Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Unit Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur di Perairan Teluk Bone Baroqi, Riza; Timur, Putra Satria; Rumpa, Arham
Jurnal Salamata Vol 5, No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i2.13572

Abstract

Pancing ulur (hand-line) merupakan alat tangkap ikan yang cukup menjadikan ikan tuna sebagai target utama dalam proses penangkapanya.  Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan karakteristik pancing ulur yang meliputi konstruksi kapal, alat tangkap, metode pengoperasian, umpan yang digunakan  dan alat bantu penangkapan berupa   rumpon yang digunakan nelayan Teluk Bone. Pengumpulan data berupa observasi dan wawancara terkait karakteristik pancing ulur. Hasil observasi menunjukkan bahwa karakteristik pancing yang berbasis di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lonrae Kabupaten Bone, ukuran kapal berkisar 7 sampai 20 GT dengan lama operasi 7 sampai 15 hari/trip, konstruksi alat tangkap terdiri atas penggulung, tali pancing utama, kili-kili dan tali pancing kedua. Umpan yang digunakan adalah cumi-cumi, ikan tongkol, layang dan umpan tiruan sedangkan dalam pengoperasiannya menggunakan rumpon sederhana dengan konstruksi rumpon yang digunakan terdiri dari rakit pelampung, atraktor ikan, tali jangkar, tali pemberat dan pemberat. Hasil tangkapan pancing ulur pada areal rumpon didominasi oleh tuna sirip kuning (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus), cakalang (Katsuwonus pelamis) sedangkan tangkapan sampingan yaitu ikan SWO (ikan pedang), BLM (black marlin) dan Spesies DOL (mahi-mahi/lamadang).
Business performance evaluation of tuna handlines operated in fish aggregating device areas: a case study in Bone Regency, South Sulawesi Province, Indonesia Pontoh, Peggy; Rumpa , Arham; Asia; Kun, Anang Rahmat; Krisnafi , Yaser; Syamsuddin , Muhidin; Rasdam; Kasim , Muh.; Runtukahu, Muhammad Ikhsan Zulfatan; Baroqi, A. Riza; Timur, Putra Satria
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol. 12 No. 2 (2024): OCTOBER
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.v12i2.59462

Abstract

The difference in fishermen's catches each year tends to fluctuate at different fishing locations; this is due to the still low efficiency and productivity of fishing efforts. The purpose of the study was to evaluate the performance of tuna handline businesses operated in fish aggregating device areas at fishing grounds in FMAs 713 and 714. The results show that in the period of 2020-2023, the development of catch rates each year fluctuated, while the average value of catch rates for each vessel based on the highest season occurred in the East Season and the lowest in the Transition Season I. Likewise, the average catch rate based on the time of the month of capture is highest in June, July, and November. The results of the analysis of production factors that influence the catch are the time of the month of fishing, fuel use, ice use, and number of crew members, while the factors of trip length, ship GT, and engine capacity do not have a direct influence. The information from this evaluation is very much needed by fishermen and stakeholders to optimise the performance of tuna handlines in fish-aggregating device areas.
FISHING GROUND POTENSIAL BERDASARKAN PERGERAKAN HANDLINE TUNA PADA AREAL RUMPON DI WPP-NRI 713 DAN 714 Rumpa, Arham -; -, Asia -; Kun, Anang Rahmat; Krisnafi, Yaser -; Syamsuddin, Muhidin -; -, Rasdam -; Pontoh, Peggy -; Kasim, Muhammad -; Runtukahu, Muhammad Iksan Zulfatan; Baroqi, A. Riza -; Timur, Putra Satria; Wulandari, Novita Ayu
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 31, No 3 (2025): (September 2025)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.31.3.2025.%p

Abstract

Perubahan kondisi perairan (oseanografi) secara dinamis dapat mempengaruhi pola pergerakan ikan di perairan. Hal ini dikarenakan secara alamiah, ikan akan mencari wilayah perairan yang sesuai dengan lingkungannya. Penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan mulai tahun 2020-2024, Data yang digunakan merupakan hasil observasi menggunakan sembilan belas buah kapal handline Tuna yang berbasis di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lonrae-Kabupaten. Penelitian ini betujuan untuk memahami Sebaran Rumpon di WPP-NRI 713 dan 714 dan Fishing ground Potensial di (WPP 713 dan 714). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun 2020 presentase kapal nelayan melakukan penangkapan di WPP 714 berkisar 66,67% jika dibandingkan di WPP 713 yang hanya 33,33 % dan  tahun 2023 sebesar 46,43% karna bergeser ke WPP 714. Analisis Layout menunjukkan hotspot potensial hanya tersebar di sekitar Grid S-29 di WPP 713 pada kordinat -6.50 LS-121.50 BT dan Grid S–30 di WPP 714 pada kordinat -6.50 LS – 122.50 BT Lokasi tersebut berada pada lokasi terjadinya upwelling. Informasi ini sangat dibutuhkan nelayan dan stakeholders untuk optimalisasi pemanfaatan potensi ikan pelagis besar yang sudah dipetakan di wilayah WPP 713 dan 714.
Profil Populasi Tuna Madidihang (Thunnus albacares Bonnaerre, 1880) yang Tertangkap pada Perikanan Handline di Perairan Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya Anakotta, Anthoinette Rosaline Fransisca; Widjaya Saputra, Suradi; Fitri, Aristi Dian Purnama; Sabdaningsih, Aninditia; Baroqi, A. Riza; Timur, Putra Satria; M. Rehatta, Beatrix
Jurnal Kelautan Tropis Vol 28, No 3 (2025): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v28i3.27115

Abstract

Yellowfin tuna (Thunnus albacares) is the main target of capture fisheries in various tropical waters, including Indonesia, owing to its high economic value. Global market demand increases the rate of exploitation; therefore, the size of the catch is not considered. The increasing number of fishing units led to declines in tuna stocks, catches exceeding the limit, and a dominance of catch sizes smaller than the mature gonad size (Lc < Lm), resulting in a decrease in the biomass of spawning stocks. This study aimed to examine the profile of the yellowfin tuna population in the waters of East Nusa Tenggara (NTT) by analyzing its size structure, size-at-first-catch (Lc), mortality, recruitment patterns, production trends, and Catch Per Unit Effort (CPUE). Length and weight data were obtained from I-Fish (Indonesian Fisheries Information System) initiated by YMDPI. The analysis showed that the yellowfin tuna caught ranged in size from 78 to 173 cm and were dominated by the 94-125 cm size group (82.86%). The catch consisted of 99.99% adult fish and 0.01% juveniles. The Lc value ranged from 103.34–106.55 cm, fishing mortality (F=1.44) was higher than natural mortality (M = 0.71) and the exploitation rate (E) was 0.67, indicating overfishing. Recruitment occurred throughout the year, peaking in June. Production increases in April, June, and October. CPUE ranged from 0.45-0.80 tons/trip, most fish weighed 17-23 kg (38.32%) and fish weighed more than 45 kg <1%. Overall, this condition emphasizes the importance of sustainable management based on periodic data to maintain the sustainability of the tuna population and the fisheries industry. Tuna madidihang (Thunnus albacares) merupakan target utama perikanan tangkap di berbagai perairan tropis, termasuk Indonesia, karena bernilai ekonomi tinggi. Pemintaan pasar global meningkatkan laju eksploitasi, sehingga ukuran layak tangkap tidak diperhatikan. Penurunan stok tuna disebabkan oleh, meningkatnya jumlah unit penangkapan, volume tangkapan yang melebihi batas serta dominasi ukuran tangkapan lebih kecil dari ukuran matang gonad (Lc < Lm), menyebabkan biomassa stok memijah berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji profil populasi tuna madidihang di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui analisis struktur ukuran, ukuran pertama kali tertangkap (Lc), mortalitas, pola rekrutmen, tren produksi dan Catch Per Unit Effort (CPUE). Data panjang dan berat diperoleh dari I-Fish (Indonesian Fisheries Information System) yang diinisiasi oleh YMDPI. Hasil analisis menunjukan, tuna madidihang yang tertangkap berukuran 78-173 cm, didominasi oleh kelompok ukuran 94-125 cm (82,86 %). Komposisi tangkapan terdiri dari 99,99% ikan dewasa dan 0,01% juvenil. Nilai Lc berisar dari 103,34–106,55 cm, mortalitas penangkapan (F=1,44) lebih tinggi dari mortalitas alami (M = 0,71) dan laju eksploitasi (E) sebesar 0,67, mengindikasikan terjadinya overfishing. Rekrutmen terjadi hampir sepanjang tahun, puncaknya pada bulan Juni. Produksi meningkat pada bulan April, Juni dan Oktober. CPUE berkisar antara 0,45-0,80 ton/trip, sebagian besar ikan berbobot 17-23 kg (38,32%) dan ikan berukuran lebih dari 45 kg < 1%. Secara keseluruhan kondisi ini menegaskan pentingnya pengelolaan berkelanjutan berbasis data periodik untuk menjaga kelestarian populasi dan industri perikanan tuna.