ABSTRAK Pasien Penyakit Ginjal Kronik harus melakukan self-management termasuk pada pengaturan nutrisi yang harus dikonsumsinya. Hal ini menyebabkan pasien PGK mengalami kebingungan dan ketakutan untuk mengkonsumsi makanan. Selain itu, Pasien PGK sering mengalami mual dan muntah akibat dari peningkatan kadar ureum dan kreatinin sehingga dapat mengurangi asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pasien mengalami malnutrisi yang dapat memperburuk kondisinya. Keluarga memiliki peran yang penting dalam memberikan dukungan kepada pasien PGK dalam menjalankan manajemen nutrisi. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memberdayakan keluarga dalam memberikan dukungan yang adekuat kepada pasien PGK untuk melakukan manajemen nutrisi. Program pengabdian ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada keluarga pasien PGK mengenai manajemen nutrisi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta menggunakan berbagai media edukasi. Program ini dievaluasi dengan menggunakan pre-post test. Terdapat peningkatan total skor pre-post test sebesar 29,8 % yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan keluarga mengenai manajemen nutrisi pasien PGK. Program pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan pengetahuan keluarga dalam manajemen nutrisi pasien PGK. Tenaga kesehatan diharapkan dapat menlakukan edukasi kepada pasien dan keluarga secara berkesinambungan dan berkelanjutan terkait dengan manajemen nutrisi pada pasien PGK. Kata Kunci: Manajemen Nutrisi, Pemberdayaan Keluarga, Penyakit Ginjal Kronik ABSTRACT Patients with chronic kidney disease (CKD) are required to perform self-management, which includes managing their nutritional intake. This causes CKD patients to experience confusion and fear of consuming food. In addition, CKD patients often experience nausea and vomiting due to increased levels of urea and creatinine, which can reduce nutritional intake according to their needs. These conditions can lead to malnutrition in patients, potentially worsening their condition. Families play a crucial role in assisting CKD patients with their nutritional management. The goal of this community service program was to enable families to effectively support CKD patients in their nutritional management. We conducted this community service program by educating families of CKD patients about nutritional management through lectures, question-and-answer sessions, and various educational media. We evaluated this program using a pre-post test. There was an increase in the total pre-post test score of 29.8%, indicating an increase in family knowledge regarding nutritional management for CKD patients. Conclusion: Community service programs using lecture and question-and-answer methods can improve family knowledge in nutritional management for CKD patients. We expect health workers to continuously and sustainably educate patients and families about nutritional management in CKD patients. Keywords: Nutrition Management, Family Empowerment, Chronic Kidney Disease