Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP BELANDA DI DISTRIK KATOBU MUNA TAHUN 1914-1915 Popi, Popi; La Batia, La Batia
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6189

Abstract

ABSTRAK Inti pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana proses perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda, (2) Bagaimana strategi rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda, (3) Bgaaimana akhir perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah sebagaimana yang telah dikemukakan Helius Sjamsuddin (2016: 55-99) bahwa langkah-langkah yang diambil dalam keseluruhan prosedur penelitian sejarah dibagi beberapa tahap yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan sumber) yaitu sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapat data, (2) Verifikasi (kritik sumber) yaitu mengumpulkan sumber-sumber sejarah sesuai dengan kebutuhan, (3) Memberikan makna (Interpretasi, Eksplanasi, dan Historiografi) yaitu sesuai dengan penyelesaian langkah-langkah pertama dan kedua, maka sejarawan memasuki langkah berikutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda disebabkan oleh rasa benci dan dendam rakyat Muna khususnya yang berada diwilayah Distrik Katobu kepada VOC/Belanda, (2) Strategi perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda yaitu dengan cara gerilya dan strategi provokatif seperti LOEKTIA artinya Lawan Orang Eropa Kalau Tidak Adil dan KANEKO artinya Kas Nedherland Kosong. (3) Akhir perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda membawa dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif dari pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda adalah munculnya para patriot dan pelopor perjuangan diantaranya yaitu La Ode Ipa, La Ode Muhammad Idrus, yang pada akhirnya banyak berjasa bagi kelangsungan kehidupan masyarakat Muna. Sedangkan dampak negatif mengakibatkan tindakan pemerasan penjajah semakin ketat, rakyat dipaksa bekerja pada onderneming-onderneming pemerintah antara lain perkebunan kelapa dan karet di Tobea, dan pemeliharaan dan pengembangan hutan jati di Raha serta keadaan perekonomian sangat memprihatinkan.Kata Kunci: Perlawanan, Rakyat, Belanda, Katobu
Implementasi Program Pembuatan Papan Nama dan Plang Desa Sebagai Strategi Meningkatkan Identitas Wilayah di Desa Larangan Fatmayanti, Fera; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Hardjowikarto, Dharliana Ayu; Nuraeni, Tia; Akbar, Muhammad Miftahul; Rachma, Nabila Fathiyah; Wahyuningsih, Amelya Andini; Popi, Popi; Rohimah, Sania; Firstikara, Ghania Callysta; Mutiara, Mutiara; Saputra, Akbar Wahyudi Adi; Nugroho, Dimas Andhi; Syafi'i, Abdullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.616

Abstract

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Swadaya Gunung Jati dilaksanakan di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam meningkatkan identitas desa. Permasalahan yang ditemukan adalah minimnya sarana penanda desa, sehingga menyulitkan pendatang sekaligus melemahkan citra desa. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa KKN-T berinisiatif membuat plang desa dan papan nama kepala desa serta ketua RW dengan metode partisipatif yang melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, meliputi observasi lapangan, perancangan desain, pemilihan bahan, pembuatan, hingga pemasangan di lokasi strategis. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keberadaan plang dan papan nama mampu mempermudah akses informasi, memperkuat identitas desa, serta meningkatkan rasa memiliki dan kebanggaan masyarakat terhadap lingkungannya. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi berkelanjutan. Ke depan, inovasi tambahan seperti peta desa digital dan papan informasi berbasis teknologi diharapkan dapat mendukung digitalisasi desa serta memperluas manfaat bagi masyarakat.