Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DENGAN MODALITAS INFRA RED TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN TERAPI LATIHAN Iwan Adi Saputra; Amalia solichati Rizqi; Yudha Wahyu Putra
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28168

Abstract

Frozen shoulder adalah salah satu yang paling huhuhbanyak gangguan klinis umum yang menantang itu datang ke ahli bedah ortopedi. Ini adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan penurunan yang substansial rentang gerak aktif dan pasif (ROM), pada sendi glenohumeral disertai oleh rasa sakit. Angka prevalensi Frozen shoulder adalah 2% –5%, dan sering terjadi pada Wanita. Tujuan penulisan untuk mengetahui pemberian modalitas Infra red,  tens, dan Terapi latihan dapat menghilangkan rasa sakit, memperbesar kekuatan otot, dan memperbesar lingkup gerak sendi. Metode penelitian ini hasil laporan kasus, data pokok didapatkan melalui anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bagas Waras klaten. Informasi terkait pasien didapatkan dari pasien dan terapis setempat. Pasien mendapatkan tindakan terapi fisik dalam 2 sesi per minggu selama 3 minggu dengan total 6x intervensi menggunakan Infra red, Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi latihan. Hasil Pasien dengan nama Tn.H berusia 54 tahun berkeluhan Frozen shoulder diberikan Tindakan terapi berupa Infra red, Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi latihan. Setelah pemberian tindakan tersebut adanya penurunan nyeri, memperbesar kekuatan otot, dan memperbesar lingkup gerak sendi pasien, Pemberian tindakan mampu memberi perubahan terhadap gejala yang dialami oleh pasien pada kasus Frozen shoulder intervensinya adalah Infra red, Trancutaneus Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan mampu menstimulasi pengurangan rasa sakit dan memperbesar kekuatan otot yang mengalami kelemahan. kesimpulan Setelah enam sesi pengobatan, perubahan diamati seperti penurunan nyeri dan memperbesar kekuatan otot dan nilai ROM.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DENGAN ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN Sukma Octaviani; Yudha Wahyu Putra; Amalia Solichati Rizqi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28170

Abstract

Menggunakan tangan berlebihan dan berulang kali menyebabkan gangguan pada pergelangan tangan sehingga berakibat pada penurunan produktivitas manusia. Gangguan fisik yang sering muncul di area tangan yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS) menurut dari National Health Interview Study (NHIS) sebanyak 1,55% Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering mengenai wanita dari pada pria dengan usia berkisar 40 tahun dan wanita usia 55 tahun presentase kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) di Indonesia tergolong tinggi. Tujuan penulisan Untuk mengetahui pemberian modalitas Ultrasound (US), Upper Limb Tension Test (ULTT) 1 , dan Tendon Gliding dapat mengurangi rasa sakit, peningkatan kekuatan otot (MMT), dan peningkatan gerak sendi (LGS). Metode Pemeriksaan yang dilakukan yaitu, Tinnel Test, Phalen Test, Prayer Test, Hand Elevation Test, Dan Wrist Flexion And Compression . Berdasarkan pada hasil pemeriksaan spesifik tersebut ditemukan hasil positif yaitu adanya rasa nyeri dan kesemutan yang menjalar . Hasil penilaian nyeri diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS) hasil yang didapat penurunan pada nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak. Penilaian kekuatan otot menggunakan Manual Muscle Testing (MMT), dilakukan dengan Gerakan Dorsal Fleksi, Palmar Fleksi, Ulnar Deviasi, Radial Deviasi terdapat peningkatan kekuatan otot. Derajat pengukuran gerak sendi dengan menggunakan goniometer bertambahnya lingkup gerak sendi Kesimpulan Pemberian fisioterapis berupa Ultrasound (US), Upper Limb Tension Test (ULTT) 1, dan Tendon Gliding, hasil yang di dapat yaitu penurunan nyeri, peningkatan mobilisasi sendi, dan peningkatan nilai kekuatan otot pada pasien dengan diagnosa Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Sinistra.
ESSENTIAL OIL LEMON UNTUK MENURUNKAN NYERI WP, Yudha; Rizqi, Amalia Solichati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37055

Abstract

Urgensi dalam penelitian ini adalah mewujudkan prototype penanganan nyeri berbasis iptek dengan memanfaatkan alam Indonesia pada tahun 2029. Nyeri adalah rasa tidak nyaman yang sering dialami oleh setiap manusia. Hampir semua manusia pasti pernah mengalami nyeri. Tekhnik dalam penanganan nyeri sangatlah beraneka ragam mulai dari farmakologi, alat elektromedis ataupun penggunaan teknologi virtual reality (VR). Pengembangan penanganan nyeri dengan menggunakan alam Indonesia yaitu essensial oil lemon perlu dilakukan karena belum pernah ada riset yang menelitia essensial oil lemon untuk menurunkan nyeri . Alam indonesia sangatlah subur dan tanaman lemon bisa tumbuh subur di hampir seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah essential oil lemon dapat menurunkan nyeri. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan kualtitatif. Sampel penelitian adalah sebanyak 30 mahasiswa yaitu mahasiswa program vokasi Universitas Widya Dharma (UNWIDHA) pada bulan Januari – November 2024 dengan tempat penelitian di laboratorium fisioterapi UNWIDHA. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran nilai ambang nyeri pada 10 cm ke distal dari epycondylus medial dengan menggunakan electrical stimulation arus faradic sebelum dan setelah perlakuan. intervensi yang diberikan adalah pemberian olesan essential oil lemon yang sudah dilakukan uji laboratorium dan mendapatkan izin dari BPOM untuk memastikan keamanan pelaksanaan penelitian dengan izin TR 236080571. Hasil penelitian dengan menggunakan SPSS uji statistic prametrik uji paires sample t test didapatkan hasil nilai signifikansi 0.000 yang berarti kurang dari 0,05. Kesimpulan Ada perbedaan rat – rata sebelum dan setelah perlakuan yang berarti essential oil lemon dapat menurunkan nyeri
Penyuluhan Pijat Bayi untuk Meningkatkan Tumbuh Kembang Bayi di Desa Bero Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Putra, Yudha Wahyu; Rizqi, Amalia Solichati; Ambarsari, Dwi Wanito; Luklukaningsih, Zuyina; Yunitasari, Rima
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 3 No 2 (2025): Mei (In Progress)
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v3i2.857

Abstract

Tumbuh kembang optimal bayi merupakan dambaan setiap orang tua. Pijat bayi dapat menjadi salah satu metode untuk mengoptimalkan tumbuh kembang tersebut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melakukan pijat bayi, sehingga dapat menstimulasi tumbuh kembang bayi secara optimal. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berupa ceramah dan demonstrasi langsung teknik pijat bayi neuro structure (NS) pada ekstremitas superior dan inferior. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada hari Kamis, 21 November 2024, pukul 08.00-12.00 WIB. Peserta terdiri dari 15 orang tua dengan bayi usia 0-36 bulan, dengan rentang usia orang tua 30-40 tahun. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan (86,7%) dan keterampilan (100%) orang tua mengenai teknik pijat bayi. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini efektif dan layak untuk dilanjutkan sebagai program peningkatan tumbuh kembang bayi atau kesehatan masyarakat secara umum.
CASE STUDY OF PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN KNEE OSTEOARTHRITIS CONDITIONS Amalia Solichati Rizqi; Putra, Yudha Wahyu; Wanito Ambarsari, dwi; Yunitasari, Rima
JURNAL SABHANGA Vol. 5 No. 1 (2023): JURNAL SABHANGA
Publisher : LPPM STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53835/jssbn.v5i1.61

Abstract

Introduction Osteoarthritis knee is an idegenerative disease that usually occurs in the aging process. Physiotherapy is a part of health that usually handles cases of acne osteoarthritis. Purpose is to determine the effectiveness of physiotherapy management in knee osteoarthritis. method. The method used is a case study with a physiotherapy management approach for osteoarthritis cases. Patients underwent 6 interventions and were evaluated using a visual analogue scale and manual muscle testing. Results pain scores decreased from 6 to 3, muscle strength scores increased from 2 and 3 to 5. Conclusion Physiotherapy management in osteoarthritis of the knee is effective in reducing pain and increasing muscle strength
Pelatihan Pijat Bayi untuk Mencegah Stunting di Desa Tanjungan Amalia Solichati Rizqi; Agus Santoso; Gunawan Budi Santoso; Yudha Wahyu Putra; Muhammad Yogi Guntoro
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widyaswara Indonesia Vol. 1 No. 3 (2025): JPMWI-JULI
Publisher : LPPM Widyaswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63879/jpmwi.v1i3.113

Abstract

Stunting pada anak usia 0–5 tahun merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif. Salah satu upaya pencegahan stunting yang terbukti efektif adalah stimulasi dini melalui pijat bayi. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan ibu dalam melakukan pijat bayi sebagai bagian dari stimulasi sensorik. Kegiatan dilaksanakan di Desa Tanjungan pada 7 Juli 2025, diikuti oleh 25 ibu balita. Metode pelatihan terdiri dari ceramah interaktif, demonstrasi pijat bayi, praktik langsung, dan evaluasi observasional. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas peserta mampu mempraktikkan teknik pijat bayi secara mandiri dan memahami manfaatnya dalam mendukung tumbuh kembang anak. Program ini direkomendasikan untuk diintegrasikan dalam kegiatan posyandu sebagai strategi pencegahan stunting berbasis keluarga