Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Literasi Digital pada Siswa di SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Yuliana, Cut Putroe; Ali Hasan, Nurhayati; Vidyan Maqvirah, T. Ade; Bakkara, Viona febiyola
Jurnal Adabiya Vol 26, No 1 (2024): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v26i1.22236

Abstract

Media literacy is one part of the realm of  library and information science in creating a literate society. The discussion in this research concerns student competence in using social media at SMA Teuku Nyak Ariief Bilingual School. The method used is descriptive quantitative using a Likert scale measurement instrument with a scale of 1-4. The sample in this study was 30 grade 3 female students. The problem in this research is what is the level of students' skills in using social media at SMA Teuku Nyak Ariief Bilingual School using two indicators, namely technical skills and critical understanding. The results of the research show that class 3 students when using social media are in the medium phase with a percentage ranging from 80%. It can be interpreted that the third grade students at SMA Teuku Nyak Ariief Bilingual School understand that individuals are already proficient in using media, know its function and are able to carry out certain functions and carry out more complex activities.------------------------------------------------------------------------------------------------Literasi media merupakan salah satu bagian ranah dari ilmu perpustakaan dan informais dalam mewujudkan masyarakat yang literat. Pembahasan dalam penelitian ini mengenai kompetensi siswa dalam bermedia sosial pada SMA Teuku Nyak Arief Bilingual School. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert, sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas 3 yang berjumlah 30 orang siswa. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimakah tingkat keterampilan siswa dalam bermedia sosial pada SMA Teuku Nyak Arief Bilingual School  dengan menggunakan dua Indikator yaitu technical skill dan critical understanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas 3 pada saat bermedia sosial berada pada fase medium dengan persentase berkisar pada 80%. Dapat diartikan bahwa siswa kelas 3 SMA Teuku Nyak Arief Bilingual School pengertian bahwa Individu sudah mahir dalam menggunakan media, mengetahui fungsinya dan mampu menjalankan fungsi tertentu serta melakukan aktivitas yang lebih kompleks.
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Yuliana, Cut Putroe
LIBRIA Vol 8, No 1 (2016): LIBRIA: LIBRARY OF UIN AR-RANIRY
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/1220

Abstract

Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas pencahayaan yang cukup untuk mendukung aktivitas penggunanya. Pencahayaan pada ruang perpustakaan menentukan kenyamanan beraktivitas di dalam ruangan perpustakaan bagi pemustaka. Hal ini merupakan salah satu aspek dari pelayanan perpustakaan terhadap kepuasan dan kenyamanan pemustaka. Pencahayaan di tempat kerja khususnya di perpustakaan merupakan aspek penting dalam menunjang aktivitas di perpustakaan. Kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan terjadinya keluhan kesehatan khususnya kesehatan mata. Ruang lingkup dari pencahayaan dalam sebuah ruangan terbagi atas; sitem pencahayaan, kualitas pencahayaan, intensitas pencahayaan, penyusutan bahan dan perencanaan penerangan dalam ruangan.
Peran Pustakawan dalam Manajemen Konflik di Perpustakaan Yuliana, Cut Putroe
LIBRIA Vol 9, No 2 (2017): LIBRIA: LIBRARY OF UIN AR-RANIRY
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/2408

Abstract

Artikel ini berjudul Peran Pustakawan dalam Manajemen konflik di Perpustakaan dimanafokus pembahasan dari artikel ini adalah bagaimana seorang pustakawan dapat berperan dengan baik dalam organisasinya untuk menyelesaikan gesekan-gesekan yang terjadi di dunia perpustakaan. Untuk mewujudkan itu semua Pustakawan dituntut untuk memiliki kompetensi, pengetahuan dan keterampilan dalam hal penyediaan informasi dan mampu menemukan solusi dari setiap problematika pada saat terjadi kesalahpahaman menerjemahkan ide-ide yang ada antara pustakawan dan pegawai perpustakaan dan pemustaka. Pada umumnya konflik berlangsung dalam lima tahap, yaitu tahap potensial, konflik terasakan, pertenangan, konflik terbuka, dan akibat konflik. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengandisiplin, pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan, komunikasi, mendengarkan secara akti,danteknik ataukeahlian untuk mengelola konflik.
MANAJEMEN KINERJA GURU PUSTAKWAN DALAM PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH PADA SMAN 2 MEULABOH Yuliana, Cut Putroe; Sri, Sri Hardianty; Putra, Rahmad Syah
LIBRIA Vol 11, No 1 (2019): LIBRIA: LIBRARY OF UIN AR-RANIRY
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/4990

Abstract

Guru pustakawan adalah guru sekolah yang mendapatkan pendidikan atau pelatihan di bidang perpustakaan, selain tugas mengajar juga bertugas di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data: obeservasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapuntujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui  penyusunan program, pelaksanaan program, upaya atau strategi m dan faktor pendukung dan penghambat kinerja guru pustakawan dalam pemberdayaan perpustakaan sekolah pada SMAN 2 Meulaboh, dengan subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, dan Guru Pustakawan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa (1) Belum terdapatnya; (2) Program/kegiatan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh sebagian dapat terlaksanakan, namun sebagian lagi belum terlaksanakan sepenuhnya dan ada kegiatan yang sama sekali belum terlaksana; (3) Upaya pemberdayaan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh yang dilakukan oleh guru pustakawan adalah dengan melakukan lomba siswa/siswi peminjam buku terbanyak, pembinaan bakat dan minat siswa dan menggalakkan kegiatan membaca sebelum memulai pelajaran serta melakukan kerjasama dengan Dinas terkait untuk membentuk GLS (Gerakan Literasi Sekolah); dan (4) terdapat faktor pendukung kinerja guru pustakawan dalam pemberdayaan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh serta faktor penghambat kinerja guru pustakawan dapat menunjang manajemen kinerja guru pustakawan pada SMAN 2 Meulaboh seperti sarana-prasana, pustakawan dan lain sebainya. 
Implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah Menggunakan Teknik Membaca Ideovisual di Sekolah Luar Biasa YPAC Banda Aceh Ardhian, Safura Maula; Safri, T. Mulkan; Nurrahmi, Nurrahmi; Yuliana, Cut Putroe
Baitul 'Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 8 No. 2 (2024): Baitul 'Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/baitululum.v8i2.239

Abstract

The ideovisual reading technique is the "Implementation of the Ideovisual Reading Technique to Support the School Literacy Movement in Special Schools for the Deaf (SLB-B) under the YPAC Foundation for Child Development (YPAC) Banda Aceh." The aim is to understand the implementation of ideovisual reading for deaf students in SLB-B YPAC Banda Aceh and identify the challenges faced in applying ideovisual reading at SLB-B YPAC Banda Aceh. The subjects of this study are three high school teachers from SLB-B YPAC Banda Aceh. This research employs a qualitative descriptive approach. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The results of the study show that ideovisual reading is implemented in teaching deaf students at SLB-B YPAC Banda Aceh through the stages of the School Literacy Movement (GLS), which consist of planning, implementation, and evaluation stages. In the planning stage, adjustments are made to materials according to students' needs and the planning of school literacy movement activities. The implementation stage involves applying ideovisual reading, teacher-student interactions, and student participation in the school literacy movement. In the evaluation stage, assessments are conducted on the consistency of using visual media in learning, the intensity of literacy application, the variety of reading materials, the frequency of book borrowing, and the presentation of information to students. Ideovisual reading has become a technique used by teachers to deliver materials, thus enhancing the literacy skills of deaf students. However, its application at SLB-B YPAC Banda Aceh faces minor challenges, including a lack of supporting tools, limited teacher skills in using ideovisual media, and differences in learning curricula. The solutions to these challenges include providing the necessary equipment by the school and training teachers in ideovisual reading skills. Thus, the implementation of ideovisual reading media can be further developed to support the literacy development of deaf students at SLB-B YPAC Banda Aceh. Keywords: Ideovisual Reading, School Literacy Movement
Students’ Information Literacy at the MTsN 4 Banda Aceh Based on Empowering Eight Model Yuliana, Cut Putroe; A. Rasyid, Saifuddin; Manan, Abdul; Putra, Rahmad Syah; Parwita, Khairi
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 9, No 1 (2023): June
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v9i1.47383

Abstract

This article discusses students' information literacy at the MTsN 4 Banda Aceh library using Empowering 8 model. This model uses a problem-solving approach to resource-based learning. Information literacy skills include identifying, and exploring appropriate sources and information on a topic, selecting and recording relevant information, collecting appropriate quotations, organizing, creating, presenting, assessing, and implementing. The purpose of this study is to determine students' information literacy in the library of MTsN 4 Banda Aceh by using the Empowering 8 model. Data collection techniques used are interview, documentation and questionnaires. The results of this study indicate that student's level of information literacy is classified as good. Both include identification, organizational selection, creating literacy, presentation, assessment and aspects of the application of information literacy. However, the most dominant level of student information literacy in the library of MTsN 4 Banda Aceh is in the organizational and assessment aspects, with 62.28% of students saying “yes” and 37.71% saying “no". While the lowest level of information literacy was in the information selection aspect, 26.27% of students said "yes," and 73.73% said "no”. Improving student information literacy competence can be encouraged by establishing centralized policies that must be implemented to form innovations carried out by each school.
PERANCANGAN APLIKASI MOBILE FINDIT SISTEM AUGMENTED REALITY SEBAGAI SELF-CIRCULATION KOLEKSI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN Bakkara, Viona Febiyola; Ramadhan Idin, Abdurrahim Ramadhan Idin; Yuliana, Cut Putroe
JOURNAL OF PROGRESSIVE INNOVATION LIBRARY SERVICE Vol. 5, No.1 (2025): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpils.v5i1.30830

Abstract

Menurunnya minat kunjung perpustakaan seringkali disebabkan oleh kesulitan pemustaka dalam menemukan koleksi secara mandiri (Self-Circulation), meskipun telah tersedia OPAC. Kecemasan dan ketidakefisienan dalam mencari lokasi rak menjadi masalah umum. Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi mobile FindIt yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai sistem Self-Circulation untuk mempermudah dan mempercepat proses pencarian serta pengembalian koleksi di perpustakaan. Metode perancangan yang digunakan adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan Unified Modelling Language (UML), diawali observasi di UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dilanjutkan analisis kebutuhan, perancangan diagram use case, activity, sequence, serta pembuatan prototype high-fidelity. Hasil perancangan meliputi desain sistem FindIt dengan fitur utama login, pencarian buku, panduan navigasi AR ke lokasi rak saat meminjam, dan proses pengembalian mandiri berbasis AR. Sistem FindIt yang dirancang ini menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan pengalaman pemustaka, mengurangi kecemasan pencarian, serta mengefisienkan layanan sirkulasi perpustakaan secara mandiri melalui teknologi AR yang interaktif.
MEWUJUDKAN PERPUSTAKAAN INKLUSIF: TANTANGAN DAN SOLUSI AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI BANDA ACEH (STUDI KASUS PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDA ACEH) Safri, T Mulkan; Fajarni, Suci; Yuliana, Cut Putroe; Manan, Abdul; Wardah, Mutia Watul; Marlinda, Erlin; Ashri, Teuku Luthfi
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol. 7, No.1 (2025): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v7i1.30275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aksesibilitas fisik dan layanan bagi penyandang disabilitas fisik di Perpustakaan Kota Banda Aceh, sejalan dengan Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perencanaan Pembangunan Inklusif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi langsung, dan Focus Group Discussion (FGD), yang mengacu pada standar IFLA dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas fisik di perpustakaan, seperti area parkir, ram, tangga, dan toilet, belum memenuhi standar aksesibilitas yang diharapkan. Selain itu, format media yang disediakan, seperti buku dan bahan bacaan, juga tidak sesuai untuk penyandang disabilitas, yang menciptakan hambatan dalam pemanfaatan layanan perpustakaan secara optimal. Penelitian ini menekankan pentingnya perbaikan terhadap fasilitas fisik dan penyediaan format media yang inklusif untuk meningkatkan aksesibilitas. Selain itu, perpustakaan perlu melibatkan komunitas disabilitas dalam proses perbaikan dan pengembangan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan semua pengguna. Dengan demikian, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan di Perpustakaan Kota Banda Aceh, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.ABSTRACTThis study aims to evaluate the physical accessibility and services for individuals with physical disabilities at the Banda Aceh City Library, in line with Mayor Regulation Number 14 of 2017 concerning Inclusive Development Planning. Using a qualitative approach and descriptive method, data were collected through semi-structured interviews, direct observations, and Focus Group Discussions (FGD), referring to IFLA standards and the Minister of Public Works Regulation Number 30 of 2006. The data analysis techniques employed in this study include data reduction, data display, and conclusion drawing. The results indicate that the physical facilities at the library, such as parking areas, ramps, stairs, and restrooms, do not meet the expected accessibility standards. Additionally, the media formats provided, such as books and reading materials, are not suitable for individuals with disabilities, creating barriers to optimal utilization of library services. This study emphasizes the importance of improving physical facilities and providing inclusive media formats to enhance accessibility. Furthermore, the library needs to involve the disability community in the improvement and development of services to meet the needs of all users. Thus, this research provides recommendations for enhancing accessibility and service quality at the Banda Aceh City Library, creating a more inclusive environment for individuals with disabilities.