Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Model Picture And Picture untuk Meningkatkan Keaktifan Keterampilan Berbicara dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Rosidah, Lutfia; Humaeroh, Iis; Setiabudi, Dede Indra
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7241

Abstract

Model Picture and Picture adalah strategi pengajaran yang menggunakan gambar sebagai sumber daya utama untuk belajar dan dapat efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara dengan merangsang kreativitas dan kemampuan komunikasi siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana meningkatkan Keaktifan Keterampilan Berbicara menggunakan Model Picture And Picture. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan tes sebagai metode pengumpulan data. Dan dalam pengecekan keabsahan data pada penelitian ini mengunakan triangulasi teknik, sumber dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media visual gambar memudahkan pengembangan kemampuan berbicara aktif yang didapatkan dari hasil temuan data lapangan dengan memberikan gambar yang menggambarkan berbagai bentuk benda. Dengan tujuan mereka mengumpulkan data dan mengklasifikasikan objek menurut bentuknya. seperti wujud padat, cair, dan gas. Yang selanjutnya, peserta bergiliran mempresentasikan penemuan mereka, sementara peneliti memberikan evaluasi verbal, termasuk narasi yang dibangun berdasarkan visual yang menggambarkan siklus air dan menjelaskan manfaat praktis air dalam tugas sehari-hari. Penerapan metode pembelajaran picture and picture menghasilkan peningkatan bertahap dalam tingkat keterlibatan berbicara siswa pada setiap siklus. Efektivitas model ini dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa telah dibuktikan, khususnya dalam konteks kelas tiga MI Ma'had Al-Zaytun
Metode Belajar B3 (Bermain Bercerita Bernyanyi) Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Ramadhanti, Zulfa Nazifah; Kartini, Kartini; Setiabudi, Dede Indra
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.6875

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diterapkan metode B3 (Bermain Bercerita Bernyanyi) pada pembelajaran SKI serta mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak diterapkan metode B3 (Bermain Bercerita Bernyanyi) pada pembelajaran SKI dan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pelajaran SKI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif, jenis penelitian Quasi-Eksperimental Design dengan jenis rancangan post-test only, non-equivalent control group design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma’had Al-Zaytun.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan metode B3 (Bermain Bernyanyi Bercerita) mendapatkan rata-rata sebesar 81,4 sedangkan hasil belajar siswa yang tidak menerapkan metode B3 (Bermain Bernyanyi Bercerita) mendapatkan rata-rata sebesar 61,5 dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran SKI.
Perspektif Baru Kurikulum Merdeka Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Gozali, Gozali; Sibaweh, Imam; Setiabudi, Dede Indra; Jahari, Jaja; Erihadiana, Mohamad
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.7750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, implementasi, dan evaluasi Kurikulum Merdeka. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan informan berjumlah 6 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru-guru SMAIT As-Syifa Boarding School Subang. Teknik pengumpulan data melalui tiga cara, yaitu observasi, studi dokumen, dan wawancara. Teknik analisis datanya melalui tiga tahap yaitu reduksi data reduction, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan Kurikulum Merdeka Belajar dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMAIT As-Syifa Boarding School dilakukan beberapa perencanaan yaitu: a). Terdapat evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan siswa, perkembangan pendidikan, dan tuntutan dunia kerja. b). Kolaborasi antara wakil kepala sekolah, tim guru, dan pakar pendidikan. (2) Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMAIT As-Syifa Boarding School dilakukan dengan cara: a). Melibatkan pelatihan dan dukungan kepada guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif dan relevan. b).Guru didorong untuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan kontekstual. (3) Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMAIT As-Syifa Boarding School dilakukan dengan cara: a). Berkelanjutan dan holistik, b). Evaluasi dampak kurikulum, c) Evaluasi Pengembangan Profesional Guru, d) Evaluasi metode pembelajaran inovatif, peningkatan kompetensi guru, penguasaan materi, keterlibatan siswa dalam pembelajaran serta evaluasi dampak program Merdeka Belajar yang sudah diimplementasikan secara berkelanjutan.
Perbandingan Persepsi Antara Guru MTS dan SMP Tentang Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Kohar, D. Abdul; Budiyanto, Cepi; Deni, Asep; Setiabudi, Dede Indra; Ramadhana, Ari
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.7960

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi persepsi dan tantangan yang dihadapi guru MTs dan SMP dalam implementasi kurikulum merdeka di tingkat menengah pertama. Melalui angket dan wawancara dengan 8 guru dari SMP Nur Kautsar Bandung dan MTs Al-Ihsan Baleendah, ditemukan bahwa 88% guru mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka, sementara 1 guru MTs menolak karena keterbatasan akses internet. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi guru mencakup tingkat pendidikan, tempat mengajar, lama mengajar, dan pemahaman tentang kurikulum. SMP lebih siap menyediakan fasilitas pendukung dibandingkan MTs. Tantangan utama meliputi kebiasaan baru dalam pelaksanaan kurikulum, kesulitan membuat modul ajar yang sesuai, serta keterbatasan akses siswa terhadap gadget dan internet. Untuk mengatasi tantangan ini, disarankan agar guru lebih terbuka terhadap ilmu baru, dan fasilitas pendukung seperti internet ditingkatkan. Pemerintah juga diharapkan memberikan pelatihan dan dukungan yang merata bagi semua guru. Rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan kurikulum merdeka dan memberikan panduan bagi pihak terkait untuk mendukung keberhasilan implementasi kurikulum ini. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi strategi implementasi kurikulum merdeka di Indonesia.
Penerapan Model Picture And Picture untuk Meningkatkan Keaktifan Keterampilan Berbicara dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Rosidah, Lutfia; Humaeroh, Iis; Setiabudi, Dede Indra
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7241

Abstract

Model Picture and Picture adalah strategi pengajaran yang menggunakan gambar sebagai sumber daya utama untuk belajar dan dapat efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara dengan merangsang kreativitas dan kemampuan komunikasi siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana meningkatkan Keaktifan Keterampilan Berbicara menggunakan Model Picture And Picture. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan tes sebagai metode pengumpulan data. Dan dalam pengecekan keabsahan data pada penelitian ini mengunakan triangulasi teknik, sumber dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media visual gambar memudahkan pengembangan kemampuan berbicara aktif yang didapatkan dari hasil temuan data lapangan dengan memberikan gambar yang menggambarkan berbagai bentuk benda. Dengan tujuan mereka mengumpulkan data dan mengklasifikasikan objek menurut bentuknya. seperti wujud padat, cair, dan gas. Yang selanjutnya, peserta bergiliran mempresentasikan penemuan mereka, sementara peneliti memberikan evaluasi verbal, termasuk narasi yang dibangun berdasarkan visual yang menggambarkan siklus air dan menjelaskan manfaat praktis air dalam tugas sehari-hari. Penerapan metode pembelajaran picture and picture menghasilkan peningkatan bertahap dalam tingkat keterlibatan berbicara siswa pada setiap siklus. Efektivitas model ini dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa telah dibuktikan, khususnya dalam konteks kelas tiga MI Ma'had Al-Zaytun
Peningkatan Nilai Tambah Limbah Pengrajin Kayu melalui Produksi Briket Pemanggang Sate di Desa Cipancuh Kecamatan Haurgeulis Setiabudi, Dede Indra; Mutia, Nazma Aliya; Almadani, Nia; Hasanah, Amalia; Ramadhan, Al Fathin
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.17277

Abstract

Pendahuluan: Pemanfaatan limbah kayu di Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, menjadi tantangan bagi masyarakat karena limbah seperti serbuk gergaji dan potongan kayu kecil sering kali terbuang tanpa dimanfaatkan. Di sisi lain, kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan semakin meningkat. Studi ini bertujuan untuk mengolah limbah kayu menjadi briket pemanggang sate dengan nilai ekonomi tinggi. Studi ini bertujuan untuk mengurangi limbah, meningkatkan kesejahteraan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Metode: Pendekatan deskriptif kualitatif dengan melibatkan metode partisipatif. Hasil: Adanya peningkatan pendapatan masyarakat, penurunan emisi karbon dari pembakaran bahan bakar tradisional, dan keberlanjutan usaha. Kesimpulan: Kegiatan ini bermanfaat karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Internalization of Religious Moderation Values in the Implementation of Field Experience Practices (PPL) for Students of the Al-Zaytun Indonesian Islamic Institute Setiabudi, Dede Indra; Firdaus, Ridwan; Dariyani, Srittin; Riska, Dina Nur
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i2.14626

Abstract

Background: Pembelajaran moderasi beragama mengajarkan pada siswa untuk dapat menjalankan dan menciptakan kehidupan rahmatan lil alamin, sehingga peserta didik mendapatkan pemahaman agama yang seimbang dan sesuai dengan ajaran nilai-nilai agama dan menghindari sikap pembenaran pada kelompok tertentu dengan memperhatikan nilai sosial kemasyarakatan, akhlak dan moral. Tujuan penelitian ini ialah menjawab pertanyaan penelitian, yakni menganalisis bentuk penguatan moderasi beragama berbasis kearifan lokal serta menganalisis implikasi dari bentuk penguatan tersebut terhadap pembentukan budaya berpikir moderat siswa madrasah. Metode:  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I-VI MI Muhammadiyah Haurgeulis, Indramayu Jawa Barat. Observasi, wawancara dan dokumentasi dengan pengajaran dilakukan di dalam kelas sebagai metode penelitian. Hasil: Penguatan moderasi beragama berbasis kearifan lokal melalui kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler dan muatan lokal memiliki tiga corak khas yang tidak diterapkan pada penguatan lainnya. Corak tersebut pada pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan yang semuanya diinternalisasikan melalui mata pelajaran, muatan lokal dan ekstrakurikuler. Kesimpulan: Bentuk penguatan moderasi beragama ke dalam mata pelajaran, muatan lokal dan ekstrakurikuler ialah melalui metode pembiasaan yang aplikasinya dengan kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan.