Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Interactive Multimedia Learning for Basic English Education Kabri; Budiyanto
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2024): April
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v8i1.67940

Abstract

Dalam proses pembelajaran, dosen memberikan stimulus namun sebagaian siswa tidak memberikan respon. Siswa merasa tidak fokus dalam pembelajaran karena merasa tidak bisa menguasai penggunaan bahasa Inggris yang dipelajari. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan Multimedia Interaktif Pendidikan Bahasa Inggris Dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (penelitian dan pengembangan). Model yang digunakan dalam mengembangkan produk yaitu ADDIE. Subjek penelitian yaitu ahli media, desain, dan material. Jumlah subjek uji coba sebanyak 43 siswa. Penelitian pengembangan ini menggunakan angket, wawancara, dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif, kuantitatif dan statistik inferensial. Hasil penelitian yaitu penilaian yang diberikan oleh ahli media pembelajaran yaitu 3,2 (sangat baik). Ahli desain pembelajaran yaitu 3.3 (sangat baik). Ahli materi pembelajaran yaitu 3.2 (sangat baik). Rata-rata kepraktisan produk multimedia interaktif yang dikembangkan sebesar 94,5% dengan kriteria “Sangat Praktis. Uji efektifitas menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan Multimedia Interaktif Pendidikan Bahasa Inggris Dasar. Multimedia yang disimpulkan dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggir Dasar.
Karma Dalam Agama Buddha: Systematic Literature Review Angela, Shelfia; Partono Nyanasuryanadi; Kabri
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 5 No. 1 (2024): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v5i1.1062

Abstract

The concept of Kamma (Karma) embodies the principle of causality, where every action has a corresponding consequence. Buddhism considers the theory of Kamma as a basic principle in its teachings. This research uses the System Literature Review (SLR) method to analyze relevant previous research regarding the concept of karma in Buddhism. Meta-synthesis was carried out to answer the research question, namely what is the concept of karma in Buddhism. The aim of this SLR research is to gain a deeper understanding of Kamma in Buddhism; increasing understanding through literacy studies from ten selected studies; thoroughly examine research and intensity of discussion; and provides evidence that the concept of karma exists in Buddhism. The systematic review carried out was using the PRISMA method, evaluating articles published between 2019 and 2023. Research articles related to karma were obtained by searching using the keyword "karma" together with the keyword "Buddhism" in the Google Scholar search database. Mendeley was used to compile and assess titles and abstracts, thereby identifying and eliminating duplicate articles. The methodology used in this investigation is meta-synthesis as a qualitative systematic review, specifically by analyzing 10 journals that are relevant to the research topic. The initial step involves formulating a research problem, followed by a comprehensive search for existing and related studies that align with the research title, then delving into a thorough analysis of these studies. Data collection techniques involve a non-test approach, where previous studies with similar problems are reviewed to obtain results and draw conclusions. The results of the analysis of 10 related journals concluded that there are various research methods regarding karma in Buddhism. Selected articles from 2019-2023 are in English only. Frequently used keywords according to the VOSviewer application are "Buddhism", "Karma", "Buddhist", "Buddha", and "Rebirth".
An Integration of Emotional Intelligence and Peers on Strengthing Buddhist Character Julia Surya; Puji Astuti, Diah Arum; Kabri
Journal of Education Reseach and Evaluation Vol 8 No 4 (2024): November
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jere.v8i4.80213

Abstract

Bad characteristics, such as greed, arrogance, hatred, laziness, anxiety, and restlessness, must be eliminated. Therefore, it is necessary to strengthen the Buddhist Character by increasing emotional intelligence and having peers. Therefore, this study aims to analyze the influence of emotional intelligence and peers on strengthening Buddhist Character. This research uses quantitative methods with a causal associative research design. The population of this study was 342 students, and the sample used was 120 students. The data collection method is a questionnaire. The instrument in this research is a questionnaire sheet. The data analysis technique uses inferential statistical analysis. The data analysis results show a significant positive influence between emotional intelligence and strengthening Buddhist Character by 74.4%. Apart from that, there is a significant positive influence between peers on strengthening Buddhist Character by 62.8%. Apart from that, there is a significant positive influence between emotional intelligence and peers on strengthening Buddhist Character by 82.5%. It was concluded that the higher a person's emotional intelligence, the stronger their Buddhist Character. Apart from that, the better the quality of your peers, the higher your Buddhist Character will be strengthened. So, the higher the emotional intelligence and peer friends, the stronger the Buddhist Character will be. So, the higher the emotional intelligence and peer friends, the stronger the Buddhist character will be.
PENGUATAN BUDAYA SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) BERBASIS NILAI-NILAI BUDDHIS: STUDI KEPUSTAKAAN Dedi Triandi; Iing Felicia Joe; Sugiyarti; Kabri; Partono
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Juni (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberlakuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pasca UU No. 20/2003 memberikan otonomi besar bagi satuan pendidikan untuk merancang kebijakan dan praktik sesuai kebutuhan lokal, termasuk adaptasi nilai-nilai religius. Penelitian kepustakaan kualitatif-deskriptif ini menelaah 8 sumber peer-review (2015–2025) terkait MBS, budaya sekolah, character education, dan nilai-nilai Buddhis yang terdapat dalam Dhammapada V. 183; Aṅguttara Nikāya III.65; Mettā Sutta (Sn. 1.8); Maṅgala Sutta (Sn 2.4); Siṅgāla Sutta (D.III.31); Kakacūpama Sutta (M.I. 21); serta Dhammapada I. 5–6. Dengan memetakan integrasi nilai-nilai Buddhis sīla (moral), samādhi (konsentrasi), dan paññā (kebijaksanaan) ke dalam lima ranah MBS (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi), penelitian ini menggali bagaimana prinsip komunikasi bermakna (Dhammapada V. 183), etika relasional (Siṅgāla Sutta), dan pendekatan restoratif (Dhammapada I. 5–6) dapat memperkuat tata kelola sekolah. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kerangka tiga latihan disiplin ini secara signifikan meningkatkan partisipasi stakeholder (β = 0,89) dan kontrol internal (β = 0,82). Ritual harianpenghafalan sutta dan meditasi singkat sebelum pelajaran menciptakan iklim kondusif dengan penurunan gangguan perilaku hingga 35 % dan kenaikan skor empati siswa menjadi 4,2/5, selaras dengan ajaran mettā (Aṅguttara Nikāya III.65; Mettā Sutta). Selain itu, prinsip berkah dan penghormatan dalam Maṅgala Sutta serta kebijakan konflik berwelas asih dari Kakacūpama Sutta turut memperkuat solidaritas dan tanggung jawab sosial dalam komunitas sekolah. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan pembentukan Komite Nilai Buddhis di setiap sekolah, pelatihan rutin Dhammavicaya bagi guru, serta sistem monitoring berkelanjutan berbasis indikator budaya ber-Dhamma untuk memastikan keberlanjutan transformasi budaya sekolah dan peningkatan mutu pendidikan secara holistik.