Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sasi and Its Relation to the Economic Development and Marine Preservation (Case Study: Raja Ampat) Adiastuti, Anugerah; Hartanto, Heri; Utomowati, Rahning
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.641 KB)

Abstract

Raja Ampat, West Papua, Indonesia, is one among many marine tourism spots such as Derawan, Bunaken, Wakatobi and Tiga Gili. Raja Ampat is known for its diversity, rich coral reefs and marine resources. Raja Ampat’s characteristic is not only based on their beauty of marine natural resources but also its tradition, culture and living indigenous law. The existing indigenous law in Raja Ampat is called “SASI”. This tradition and living law has an important relation in sustaining tourism activities and the variety of marine activities that can be carried out in the ocean, particularly in marine protected areas on Raja Ampat. This writing is meant to analyze Sasi; to examine Sasi and its relation to economic development; and to analyze the impact of Sasi’s implementation on marine preservation for marine sustainability. It appears that Sasi’s implementation as the indigenous living law on Raja Ampat offers positive advantages including restoration and livelihood of the marine environment (incorporating with their marine natural resources). Therefore, the existence of Sasi on Raja Ampat is able to maintain the economic progress and marine environment sustainability.
Manajemen Bencana Longsor Berbasis Edukasi dan Partisipasi Masyarakat sebagai Upaya Mewujudkan Desa Tegalsari Tangguh dan Aman Bencana Saputra, Adytya; Putri, Alya Amalia Nabilla; Utomo, Davin Ega; Oktarina, Deviana; Agniy, Fauzan Azima; Sari, Hanis Ayu Caprika; Falih, Nasya Zaituna; Syafiq, Rafif; Azizah, Salsabila Salma; Saputri, Septia Ari; Utomowati, Rahning
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i6.2819

Abstract

Desa Tegalsari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana longsor akibat kondisi topografi berbukit, curah hujan tinggi, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana longsor dan implementasi langkah-langkah mitigasi yang komprehensif melalui sosialisasi bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Boyolali, penanaman pohon di daerah rawan longsor, edukasi melalui satuan pendidikan, pemetaan kerawanan longsor dan pemasangan plang jalur evakuasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana longsor yang signifikan. Pemetaan kerawanan longsor mengidentifikasi bahwa sebagian besar wilayah memiliki tingkat kerentanan rendah hingga tinggi. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana longsor dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengurangan risiko bencana di tingkat desa. Program pengabdian masyarakat melalui skema MBKM terbukti efektif dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana yang berkelanjutan.
Produktivitas dan pemasaran Kopi LMDH Wana Asri, Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen Astirin, Okid Parama; Suryanto, Suryanto; Utomowati, Rahning; Nugraha, Setya; Hadi, Syamsul
Journal of Dedicators Community Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v9i2.7213

Abstract

Budidaya kopi di Desa Kebakalan dimulai pada tahun 2019 oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Wana Asri, Susun Polaman, Desa Kebakalan atas bantuan bibit dan lahan dari Perhutani. Budidaya dan pengolahan kopi tersebut masih belum maksimal misalnya dari aspek pemasaran yang masih dijual kepada tengkulak serta aspek produksi yang belum terstandarisasi dan menggunakan peralatan tradisional. Hal tersebut berdampak pada aspek penghasilkan petani LMDH Wana Asri yang tidak maksimal. Pada saat ini, kondisi pohon yang sudah panen sekitar 60% tanaman, sehingga petani masih melakukan pembelian kopi dari luar wilayahnya untuk memaksimalkan produksi. Biji kopi matang dipanen, disangrai dan digiling sehingga menjadi bubuk kopi yang siap konsumsi. Kualitas kopi yang rendah menurunkan penawaran harga beli kopi dari tengkulak. Tahun 2023, harga kopi gabah dijual dengan harga minimum Rp 20.000,- s/d Rp25.000,-. Akses ke pasar yang lebih luas menjadi kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan petani. Teknologi tepat guna diberikan ke mitra adalah Penyangrai kopi dan Huller kopi. Dengan mesin pengupas kopi maka proses untuk mendapatkan kopi beras (green bean) menjadi lebih baik. Target kegiatan pengabdian ini diharapkan akan diperoleh luaran berupa teknologi tepat guna alat pendukung produksi kopi dan peningkatan penjualan secara online.