Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan triase pada perawat di rumah sakit: A scoping review Rahman, Lutfi; Trisyani, Yanny; Emaliyawati, Etika
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025): Volume 19 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i1.733

Abstract

Background: Triage knowledge is an important aspect of nursing practice, particularly in hospital emergency departments (EDs). Effective triage can improve the quality of patient care and optimize health resources. However, there is a gap between the triage knowledge that nurses have and the practice applied in the field. Various studies have shown that although nurses have an understanding of triage theory, implementation in the field is often not optimal. This can affect the quality of health services and patient safety. Purpose: To explore the triage knowledge of nurses in hospitals and the challenges faced in its implementation. Method: A scoping review was conducted by searching articles from three databases, namely CINAHL, PubMed, and Scopus. The keywords used included “triage knowledge,” “nurses”, “hospitals”, and “triage practice”. Inclusion criteria included articles published in English that addressed nurses' triage knowledge in a hospital context. Data were extracted using manual tables, and data analysis was performed in a qualitative descriptive manner. Results: There were seven articles that met the inclusion criteria and addressed nurses' triage knowledge in hospitals. Results showed that although nurses have basic knowledge of triage, there are challenges in optimal implementation, such as the lack of use of standardized triage scales. Themes identified included improving knowledge through training, the influence of work experience, as well as the need for continuing education. Variables influencing triage knowledge included formal education, work experience, and type of training received. Conclusion: Triage knowledge in hospital nurses requires more attention in terms of continuing education and training. Further research is needed to explore strategies that can improve effective triage implementation in clinical practice. Suggestion: Future research could conduct more in-depth longitudinal studies to explore the impact of ongoing triage training on nurses' skills and practices in emergency situations, as well as to assess the effectiveness of using standardized triage scales across cultural contexts and health systems.   Keywords: Knowledge; Nurses; Triage.   Pendahuluan: Pengetahuan triase merupakan aspek penting dalam praktik keperawatan, khususnya di unit gawat darurat (UGD) rumah sakit. Triase yang efektif dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan mengoptimalkan sumber daya kesehatan. Namun, terdapat kesenjangan antara pengetahuan triase yang dimiliki perawat dan praktik yang diterapkan di lapangan. Berbagai studi menunjukkan bahwa meskipun perawat memiliki pemahaman tentang teori triase, penerapan di lapangan sering kali tidak optimal. Hal ini dapat berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Tujuan: Untuk mengeksplorasi pengetahuan triase pada perawat di rumah sakit dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Metode: Penelitian scoping review dilakukan dengan pencarian artikel dari tiga database, yaitu CINAHL, PubMed, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan mencakup "pengetahuan triase", "perawat", "rumah sakit" dan "praktik triase". Kriteria inklusi meliputi artikel yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan membahas pengetahuan triase perawat dalam konteks rumah sakit. Data diekstraksi menggunakan tabel manual, dan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil: Terdapat tujuh artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan membahas pengetahuan triase perawat di rumah sakit. Hasil menunjukkan bahwa meskipun perawat memiliki pengetahuan dasar tentang triase, terdapat tantangan dalam penerapan yang optimal, seperti kurangnya penggunaan skala triase terstandarisasi. Tema yang diidentifikasi meliputi peningkatan pengetahuan melalui pelatihan, pengaruh pengalaman kerja, serta kebutuhan akan pendidikan berkelanjutan. Variabel yang mempengaruhi pengetahuan triase termasuk pendidikan formal, pengalaman kerja, dan jenis pelatihan yang diterima. Simpulan: Pengetahuan triase pada perawat rumah sakit memerlukan perhatian lebih dalam hal pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi strategi yang dapat meningkatkan penerapan triase yang efektif dalam praktik klinis. Saran: Penelitian selanjutnya dapat melakukan studi longitudinal yang lebih mendalam untuk mengeksplorasi pengaruh pelatihan triase berkelanjutan terhadap keterampilan dan praktik perawat dalam situasi darurat, serta untuk menilai efektivitas penggunaan skala triase terstandarisasi di berbagai konteks budaya dan sistem kesehatan.   Kata Kunci: Pengetahuan; Perawat; Triase.
Harmoni Antar Umat Beragama: Studi Kasus Kampung Merbabu Asih Kota Cirebon Kholish, Muhammad; Rahman, Lutfi
Indonesian Culture and Religion Issues Vol. 2 No. 2 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/diksima.v2i2.183

Abstract

Merbabu Asih merupakan nama sebuah daerah kecil di Kota Cirebon, dimana daerah tersebut memiliki keberagaman suku, etnis, dan agama, serta terdapat empat tempat ibadah agama yang berbeda yang letaknya berdekatan. Dengan keberagaman dan perbedaan yang ada, tentu sangat penting untuk dapat menjaga kerukunan umat beragama di Merbabu Asih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep kerukunan antarumat beragama di Kelurahan Merbabu Asih, dan menjelaskan upaya tokoh masyarakat dalam membangun kerukunan serta menjelaskan bentuk-bentuk kerukunan antarumat beragama di Kelurahan Merbabu Asih Kota Cirebon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Data untuk penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berbeda, dan sumber data pendukung menggunakan studi pustaka dari berbagai artikel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep kerukunan antarumat beragama di Kelurahan Merbabu Asih sangat baik, selama puluhan tahun tidak pernah terjadi konflik antarwarga yang berbeda keyakinan, dikarenakan adanya upaya tokoh masyarakat yang membangun kerukunan melalui kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama-sama. Bentuk kerukunan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Kampung Merbabu Asih adalah dengan menjunjung tinggi toleransi, saling menghargai, saling membantu, bekerja sama, menghargai dan saling memahami. Sehingga masyarakat Kampung Merbabu Asih dapat hidup berdampingan dengan perbedaan yang ada selama puluhan tahun.
THE TALIBAN POLITICS OF VIOLENCE IN AFGHANISTAN: A WEBERIAN HISTORICAL-SOSIOLOGICAL PERSPEKTIVE Imam Mawardi; Lutfirahman; Umi Nur Idayanti; Mawardi, Imam; Rahman, Lutfi; Idayanti, Umi Nur
JURNAL TAPIS Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v18i2.12160

Abstract

Artikel jurnal ini memaparkan politik di balik kekerasan atas nama agama yang digunakan oleh Taliban dan Afghanistan. Dengan mengungkap peristiwa ini, peneliti mencoba untuk menguak legitimasi pandangan tentang kekerasan atas nama agama dan juga terdapat segi Kepolitikan di Afghanistan mulai berubah setelah Amerika Serikat gagal mendapatkan kesepakatan dan dukungan dari Taliban. Amerika Serikat setiap harinya diharuskan untuk mengimpor minyak sebesar 18,8 juta barrel Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka dengan pendekatan historis-sosiologis dengan lensa teori Max Weber yang melihat adanya kekerasan dalam wacana keagamaan. Dengan menganalisis sejauh mana tingkat gerakan Taliban dalam memobilisasi orang untuk melakukan tindakan kekerasan, penelitian ini menekankan pada analisis historis, yaitu mengumpulkan data tentang kehidupan masyarakat Afghanistan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Penelitian ini mengungkap bahwa politik kekerasan digunakan sebagai pedoman untuk tindakan perang dan revolusi mereka  yaitu jihad Taliban di Afghanistan. Dalam hal jihad membela agama, mereka salah mengartikan kekerasan atas nama agama. Kekerasan tersebut terjadi karena kurangnya otoritas keagamaan pusat dan disalahgunakan untuk kepentingan politik/kepentingan kelompok atau individu.