Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Correlation of Attitude and Subjective Norm to Behavior of Dental Care in Mothers with Pre-school Children Idela, Cici; Renidayati; Sofian, Rizki; Rosmalia, Dewi
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 3 No. 2 (2025): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v3i2.2636

Abstract

Early Childhood Caries (ECC) is susceptible to children under the age of six, which is pre-school age. The impact of ECC hampers the comfort of eating, speaking, and self-esteem, and it may last until the age of 71 months. Mother has a central role in preventing it from happening, yet few of them are aware of their children's dental health. This research aims to evaluate the correlation factors of attitude and subjective norm towards the behavior of mother in preserving their children’s dental health at an early age. This study was performed with a cross-sectional approach, on the basis of the Theory of Planned Behavior. There were 305 mothers in seven Kindergartens in Bukittinggi city involved as respondents. The analysis of correlation was conducted with multivariate analysis using Regression ANOVA. Questionnaires were used to obtain the data. The research resulted in the attitude obtaining an average of 50.32 and the Standard Deviation (SD) of 8.447. Meanwhile, the average of the subjective norm variable is 148.03, and the SD is 22.638. The attitude has a p-value of 0.025 (p<0.05) and subjective norm with 0.156 (p>0.05). In conclusion, attitude correlates with the mother’s behavior of preserving their children’s dental health. Meanwhile, the subjective norm doesn’t correlate with behavior.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RISIKO STUNTING MELALUI PENDEKATAN MULTISEKTORAL : PREVENTION AND REDUCTION OF THE RISK OF STUNTING USING A MULTISECTORAL APPROACH Idela, Cici; Renidayati, Renidayati; Yuzar, Yessi
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2629

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks dan multidimensional. Meskipun prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2023, angka kejadian di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat masih tergolong tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi pendekatan multisektoral dalam penanggulangan stunting di Korong Teluk Belibi Selatan dan Kampung Baru, Padang Pariaman dengan lintas sektor bidang kebidanan, keperawatan, gizi, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Sasaran pengabdian ini adalah ibu hamil, menyusui, anak usia 0 – 23 bulan dan 24 – 59 bulan, remaja dan wanita usia subur. Aspek yang dinilai pada kegiatan ini adalah status gizi anak, keaktifan kunjungan ibu hamil, nilai indeks karies gigi anak dengan metode deft dan sanitasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk tenaga kesehatan, kader, dan institusi pendidikan, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan sanitasi. Sebanyak 30% anak mengalami status gizi kurang atau stunting dan rata – rata skor indeks karies gigi anak adalah 2,1 dengan kategori rendah. Namun, masih ditemukan tantangan berupa kondisi sanitasi yang buruk, seperti tidak tersedianya tempat pembuangan sampah, jarak sumber air yang tidak memenuhi standar, serta kurangnya fasilitas jamban sehat. Masalah ini meningkatkan risiko penyakit menular yang berdampak pada status gizi anak. Kesimpulan pengabdian ini adalah masyarakat Korong Teluk Belibi Selatan dan Kampung Baru masih memiliki risiko stunting. Oleh karena itu, kegiatan pemeriksaan kesehatan perlu dilaksanakan intensif untuk mencegah risiko stunting lebih tinggi.