Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemantapan Proses Sintesis Ligan Dibutilditiokarbamat (DBDTK) Sebagai Pengekstrak Logam Tanah Jarang Berdasarkan Desain Eksperimen Diana Hendrati; Erianti Siska Purnamasari; Syulastri Effendi; Santhy Wyantuti
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 14, No 2 (2018): September
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.14.2.15006.219-235

Abstract

Gadolinium (Gd) merupakan salah satu logam tanah jarang, dimana logam tanah jarang dapat diekstrak dari mineral salah satunya mineral monasit. Logam Gd biasanya digunakan sebagai bahan dasar contrast agent dalam dunia kesehatan. Ligan dibutilditiokarbamat mampu membentuk senyawa kompleks dengan cara mengikat logam sehingga membentuk khelat yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memantapkan sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dan karakterisasi kompleks antara Gd(III) dengan ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan desain eksperimen untuk sintesis ligan dan ekstraksi Gd(III) dengan ligan, kemudian proses sintesis dan ekstraksi dilakukan sesuai dengan desain eksperimen, hasil sintesis dan ekstraksi dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi serta diuji kelarutannya dalam pelarut organik. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat optimal pada suhu 4 °C, perbandingan dibutilamin dan karbondisulfida yaitu 1 : 3 dengan perbandingan mol ammonia terhadap dibutilamin yaitu 1 : 4, sedangkan kondisi optimal untuk ekstraksi Gd(III) dengan ligan yaitu pada pH 6, dengan perbandingan mol Gd(III) dan ligan yaitu 1 : 4 dan lama ekstraksi 60 menit. Oleh karena itu ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis berpotensi digunakan sebagai ekstraktan untuk ekstraksi Gd(III). Hasil prediksi ligan berdasarkan desain eksperimen yaitu sebesar 56,12% sedangkan prediksi ekstraksi Gd(III) dengan ligan hasil sintesis diperoleh sebesar 78,41%.The Consolidation of Dibutyldithiocarbamate (DBDTC) Synthesis as Gadolinium Metal Extraction Based On Experimental Design. Gadolinium (Gd) is one of the rare-earth elements, whereas rare-earth elements can be extracted from monazite. Gd is usually used as raw material for synthesizing contrast agent in medicine field. Dibuthyldithiocarbamate ligand can form a complex compound with metal. This ligand will bind a metal and then forming chelate which is used for extraction. The purpose of this research is to ensure procedure of dibuthyldithiocarbamate ligand synthesis based on the design of experiment and to study the characterization of reaction result between Gd(III) and dibuthyldithiocarbamate ligand which this ligand is synthesis result. This research begins with making design of experiment for ligand synthesis and Gd(III) extraction with ligand, then perform the process of synthesis and extraction according to the design of experiment, the result of synthesis and extraction were characterized by spectroscopy method and solubility tested in organic solvent. The data was collected indicate that the optimal condition of dibuthyldithiocarbamate ligan synthesis at 4 °C (temperature), the ratio of di-n-butylamine and carbon disulphide is 1:3 with the mole ratio of ammonia to the di-n-butylamine 1:4, while the optimal conditions for gadolinium extraction with ligand at pH 6, the mol ratio of gadolinium and ligand is 1:4 and 60 minutes extraction time. Hence, dibuthyldithiocarbamate ligand can be used as extractan for extracting Gd(III). The prediction of ligand based on the experimental design is 56.12% while the prediction of Gd(III) extraction with ligand of the synthesis result is obtained equal to 78.41%. The conclusion of this research is that the synthesis of dibuthyldithiocarbamate ligand based on the experimental design can be developed for large-scale synthesis.
Penggunaan Desain Plackett Burman untuk Seleksi Parameter Pemisahan Logam Tanah Jarang Kelompok Sedang dari Logam Tanah Jarang Kelompok Lainnya dengan Metode Pengendapan Syulastri Effendi; Abdul Mutalib; Anni Anggraeni; Husein Hernandi Bahti
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 1 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i1.6486

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil timah terbesar di dunia dengan hasil sampingnya berupa mineral ikutan, salah satunya adalah monasit yang mengandung lebih dari 50% logam tanah jarang (LTJ). LTJ memiliki kegunaan penting dalam berbagai teknologi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Banyaknya mineral monasit yang ditemukan di Indonesia, akibatnya Indonesia berpeluang dalam memproduksi dan memanfaatkan LTJ untuk penunjang kemajuan negara. Oleh karena itu diperlukan metode pemisahan yang tepat dan efisien untuk mendapatkan LTJ individu maupun campuran dalam bentuk murni, salah satunya yaitu metode pengendapan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh parameter pemisahan pada metode pengendapan yang berpengaruh terhadap respon yang berupa efisiensi pemisahan LTJ kelompok sedang dari kelompok LTJ lainnya berdasarkan desain eksperimen dari sampel LTJ hidroksida hasil olah monasit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendapan selektif LTJ kelompok berat, sedang, dan ringan berdasarkan desain eksperimen model Plackett Burman untuk menseleksi parameter-parameter yang memiliki relevansi terhadap respon LTJ kelompok sedang. Parameter yang digunakan yaitu konsentrasi pereaksi, suhu, kecepatan pengadukan dan pH. Parameter yang terseleksi kemudian dapat digunakan untuk pemisahan secara selektif kelompok LTJ dengan metode pengendapan skala besar. Parameter yang memiliki relevansi dengan respon berupa efisiensi pemisahan LTJ kelompok sedang dari kelompok LTJ lainnya yaitu konsentrasi asam oksalat (1,0N), suhu pengendapan dengan asam oksalat (25°C), pH pengendapan LTJ berat (4,00), pH pengendapan LTJ sedang (7,30) dan suhu pengendapan LTJ sedang (90°C). Efisiensi pemisahan sampel LTJ kelompok sedang dari sampel LTJ hidroksida  yaitu 72,88%.
OPTIMASI EKSPRESI SCFV-BAD ANTI-NS1 VIRUS DENGUE PADA ESCHERICHIA COLI ORIGAMI MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHOD Astriany, Dewi; Effendi, Syulastri; Febriani Aji Kusuma, Sherlynda; Kusumawardhani, Shinta; Permana Maksum, Iman; Natalia, Dessy; Subroto, Toto
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.556 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v11i1.183

Abstract

Dengue merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Manifestasi klinis infeksi dengue sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya. Uji diagnostik infeksi virus dengue yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk konfirmasi penyakit dan penanganan pasien yang tepat. NS1 adalah glikoprotein yang paling imunogenik dan lestari, disekresikan ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, pemeriksaan antigen dari virus dengue NS1 telah diidentifikasi sebagai salah satu penanda spesifik dalam uji diagnostik laboratorium, yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi dengue primer atau sekunder pada stadium awal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekspresi protein fusi scFv-BAD rekombinan untuk deteksi antigen NS1 virus dengue menggunakan Response Surface Method. Ekspresi protein diinduksi oleh berbagai konsentrasi IPTG (0,1, 0,5, dan 1 mM) pada beberapa suhu selama 18 jam dalam medium Luria Bertani dengan penambahan biotin. ScFv terbiotinilasi rekombinan yang dimurnikan dikarakterisasi dengan metode SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein fusi scFv-BAD rekombinan sebagian berada dalam bentuk terlarut dan sebagian berupa badan inklusi. Analisis Central Composite Design menunjukkan bahwa konsentrasi IPTG yang sesuai untuk memproduksi protein scFv rekombinan adalah 0,5 mM pada suhu 28 ºC pada media Luria Bertani.
Analisis Molecular Docking Senyawa Aktif Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus B.) terhadap Reseptor Carbonic Anhydrase II sebagai Kandidat Obat Antihipertensi Hadisoebroto, Ginayanti; Effendi, Syulastri; Al Azzahra, Yunita
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 5, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v5i1.1349

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi patologis yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah melebihi batas normal, yaitu tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan menghambat enzim carbonic anhydrase II (CA-II). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi senyawa aktif dalam tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus B.) sebagai kandidat obat antihipertensi melalui pendekatan in silico menggunakan metode molecular docking. Proses docking dilakukan melalui beberapa tahapan, meliputi preparasi ligan dan reseptor CA-II, validasi metode, docking antara senyawa uji dan reseptor, serta visualisasi interaksi molekuler. Parameter yang dianalisis dari hasil docking mencakup energi ikatan, konstanta inhibisi (Ki), dan interaksi residu asam amino aktif. Hasil studi menunjukkan bahwa senyawa Damascenone memiliki potensi tertinggi sebagai kandidat antihipertensi, dengan nilai energi ikatan sebesar -6,91 kcal/mol dan Ki sebesar 8,57 µM, yang mendekati nilai dari ligan native, yaitu furosemid. Selain itu, Damascenone menunjukkan profil farmakokinetik dan toksikologi yang baik berdasarkan analisis ADMET (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi, dan Toksisitas). Kemiripan pola interaksi hidrogen Damascenone dengan furosemid mendukung prediksi bahwa senyawa ini berpotensi menghasilkan efek antihipertensi yang sebanding melalui penghambatan terhadap reseptor CA-II.Hypertension is a pathological condition characterized by elevated blood pressure exceeding normal limits, specifically systolic pressure ≥ 140 mmHg and diastolic pressure ≥ 90 mmHg. One mechanism to reduce blood pressure is through the inhibition of the enzyme carbonic anhydrase II (CA-II). This study aims to explore the potential of active compounds in the medicinal plant Orthosiphon stamineus B. as antihypertensive drug candidates using an in silico approach through molecular docking methods.cThe docking process involved several stages, including ligand and CA-II receptor preparation, method validation, docking of the test compounds with the receptor, and visualization of molecular interactions. Parameters analyzed from the docking results included binding energy, inhibition constant (Ki), and interactions with active site amino acid residues. The results indicated that Damascenone demonstrated the highest potential as an antihypertensive candidate, with a binding energy of -6.91 kcal/mol and an inhibition constant (Ki) of 8.57 µM, values comparable to the native ligand, furosemide. Furthermore, Damascenone exhibited favorable pharmacokinetic and toxicological properties based on ADMET (Absorption, Distribution, Metabolism, Excretion, and Toxicity) analysis. The similarity in hydrogen bonding patterns between Damascenone and furosemide supports the prediction that Damascenone may exert a comparable antihypertensive effect through CA-II receptor inhibition.