Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN SISTEM PELAT SATU ARAH DAN DUA ARAH Rahmatullah Saepudin Putra, Rizky Iqbal; Suhendi, Cece; Lestari, Asti Maulani
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelat merupakan salah satu komponen struktur yang memiliki peran penting dalam meningkatkan fungsi kegunaan bangunan. Dalam pelaksanaannya, pelat dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem pelat satu arah dan sistem pelat dua arah. Perbedaannya terletak pada asumsi distribusi beban yang disalurkan ke balok. Pada beberapa model bangnunan, terdapat model yang hanya cocok dengan sistem pelat dua arah, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu perlu dilakukan studi perbandingan dilihat dari segi efisiensi biaya dan kebutuhan material. Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan ukuran lahan. Objek penelitian berupa gedung sekolah dua lantai dengan ukuran denah kelas 9x8 meter, dilakukan analisa dengan metode perencanaan elastis. Setiap dimensi komponen struktur dibuat serupa antara sistem pelat satu arah dan dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih anggaran biaya antara sistem pelat satu arah dan dua arah senilai 2%, lebih ekonomis sistem pelat dua arah. Perbedaan yang signifikan terletak pada volume beton. Sistem pelat satu arah lebih boros pada balok anak senilai 35%. Sementara untuk besi tulangan, sistem pelat satu arah 10% lebih banyak daripada sistem pelat dua arah
ANALISIS KETERLAMBATAN PENYEDIAAN MATERIAL TERHADAP KETEPATAN WAKTU PEMBANGUNAN Huqban, Amdiya; Madkarsan, Paikun; Suhendi, Cece
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis keterlambatan material terhadap ketepatan waktu pembangunan Keterlambatan proyek sering kali terjadi pada setiap pekerjaan pembangunan. Penyebab tersebut biasa terjadi karena kurangnya penjadwalan proyek secara matang. Oleh sebab itu managemen waktu adalah cara bagaimana untuk mengatur dan meminimalisir terjadinya keterlambatan proyek. Analisa ini di maksudkan untuk membuat penjadwalan ulang proyek dengan adanya keterlambatan material. Analisa ini di batasi hanya mengambil material-material terbesar pada setiap item pekerjaan. Dengan analisa diagram grafik curva s dan diagram batang maka telah teridentifikasi material yang terlambat secara signifikan yaitu hebel, genteng, nok, keramik dan gypsum rata-rata mengalami keterlambatan hingga 90%. Metode yang di pakai untuk meneyelasaikan ketepatan waktu ini, dengan menggunakan metode critichal path metode (CPM) namun dalam metode ini tidak masukan biaya, metode hanya di pakai untuk menghitung waktu/jalur kritis pekerjaan saja. Dalam keterlambatan material yang telah di ketahui, maka dilakukanlah penjadwalan ulang atau Critichal Path Metode (CPM) Rekayasa. Metode ini di lakukan dengan cara mendahulukan item pekerajaan sebelum pasangan dinding hebel dan hasil yang di dapat yaitu waktu pekerjaan tetap 12 minggu dengan ketentuan untuk material struktur beton tidak mengalami keterlambatan yang signifikan
DESAIN ELEMEN STRUKTUR BALOK DAN KOLOM BETON BERTULANG PADA BANGUNAN BERTINGKAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) suhendi, cece; Nurdin, M.Rifki Ilyas; Jatmika, Bambang; Rahmaliya, Richa
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2020): Teknik Sipil dan Linkungan
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v2i2.55

Abstract

Wilayah Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sangat berpotensi terjadi bencana alam mengingat beberapa daerahnya terlewati oleh sesar baribis. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa wilayah tersebut memiliki massa bencana yang cukup banyak, yang menyebabkan dalam pembangunan infrastruktur harus benar-benar memperhatikan tingkat daktilitas suatu struktur. Pada skripsi ini akan mengkaji terkait desain balok dan kolom menggunakan SRPMK pada bangunan gedung bertingkat yang berfungsi sebagai rumah sakit yang berada di daerah karawang dan akan di perhitungkan berdasarkan SNI 2847 : 2013,SNI 1726 : 2012 ,1727 : 2013 serta SNI 2052 : 2017 dan akan dianalisis dengan dua kategori situs tanah yaitu tanah keras dan tanah lunak guna mengetahui reaksi struktur dan ragam tulangan dari kedua jenis situs tersebut. Pembebanan yang digunakan adalah beban mati,beban hidup dan beban gempa, untuk beban gempa menggunakan analisis respon spectrum, dari data-data tersebut akan dilakukan analisis menggunakan software analisa struktur dan selanjutnya hasil dari analisa struktur tersebut dapat menjadi modal awal dalam memperhitungkan ragam tulangan yang dibutuhkan serta dapat terverivikasinya perbedaan bangunan gedung yang di rancang di situs tanah keras dan tanah lunak. Dalam analisa struktur pada tanah keras dan tanah lunak memiliki persamaan dengan dimensi yang direncanakan yaitu dengan ukuran balok I 400x600 mm,balok II 500x300 mm, K1 700x700 mm, K2 650x650 mm dan K3 550x550 mm, namun memiliki perbedaan pada diameter dan jumlah tulangan yang dibutuhkan, untuk tanah keras dibutuhkan tulangan longitudinal 20D19,9D16,12D25,20D22 dan tulangan tanversal yaitu D10,D13 dan D16 sedangkan pada pada tanah keras dibutuhkan tulangan longitudinal 39D22,10D19,12D25,4D29 dan tulangan tanversal yaitu D13,D16 dan D19, dengan demikian jumlah serta dimensi tulangan tanah keras lebih kecil dari pada tanah lunak. Kata kunci: Daktilitas,SRPMK,Tanah Keras,Tanah Lunak,Respon Spektrum.
Perencanaan struktur rangka batang menggunakan metode building information modeling (BIM) dan konvensional Fauzi, Sulaeman; Paikun; Suhendi, Cece; Oksri Nelfia , Lisa
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v3i2.28

Abstract

Perkembangan teknologi berimbas juga pada bidang konstruksi, dalam hal ini perencanaan konstruksi beton bertulang Secara umum sistem struktur beton bertulang dinyatakan dengan kegunaan sistem, seperti struktur jembatan, gedung, tangki, dan bendungan . Perencanaan struktur beton bertulang sangatlah rumit ketika menggunakan metode konvensional. Maka itu, melakukan penelitian perbandingan Antara Metode Konvensional Dan BIM. Penelitian tersebut di dilakukan pada perencanaan gedung sekolah SMP IT AL-MULTAZAM yang berlokasi Di Kp.Tugu Desa. Wangunreja kec. nyalindung kab. Sukabumi. Dalam penelitian ini didasari dengan studi literature dari berbagai sumber Jurnal, Skripsi dan Buku . Hasil dari perbandingan Metode Tersebut . pada perencnaan struktur rangka batang metode konvensional langkah nya yaitu membuat gambar DED (Detail Engineering Design ) struktur menggunakan Sketh manual Aplikasi AutoCad,lalu melakukan Sketh dan analisis data di Aplikasi SAP2000 hasil data yang diproleh Mu,Vu,Pu terbesar , Setelah itu dilakukan Cek Tulangan Pu,Mu,Vu untuk pemenuhan Syarat Dalam tulangan Perencanaan Struktur Rangka batang dan pada perencanaan Struktur Rangka Batang menggunakan Sistem BIM yaitu pemodelan DED(Detail Enginering Design), penentuan penulangan secara otomatis Sesuai Dimensi, input pembebanan pada struktur Menggunakan Aplikasi sistem BIM Tekla Structure lalu RUN To SAP2000 output Memenuhi Syarat pada Struktur
Analisis perbandingan penurunan pondasi telapak pada empat lokasi Resa Susanti Rahmwati; Suhendi, Cece; Setiawan, Angga
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v2i1.36

Abstract

Setiap wilayah memiliki nilai penurunan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung tanah di masing-masing, oleh karena itu untuk menghasilkan kontruksi pondasi yang lebih efisien maka dilakukan analisis terhadap tanah di kabupaten Sukabumi dengan sampel tanah Kp Cicantayan, Kp pamoyanan , Kp Cidadap dan Kp Cikaramat untuk mengetahui dampaknya terhadap kemungkinan penurunan yang dapat terjadi pada pondasi yang digunakan. Untuk masalah tersebut perlu adanya penelitian terhadap penurunan dan daya dukung tanah dengan data pengujian tanah. Berdasarkan hasil perhitungan penurunan pondasi segera diketahui penurunan pondasi telapak paling tinggi terjadi di Kp. Cikaramat,Desa Sukamanis Kec. Kadudampit dengan nomor sampel TB 3-02 1 sebesar 1,01 mm dengan faktor keamanan 4,42 dan penurunan terkecil terdapat pada Desa Bojong Cicantayan sebesar 0,101 mm dengan faktor keamanan 6,5 . Dari hasil analisis aplikasi Eurocode terhadap desain pondasi telapak yang direncanakan dinyatakan aman dengan nilai batas daya dukung maksimal yang lebih besar daripada nilai kapasitas daya dukung tanah pada desain pondasi. Kata Kunci : Penurunan Segera , Pondasi Telapak , Eurocode
Analisis perbandingan perkerasan jalan (studi kasus ruas jalan Palayangan-Cibodas) Ardin Rozandi; Megasari Putri; cece suhendi
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v4i2.130

Abstract

Dalam rangka mendukung perkembangan suatu daerah diperlukan adanya sarana dan prasarana pendukung, dalam hal ini jalan sebagai pendukung mobilitas dari suatu tempat ke tempat lainnya. Mengingat jalan di daerah Palayangan-Cibodas sudah dalam kondisi harus diperbaiki pada penelitian ini dilakukan survei dan pengujian untuk mengetahui permasalahan pada perkerasan tersebut. Survei yang dilakukan adalah survei traffic counting dan pengujian lendutan dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD) maka diperlukan metode yang tepat agar menghasilkan tebal perkerasan lentur jalan yang efektif dan efisien, maka penulis akan membandingkan tebal Perkerasan Jalan Palayangan-Cibodas dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode American Associasin of highway and Transportation Official (AASHTO 1993). Berdasarkan hasil analisis perhitungan diperoleh hasil yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi nilai CESA Manual Desain 2017 adalah nilai VDF, sedangkan AASHTO 1993 menggunakan alat FWD. Hasil analisis tebal lapis tambah ruas jalan Palayangan-Cibodas KM 1+900-5+000 dengan tingkat kepercayaan 98% melalui pengujian lendutan dengan menggunakan alat FWD metode AASHTO 1993 dengan nilai CESA yang berbeda didapat metode Manual Desain 2017 dengan nilai CESA 151. 479.002 diperoleh 47,42 cm dan AASHTO 1993 dengan nilai CESA 53.641.295 diperoleh 38,74 cm.