum: tanamkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan; langkah-langkah: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup; evaluasi pembelajaran adalah teknik tes tertulis, dengan bentuk instrumen soal uraian dan tugas proyek. Kata kunci: nilai moral, novel hujan, skenario pembelajaran sma.  
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS ESAI Khabib Sholeh; Kadaryati Kadaryati; Bagiya Bagiya; Winanti Winanti
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 6, No 1 (2020): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v6i1.7822

Abstract

Abstrak: Terdapat alasan di balik pentingnya penelitian ini. Alasannya mengacu pada kemampuan menulis esai siswa. Rendahnya kemampuan siswa untuk menulis esai dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, pengabaian fungsi bahasa sebagai makna berpikir, kecerdasan yang hanya menekankan aspek-aspek tertentu (linguistik dan matematika), dan pembelajaran bahasa belum terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hasil belajar esai siswa dengan kecerdasan matematika-logis, linguistik verbal, dan kinestetik-fisik melalui penggunaan metode partisipatif dari cerita pembuka diskusi (DSS), insiden kritis (CI) ), dan interpretasi dan evaluasi yang tidak jelas (DIE). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di wilayah Residenan Kedu, Surakarta dan Banyumas. Sampel adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo dan Universitas Tidar Magelang, yang terdiri dari 180 siswa dalam kelompok matematika-logis, verbal-linguistik dan kinestetik-fisik. Pengambilan sampel didasarkan pada pengelompokan yang diambil dari kuesioner siswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, regresi linier berganda diikuti dengan uji komparatif rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan teknik DSS untuk kelompok matematika-logis, kelompok linguistik-verbal dan kelompok kinestetik-fisik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama lain; hal tersebut tidak mendukung teori Gardner yang menyatakan bahwa setiap orang akan dapat mempelajari apa saja dengan mudah jika materi disajikan sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada orang itu, (2) dalam penelitian ini ketika kelompok bahasa-linguistik diajarkan dengan teknik CI memperoleh hasil belajar yang jauh lebih tinggi daripada kelompok logis-matematika dan juga secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kinestetik-fisik, dengan kata lain teknik CI untuk kelompok linguistik verbal mendukung teori Gardner, dan (3) penerapan teknik DIE dalam tiga kelompok dilakukan tidak berbeda satu sama lain secara signifikan; indikasi bahwa teknik DIE cocok untuk kelompok matematika-logis, kelompok linguistik-verbal, dan kelompok kinestetik-fisik, sehingga tidak mendukung teori Gardner. Kata kunci: pembelajaran partisipatif, kecerdasan majemuk, dan esai.
Analisis Perubahan Makna Program Acara Mata Najwa "Ujian Reformasi" dan Relevansinya Pembelajaran Mendengarkan Debat di Kelas X SMA Feba Ayuningtiyas; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) macam-macam jenis perubahan makna dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi; (2) relevansi pembelajaran perubahan makna sebagai bahan pembelajaran keterampilan mendengarkan dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran debat dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SLBC). Metode padan digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” terdapat (1) macam-macam perubahan makna yang ditemukan oleh penulis meliputi: perubahan makna meluas ditemukan 11, perubahan makna total ditemukan 2, perubahan makna penghalusan ditemukan 3, dan perubahan makna pengasaran ditemukan 14. Jadi, keselurahan program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” yang mengalami perubahan makna sebanyak 30;  (2) relevansi perubahan makna program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran keterampilan mendengarkan debat di kelas X SMA meliputi: (a) mendengarkan untuk belajar, (b) mendengarkan untuk mengapresiasi, (c) mendengarkan untuk mengevaluasi; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran debat dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA disesuaikan dengan KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan). Pembelajaran dilaksanakan dengan metode inkuiri, diskusi, dan tanya jawab. Model yang digunakan adalah jigsaw.  Kata kunci : perubahan makna, program Mata Najwa, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Kritik Sosial dalam Novel Bidadari Berbisik Karya Asma Nadia dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA Wanda Istiqomah Zaen; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2) kritik sosial; dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa kritik sosial dan rencana pelaksanaan pembelajarannya. Fokus penelitian berupa kritik sosial yang meliputi kritik terhadap politik/kekuasaan, ekonomi, moral, dan agama. Sumber data berupa kutipan novel Bidadari Berbisik karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, teknik pustaka, dan teknik catat. Instrumen penelitian berupa peneliti itu sendiri dibantu dengan kartu pencatat data. Teknik analisis data berupa analisis isi. Penyajian hasil analisis digunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan (1) unsur intrinsik mencakup tujuh aspek: (a) tema mayor: perjuangan dua saudara kembar melawan ketidakadilan, dan tema minor: masalah ekonomi, penganiayaan ART, dan supranatural, (b) tokoh utama: Ayuni (religius, berbakti kepada orang tua, perasa dan mudah iba, dan penyabar) dan Ning (pemberani, berwawasan luas, dan rela berkorban), tokoh tambahan: Nyonya Lili, Mak Iin, Onah, Wati, dan Iman Arif. (c) alur: campuran, (d) latar tempat: rumah Ayuni dan Ning, warung, rumah Nyonya Lili, jembatan gantung, dan kantor polisi. Latar waktu: pagi, siang, sore, dan malam hari. Latar suasana: bahagia, haru, tegang, dan sedih, (e) sudut pandang: orang ketiga serba tahu, (f) gaya bahasa: penggunaan bahasa daerah (Jawa dan Sunda), majas asosiasi dan personifikasi, pribahasa, dan pemilihan bahasa yang lugas dan mudah dicerna, (g) amanat: jangan putus asa ketika ditimpa cobaan dan jangan memperlakukan orang lain berdasarkan status sosial karena setiap manusia mempunyai hak yang sama untuk dihormati; (2) kritik sosial yang mencakup empat aspek: (a) kritik terhadap politik/kekuasaan: penyalahgunaan jabatan kepolisian, ketimpangan dalam hukum, dan pendidikan dikendalikan oleh orang yang berkuasa, (b) kritik terhadap ekonomi: kemiskinan di daerah terpencil dan sulitnya mendapat pekerjaan di kota besar, (c) kritik terhadap moral: penindasan dan penganiayaan majikan terhadap ART, sikap mendiamkan ketidakadilan, sikap stereotip terhadap orang Tionghoa, dan perbuatan manusia yang sering merusak alam, dan (d) kritik terhadap agama: percaya terhadap mitos siluman buaya putih/Baligi dan percaya terhadap arwah gentayangan; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan model Think-Pair-Share dengan langkah-langkah: peserta didik secara individu mengidentifikasi unsur intrinsik dan kebahasaan novel, peserta didik berpasangan dan berdiskusi, lalu mempresetasikannya. Kata kunci: kritik sosial, novel, rencana pelaksanaan pembelajaran
URGENSI HEUTAGOGY DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENULISAN NASKAH DRAMA DI UNIVERSITAS PERADABAN (THE URGENCY OF HEUTAGOGY IN THE LEARNING OF DRAMA SCRIPT WRITING AT PERADABAN UNIVERSITY) Cintya Nurika Irma; Noviea Varahdilah Sandi; Bagiya Bagiya
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 19, No 1 (2021): METALINGUA EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/metalingua.v19i1.645

Abstract

This study aims to describe and explain the urgency of Heutagogy in learning to write drama scripts at the University Peradaban. This research is a case study with a sample of second semester students of PBI (Indonesian Language Education) FKIP (Faculty of Teacher Training and Education), University Peradaban. This study uses technical and source triangulation to triangulate data. The results showed that heutagogy in drama script writing using local wisdom was able to improve (a) critical thinking, (b) independence, (c) communication, and (d) lifelong learning. In addition, the successful application of drama script writing based on local wisdom is carried out through a process of desire, ability, means, and need.