Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TEKNIK PENANGANAN IKAN HASIL TA NGKAPAN DI ATAS KAPAL PURSE SEINE PADA KM. ASIA JAYA AR 03 JUWANA PATI JAWA TENGAH Vebronius Tani; Rasdam Rasdam; Irandha Citra Marasi Siahaan
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i1.4512

Abstract

AbstrakPenanganan ikan setelah penangkapan memegang peranan penting untuk memperoleh nilai yang maksimal. Tahap penanganan ini memang menentukan nilai jual dan proses pemanfaatan selanjutnya serta mutu produk. Namun, pada kenyataannya penanganan ikan setelah penangkapan belum dilakukan dengan baik. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui teknik penangkapan diatas kapal purse seine dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian terkait penanganan ada beberapa tahapan yaitu dimulai dari penaikkan ikan ke atas kapal, penanganan ikan sebelum disimpan, penyortiran ikan, pencucian ikan, pembekuan ikan, pengemasan, penyimpanan dan pembongkaran yang ke semuanya itu bertujuan untuk menjaga mutu ikan agar tetap bagus dan harga jualnya tinggi. Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Penanganan, Purse Seine AbstractHandling of fish after catching plays an important role to obtain maximum value. This handling phase indeed determines the sale value and the subsequent utilization process and product quality. However, in reality the handling of fish after catching has not been done well. The purpose of this study is to find out the capture technique on purse seine vessels using qualitative analysis methods. The results of the research related to handling there are several stages, namely starting from raising the fish to the boat, handling fish before storing, sorting fish, washing fish, freezing fish, packaging, storing and unloading all of which aim to maintain the quality of fish in order to stay good and the selling price high. Keywords : Catch, Handling, Purse Seine
TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE PADA KMN. SAMUDERA WINDU BAROKAH DI DESA BOJOMULYO JUWANA KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH Irandha Citra Marasi Siahaan; Rasdam Rasdam; Rudi Stiawan
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v16i1.5973

Abstract

Purse seine adalah alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang bersifat bergerombol dan hidup di dekat permukaan air. Alat tangkap ini bersifat aktif karena dalam pengoperasiannya yaitu dengan cara menghalangi, mengurung serta mempersempit ruang gerak dari ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri. Praktik akhir diadakan pada bulan November 2020 hingga bulan mei 2021. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa teknik pengoperasian alat tangkap yaitu sama seperti purse seine light fishing pada umumnya yang menggunakan bantuan cahaya lampu untuk mengumpulkan gerombolan ikan selanjutnya ikan dialihkan pada lampu bangkra, lalu kapal bergerak melingkari bangkra sambil menurunkan alat tangkap kemudian diikuti dengan pengerutan bagian bawah jaring sehingga ikan terkurung didalamnya. Jenis ikan hasil tangkapan pada KMN. Samudera Windu Barokah umumnya berupa ikan-ikan kecil seperti Layang, Lemuru, Kemung, dan Selar. Sedangkan untuk jenis ikan-ikan besar seperti Tongkol, Layur, Barakuda, Kuwe serta Bawal.
SUBSTRAT DASAR PERAIRAN FISHING GROUND DAN PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN PADA SETIAP SUBSTRAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP BOUKE AMI DI PERAIRAN SELAT KARIMATA Adhe Helmi Youardi Ndun; Nyoman Sudiarsa; Irandha Citra Marasi Siahaan
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i1.4473

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan di Perairan Indonesia sangatlah besar dan dalam pemanfaatannya salah satunya digunakan alat tangkap bouke ami. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui substrat dasar perairan fishing ground dan membandingkan hasil tangkapan pada setiap substrat dasar perairan fishing ground dengan menggunakan alat tangkap bouke ami di perairan selat Karimata. Penelitian ini dimulai dari tanggal 13 Desember 2019 hingga 23 Maret 2020 atau sebanyak 102 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat tangkap bouke ami yang digunakan dioperasikan selama 93 hari penangkapan dengan 32 titik lokasi penangkapn yang terdiri dari substrat dasar perairan berlumpur, berkarang dan juga berpasir. Hasil tangkapan pada daerah berpasir yaitu 4310 kg, daerah berkarang yaitu 2015 kg, dan daerah berlumpur yaitu 3355 kg sehingga total hasil tangkapan adalah 9680 kg, hasil tangkapan paling banyak terdapat pada daerah berpasir sedangkan yang paling sedikit adalah daerah berkarangKata Kunci : Hasil tangkapan, Substrat berlumpur,berkarang,berpasir
Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Prosedure (SSOP) pada Proses Pengolahan Tuna Loin (Thunnus sp) di Unit Pengolahan Ikan di Nusa Tenggara Timur Irandha Citra Marasi Siahaan; Breva R. Nugraha; Resky Amalia Rajab; Rasdam Rasdam
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP pada proses pengolahan tuna loin. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai juli 2021 di Unit Pengolah Ikan di Nusa Tenggar Timur. Metode penelitian dilakukan dengan studi kasus dan observasi langsung proses pengolahan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan. Metode analisa data dilakukan dengan analisa deskriptif. Pengamatan dilakukan pada tahapan proses pengolahan tuna loin, penereapan rantai dingin, mutu bahan baku dan mutu produk, penerapan GMP dan SSOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan proses pengolahan tuna loin sesuai dengan alur proses pada SNI  4104-2015 tuna loin beku, penerapan rantai dingin telah dilakukan dnegan baik dengan suhu bahan baku ikan tuna dibawah 4?C. Hasil pengujian organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, hasil uji mikrobiologi  5,4 x 103  koloni/gram sudah sesuai dengan SNI dan hasil uji organolpetik produk akhir adalah 8, hasil uji mikrobiologi sesuai dengan SNI SNI 4104:2015. Unit Pengolahan Ikan telah menerapkan GMP dan SSOP dengan baik. Kata Kunci : GMP dan SSOP, mutu, Suhu, Tuna Loin
Penentuan Daerah Fishing Ground Dengan Alat Tangkap Purse Seine Pada Km. Cahaya Mil 03 Di Perairan Laut Nusa Tenggara Timur I Wayan Aryanggai Purnama; Irandha Citra Marasi Siahaan; Aris Widagdo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i2.720

Abstract

Penentuan daerah penangkapan ikan menjadi suatu kunci yang menjadi penunjang usaha penangkapan dikatakan mendapatkan hasil yang dinilai maksimal. Karena ikan yang menjadi sasaran purse seine berupa ikan bergerombol yang umumnya daerah penangkapannya berupa laut yang sifat airnya oceanis. Penentuan suatu fishing ground dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya angin, gelombang, arus laut, adanya geombolan ikan yang berenang di permukaan.penelitian pada KM. Cahaya Mil 03 bertempat PPI Oeba Kecamatan Kota Lama Kabupaten Kota Kupang NTT. Penentuan Daerah Fishing Ground Pada Purse Seine. Dilakukan dengan cara 1. Mencatat aspek-aspek yang menentukan suatu tempat layak dikatakan fishing ground. 2. Lokasi setiap kali pengoperasian dipetakan menggunakan google earth 3. Mencatat kondisi perairan tempat melakukan operasi dan mengamati hasil tangkap. Pemasangan rumpon disuatu wilayah karena aspek penangkapan tanpa ada hambatan, adanya gerombolan ikan permukaan air, Adanya kawanan burung yang terbang di permukaan air laut. Faktor yang menentukan daerah penangkapan adalah Arus tidak deras , Angin tidak kencang , Gelombang tidak tinggi , Bebas badai , Jarak kapal berjauhan , Kedalaman perairan lebih dari 45 m, Dasar perairan pasir berlumpur Penentuan daerah fising ground kapal purse seine meliputi lokasi serta koordinat lokasi penangkapan dimana lokasi tersebut sesuai dengan kriteria fishing ground purse seine. Penentuan lokasi atau daerah fishing ground yang akan dituju disesuaikan dengan keadaan alam sekitar seperti arus, cuaca dan bebas badaiKata kunci : daerah penangkapan ikan, purse seine, ikan pelagis
Keterkaitan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a terhadap Hasil Tangkapan Ikan Kakap (Lutjanus sp.) Dengan Menggunakan Jaring Insang Yang Berpangkalan di Kelurahan Oesapa Rasdam Rasdam; Resky Amalia Rajab; Irandha Citra Marasi Siahaan; Yesaya Mau
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.748

Abstract

Potensi ikan kakap berdasarkan nilai produksi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam kurun waktu lima tahun (2012 sampai 2016), yaitu sebesar Rp376.826.278.152,00 dengan harga jual sebesar Rp19.550,00/ Kg. Berdasarkan data tersebut perikanan kakap di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keterkaitan antara kondisi oseanografi dengan hasil tangkapan ikan kakap dan mengetahui daerah penangkapan ikan Kakap di perairan Kupang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – November di Kelurahan Oesapa.  Metode survey dilakukan dengan mengambil data hasil tangkapan dan titik koordinat daerah penangkapan ikan pada pengoperasian alat tangkap jaring insang yang berpangkalan di Kelurahan Oesapa. Suhu permukaan laut dan klorofil a diperoleh melalui citra satelit. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan untuk suhu permukaan laut, jumlah hasil tangkapan tertinggi pada kisaran suhu 25.64 °C - 26.38°C, sedangkan untuk krolofil a  untuk jumlah hasil tangkapan tertinggi pada kisaran 0.241 – 0.304 mg/L. Daerah penangkapan ikan dengan jumlah terbesar pada titik koordinat 10°04'122'' LS - 123°40'664'' BT, sedangkan hasil tangkapan kakap terendah pada titik koordinat 10°02'459'' LS - 123°39'855'' BT.Kata Kunci:    Kakap, Jaring Insang, Suhu Permukaan Laut, Klorofil a, Hasil Tangkapan, Daerah Penangkapan Ikan
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN UMPAN HIDUP JENIS TEMBANG (Sardinella fimbriata) PADA PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DENGAN POLE AND LINE DI FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR Sugiono .; Irandha C. M. Siahaan; Pieter Amalo
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.196 KB)

Abstract

Abstrak - Umpan hidup merupakan istilah untuk umpan yang dalam kedaan hidup dan digunakan untuk menangkap Cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan alat tangkap jenis Pole and Line (Huhate). Cakalang termasuk jenis ikan perenang cepat dengan salah satu ciri khas sebagai pemangsa yang rakus, dan dikenal sebagai ikan migrasi (migratory fish) dengan daerah penyebaran yang sangat luas meliputi daerah tropis dan sub tropis diantaranya di Perairan Laut Flores. Dikenal sebagai ikan yang membentuk gerombolan dan perenang cepat dan melawan arus serta mencari makan berdasarkan penglihatan. Cakalang sangat menyukai mangsanya yang masih dalam keadaan hidup, dan usaha penangkapan cakalang sangat bergantung dengan penyediaan umpan hidup. Umpan hidup yang sering digunakan dalam operasi penangkapan cakalang ini antara lain Lure (Stolephorus indicus), Rambeng (Stolephorus devisi), Tembang (Sardinella fimbriata) dan Layang (Decapterus ruselli) Umpan hidup dapat diperoleh dari nelayan bagan apung dan tancap di sekitar Teluk Flores. Dalam Penelitian pengamatan yang dilakukan terhadap 2(dua) jenis umpan hidup yakni Tembang (Sardinella fimbriata) dan Layang (Decapterus ruselli) yang digunakan, menunjukkan bahwa tidak terdapat pebedaan signifikan dari sisi daya tariknya bagi cakalang, tetapi jumlah besaran umpan yang digunakan saat operasi penangkapan sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil tangkapan Cakalang. Kata Kunci : Cakalang, Umpan Hidup, Pole and Line Abstract - Live bait is the term for live bait and is used to catch Skipjack (Katsuwonus pelamis) using Pole and Line (Huhate) fishing gear. Skipjack tuna is a type of fast swimming fish with one characteristic of being a voracious predator, anccd is known as a fish (migratory fish) with a very wide distribution area including tropical and sub-tropical areas, including in the Flores Sea. Known as fish that form swarms and are fast swimmers and fight the current and forage by sight. Skipjack tuna really like their prey that is still alive, and the business of catching skipjack tuna is very dependent on live bait. Live bait that is often used in skipjack fishing operations includes Lure (Stolephorus indicus), Rambeng (Stolephorus devisi), Tembang (Sardinella fimbriata) and Layang (Decapterus ruselli) Live bait can be obtained from floating chart fishermen and sticking around the Gulf of Flores. In the research, observations conducted on 2 (two) types of live bait namely Tembang (Sardinella fimbriata) and Layang (Decapterus ruselli) were used, showing that there was no significant difference in terms of their attractiveness to skipjack tuna, but the amount of bait used during fishing operations was very high. closely related to the acquisition of the catch. Keywords : Skipjack, Live Bait, Pole and Line