Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN STRES PENGASUHAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME Fazdin, Falhan Muhamad; Pramesti, Woro; Putri, Asri Mutira; Anggunan, Anggunan
Syntax Idea Vol 2 No 9 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v2i9.564

Abstract

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami penyimpangan, ketunaan dari rata-rata anak normal lainnya dalam segi kesehatan mental, kemampuan sensorik, fisik dan neuromuskular, perilaku sosial, emosional, komunikasi atau gabungan dari hal-hal tersebut. Salah satu bentuk kelainan dari anak berkebutuhan khusus tersebut adalah autisme. Secara etimologis kata "autis" berasal dari kata "auto" yang berarti diri sendiri, Autisme diartikan sebagai suatu sifat yang hanya tertarik pada dunianya sendiri. Perilakunya timbul semata-mata karena dorongan dari dalam dirinya. Stres pengasuhan merupakan kondisi atau perasaan yang dialami saat orang tua memahami bahwa tuntutan terkait dengan parenting melebihi sumber pribadi dan sosial yang tersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut. Orang tua yang mempunyai anak autis dapat memicu stres pada dirinya karena anak autis memiliki banyak keterbatasan. Beberapa penelitian menyebutkan orang tua yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang autis dapat menurunkan dampak negatif dan stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan stres pengasuhan orang tua dari anak autis. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian yaitu orang tua anak autis di SLB Bandar Lampung sebanyak 31 orang. Pengetahuan tentang autisme pada orang tua diukur dengan skala pengetahuan dan tingkat stres diukur dengan Parenting Stress Index-Short Form. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yaitu uji korelasi Rank Spearman-Rho. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua dari anak autis memiliki tingkat stres sedang (71,0%) dan pengetahuan tinggi (51,6%). Hasil uji Rank Spearman-Rho didapatkan nilai r= -0,140 dan nilai P= 0,454. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan stres pengasuhan orang tua dari anak autis
PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI GADGET PADA SISWA SMP Putro Jayakarta, Setyo Bagoes; Setiawati, Octa Reni; Jhonet, Aswan; Pramesti, Woro
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.13147

Abstract

Abstrak: Pengaruh Stres Akademik Terhadap Paparan Pornografi Melalui Gadget Pada Siswa SMP. Dengan berkembangnya media digital membawa dampak positif maupun negaitf pada remaja. Salah satu dampak negative dari menelusuri suatu internet adalah Pornografi. Pornografi merupakan sesuatu hal yang berbau seksual serta dapat membangkitkan gairah seksual seseorang.untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh Stres Akademik terhadap Paparan Pornografi pada Siswa SMP.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik pendekatan cross sectional, pengolahan metode sampel dengan cluster sampling pada siswa SMPN 2 Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan google form paparan pornografi & google form Stress Akademik. Analisis bivariat dengan uji Chi SquareSebanyak 209 responden dengan persentase 74.1% memiliki Stres Akademik yang Tinggi. Kemudian sebanyak 73 responden dengan persentase 25.9% memiliki Stres Akademik yang Rendah. Kemudian sebanyak 103 responden dengan persentase 36.5% memiliki perilaku pornografi yang Tinggi, lalu 130 responden dengan persentase 46.1% memiliki perilaku pornografi yang Sedang, dan 49 responden dengan persentase 17.4% memiliki perilaku pornografi yang Rendah. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai signifikan 0,043<0,05.dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan paparan pornografi dengan Stres Akademik pada siswa SMP
Relationship of Stress and Sleep Disorders in Faculty of Medical Students of Malahayati University during COVID-19 Pandemic Fasya, Hasmarullah; Setiawati, Octa Reni; Husna, Ismalia; Pramesti, Woro
Muhammadiyah Medical Journal Vol 2, No 1 (2021): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.235 KB) | DOI: 10.24853/mmj.2.1.15-23

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) announced on March 11, 2020 that the disease outbreak caused by the COVID-19 coronavirus is a global pandemic. Therefore those educational institutions ranging from preschool to tertiary levels are closed for a while. Lecture activities are carried out remotely through Online applications that support lecture activities. Educators and parents are confused about accompanying their children to study at home, while students are confused or stressed by online learning methods and extensive learning with many tasks, especially during the COVID-19 pandemic. This stress can cause adverse effects, such as high blood pressure, dizziness, sadness, attention, insomnia and other sleep abnormality, hypersensitivity, depression, etc. In some cases, stress can cause a variety of discomfort. Purposes: to find out the relationship between stress and sleep disorders in the COVID-19 pandemic. Methods: The test conducted in this study is the Spearman test and quantitative type with analytic design and cross-sectional approach. The measuring instruments used were the DASS 42 questionnaire (Depression Anxiety Stress Scales 42) and the PSQI questionnaire. Results: respondents in this study were 60 respondents. The largest distribution among the stress variables was moderate stress level (40%), while the largest type of the two levels of sleep disorder is bad level (80%), and the results of the correlation analysis on the stress variable with sleep disorders obtained P=0.000 and the result of the correlation coefficient r=0.720. Conclusion: Based on the results of the Spearman test on the relationship between stress and sleep disorders, the P value was 0.000 (P0.05) indicating that there was a relationship between sleep disorders and stress, while the r value was 0.720 or positive correlation, meaning that the higher the stress level, the higher the sleep disturbance, vice versa.
HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI GADGET TERHADAP PENGETAHUAN SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI BANDAR LAMPUNG Amrullah, Muhammad Nursuli; Reni Setiawati, Octa; Arisandi, Syafik; Pramesti, Woro
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12447

Abstract

Abstrak: Hubungan Paparan Pornografi Melalui Gadget Terhadap Pengetahuan Seks Pra Nikah Pada Remaja di Bandar Lampung. Perkembangan teknologi seperti gadget termasuk di Indonesia sangat pesat. Salah satu hal negatif dari perkembangan teknologi yaitu semakin mudah dan cepat dalam mengakses sesuatu seperti pornografi. Remaja yang kurang memiliki pengetahuan mengenai seks pra nikah akan mudah terpapar pornografi, dan sebaliknya jika remaja memiliki pengetahuan yang baik mengenai seks pra nikah maka kemungkinan akan terhindar dari paparan pornografi.untuk mengetahui apakah terdapat hubungan paparan media pornografi dengan pengetahuan seks pra nikah pada remaja di Bandar Lampung.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik pendekatan cross sectional, pengolahan metode sampel dengan cluster sampling pada siswa SMPN 2 Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan google form Hubungan paparan pornografi & google form pengetahuan seks pra nikah. Analisis bivariat dengan uji chi squareSebanyak 252 responden dengan persentase 89,4% memiliki pengetahuan yang cukup. Kemudian sebanyak 22 responden dengan persentase 7,8% memiliki pengetahuan yang baik, dan sebanyak 8 responden dengan persentase 2,8% memiliki pengetahuan yang kurang. Kemudian 146 responden dengan persentase 51,8% memiliki perilaku pornografi yang cukup, dan 114 responden dengan persentase 40,4% memiliki perilaku pornografi yang baik. Hasil uji chi square didapatkan nilai signifikan 0,003<0,05.dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan paparan pornografi dengan pengetahuan seks pra nikah pada remaja di Bandar Lampung. 
Korelasi Aktivitas Fisik dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Sarjana Pendidikan Dokter dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka di Bandar Lampung Kasyfi, Fathul Qadir; Putri, Asri Mutiara; Widodo, Slamet; Pramesti, Woro
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.527 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i4.10082

Abstract

ABSTRACT Individuals who experience mental disorders have a poor impact on physical activity or are reluctant to do so, the individual is not subjective well-being and vice versa. Almost all medical students experience psychological problems, due to their busy learning activities and many learning activities. Subjective well-being in students is influenced by several factors, namely demographics, social support, stress levels, social activities, healthy lifestyles and the environment. Medical students enjoy doing physical activities that have a positive impact on their mental health. In addition, it provides an overview of mental health or subjective well-being in students when returning to face-to-face learning and knowing the factors that need to be improved to help students achieve good mental health or subjective well-being. To determine the correlation of physical activity with subjective well-being in undergraduate medical education students in facing face-to-face learning. This study was a quantitative research with analytic survey design and cross-sectional design. The research sample amounted to 139 medical students in Bandar Lampung. The measuring instruments used were student demographic data and Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS), Satisfaction With Life Scale (SWLS) and Health Promoting Lifestyle Profile II (HPLP II). Most respondents had moderate physical activity levels (96.4%) and negative subjective well-being (38.1%). The correlation analysis results obtained a p-value of 0.000. There is a correlation between physical activity and subjective well-being in undergraduate medical education students in facing face-to-face learning in Bandar Lampung.  Keyword : Physical Activity, Subjective Well-Being, Medical Students, Learning, Face-to-Face  ABSTRAK individu yang mengalami gangguan mental berdampak buruk dalam melakukan aktivitas fisik atau enggan melakukannya, individu tersebut tidak subjective well-being begitu juga sebaliknya. Hampir semua mahasiswa kedokteran mengalami masalah psikologis, dikarenakan aktivitas belajarnya padat dan banyak kegiatan pembelajaran. Subjective well-being pada mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu demografi, dukungan sosial, tingkat stres, aktivitas sosial, gaya hidup sehat dan lingkungan. Mahasiswa kedokteran senang dalam melakukan aktivitas fisik berdampak positif pada kesehatan mentalnya. Selain itu, memberikan gambaran kesehatan mental atau subjective well-being pada mahasiswa saat kembali belajar tatap muka dan mengetahui faktor yang perlu ditingkatkan untuk membantu mahasiswa mencapai kesehatan mental atau subjective well-being yang baik. Untuk mengetahui korelasi aktivitas fisik dengan subjective well-being pada mahasiswa sarjana pendidikan dokter dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 139 mahasiswa kedokteran di Bandar Lampung. Alat ukur yang digunakan adalah data demografi mahasiswa dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS), Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Health Promoting Lifestyle Profile II (HPLP II). Sebagian besar responden memiliki tingkat aktivitas fisik sedang (96,4%) dan subjective well-being negatif (38,1%). Hasil analisis korelasi didapatkan p-value 0,000. Terdapat korelasi aktivitas fisik dengan subjective well-being pada mahasiswa sarjana pendidikan dokter dalam menghadapi pembelajaran tatap muka di Bandar Lampung. Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Subjective Well-Being, Mahasiswa Kedokteran, Pembelajaran, Tatap Muka