Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELAKSANAAN TRANING CENTER MAN 2 MAKASSAR MENUJU MADRASAH BERPRESTASI Rais, H.; Abubakar, Asnandar; Mutaillah, Mutaillah
EDUCANDUM Vol 8 No 2 (2022): Educandum Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses Pembelajaran Man 2 Makassar Menuju Madrasah Berprestasi Adalah Pembelajaran Unggulan. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Gambaran Proses Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Sampai Kepada Penilaian (Evaluasi) Pembelajran Man 2 Menuju Madrasah Yang Berprestasi. Metode Penelitian Adalah Sistem Kualitatif. Pengumpulan Data Dilakukan Dengan Observasi Dan Wawncara, Serta Dokumentasi. Analisis Data Dilakukan Dengan Mengumpulkan, Memilah Dan Mengkategorisasi Data. Sistem Pembelajaran Yang Dilakukan Di Man 2 Makassar Agar Peserta Didik Dapat Berprestasi Sesuai Dengan Kompetensinya Salah Satunya Dilakukan Dengan Tc (Training Center). Training Center (Tc) Merupakan Salah Satu Pembelajaran Unggulan Karena (1) Proses Pemecahan Masalah Yang Inovatif, Efisien, Dan Efektif Memberikan Wawasan Pengetahuan Dan Pengalaman Belajar Kepada Peserta Didik Secara Maksimal, (2) Proses Pembelajaran Nyaman Dan Menyenangkan (Enjoy Learning) Membantu Peserta Didik Memahami Pembelajaran Dan Menyelesaikan Soal-Soal Secara Cepat, (3) Pembelajaran Yang Fokus Pada Tema-Tema Tertentu Memudahkan Peserta Didik Mengembangkan Kreativitas Dalam Menyelesaikan Soal-Soal, (4) Dukungan Sarana Dan Prasarana Memudahkan Peserta Didik Mengakses Pembelajaran Melalui Beberapa Media (Easy To Access And Easy To Learn)
Online Media and Establishment of Religious Understanding of the Madrasah Aliyah Students in Gorontalo Arafah, Sitti; Basman, Basman; Nisa’ , Khaerun; Abubakar, Asnandar
Proceedings of International Conference on Da'wa and Communication Vol. 2 No. 1 (2020): Moderate Da’wa: Instruments of Reception for the Superdiverse Society
Publisher : Da’wa and Communication Faculty of the Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/icondac.v2i1.352

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that aims to describe the religious understanding of Madrasah Aliyah (MA) students in Gorontalo obtained from online media. It was also conducted to determine the school's response in harmonizing religious understanding. This study aims to answer the following questions: (1) How is the religious understanding of Madrasah Aliyah students obtained through online media? and (2) How do the schools respond and harmonize the religious understanding of students who interact with online religious sites? Data were collected through observation, interviews, and documents study, by targeting Madrasah Aliyah students, teachers, religious leaders, academics, and community leaders. The results showed that MA students use online media as sources of learning materials and religious content with the duration of accessing online media reaching 4 to 10 hours per day. It has influenced the understanding, attitudes, and religious practices of MA students. The understanding and practice of "exclusive" religion have become widespread, among students no longer celebrating the Prophet's birthday (mawlid), barzanji, tahlil, prohibiting to wish someone Merry Christmas, forbidding music, forbidding to take self pictures, and considering the traditions of the Gorontalo people which aren't following Islamic values as heretical and forbidden. As a response to dealing with the problems above, the school tries to align students' religious understanding by strengthening religious moderation for teachers and students, building communication with students in social media, and providing mentors for students. This study recommends: (1) the importance of strengthening the understanding of religious moderation to teachers and students, (2) encourage religious institutions such as NU and Muhammadiyah to use online media as a da'wah tool, and use language that easy to understand by the millennial generation.
Contextual Content of Friday Sermons in the Religious Moderation Discourse in Jayapura City Syarifuddin, Syarifuddin; Abubakar, Asnandar; Hamsiati, Hamsiati; Hamid, Wardiah
Proceedings of International Conference on Da'wa and Communication Vol. 2 No. 1 (2020): Moderate Da’wa: Instruments of Reception for the Superdiverse Society
Publisher : Da’wa and Communication Faculty of the Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/icondac.v2i1.384

Abstract

The study of Friday sermon content is always interesting to discuss, especially in Muslim minority areas. This study describes the content of the Friday sermons selected by the preachers in Jayapura City. The research method used is a qualitative method by recording Friday sermons from several types of mosques, namely the Great Ash Shalihin Mosque in Jayapura City, the Baiturrahim Mosque, Kotaraja, Skyland Complex, and the IAIN Fathul Muluku Jayapura Campus Mosque. This study found that the procedure for selecting khatibs in Jayapura City was coordinated by the Ministry of Religious Affairs except for Heram and Muara Tami Districts. Therefore, content is easier to coordinate. In general, preachers in Jayapura City prefer themes around issues of faith, jurisprudence, and morals. Besides that, the preacher also often chooses content related to events that are currently viral. Meanwhile, content related to religious moderation, including local wisdom, is still very minimal. Khatib tends to choose a religious theme or context that is safe from controversy because in Jayapura the majority is Christian. In addition, the preachers' and community's literacy is still lacking towards moderation material on religion and local wisdom. The control efforts undertaken by the Ministry of Religion over the implementation of the Friday sermon schedule in Jayapura City need to be increased by capturing all mosques. There needs to be a mapping related to the distribution of preachers, da'wah themes, the religious characteristics of community groups as objects of da'wah so that the preaching delivered does not impress provocative da'wah just because it differs in religious understanding.
Mengungkap Kesenjangan Prasarana Digital Kegiatan Pembelajaran Pada Pelajar Suku Kokoda di Papua Rosdiana, Rosdiana; Rasyid, Muhammad Rusdi; Syahrul, Syahrul; Abubakar, Asnandar; Maskur, Maskur
PUSAKA Vol 12 No 2 (2024): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v12i2.1562

Abstract

Penggunaan perangkat teknologi pembelajaran secara daring telah menciptakan tantangan baru bagi anak-anak usia sekolah komunitas suku Kokoda Maibo Papua. Mereka selama ini tidak mengenal teknologi pembelajaran diharuskan memiliki dan menggunakan teknologi sebagai sarana pembelajaran. Tujuan studi ini adalah mengungkap terjadinya kesenjangan teknologi pendidikan di masa pandemi dan menemukan solusi atas masalah pendidikan berbasis penggunaan teknologi pembelajaran online bagi anak suku Kokoda Maibo Papua. Pengumpulan data secara kualitatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Data dianalisis secara interaktif terus menerus hingga data dianggap jenuh dari lapangan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran secara online telah mempersulit anak-anak suku Kokoda Maibo mengikuti pelajaran. Kesulitan mengikuti pelajaran diakibatkan faktor ketidakmampuan memiliki dan mengoperasikan perangkat teknologi serta tidak ada dana yang cukup untuk membeli pulsa internet. Faktor tersebut menjadi penghambat proses pembelajaran bagi anak-anak suku Kokoda Maibo yang memicu munculnya kesenjangan pendidikan. Solusi yang ditawarkan adalah pemerintah melakukan pemberdayaan dan menyiapkan perangkat teknologi pembelajaran pada siswa. Kebijakan pemberlakuan belajar online selain berdampak positif bagi masyarakat juga berdampak buruk pada kelompok masyarakat lainnya, masyarakat membutuhkan kebijakan pemerintah yang berdampak positif untuk semua lapisan masyarakat. Tulisan ini dapat berkontribusi pada penambahan literatur pada aspek kebijakan penggunaan perangkat teknologi pembelajaran online bagi kelompok masyarakat