Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) Eismawan, Adi; Tyasmoro, Setyono Yudo; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/224

Abstract

Peningkatan produksi Buncis Tegak dapat dilakukan dengan pemupukan. Pupuk dapat berasal dari limbah pertanian dan limbah hewan ternak. Penelitian bertujuan untuk mengkaji jenis dan dosis yang berbeda untuk peningkatan produksi tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L). Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2013 di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas, Mojokerto. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non faktorial yang diulang 3 kali. Perlakuan yang diberikan ialah pemupukan dan dosis yang terdiri dari 15 taraf, yaitu: P1: Pupuk kandang sapi 10 t ha-1, P2: Pupuk kandang sapi 15 t ha-1, P3: Pupuk kandang sapi 20 t ha-1, P4: Pupuk T.diversifolia 10 t ha-1, P5: Pupuk T.diversifolia 15 t ha-1, P6: Pupuk T.diversifolia 20 t ha-1, P7: Pupuk Jerami 10 t ha-1, P8: Pupuk Jerami 15 t ha-1, P9: Pupuk Jerami 20 t ha-1, P10:Pupuk kandang sapi 5 t ha-1+ T.diversifolia 5 t ha-1, P11: Pupuk kandang sapi 7,5 t ha-1+ T.diversifolia 7,5 t ha-1, P12: Pupuk kandang sapi 10 t ha-1+ T.diversifolia 10 t ha-1, P13: Pupuk kandang sapi 5 t ha-1+ jerami 5 t ha-1, P14: Pupuk kandang sapi 7,5 t ha-1+ jerami 7,5 t ha-1, P15: Pupuk kandang sapi 10 t ha-1+ jerami 10 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk dengan jenis dan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong, dan bobot polong. Aplikasi pupuk organik jenis Pupuk kandang sapi 10 t ha-1+ jerami 10 t ha-1 memberikan hasil yang paling tinggi. Kata kunci: Phaseolus vulgaris L, Pupuk kandang sapi, Pupuk T.diversifolia, Pupuk jerami, Produksi
PENGARUH APLIKASI INOKULUM RHIZOBIUM DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setyawan, Fajar; Santoso, Mudji; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/252

Abstract

Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat. Kacang tanah merupakan tanaman leguminose yang dapat berinteraksi dengan rhizobium, dengan menginfeksi akarnya dan membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium sebagai salah satu contoh kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Selain itu, cara yang digunakan untuk mengurangi kepadatan tanah yaitu dengan pemberian pupuk organik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, dan kapasitas menahan air. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan aktivitas rhizobium sehingga dapat dengan baik menginfeksi akar tanaman kacang tanah dan dapat meninggkatkan Nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah benih tanaman kacang tanah varietas Kancil, inokulum rhizobium (legin), pupuk Organik petroganik. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pengukur luas daun (leaf area meter), oven untuk mengeringkan tanaman, cangkul, sekop, parang, sabit. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri perlakuan pertama I0: Tanpa inokulum, I1: Inokulum rhizobium (legin) (5 g kg-1 benih), I2: Inokulum rhizobium (legin) (10 g kg-1 benih), I3: Inokulum rhizobium (legin) (15 g kg-1 benih). Perlakuan kedua P0: Tanpa pupuk P1: pupuk organik 500 kg ha-1, P2: pupuk organik 1000 kg ha-1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian inokulum rhizobium 10 g/kg benih dengan pupuk organik 1000 kg ha-1 memberikan hasil jumlah polong lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa inokulum dan tanpa pupuk kandang. Pemberian inokulum rhizobium 10 g kg-1 benih dengan pupuk organik 1000 kg ha-1 dapat memberikan hasil indeks panen lebih tinggi. Kata kunci: Tanaman Kacang Tanah, Rhizobhium Inokulum, Pupuk Organik, Nitrogen.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) TERHADAP PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN PUPUK ANORGANIK Sari, Winda Ismaya; Fajriani, Sisca; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/260

Abstract

Jagung manis merupakan tanaman yang sangat memerlukan kecukupan akan kebutuhan unsur hara. Unsur hara di peroleh tanaman dari dalam tanah maupun dari penambahan pupuk organik dan anorganik. Penggunaan pupuk anorganik berlebihan menyebabkan degradasi lahan. Pengurangan penggunaan pupuk anorganik dapat dimulai dengan penambahan pupuk organik vermikompos. Tujuan penelitian ini mempelajari interaksi antara pupuk vermikompos dan pupuk anorganik, untuk menentukan dosis pupuk organik vermikompos dan anorganik yang tepat pada budidaya tanaman jagung manis. Peneitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014 di Dusun Ngujung, Kecamatan Batu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang di susun secara faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri dari faktor pertama Vermikompos ton ha-1 (K) dan faktor 2 Anorganik kg ha-1 (V) Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf yang diulang 3 kali. Parameter pengamatan adalah parameter pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk vermikompos dengan pupuk anorganik terhadap parameter pertumbuhan. Terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk vermikompos dengan pupuk anorganik. Pada parameter  pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman. Pertumbuhan tanaman terbaik pada pada perlakuan vermikompos 5 ton ha-1 dengan penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1 dan tidak berbeda nyata dengan vermikompos 10 ton ha-1 dengan anorganik Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1. Kata kunci : Jagung Manis, Vermikompos, Pupuk Anorganik, Pertumbuhan
PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN EDAMAME (Glycine max (L.) Merr.) Riyantini, Indah Puspitasari; Sudiarso, Sudiarso; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/265

Abstract

Penggunaan kombinasi pupuk kandang (pukan) kambing dan pupuk KCl diharapkan bisa mengembalikan dan mempertahankan kesuburan tanah sehingga pertumbuhan dan hasil edamame menjadi lebih baik. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh pupuk kandang kambing pada budidaya tanaman edamame dalam rangka mengurangi penggunaan pupuk KCl anorganik dan mengetahui pengaruh penggunaan pukan kambing berbentuk remah dan granular terhadap pertumbuhan dan hasil edamame. Penelitian dilaksanakan di Desa Panti, Jember dengan metode Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu : P0=Tanpa Pupuk, P1=Dosis pupuk KCl 100%, P2=Dosis pupuk KCl 75%+pukan kambing granular 25%, P3=Dosis pupuk KCl 75%+pukan kambing remah 25%, P4=Dosis pupuk KCl 50%+pukan kambing granular 50%, P5=Dosis pupuk KCl 50%+pukan kambing remah 50%, P6=Dosis pupuk KCl 25%+pukan kambing granular 75%, P7=Dosis pupuk KCl 25%+pukan kambing remah 75%, P8=Pukan kambing granular 100%, P9=Pukan kambing remah 100%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kombinasi pukan kambing dan pupuk KCl hanya berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 17 dan 32 hst dan bobot kering tanaman umur 32 hst. Kata kunci: Edamame, Pupuk Kandang Kambing, Pupuk KCl, Kalium
Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Panggabean, Darma Putra; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1096

Abstract

Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan penting di Indonesia. Tembakau juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga banyak dibudidayakan di indonesia. Peranan strategis tembakau dalam perekonomian nasional ialah sebagai sumber pendapatan negara melalui devisa negara, cukai, pajak, serta sumber penda-patan bagi petani. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian tentang penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk kandang kambing untuk mengetahui interaksi antara kedua faktor dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman tembakau. Penelitian dilakukan dari bulan Juni – Agustus 2017 di Lahan Sampoerna Agronomy Centre (SAC) Pasuruan, Jawa Timur. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan di ulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama pemberian PGPR yaitu P0 : Tanpa PGPR, P1 : 30 ml L-1 PGPR, P2 : 45 ml L-1 PGPR. Faktor kedua pemberian pupuk kandang kambing yaitu K0 : Tanpa pupuk kandang, K1 : 10 ton ha-1,K2 : 20 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan PGPR 45 ml L-1 dan 20 ton ha-1 pupuk kandang kambing menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya dimana dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun tanaman tembakau.
Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Sari, Ratna Puspita; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1111

Abstract

Kebutuhan jagung manis di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.  Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan PGPR dan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang sapi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui interaksi pemberian PGPR dan dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis serta untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR dan dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kota Batu pada bulan Februari-Mei 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama yaitu pemberian PGPR dengan 3 taraf yaitu tanpa PGPR (P1), 10 ml liter-1 air (P2) dan 20 ml PGPR liter-1 air (P3). Faktor kedua yaitu dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa pupuk kandang sapi (K1), pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 (K2) dan pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan pemberian PGPR dan pupuk kandang sapi terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman, bobot segar tongkol dengan kelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, kadar gula dan hasil tongkol per hektar. Sedangkan parameter jumlah daun menunjukkan bahwa pemberian PGPR tidak mempengaruhi dosis pupuk kandang sapi. PGPR 20 ml l-1 air memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun. Pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 merupakan dosis terbaik yang mampu meningkatkan jumlah daun.
Pengaruh Pola Baris dan Arah Penyinaran terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Hias dan Tanaman Pakcoy pada Vertikultur Wardoyo, Ega Fay Putro; Baskara, Medha; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1167

Abstract

Lahan pertanian saat ini semakin lama semakin sempit, dikarenakan beberapa faktor yaitu pertambahan penduduk yang pesat dan disertai dengan alih fungsi lahan pertanian. Sistem vertikultur sangat cocok digunakan bagi petani atau masayarakat yang memiliki lahan sempit, vertikultur dapat diterapkan atau digunakan pada dinding – dinding bangunan bertingkat, dengan menggunakan sistem tumpangsari tanaman cabai hias dan tanaman pakcoy. Tujuan dari penelitan untuk menentukan pola baris yang baik dan tepat dengan kombinasi arah penyinaran matahari terhadap pertumbuhan tanaman cabai hias dan tanaman pakcoy pada Vertical Garden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 - Januari 2017 yang berlokasi didaerah Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Jawa Timur. Ketinggian tempat yang dimiliki yaitu ±560 mdpl, dengan suhu minimum 18,4oC dan suhu maksimum sebesar 32,7oC serta curah hujan 1600 mm/tahun. Hasil menunjukkan terdapat interaksi antar perlakuan pada tanaman cabai hias maupun tanaman pakcoy, pada parameter tinggi tanaman, luas daun dan hasil panen, dengan perlakuan pola baris vertikal dan penyinaran dari arah timur. Perlakuan pada vertikultur tanaman cabai hias dan tanaman pakcoy dengan pola baris vertikal dengan arah penyinaran arah timur memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kambing dan NPK An-Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Rumabutar, Erwin Sartono; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1171

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan di masyarakat. Produksi kacang tanah pada tahun 2013 yaitu 701.680 ton dengan lahan seluas 519.056 ha dengan produktivitas lahan 13,52 kuintal per ha. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kacang  tanah  adalah  teknik budidaya yaitu melalui pemupukan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Salah satu pupuk organik yang banyak digunakan sekarang ini adalah pupuk kandang kambing sedangkan salah satu jenis pupuk anorganik yang sering digunakan adalah pupuk NPK majemuk.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mempelajari pengaruh interaksi pemberian pupuk kandang kambing dan NPK an-organik pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 - Juni 2018. Penelitian ini dilaksanakan di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terletak di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi pada semua parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil.
Pengaruh Pupuk Anorganik dan Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Ardianti, Desi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1242

Abstract

Jagung manis ialah salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki peran penting sebagai bahan pangan. Penggunaan pupuk anorganik melebihi dosis rekomendasi dan tanpa disertai penggunaan pupuk organik menyebabkan ketidakseimbangan unsuh hara. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ialah dengan pupuk hayati. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis yang tepat dari pupuk anorganik dan pupuk hayati untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2018 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri 10 perlakuan dan diulang 3 kali. Perlakuan meliputi tanpa pupuk anorganik dan pupuk hayati (P0); Pupuk standar (Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha) (PS); 60 kg/ha pupuk hayati (PH); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 20 kg/ha pupuk hayati (P1); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 40 kg/ha pupuk hayati (P2); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P3); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 20 kg/ha pupuk hayati (P4); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 40 kg/ha pupuk hayati (P5); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P6); Urea 100 kg/ha + NPK 150 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P7). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha dan 60 kg/ha pupuk hayati (P3) dapat menghasilkan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi dibandingkan kontrol serta dapat meningkatkan hasil tongkol mencapai 21,58 t ha-1.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada Perlakuan Pupuk Trichokompos yang Dipanen pada Umur Berbeda Lamdo, Herfandi; Fajriani, Sisca; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1249

Abstract

Jagung manis ialah komoditas pangan penting setelah tanaman padi. Produksi jagung manis di Indonesia 8,31 ton ha-1 sedangkan potensi 18-25 ton ha-1. Produksi rendah akibat penggunaan pupuk anorganik berlebihan. Peningkatan produksi dengan aplikasi pupuk organik dan umur panen yang tepat. Penelitian bertujuan mengetahui dosis pupuk trichokompos dan umur panen yang tepat. Hipotesis penelitian ialah dosis pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 70 hst memperoleh hasil tertinggi. Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Mojosari pada bulan Februari hingga April 2019. Penelitian menggunakan  Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 12 perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan meliputi tanpa pupuk trichokompos dipanen umur 60 hst (P1); tanpa pupuk trichokompos dipanen umur 65hst (P2); tanpa pupuk trichokompos dipanen umur 70 hst (P3); tanpa pupuk trichokompos dipanen umur 75 hst (P4); pupuk trichokompos 10 ton ha-1 dipanen umur 60 hst (P5); pupuk trichokompos 10 ton ha-1 dipanen umur 65 hst (P6); pupuk trichokompos 10 ton ha-1 dipanen umur 70 hst (P7); pupuk trichokompos 10 ton ha-1 dipanen 75 hst (P8); pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 60 hst (P9); pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 65 hst (P10); pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 70 hst (P11) dan pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 75 hst (P12). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk trichokompos 20 ton ha-1 dipanen umur 70 hari memperoleh hasil lebih tinggi yaitu 26,25 ton ha-1 dibandingkan tanpa pupuk trichokompos yang dipanen pada umur 60 hst yaitu 7,39 ton ha-1.
Co-Authors Agus Suryanto Aini, Nurul Akbar M, Rosyad Ali Alim, Ahmad Syahirul Allisa Anastasya Anisa, Khusnul Ardianti, Desi Ariesna, Fitria Dewi Arinofa, Danang Azizah, Nur Bambang Guritno Bayu, Pamungkas Caecilia Puspita C.P.A Cicik Udayana Dalimunte, Taufik Dinata, Aprianto Dwinata, Yoga Andara Eismawan, Adi Eko Widaryanto Elizabeth, Murnita Firdaus, Gibran Maulana Halmedan, Jemy Heddy, Y. B. Suwasono Hidayat, Hakiim Kurniawan Hidayatullah, Hidayatullah Huda, Mukhammad Robitul Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kumalasari, Septi Nuning Laili, Nur Lamdo, Herfandi Lubis, Perry Ansyari Magdalena, Farisa Marchel Putra Garfannsa Medha Baskara Mudji Santosa Mujahid, Abdullah Muliandari, Nadya Mulyanto, Febri Dwi Ningrum, Mita Kartika Ninuk Herlina Nisaa, Brilliantin Nugroho, Agung Nur Edy Suminarti Nur Edy Suminarti Nurul Aini Pakpahan, Febry Elvy Panggabean, Darma Putra Putri, Aldilla Dezjona Rahmansyah, Bayu Rahmasari, Dewi Ayu Ririen Prihandarini Riyantini, Indah Puspitasari Roedy Soelistyono Rumabutar, Erwin Sartono Santoso, Mudji Sari, Dwi Novia Sari, Ratna Puspita Sari, Winda Ismaya Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Adi Setiawan, Eko Agus Setyawan, Fajar Setyono Yudo Tyasmoro Shadrina Idzni Hanifah Siahaan, Fenni Irene Sinaga, Ayu Sartika Sirot, Titis Ariesa Sisca Fajriani Sitawati Sitawati Tampubolon, Erwin Parluhutan Tatik Wardiyati Titiek Islami Titin Sumarni Titin Sumarni Uma Khumairoh Utomo, Rizky Rachmadi Wardoyo, Ega Fay Putro Wayah, Eriosthafilla Wulandari, Wulandari Yogi Sugito Yunita, Ina