Claim Missing Document
Check
Articles

Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Al-Qur’an Sarbini, Ahmad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4, No 11 (2008): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v4i11.390

Abstract

The Holy Book (Al-Qur’an) can be made as directive in ekplanating human being character. Al-Qur’an constitute representation of soul of human being and can bge made directive (al-huda), parter (al-furqon) and solution (as-Syifa). One of it’s approach is with seeing characteristic simbologi Al-Qur’an. It can be reference to explanate human being character.
Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim Sarbini, Ahmad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 5, No 16 (2010): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v5i16.355

Abstract

Perkembangan majlis taklim  terus mengalami peningkatan. Kegiatan-kegiatannya, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif meningkat dengan pesat. Majlis taklim memiliki peranan yang sangat penting khususnya melalui kegiatan pengajian dalam menumbuhkan kesadaran beragama, membentuk kepribadian muslim,  meningkatkan kemampuan ilmu tulis baca Al-Qur’an serta pemahamannya; dan membimbing ke arah pandangan hidup yang Islami. Namun demikian pesatnya perkembangan itu patut diakui belum maksimal. Problem utama kegiatan majlis taklim bukan terletak pada kuantitas kegiatan, melainkan terletak pada belum efektifnya aktivitas pembinaan dalam  menginternalisasikan nilai-nilai ajaran Islam. Seyagyanya nilai-nilai Islam itu bukan sekedar diketahui, dipahami, dan dihayati tetapi juga harus sampai ke tingkat pengemalannya dalam kehidupan sehari-hari.
Paradigma Baru Pemikiran Dakwah Islam Sarbini, Ahmad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 5, No 15 (2010): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v5i15.426

Abstract

In da’wah perspective, the efforts to do social transformationis not enough only rely on conventional paradigm. In its reality, the paradigm have minus attention to develop consciousness by society and tend doing exploitation to da’i interest that da’i position kineer keen da’i delighted  in, the greater great its advantages only for da’i not for umat. This paradigm must be changed  by placement da’i as facilitator for axchanging and supported by movement pattern that combine appreciation and emforcing vis a vis between Islamic value and cultural values and wary increasion of world isme that continuing dynamic  process.
Dakwah Berbasis Budaya Lokal: Studi tentang Model-model Dakwah di Jawa Barat Sarbini, Ahmad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v5i1.368

Abstract

Da’wah and local culture are two variables that giving imfortance characteristic for growing and developing da’wah models in West Java. The meeting of them can constructed models that add teoritical discourse of da’wah and models, such as: adaptive model, interactive model and integrative model. In adaptive model, da’wah process ia natural, mad’u is given freedom for adaptation with varieties of behavior and values; in interactive model, the societies(mad’u) is posited in equal status, attitude and their views honoured, like that also norms and tradition, so da’wah process can create syntheses between mission with culture really; and in integrative model, da’wah is processed in complexity culture where all elemen mutually prices and stimulated to grow and develop in larger spectrum area.
Zakat Dan Pajak Sarbini, Ahmad
Syari'ah Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3220.189 KB) | DOI: 10.32520/.v1i2.15

Abstract

Sebagai agama yang lengkap, agama Islam dipercaya tidak hanya berurusan semata-mata dengan Khalik Pencipta Kehidupan, tetapi juga berurusan dengan makhluk yang menjalani kehidupan. Kedua aspek tersebut dikenal dengan “Hablun Minallah” dan “Hablun Minannaas”. Dalam islam, kedua aspek tersebut sama-sama penting, seperti halnya Zakat dan Pajak, keduanya merupakan kewajiban, namun mempunyai dasar berpijak yang berlainan. Zakat berpijak pada hukum Allah swt dalam segala hal ihwalnya, sedangkan Pajak berpijak pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah, baik dalam pemungutan maupun dalam penggunaannya.oleh karena itu keduanya harus dijalankan secara serasi, seimbang dan seiring sehingga tujuan pensyariatan islam dan ketentuan pemerintah bisa tercapai untuk menyelesaikan masalah ekonomi di Masyarakat.
Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim Ahmad Sarbini
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 5, No 16 (2010): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v5i16.355

Abstract

Perkembangan majlis taklim  terus mengalami peningkatan. Kegiatan-kegiatannya, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif meningkat dengan pesat. Majlis taklim memiliki peranan yang sangat penting khususnya melalui kegiatan pengajian dalam menumbuhkan kesadaran beragama, membentuk kepribadian muslim,  meningkatkan kemampuan ilmu tulis baca Al-Qur’an serta pemahamannya; dan membimbing ke arah pandangan hidup yang Islami. Namun demikian pesatnya perkembangan itu patut diakui belum maksimal. Problem utama kegiatan majlis taklim bukan terletak pada kuantitas kegiatan, melainkan terletak pada belum efektifnya aktivitas pembinaan dalam  menginternalisasikan nilai-nilai ajaran Islam. Seyagyanya nilai-nilai Islam itu bukan sekedar diketahui, dipahami, dan dihayati tetapi juga harus sampai ke tingkat pengemalannya dalam kehidupan sehari-hari.
The Content of Religious Broadcasting in the Mass Media and Its Implications for the Community Ahmad Sarbini
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 12, No 2 (2018): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies (Accreditated of Sinta 2)
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v12i2.6173

Abstract

In the midst of massive online media and social media content, the role of electronic mass media such as television and radio is still considered to have important values and strategic positions in building civil society. Sociological implications of healthy and educational religious broadcast content are expected to be able to become ammunition to build noble values in people's lives. The research aims to find out how the considerations of the broadcasters' management in formulating religious content, and also the sociological implications that emerge in response to the broadcasts or religious broadcasts of radio and television media. The research also aims to determine the level of government concern for broadcasting institutions in realizing religious broadcast content. In accordance with the objectives of the study, qualitative methods are the choice of researchers. Data collection is done through observation, interviews, and documentation studies. The study resulted in conclusions that broadcasters' managers in packaging and formulating the concept of religious broadcasting were based more on idealistic sociological considerations than the consideration of materialistic pragmatism. Referring to the community response, it is also evident that religious broadcast content has sociological implications that not only give birth to better religious insights and awareness, but also bring out more religious attitudes and behaviors as one of the important indicators of civil society. In the view of broadcasting managers, the level of government concern is still relatively minimal.
Paradigma Baru Pemikiran Dakwah Islam Ahmad Sarbini
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 5, No 15 (2010): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v5i15.426

Abstract

In da’wah perspective, the efforts to do social transformationis not enough only rely on conventional paradigm. In its reality, the paradigm have minus attention to develop consciousness by society and tend doing exploitation to da’i interest that da’i position kineer keen da’i delighted  in, the greater great its advantages only for da’i not for umat. This paradigm must be changed  by placement da’i as facilitator for axchanging and supported by movement pattern that combine appreciation and emforcing vis a vis between Islamic value and cultural values and wary increasion of world isme that continuing dynamic  process.
Salman Mosque as a Center of Islamic Da'wah and Spiritual Laboratory for Campus Community Yedi Purwanto; Ahmad Sarbini; Jundi Abdullah; Angga Qadafi
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 13, No 1 (2019): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies (Accreditated of Sinta 2)
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v13i1.5839

Abstract

This research explains the role of the Salman mosque of ITB (Institut Teknologi Bandung) as the center of Islamic da'wah and the spiritual laboratory for the campus community in preaching Islamic teachings as rahmatan lil’alamin (mercy to the world). This research explicitly reveals the role of the Salman mosque in the development of Islamic da'wah for students, educating moderate character for students, and the concept of Salman mosque as a spiritual laboratory for the campus community. The research methods was descriptive and the data were obtained through the response of mosque members and they were analyzed qualitatively. The findings showed that the Salman mosque acts as a Madani mosque with complete facilities, namely, educational facilities, open green spaces, da’wah institutions, and economic development institutions for the Muslim community. Therefore, the Salman mosque becomes a pleasant place for families, play and learning spaces for children, and center for spiritual studies, as well as center of civilization in the development of science, technology, arts and culture.Tulisan ini menjelaskan peran masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung) sebagai pusat dakwah Islamiyah dan laboratorium ruhani masyarakat kampus dalam mendakwahkan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin. Secara khusus penelitian ini mengungkapkan peran masjid Salman ITB dalam pengembangan dakwah Islamiyah bagi mahasiswa, pendidikan karakter moderat bagi mahasiswa dan konsep masjid sebagai laboratorium ruhani bagi masyarakat kampus. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilengkapi respons jamaah ini menemukan bahwa masjid Salman ITB berperan sebagai masjid madani dengan fasilitas lengkap, yaitu sarana pendidikan, ruang hijau terbuka, lembaga dakwah, dan lembaga pengembangan ekonomi umat. Oleh karena itu, masjid Salman ITB menjadi tempat menyenangkan bagi keluarga, ruang bermain dan belajar bagi anak-anak, serta pusat studi kajian ruhani dan pusat peradaban dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan budaya.
Dakwah Berbasis Budaya Lokal: Studi tentang Model-model Dakwah di Jawa Barat Ahmad Sarbini
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 5, No 17 (2011): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v5i17.368

Abstract

Da’wah and local culture are two variables that giving imfortance characteristic for growing and developing da’wah models in West Java. The meeting of them can constructed models that add teoritical discourse of da’wah and models, such as: adaptive model, interactive model and integrative model. In adaptive model, da’wah process ia natural, mad’u is given freedom for adaptation with varieties of behavior and values; in interactive model, the societies(mad’u) is posited in equal status, attitude and their views honoured, like that also norms and tradition, so da’wah process can create syntheses between mission with culture really; and in integrative model, da’wah is processed in complexity culture where all elemen mutually prices and stimulated to grow and develop in larger spectrum area.