Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hygiene Index Siswa dalam Menyikat Gigi dengan Teknik Kombinasi Vertikal Horizontal dan Fone’s Horizontal Yuzar, Yessi; Aljufri; Sriani, Yustina; Herawati, Nova; Lisnayetti; Alhamda, Syukra
Journal of Oral Health Care Vol. 11 No. 1 (2023): 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/ohc.v11i1.1764

Abstract

Pendahuluan: Plak merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi. Salah satu usaha untuk mengontrol pembentukan plak adalah tindakan secara mekanis yaitu menyikat gigi. Ada beberapa teknik menyikat gigi yang dianjurkan anak-anak. Setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Supaya gigi dan mulut dapat dibersihkan dengan maksimal dapat dilakukan teknik kombinasi yang mempunyai efek saling melengkapi. Tujuan: mengetahui perbedaan perbedaan hygiene index murid yang menyikat gigi dengan teknik kombinasi vertikal horizontal dan Fone’s horizontal di SDN 11 Aur Kuning Kota Bukittinggi. Metode: pre-experiment dengan rancangan “pretest and postest”. Teknik pengambilan sampel adalah sensus sebanyak 46 orang. Pengumpulan data melalui observasi dan perlakuan, kemudian dianalisis menggunakan uji T-Test. Temuan penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hygiene index murid yang menyikat gigi dengan teknik kombinasi vertikal horizontal dan Fone’s horizontal dengan p-value = 0,110 dengan rata-rata selisih peningkatan hygiene index sebesar 40,26% sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan teknik kombinasi vertikal horizontal dan 33,24% pada teknik kombinasi Fone’s horizontal. Kesimpulan: kedua teknik ini sama-sama dapat meningkatkan hygiene index. Teknik kombinasi vertikal horizontal lebih efektif dalam meningkatkan hygiene index. Disarankan kepada murid sekolah dasar untuk menyikat gigi sesuai dengan teknik kombinasi yang sudah diajarkan   
Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Usia 11-12 Tahun Berdasarkan Teknik Menyikat Gigi Kombinasi Herawati, Nova; Ramadhani, Raja Prisila; Yuzar, Yessi; Lisnayetti, Lisnayetti; Alhamda, Syukra
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 2 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20, No.2 Desember 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i2.2148

Abstract

Dental and oral health problems are still a serious concern in Indonesia. Based on SKI data in 2023, 56.9% of the population experienced dental and oral health problems, where dental caries is the most common problem caused by plaque. Vertical, horizontal, roll, and Fone's techniques are recommended techniques for children because they are simple and commonly used in everyday life. The purpose of this study was to prove the differences in dental and oral hygiene of children aged 11-12 years who brush their teeth with a combination of vertical, roll, horizontal and vertical, Fone’s, horizontal combination techniques at SDN 11 Bungo Tanjuang, Tanah Datar Regency. This study used a quasi experiment method with a pretest and posttest design. The population amounted to 42 people. Saturated sampling technique is used in sampling. Dental and oral hygiene is measured using the Hygiene Index. Data analysis was carried out using the Independent T-test statistical test. The results showed an average difference in oral hygiene for the vertical, roll, horizontal combination technique of 34% and for the vertical, Fone’s, horizonta combination technique of 18.95%, with a p-value of 0.000 (≤ 0.05). In conclusion, the combination of vertical, roll, and horizontal techniques is more effective in improving dental and oral hygiene scores. Students are advised to brush their teeth using the combination of vertical, roll, and horizontal techniques taught to them routinely twice daily to maintain dental and oral hygiene.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RISIKO STUNTING MELALUI PENDEKATAN MULTISEKTORAL : PREVENTION AND REDUCTION OF THE RISK OF STUNTING USING A MULTISECTORAL APPROACH Idela, Cici; Renidayati, Renidayati; Yuzar, Yessi
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2629

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks dan multidimensional. Meskipun prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2023, angka kejadian di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat masih tergolong tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi pendekatan multisektoral dalam penanggulangan stunting di Korong Teluk Belibi Selatan dan Kampung Baru, Padang Pariaman dengan lintas sektor bidang kebidanan, keperawatan, gizi, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Sasaran pengabdian ini adalah ibu hamil, menyusui, anak usia 0 – 23 bulan dan 24 – 59 bulan, remaja dan wanita usia subur. Aspek yang dinilai pada kegiatan ini adalah status gizi anak, keaktifan kunjungan ibu hamil, nilai indeks karies gigi anak dengan metode deft dan sanitasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk tenaga kesehatan, kader, dan institusi pendidikan, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan sanitasi. Sebanyak 30% anak mengalami status gizi kurang atau stunting dan rata – rata skor indeks karies gigi anak adalah 2,1 dengan kategori rendah. Namun, masih ditemukan tantangan berupa kondisi sanitasi yang buruk, seperti tidak tersedianya tempat pembuangan sampah, jarak sumber air yang tidak memenuhi standar, serta kurangnya fasilitas jamban sehat. Masalah ini meningkatkan risiko penyakit menular yang berdampak pada status gizi anak. Kesimpulan pengabdian ini adalah masyarakat Korong Teluk Belibi Selatan dan Kampung Baru masih memiliki risiko stunting. Oleh karena itu, kegiatan pemeriksaan kesehatan perlu dilaksanakan intensif untuk mencegah risiko stunting lebih tinggi.
Gambaran Kondisi Gingiva Pada Siswa Smpn 1 Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Lisnayetti, Lisnayetti; Aljufri, Aljufri; Sriani, Yustina; Herawati, Nova; Yuzar, Yessi; Alhamda, Syukra; Zahra, Raudhatul
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Vol 18 No. 01 APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i1.5266

Abstract

Peradangan gingiva bisa terjadi pada semua kelompok umur, namun prevalensi kasus tertinggi 40-60%  terjadi pada kelompok usia remaja. Peradangan gingiva pada remaja dapat disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik, sehingga menyebabkan penumpukan plak pada permukaan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kondisi gingiva pada siswa SMPN 1 Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian seluruh siswa SMPN 1 Lubuk Alung yang berjumlah 775 dengan sampel 288 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan kondisi gingiva dan analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi gingiva siswa SMPN 1 Lubuk Alung menunjukkan bahwa frekuensi kondisi gingiva tertinggi yaitu dengan peradangan ringan sebanyak 64% (183 orang), sedangkan kondisi gingiva normal sebanyak 29% (85 orang), kondisi peradangan sedang  sebanyak 6% (17 orang) dan kondisi peradangan berat 1% (3 orang). Kesimpulan dari penelitian adalah sebagian besar kondisi gingiva pada siswa SMPN 1 Lubuk Alung mengalami peradangan ringan. Disarankan sebaiknya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat, memperbanyak minum air mineral, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut/klinik gigi minimal 1 x 6 bulan. Kata kunci: Gingiva, Kondisi Gingiva, Remaja    
Dental Health Education Using Demonstration and Videos on Students’ Toothbrushing Behavior Changes at SDS Al- Azhar Bukittinggi Aljufri; Sriani, Yustina; Yuzar, Yessi; Yenti, Aflinda; Rosmalia, Dewi
proceedinginternational Vol. 3 (2023): Proceeding International Health Conference, 1th July 2023
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jd.v3i.1

Abstract

Dental health education is one of the programs to tackle dental health problems in Indonesia. The selection of the appropriate method in delivering educational material significantly contributes to the achievement of the targeted behavior change. Demonstration is one of the methods commonly used in this process. The demonstration method can be amplified by incorporating audio-visual media. It can be used to deliver the material more interestingly so that learning can be more interactive. This study aims to determine dental health education using demonstrations and videos on toothbrushing behavior changes among primary school students aged 9-12 years old. This research is quasi-experimental with Pretest-Posttest Group Design. The research samples are students aged 9-12 years old at SDS Al-Azhar Bukittinggi with a total number of 100 students. These samples were collected by simple random sampling. The research procedure started by giving a pre-test followed by a demonstration and video presentation about toothbrushing for different groups. The research then ended with a post-test to find out tooth brushing behavior. The data were analyzed using Wilcoxon and Mann-Whitney test. From the results of the Wilcoxon test, dental health education with demonstration method and video before and after the treatment obtained a significance value of 0.000 <0.05. It indicates that dental health education with demonstrationmethod and video effectively improves the respondent's toothbrushing behavior. The Mann-Whitney test showed a significance value of 0.000 < 0.05. It indicates that there is a difference in toothbrushing behavior between the demonstration method and video. Dental health education with the demonstration method is more effective in changing the respondent's toothbrushing behavior. Therefore, it is recommended for school teachers and UKGS officers to conduct dental health education using the demonstration method to change the toothbrushing behavior of elementary school students.
The Prevalence and Estimate of Treatment Need for First Permanent Molar of 6-12 Years Old Children Jamilah, Wardati; Agustin, Afifah; Salsabila, Selvi; Herawati, Nova; Yuzar, Yessi
proceedinginternational Vol. 4 (2024): Proceeding International Conference 1th February 2024
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jd.v4i.50

Abstract

The M1 tooth is the first tooth to erupt at the age of 6-7 years which becomes a guide for the growth of other permanent teeth. Early eruption, tooth anatomy, poor child behavior and lack of parental knowledge make M1 teeth most at risk of caries. The prevalence of M1 dental caries in children aged 6-12 years is the number of people who experience caries in one population. This study to determine the prevalence and estimated need for M1 care for children aged 6-12 years at AlFalah Islamic Elementary School, Bukittinggi City. This study use cross sectional research design . The number of samples was 431 (total population). Data collection was through direct observation (examination) using the DMFT index and guided interviews with a questionnaire. Data analysis used the chisquare test , α: (0.05) and the mean-Whitney test. The prevalence of M1 caries in children aged 6-12 years was 45% with a mean DMFT of 0.85. Mark The p value for gender, age group and brushing frequency is 0.04 < 0.05, meaning that there are differences in the prevalence of M1 caries based on gender, age group and frequency of brushing teeth regarding M1 dental caries. To estimate the need for restoration treatment for M1 teeth, the p value for gender is 0.02 < 0.05, meaning there is a difference in the need for M1 caries restoration for women and men, the p value for age group is 0.3 > 0.05, meaning there is no difference in need for restoration. M1 dental caries in children aged 6-9 and 10-12. The high prevalence of M1 caries occurs due to several interconnected factors. The prevalence of M1 caries in children aged 6-12 years reaches 45% with the average child having experience of 1 M1 tooth caries and the need for 1 M1 tooth filling. This must be a concern as a form of contribution to realizing a caries-free Indonesia by 2030.