Poverty alleviation and employment in rural areas face challenges such as limited access to education, dominance of traditional agriculture, and lack of inter-agency coordination. This study employs Participatory Action Research (PAR) with Focus Group Discussion (FGD) involving BPS, OPD, academics, and community representatives in Sukabumi Regency. Data were analyzed using Thematic Analysis with source and method triangulation. The findings highlight key policy implementation challenges but also identify opportunities in community-based economic empowerment, technology utilization, and cross-sector collaboration. This study emphasizes the need for evidence-based policies to support sustainable rural economic resilience.ABSTRAKPengentasan kemiskinan dan ketenagakerjaan di pedesaan menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses pendidikan, dominasi sektor pertanian tradisional, serta kurangnya koordinasi antar lembaga. Penelitian ini menggunakan Participatory Action Research (PAR) dengan Focus Group Discussion (FGD) melibatkan BPS, OPD, akademisi, dan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Data dianalisis menggunakan Analisis Tematik dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil menunjukkan tantangan utama dalam implementasi kebijakan, tetapi terdapat peluang dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas sektor. Studi ini menekankan perlunya kebijakan berbasis bukti guna mendukung ketahanan ekonomi pedesaan secara berkelanjutan.