Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar Kelas IV dan V di SD Xaverius II Palembang Tahun 2011 Muchtar, Ali; Ramayanti, Indri; Anggraini, Wieke
Syifa'Medika Vol 2, No 2 (2012): syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v2i2.1436

Abstract

Masalah kegemukan pada anak-anak di Indonesia kurang mendapat perhatian. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada siswa kelasIV dan V. Sampel yaitu siswa kelas IV dan V SD Xaverius II Palembang pada 2011 dengan sampel 172anak. Bentuk penelitian deskriptif analitis dan desain studi cross-sectional, dilakukan chi-square testUji ini menemukan mayoritas anak-anak obesitas sebesar 60,5% dan yang tidak obesitas 39,5%.Setelah pengolahan statistik data, menemukan hubungan antara jenis kelamin dalam kejadian obesitaspada p = 0,02 (dimana p <0,05) dan PR 1,39 (CI 95%: 1.050 - 1.855), menunjukkan jenis kelaminmeerupakan faktor risiko terjadi obesitas. Variabel lainnya genetik dan aktivitas fisik dengan p =0,005 (dimana p <0,05), dengan PR = 1.852 (CI 95%: 1.436 - 2.387) untuk genetik dan PR = 2.632(95% CI: 1.637 - 5231) untuk kegiatan fisik sebagai faktor risiko obesitas. Ada hubungan antara polamakan dan angka kejadian obesitas dengan p = 0,004 (dimana p <0,05) dan PR = 1.482 (CI 95%:1.125 - 1.953) yang menunjukkan bahwa kebiasaan diet merupakan faktor risiko untuk obesitas .Disimpulkan ada hubungan antara gender, genetika, kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengankejadian obesitas pada anak-anak SD Xaverius II Palembang pada 2011. Tidak ditemukan hubunganantara pengetahuan orang tua siswa SD Xaverius II Palembang tahun 2011 dengan kejadian obesitas.
EFEK PUASA TERHADAP BIOMARKER HEPAR: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA SISTEMATIS Anggraini, Wieke; Irfannuddin, Irfannuddin; santoso, budi; Sinulingga, Sadakata; Zulissetiana, Eka Febri; Nurwany, Raissa
Syifa'Medika Vol 15, No 1 (2024): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i1.8773

Abstract

Terdapat berbagai penelitian yang melihat dampak puasa sebagai intervensi diet yang untuk menurunkan berat badan, menurnkan hemoglobin terglikosilasi, menurunkan risiko aterogenik, meningkatkan sirkulasi sitokin dan proliferasi sel imun. Tinjauan ini bertujuan untuk melihat penelitian terkait puasa dalam menurunkan inflamasi. Tinjauan ini disusun sesuai dengan algoritma PRISMA yang melibatkan 31 kepustakaan yang dikumpulkan dari Pubmed maupun EuropePMC. Tinjauan ini menemukan bahwa puasa dapat mengurangi inflamasi yang ditandai dengan berbagai biomarker. Oleh karena itu puasa dapat menjadi salah satu intervensi diet yang dapat bermanfaat bagi kesehatan jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan secara konsisten
GAMBARAN DOSIS TERAPI ARIPIPRAZOLE PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN POLIMORFISME GEN DRD2 PADA TITIK RS6277 (C957T) Hartanti, Miranti Dwi; Sari, Meidian; Anggraini, Wieke
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2023): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.3825

Abstract

Polimorfisme gen C957T merupakan synonymous mutation yang terletak pada pasang basa ke-957 gen DRD2. Terdapat perbedaan konformasi antara mRNA 957T dengan mRNA 957C, yaitu mRNA 957T kurang stabil dan lebih rentan terhadap degradasi. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan gambaran dosis terapi aripiprazole pasien skizofrenia dengan polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat untuk mengidentifikasi responden berupa usia, jenis kelamin, polimorfisme gen DRD2, dan dosis terapi aripiprazole. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden serta pengambilan sampel darah untuk mendapat data polimorfismen gen DRD2. Responden penelitian ini terdapat 60 orang responden yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik usia 21-39 tahun (65,0%), jenis kelamin laki-laki (71,7%), dosis terapi aripiprazole 10 mg (60,0%), dan alel C (65,0 %) pada polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Aripiprazole diduga menyebabkan multiplisitas fungsional pada reseptor dopamin D2 jalur pascasinaps, dimana pengikatan preferensial untuk konformasi berbeda dari reseptor D2, untuk mengaktifkan jalur transduksi diferensial sesuai dengan subtipe neuron dimana mereka diekspresikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk penentuan kadar konsentrasi aripiprazole di dalam darah pasien skizofrenia dan dengan mempertimbangkan lama terapi dengan evaluasi lebih lama
ONLINE LECTURE DURING THE COVID-19 PANDEMIC AFFECTS MEDICAL STUDENTS' LEARNING OUTCOMES BASED ON MCQ SCORE EXAMINATION Kesuma, Putri; Oktariza, Rury Tiara; rohani, siti; Anggraini, wieke; Indriyani, Indriyani
Syifa'Medika Vol 15, No 1 (2024): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i1.7761

Abstract

The COVID-19 pandemic has made major changes, one of which is the policy of implementing online lectures from home. This change in method can affect student learning outcomes that can be observed through the results of the MCQ exam at the end of the block. This study was conducted to determine the influence of online lectures during the COVID-19 pandemic on the results of the final MCQ test of student blocks. The retrospective cohort research design was carried out by collecting the MCQ scores at the end of the block at the time before the pandemic, the beginning of the pandemic and the sixth month of the pandemic from students of the 2017, 2018, and 2019 batches and data analysis was carried out by means of the Friedman Test, the Repeated Anova test, the Kruskal-Wallis test and the One-Way Anova. In the class of 2017, the average MCQ test results of the final block before, at the beginning, and in the sixth month of the pandemic were 50.72+8.02 consecutively; 51,39+6,8; 50.31+8.41, and there was no significant difference between them (p>0.001). Meanwhile, in other batches, a significant difference (p<0.001) was found with the results of the final MCQ exam in the 2018 batch of 45.29 + 7.87; 42.77 + 10.4 and 50.68 + 10.63 and for the class of 2019 it is 62.00 + 6.83; 46.8+10.92 and 52.32+10.02. At the beginning of the implementation of online lectures, the final MCQ score of the junior student block was most affected (p<0.001). The online lecture method affects the learning outcomes of first- and second-year students but not for third-year students.
DUKUNGAN KELUARGA BAGI AKSEPTOR KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PUSKESMAS 1 ULU KOTA PALEMBANG Salsyah, Alya; Purwoko, Mitayani; Anggraini, Wieke
Syifa'Medika Vol 15, No 1 (2024): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i1.7978

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontasepsi adalah dukungan keluarga. Dukungan keluarga terdiri dari dukungan informasional, instrumental, penilaian, dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan penilaian dan dukungan emosional dari pasangan akseptor dalam pemilihan jenis kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengeksplorasi fenomena dalam pemilihan kontrasepsi jangka panjang pada akseptor KB di Puskesmas 1 Ulu Kota Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan aksepto memberikan dukungan penilaian berupa ikut membantu memecahkan masalah dalam menentukan jenis kontrasepsi dan dukungan emosional dengan memberikan perhatian dan berkomunikasi setelah pemasangan KB. Fenomena yang ditemukan yaitu, KB pria masih rendah karena pria menganggap KB merupakan urusan wanita saja serta jenis KB jangka panjang dipilih karena mempertimbangkan faktor ekonomi dan kesehatan istri.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN BAHASA PADA ANAK 4-5 TAHUN Chairani, Liza; Pratiwi, Nabila Zahirah; anggraini, wieke
Syifa'Medika Vol 15, No 2 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i2.9467

Abstract

Perkembangan bahasa anak merupakan aspek penting dalam pertumbuhan mereka dan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, pada penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan status sosial ekonomi terhadap kejadian gangguan bahasa pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer berupa pengisian kuesioner tingkat Pendidikan Orang Tua Dan Sosial Ekonomi dan observasi perkembangan bahasa pada anak menggunakan KPSP. Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat dengan uji mann-whitney menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan kejadian gangguan bahasa pada anak (p value 0,001) dan sosial ekonomi terhadap gangguan bahasa pada anak (p value 0,007). Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebesar 57,1% tingkat pendidikan orang tua sedang dan sebesar 42,9% sosial ekonomi rendah. Anak yang mengalami tidak mengalami gangguan bahasa pada penelitian ini 60% dan sebesar 40% anak mengalami gangguan bahasa. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua yang sedang dan sosial ekonomi yang rendah cenderung berpeluang memiliki anak dengan gangguan bahasa.