Setiawan, Adi
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Respon Varietas Lokal Dan Varietas Unggul Nasional Terhadap Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Veronica, Neny Tiara; Setiawan, Adi; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/996

Abstract

Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang menghasilkan beras setelah melalui berbagai proses sebagai bahan baku sumber utama makanan pokok khususnya di Indonesia. Penambahan bahan organik khususnya pada tanah sawah sangat diperlukan karena pada pupuk organik mengandung kadar unsur hara sangat rendah sehingga memerlukan dosis yang sangat tinggi yang menyebabkan kurang ekonomis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2017 berlokasi di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru,  Kota Malang, Jawa Timur. Ketinggian tempat 460 m dpl. Daerah ini memiliki suhu minimum 20°c dan suhu maksimum 28°c. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan total 30 petak percobaan. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel di setiap petak percobaan. Perlakuan V3 (varietas Cekece dengan pupuk anorganik 50% + pupuk organik 50 %) berpengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat kering tanaman, namun tidak berpengaruh nyata pada luas daun. Pada komponen hasil perlakuan V8 (varietas IR64 dengan pupuk anorganik 50% + pupuk organik 50 %) berpengaruh nyata pada jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per malai dan gabah kering giling namun tidak berpengaruh nyata pada persentase gabah isi dan bobot 1000 butir.
AGROBIODIVERSITAS PADA BERBAGAI JENIS PENGGUNAAN LAHAN SISTEM PERTANIAN Amalia, Dian Rizki; Setiawan, Adi; Wicaksono, Karuniawan Puji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/881

Abstract

Peran vegetasi dalam suatu ekosistem sebagai jasa lingkungan dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, dan pengaturan tata air tanah. Metode yang digunakan yaitu metode sampling kuadrat dengan petak 1mx1m sebanyak 51 plot. Hasil penelitian pada lahan tebu dijumpai 21 spesies tanaman strata 3. Nilai SDR lahan tebu 1,02-10,82. Nilai indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) yaitu 2,89. Pada kopi dijumpai 10 spesies tanaman strata 3. Nilai SDR lahan kopi 2,81-26,85. Nilai indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) yaitu 1,92. Pada lahan sawi dijumpai 5 spesies tanaman strata 3. Nilai SDR lahan sawi 12,95-26,78. Nilai indeks Shannon-Wiener (H’) yaitu 1,57. Nilai koefisien komunitas (C) yaitu 5,72% hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan sebesar 94,28% pada ketiga lahan.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Edamame (Glycine max (L) Merrill) Muliandari, Nadya; Setiawan, Adi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/958

Abstract

Edamame (Glycine max (L) Merrill) termasuk kedalam tanaman leguminosa. Masalah utama yang sering terjadi dalam budidaya kedelai edamame yaitu teknik budidaya edamame yang kurang optimal. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara perbaikan teknik budidaya tanamannya, diantaranya melalui pemupukan dengan pupuk organik dan pemberian bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interaksi dari aplikasi dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR pada peningkatan kesuburan lahan, pertumbuhan dan hasil tanaman edamame. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2017 di desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang. Penelitian menggunakan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan faktor dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi PGPR yang terdiri dari 3 taraf (A0: tanpa PGPR, A1: konsentrasi PGPR 20 ml L-1, A2: konsentrasi PGPR 40 ml L-1) dan faktor kedua dosis pupuk kandang kambing yang terdiri dari 3 taraf (P0: tanpa pupuk kandang kambing, P1: dosis pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 dan P2: dosis pupuk kandang kambing 20 ton ha-1). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR. Perlakuan PGPR 40 ml L-1 memberikan nilai hasil panen per hektar yang lebih tinggi yaitu 12,04 ton ha-1 pada perlakuan dosis pupuk kandang kambing 20 ton ha-1, sedangkan nilai hasil panen per hektar lebih rendah sebesar 31,56% pada perlakuan tanpa pupuk kandang kambing dan 41,44% pada perlakuan dosis pupuk kandang kambing 10 ton ha-1. Terdapat peningkatan nilai kandungan unsur hara pada tanah setelah dilakukannya perlakuan PGPR dan pupuk kandang kambing.
Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Silangit, Tahan; Setiawan, Adi; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/967

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Umur produksi lebih pendek (genjah) sehingga sangat menguntungkan dari sisi waktu.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh beberapa bentuk sistem tanam jajar legowo pada pertumbuhan dan hasil varietas jagung manis. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang Jawa Timur dengan ketinggian tempat 460 mdpl, pada bulan 22 April 2017 sampai 17 Juli 2017. Rancangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dariFaktor Sistem Tanam (S) dengan 3 bentuk yaitu : S1 (Konvensional) S2 (Jajar Legowo 2:1) S3 (Jajar Legowo 3:1) Faktor Varietas (V) V1 (Varietas Jambore) V2 (Varietas Bonanza), dengan 6 kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dengan menggunakan beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian pada parameter pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan luas daun) dan parameter hasil jagung manis menunjukkan bahawa S2V2 (Jajar Legowo 2:1+Bonanza) menghasilkan 33,33 ton per hektar sedangkan pada parameter kadar gula menunjukkan bahwa S2V1 (Jajar Legowo 2:1+Jambore) menghasilkan 14,82o brix.
Analisis Vegetasi Di Perkebunan Kopi Rakyat dan PTPN XII dengan Naungan yang Berbeda Tampubolon, Erwin Parluhutan; Setiawan, Adi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/983

Abstract

Kopi merupakan komoditas penting dalam perkebunan seiring meningkatnya per-mintaan konsumsi dunia. Perkebunan kopi banyak mengalami gangguan yang sangat merugikan. Salah satu gangguan tersebut disebabkan oleh gulma dan pengelolaan naungan yang tidak tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai penggunaan naungan pada budidaya tanaman kopi robusta terhadap kondisi keberadaan gulma dan produksi kopi. Penelitian berlokasi di dua tempat yaitu Perkebunan Kopi Rakyat di Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dan PTPN XII di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis vegetasi yaitu garis berpetak kemudiaan pengambilan sampel vegetasi dilakukan secara purpose sampling. Penelitian menggunkan 3 penggunaan naungan yaitu naungan lamtoro, naungan pinus dan naungan lamtoro dan sengon. Hasil penelitian menunjukkan indeks ke-anekaragaman (H’) jenis gulma pada semua perlakuan tergolong sedang yaitu naungan pinus (2,33), naungan lamtoro dan sengon (2,48) dan naungan lamtoro (2,48). Nilai SDR pada penggunaan naungan pinus SDR tertinggi ialah Bidens pilosa (18,22%), naungan lamtoro dan sengon SDR tertinggi ialah Imperata cylindrica (17,51%) dan naungan lamtoro SDR tertinggi ialah Cyperus killingia (8,96%). penggunaan naungan pinus produksi kopi mencapai 460,8 kg ha-1, naungan lamtoro mencapai 329,3 kg ha-1 dan naungan lamtoro dengan sengon mencapai 1.512 kg ha-1. Penggunaan naungan pohon dapat menentukan produktivitas buah kopi.
Effect of gypsum and cow manure on yield, proline content, and K/Na ratio of soybean genotypes under saline conditions Wiwin Sumiya Dwi Yamika; Nurul Aini; Adi Setiawan; Runik Dyah Purwaningrahayu
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.618 KB) | DOI: 10.15243/jdmlm.2018.052.1047

Abstract

Gypsum and cow manure potential as ameliorant to increase crop production under salt stress or saline condition. This research aimed to learn the effect of gypsum and cow manure on the uptake of Na, K and the yield of soybean genotypes under saline condition. This research conducted in green house Jatikerto Experimental Farm Faculty of Agriculture, Brawijaya University, from June to September 2014. The research was arranged in a split plot design. The main plot was soybean genotypes consists of two saline susceptible varieties (G1 = Wilis and G2 = Tanggamus) and two saline tolerant genotypes (G3 = genotype IAC, 100/Bur//Malabar and G4 = genotype Argopuro//IAC, 100); sub plot was ameliorant application consists of A0 = without ameliorant; A1 = cow manure (20 t/ha); and A2 = gypsum (5 t/ha). The results of the research showed that Leaf Chlorophyll Index in susceptible varieties and tolerant genotypes were increased with ameliorant application. Accumulation of proline and K/Na ratio in susceptible varieties higher than tolerant genotypes. Ameliorant application on tolerant genotypes increased grain yield higher than susceptible varieties
Analisis Dinamika Vegetasi Tumbuhan Bawah (Understorey) di Tegakan Agroforestri dan Monokultur Jati (Tectona grandis) Akibat Perubahan Musim Adi Setiawan; Izzah Nurul Kholifah; Varotama Putra Ramadhana; Nurul Aini; Yasa Palaguna Umar
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPola tanam dan perbedaan musim memberikan pengaruh pada keanekaragaman dinamika dan komposisi spesies tumbuhan bawah pada tanaman jati (Tectona grandis) yang merupakan tanaman deciduous. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman spesies, dinamika dan komposisi vegetasi tumbuhan bawah yang ada pada pola tanam agroforestri (AF) dan monoculture (MN) jati pada musim hujan (RS) dan musim kemarau (DS). Survei lapang telah dilaksanakan pada bulan Februari-Maret dan Juli-Agustus 2023 di kawasan hutan produksi jati Perum Perhutani Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kami menggunakan frame ukuran 1 x 1 m dan meletakkannya secara sistematis. Total 117 petak diamati yang terbagi menjadi 27 petak untuk AF dan 90 petak untuk MN. Jarak antar Plot adalah 5 m yang di tandai posisinya dengan Global Positioning System (GPS) dan label penanda. Pada tiap plot dilakukan pengamatan dan di catat jenis spesies, persentase tutupan vegetasi serasah dan tanah terbuka serta menghitung Nilai Kesamaan Sorensen (IS). Adapun pengamatan faktor lingkungan meliputi faktor naungan (keterbukaan kanopi) dan air (curah hujan). Kami gunakan kamera hemisperical lens (Samsung gear 360°) yang diambil 1 m di atas titik petak kemudian dianalisis menggunakan GLA 2.0 untuk memperoleh keterbukaan canopy. Faktor curah hujan di peroleh dari data Stasiun klimatologi setempat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan spesies tumbuhan bawah di AF dan MN jati. Komposisi tumbuhan bawah MN meliputi 49 spesies dari 23 famili sedangkan di AF terdapat 35 spesies dari 16 famili. Vegetasi pada AF dan MN jati memiliki komposisi dan struktur yang berbeda. MN jati pada MK memiliki keragaman yang lebih tinggi dibanding pola tanaman AF karena AF di wilayah tersebut lebih mirip monokultur tanaman semusim yang intensif. Faktor keterbukaan kanopi dan curah hujan memiliki pengaruh signifikan terhadap tutupan vegetasi