Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The commodification of education and inequality in Indonesia: A sociological perspective Sari, Kurnia Asni; Fajriani, Suci Wahyu; Gunawan, Gunawan; Zulqoifah, Ainul; Hartani, Mallia
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 8 (2025): August 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i8.623

Abstract

This study analyzes the phenomena of commodification and inequality in the Indonesian education industry from a critical sociological perspective. Education, which is a basic right for all citizens, has been transformed into a commercial commodity accessible only to groups with certain economic, social, and cultural capital. This study used qualitative methods with content analysis based on Bourdieu's capital theory and Weber's stratification. The results indicate that commodification of education through superior private schools, tutoring, and achievement pathways strengthens student privilege and widens the gap between social classes. The privatization of education obscures the principle of meritocracy and creates a cycle of structural injustice that ultimately makes it difficult for students to achieve vertical social mobility. This research finds that educational inequality in Indonesia is not only a matter of access but also a structural problem that is supported by an unequal social, cultural, and economic system.
Inequality and potential: A sociological analysis of the role of local communities in the tourism economy around Lake Lut Tawar Hartani, Mallia; Fajriani, Suci Wahyu; Sari, Kurnia Asni; Putri, Lisya Septiani
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 8 (2025): August 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i8.638

Abstract

This study examines the unequal distribution of economic benefits and potential for local community development in the Lut Tawar Lake tourist area, Central Aceh Regency, using Anthony Giddens' structuration theory as a single analytical framework. A qualitative approach was used through literature review, field observations, and semi-structured interviews. The results indicate that the cultural and natural potential of the local community has not been optimally utilized due to the dominance of external capital, policies that are not yet in favor, and limited community capacity. Structure-agency analysis reveals that the imbalance between policies, regulations, and structural support with the initiatives and capabilities of local actors is the main source of inequality. The proposed strategies include strengthening agencies through training, affirmative regulation, and strengthening market networks to create a balance between structure and agency.
Integrasi Etnopedagogi Surau dan Pendidikan Formal dalam Pembentukan Karakter Anak: Kajian Sosiologi Pendidikan Budaya Minangkabau Fajriani, Suci Wahyu; Tresno, Tresno; Sari, Kurnia Asni; Hartani, Mallia; Ilham, Ilal
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i4.771

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi beberapa model pemberdayaan pendidikan yang dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau melalui surau. Adat istiadat budaya yang telah mengakar menjadikan surau sebagai wadah pemecahan masalah, lembaga pendidikan Islam tradisional, dan tempat melakukan musyawarah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pembentukan karakter anak di bidang pendidikan melalui surau sebagai lembaga kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (literature review) dengan tujuan menganalisis dan menginterpretasi berbagai bahan tertulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami teori dan praktik. Hasil penelitian menunjukan kearifan lokal dalam integrasi etnopedagogi budaya Minangkabau dan pendidikan formal menjadikan surau sebagai wadah awal dari pendidikan karakter anak menunjukan dampak positif sebagai upaya untuk menyeimbangkan pendidikan tradisional berbasis lokal dengan pendidikan formal. Pendidikan formal dapat berperan sebagai lembaga yang memberikan validitas terhadap pengajaran kearifan lokal, dengan cara membuat kurikulum untuk mendukung kearifan lokal budaya adat istiadat yang telah lebih dulu diajarkan sebagai tujuan untuk pembentukan karakter anak
Analisis Peran Gender dalam Konstruksi Citra Diri Mahasiswa FoMO di Era Digital Putri, Lisya Septiani; Asmawati, Ainul Zulqoifah; Fajriani, Suci Wahyu; Hartani, Mallia
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i4.773

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara individu membentuk citra diri mereka, terutama di kalangan mahasiswa yang aktif di media sosial. Salah satu fenomena yang muncul dalam konteks ini adalah Fear of Missing Out (FoMO), yaitu kecemasan yang timbul akibat merasa tertinggal dari tren atau aktivitas sosial yang dialami orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran gender dalam pembentukan citra diri mahasiswa yang mengalami FoMO di era digital. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, penelitian ini menggali pengalaman subjektif mahasiswa dalam membentuk identitas mereka di media sosial. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi, dengan melibatkan 10 informan yang dipilih secara purposive sampling, terdiri dari 5 mahasiswa laki-laki dan 5 mahasiswa perempuan. Teknik analisis fenomenologi digunakan untuk mengidentifikasi pola pengalaman mahasiswa terkait FoMO dan dampaknya terhadap citra diri mereka. Kebaruan penelitian ini terletak pada eksplorasi mendalam pengalaman subjektif mahasiswa, dengan fokus pada nuansa gender dalam konteks kecemasan FoMO yang memengaruhi konstruksi identitas di media sosial. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih kaya dan kontekstual mengenai perbedaan dinamika gender dalam menanggapi tekanan FoMO dan bagaimana hal tersebut termanifestasi dalam citra diri digital mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan cenderung membentuk citra diri berdasarkan estetika dan validasi sosial, sementara mahasiswa laki-laki lebih menekankan status sosial dan pencapaian. FoMO juga berdampak pada tekanan sosial yang mendorong mahasiswa untuk mengikuti standar tertentu dalam menampilkan diri di media sosial.
Social capital in Islamic community-based pesantren Tahira, Nabila; Sari, Kurnia Asni; Asmawati, Ainul Zulqoifah; Fajriani, Suci Wahyu
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 10 (2025): October 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i10.706

Abstract

Pesantren is one of the oldest educational institutions in Indonesia. This study aims to analyze how social capital contributes to economic independence at Pesantren Aulia Cendekia in Palembang, Indonesia. This is due to limited funding sources and competition among educational institutions. Pesantren, as an institution with a unique educational program centered on religious teaching, uses social capital to maintain financial sustainability by utilizing business units within the institution. This study examines the assets of pesantren business units using Robert D. Putnam's social capital theory, which links social capital with economic independence. With a comprehensive and contextual approach, this study uses qualitative methodology and collects data through observation, interviews, and documentation. The results show that the economic success of pesantren depends not only on their tangible assets but also on the quality of connections, teamwork, and important figures such as ustadz. Using sustainable business units, such as managing productive waqf (Islamic endowment funds), establishing business incubators, and forming Micro Waqf Banks in collaboration with the government, Islamic boarding schools utilize their social capital, which includes alumni networks and trust. In addition to business units, the ustad also plays an important role in the sustainability of Islamic boarding schools in terms of their economic independence.