Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karsinoid Atipikal Mediastinum Primer: Laporan Kasus: Laporan Kasus Setiawati, Yessy; Yenita; Ermayanti, Sabrina; Oktora, Meta Zulyati
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.203

Abstract

Tumor karsinoid atipikal yang berasal dari mediastinum sangat jarang; hanya beberapa kasus yang telah dilaporkan dalam literatur. Tumor yang agresif secara klinis ini termasuk ke dalam kelompok tumor neuroendokrin. Tumor karsinoid/neuroendokrin timus adalah neoplasma epitel neuroendokrin yang berasal dari timus dengan gambaran inti derajat rendah; karsinoid tipikal memiliki <2 mitosis/2 mm2 dan tidak memiliki nekrosis, sedangkan karsinoid atipikal mempunyai karakteristik 2-10 mitosis/2 mm2 dan/atau fokus nekrosis. Kami melaporkan kasus seorang pria berusia 26 tahun dengan keluhan sesak napas yang semakin bertambah sejak dua minggu sebelum dirawat di rumah sakit. Pemeriksaan radiologis menunjukkan massa isodens yang tidak homogen di mediastinum anterior. Pasien didiagnosis dengan karsinoma timus Masaoka Koga stadium IVA. Secara mikroskopis, jaringan core biopsi menunjukkan pulau sel dengan inti bulat hingga oval dengan gambaran kromatin salt and pepper dan adanya fokus nekrosis. Jumlah mitosis 2–10 mitosis/2 mm2 terkonfirmasi dengan uji Ki-67. Pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan sel tumor terpulas positif dengan sinaptofisin, kromogranin, dan CD117. Pemeriksaan histopatologi mengonfirmasi tumor karsinoid atipikal mediastinum primer. Meskipun prognosisnya buruk, penegakan diagnosis yang cepat, multidisciplinary team (MDT) serta pemberian terapi multimodal diketahui dapat memperpanjang harapan hidup.
Subtipe Histopatologis Adenokarsinoma Kolorektal Berdasarkan WHO : Implikasi Terhadap Prognosis Liana, Nana; Setiawati, Yessy; Ruhsyahadati; Triyana, Rahma; Helmizar, Roland
Scientific Journal Vol. 4 No. 3 (2025): SCIENA Volume IV No 3, May 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i3.209

Abstract

Adenokarsinoma kolorektal merupakan tipe histologis paling umum dari kanker kolorektal yang menunjukkan heterogenitas morfologis dan biologis yang tinggi. Variasi ini memengaruhi tidak hanya pola penyebaran dan respons terhadap terapi, tetapi juga prognosis pasien secara keseluruhan. Klasifikasi histopatologi yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) memberikan pedoman sistematis dalam membedakan berbagai subtipe adenokarsinoma kolorektal, seperti adenokarsinoma konvensional, mucinous, signet-ring cell, dan medullary carcinoma. Subtipe-subtipe ini diketahui memiliki perbedaan signifikan dalam perilaku klinis dan sensitivitas terhadap pengobatan. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan klasifikasi WHO sangat penting untuk meningkatkan akurasi diagnosis, perencanaan terapi yang tepat sasaran, serta prediksi prognosis yang lebih akurat. Tujuan penulisan ini adalah untuk menyoroti pentingnya klasifikasi histopatologi WHO dalam menunjang pengambilan keputusan klinis terkait terapi dan prognosis pasien dengan adenokarsinoma kolorektal.
Kasus Jarang Karsinoma Sekretori Kelenjar Liur: Penegakkan Diagnosis yang Tepat Tanpa Pemeriksaan Molekuler Wildanur, Sri Wildanur; Hilbertina, Noza; Setiawati, Yessy
Health and Medical Journal Vol 7, No 2 (2025): HEME May 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i2.1668

Abstract

Karsinoma sekretori kelenjar liur adalah karsinoma tingkat rendah yang ditandai dengan kemiripan morfologis dengan karsinoma sekretori mammae dan fusi gen ETV6-NTRK3. Kami melaporkan kasus jarang seorang perempuan berusia 53 tahun dengan benjolan pada parotis sejak 6 bulan. Pemeriksaan histopatologi dari spesimen parotidektomi memperlihatkan proliferasi sel tumor membentuk struktur mikrokistik dengan lumen berisi sekret eosinofilik, sitoplasma granular eosinofilik dan bervakuol. Diagnosis banding utama karsinoma sekretorik adalah dengan karsinoma sel asinik derajat rendah. Keduanya dapat dibedakan dengan pemeriksaan histokimia PAS positif pada sekret dan imunohistokimia positif kuat untuk S100 serta negatif untuk DOG1. Identifikasi translokasi t(12;15) (p13;q25) merupakan standar emas untuk diagnosis. Pada sumber daya rendah di mana analisis molekuler tidak tersedia, maka pemeriksaan histopatologi dan menggunakan imunohistokimia merupakan alat kunci untuk menegakkan diagnosis yang tepat.
Difficulty in Diagnosing Peritoneal Fluid Cytology in Ovarian Yolk Sac Tumor Cases Pemuda, Haris; Yenita, Yenita; Mayorita, Pamelia; Setiawati, Yessy; Muhammad, Syamel
Andalas Obstetrics And Gynecology Journal Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aoj.5.2.278-286.2021

Abstract

Objective : This article objective is to describe cytology diagnosis difficulties of yolk sac tumors of the ovary.Method : Case reports and literature review.Case : The author reports the case of a 24 year old woman who complained of an enlarged stomach. Serum AFP increased to 16,519.7 U/mL. Ultrasound examination revealed solid and irregular mass of ovarian, so the conclusion was suspect ovarian carcinoma. Conclusion of CT scan examination was a solid ovarian tumor. The working diagnosis was suspect ovarian carcinoma. Optimal debulking was performed, accompanied by taking a sample from the peritoneal rinse fluid. Microscopic examination of peritoneal fluid showed the distribution and group of cells with pleomorphic nuclei, partly hyperchromatic, partly vesicular with coarse chromatin and prominent nucleoli. There were also cells with polygonal nuclei, small nuclei, basophilic and vacuole cytoplasm with a mucoid background. These cells formed a solid arrangement. Conclusion from these features was carcinoma metastases to the peritoneal fluid. Microscopic examination from tumor tissue sample showed an ovarian yolk sac tumor appearance.Conclusion : Cytologic examination of peritoneal fluid in cases of ovarian yolk sac tumor is quite difficult to determine the diagnosis. This is due to the microscopic appearance of tumor cells which often looks like a carcinoma and limited literature about this tumors in the peritoneal fluid.Keywords: Yolk sac tumor, ovary,Â