Anggit Kartikasari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Public Health Innovation (JPHI)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KADUGEDE Nurul Hikmah; Anggit Kartikasari; Russiska Russiska; Noviyani Noviyani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.279

Abstract

Postpartum blues merupakan suatu gangguan psikologi sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi yang terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, dimana suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan namun emosi ibu menjadi labil. Tingkat pendidikan, jenis persalinan serta dukungan suami merupakan faktor yang mempengaruhi postpartum blues. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadugede. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampling berjumlah 42 ibu nifas. Instrument berupa kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat sebagian besar ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede berpendidikan tingkat menengah 54,8%, jenis persalinan spontan 81%, mendapat dukungan suami 52,4%. Hasil analisis bivariate didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan postpartum blues nilai ρ=0,034, tidak ada hubungan antara jenis persalinan dengan postpartum blues nilai ρ=0,060, ada hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues nilai ρ=0,002. Ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya dukungan suami dalam memenuhi kebutuhan psikologis ibu untuk mencegah terjadinya postpartum blues.
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN Tia Srimulyawati; Abdal Rohim; Anggit Kartikasari; Ekayani Ekayani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.280

Abstract

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Berdasarkan dari Sub bagian Rekam Medik RSUD 45 Kuningan data Januari sampai Desember Tahun 2018 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 139 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi ibu hamil di RSUD 45 Kuningan tahun 2019 sebanyak 187. Menggunakan teknik total sampling. Instrumen menggunakan Lembar Ceklis. Dengan analisa data menggunakan Chi-square. Sebagian besar usia ibu hamil kategori usia baik yaitu sebanyak 107 responden (57,2%) dan ibu hamil dengan preeklampsia berat yaitu sebanyak 134 responden (71,7%). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019 p-value = 0,381. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia disarankan dapat merencanakan kehamilan di usia produktif yaitu usia 20-35 tahun karena rentang usia tersebut kerja organ reproduksi telah maksimal dan tidak termasuk risiko tinggi. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan dapat lebih meningkatkan pelayanan, memantau secara berkala terhadap pasien preeklampsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu akibat preeklampsia.