Kasus HIV/AIDS beberapa tahun terakhir terus bertambah di provinsi Sulawesi Utara khususnya Kota Manado. Laporan Kementerian Kesehatan capaian pengidap HIV/AIDS dalam pengobatan minimal 6 bulan kemudian di tes Viral Load (VL) dengan hasil tersuspresi masih di bawah target 95%. Oleh sebab itu, ketidakpatuhan pengidap pada terapi antiretroviral dapat menyebabkan efek negatif yang sangat besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou, Kota Manado periode Desember 2023 – Mei 2024. Responden dalam penelitian ini sebanyak 254 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terdistribusi terbanyak pada usia 20-29 tahun (50%), berjenis kelamin laki-laki (62,2%), tingkat pendidikan tamat SMA (50%), dan berada di stadium klinis III (36,6%). Hasil analisis bivariat kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual adalah usia (p=0,926), jenis kelamin (p=0,028), tingkat pendidikan (p=0,805), dan stadium klinis (p=0,004). Hasil analisis multivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stadium klinis 4/lanjut dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pengidap HIV/AIDS heteroseksual dengan nilai p value 0,015 (OR= 2,715; 95% CI= 1,217-6,055). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan stadium klinis dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual di Kota Manado.