Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengembangan Metode Amalgam sebagai Uji Pendauluan adanya Merkuri dalam Sediaan Krim Kosmetik zuri rismiarti; Fitri Ratnasari; Lukky Jayadi
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3710

Abstract

Kosmetik krim pemutih kulit sangat diminati para wanita khususnya di Indonesia. Semakin banyaknya permintaan ini membuat oknum tidak bertanggung jawab menambahkan bahan kimia berbahaya seperti merkuri yang dapat memberikan warna putih terhadap kulit dalam waktu yang singkat. Efek dari penggunaan merkuri ini dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kulit dan organ tubuh. Pengujian adanya merkuri dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif salah satunya yang dikembangkan adalah metode Amalgam. Amalgam adalah campuran dari Merkuri dan Logam alloy seperti Tembaga (Cu), Kuningan (Cu dan Zn), dan Uang Koin Emas 500 yang akan membentuk padatan berwarna silver atau abu abu. Logam yang digunakan berwarna selain abu abu atau silver sehingga jika terjadi pembentukan amalgam dapat terlihat. Logam akan direaksikan dengan larutan krim yang dicurigai mengandung merkuri. Jika terbentuk endapan berwarna gelap maka krim positif mengandung merkuri. Merkuri yang dapat digunakan untuk uji pendahuluan memiliki batas pada konsentrasi 3 persen HgCl. Komposisi logam dan konsentrasi merkuri berpengaruh terhadap kestabilan amalgam. Semakin besar komposisi Tembaga (Cu) maka amalgam yang terbentuk sangat stabil atau susah untuk dihilangkan. Semakin besar konsentrasi Merkuri (HgCl2) maka amalgam yang terbentuk akan semakin gelap atau terlihat.
ANALISIS MIKROPLASTIK PADA BOTOL SUSU PLASTIK BAYI DENGAN METODA FTIR Lukky Jayadi; Anisatur Rahmah Kurniawan
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.3880

Abstract

Botol susu merupakan alat bantu untuk bayi atau balita dalam pemberian minum ASI atau susu formula. Penggunakan botol susu merupakan hal yang umum dilakukan karena sifat praktisnya dalam pemberian susu. Botol susu yang paling sering digunakan dan ditemukan di pasaran adalah jenis botol susu plastik, khususnya jenis Polyprophylene (PP). Dalam penggunaanya, botol susu plastik dapat menimbulkan permasalaham yang cukup membahayakan karena dapat menguraikan mikroplastik dari bahan plastik yang digunakan. Penelitian mikroplastik pada botol susu plastik masih sangat minim dilakukan. Oleh karenanya, penelitian ini ada untuk mengetahui kandungan mikroplastik jenis Polyprophylene (PP) pada botol susu plastik secara kualitatif. Penelitian didasarkan pada usia botol susu dan suhu air yang digunakan. Keberadaan mikroplastik diidentifikasi dengan menggunakan metode Spektroskopi FTIR. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah tidak ditemukan kandungan mikroplastik jenis Polyprophylene (PP) pada semua sampel. Mikroplastik tidak dapat teridentifikasi pada suhu rendah atau suhu ruang, baik pada botol susu plastik usia lama maupun usia baru. 
IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADA PERONA MATA DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Indra, Febryan Feriza; Jayadi, Lukky; Ikayanti, Retno
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 2 (2024): JIFI : Special edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v7i2.2087

Abstract

Eyeshadow is a cosmetic that contains color pigments derived from natural/inorganic ingredients. The results of the BPOM survey conducted in 2021 to 2022 found that 16 sample products of blush on, nail polish, lip balm, eyeshadow and lipstick did not meet the requirements, containing prohibited ingredients, Rhodamine B. Considering the high use of cosmetics by the public and the report of eyeshadows that contain Rhodamine B, then it is necessary toidentify the Rhodamine B content in the eyeshadow. The aim of this study was to identify Rhodamine B in eyeshadow samples using Thin Layer Chromatography (TLC). The samples used were 4 different brands without BPOM registration numbers, consisting of 10 pallets, with pink to dark red colors. Identification was carried out using the TLC method with the mobile phase n-butanol: ethyl acetate: 25% ammonia (55:20:25). The test was carried out in 2 replications with the test results showing that 3 out of 10 samples showed the color and the Rf value that was in line with the Rf 0.63 of Rhodamine B standard. Further analysis was carried out by applying the UV light at 254 nm and 366 nm to the plate, and showed a typical fluorescence of Rhodamine B. 
Analisis Kandungan Asam Retinoat Pada Krim Pemutih Di Pasar Singosari Kabupaten Malang Dengan Menggunakan Uji Warna SbCl3 Dan Kromatografi Lapis Tipis Mahmudah, Annida Lutfa; Jayadi, Lukky; Sabila, Nurma
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam retinoat merupakan bahan yang dilarang dalam kosmetik berdasarkan Peraturan Kepala BPOM No: HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik. Akan tetapi selama lima tahun terakhir, penambahan asam retinoat masih ditemukan pada berbagai sediaan kosmetik, salah satunya yaitu krim pemutih. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan asam retinoat pada krim pemutih di Pasar Singosari Kabupaten Malang. Sampel yang diteliti adalah 11 krim pemutih tanpa nomer izin BPOM. Pemeriksaan kualitatif secara bertahap dilakukan dengan uji warna menggunakan pereaksi antimon triklorida (SbCl3) dan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam lempeng KLT silika gel 60F254 dan fase gerak n-heksan – asam asetat glasial 0,33% dalam etanol p.a (9:1) v/v. Hasil uji warna menunjukkan bahwa empat sampel diduga mengandung asam retinoat (sampel D, E, F, dan H) ditandai dengan hasil uji warna yang sama dengan kontrol positif yaitu ungu. Sampel yang diduga positif tersebut dilanjutkan untuk dianalisis dengan KLT dan hasilnya negatif mengandung asam retinoat karena nilai Rf sampel tidak sama dengan larutan standar asam retinoat. Nilai Rf sampel D dan E yaitu 0,013 dan 0,034, sedangkan nilai Rf dari baku asam retinoat yaitu 0,175. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 11 sampel krim pemutih yang diteliti dinyatakan negatif mengandung asam retinoat.
ANALISIS KANDUNGAN HYDROQUINONE TERHADAP KEAMANAN PADA KRIM PEMUTIH HERBAL YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR BESAR KEPANJEN KABUPATEN MALANG Lukky Jayadi
Health Care Media Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Healthcare Media
Publisher : ITKM WIDYA CIPTA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70633/2721-6993.169

Abstract

Abstrak Krim pemutih herbal merupakan produk yang mengandung bahan aktif herbal yang menekan atau menghambat pembentukan melanin yang akan menghasilkan kulit lebih cerah. Hydroquinone sering disalahgunakan sebagai pemutih tambahan pada kosmetik yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan menghemat biaya produksi karena harganya yang murah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan bertujuan untuk mengetahui apakah krim pemutih herbal yang diperjualbelikan di Pasar Besar Kepanjen Kabupaten Malang mengandung hydroquinone. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang menjual krim pemutih herbal di Pasar Besar Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini meneliti 4 sampel yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengujian kandungan hydroquinone pada krim pemutih herbal ini dilakukan dengan metode reaksi warna FeCl3 dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Hasil dari pengujian pereaksi warna sampel C dan D positif mengandung hydroquinone dengan berubah warna menjadi hitam. Pengujian dengan kromatografi lapis tipis didapat hasil kedua sampel yaitu sampel C dan D positif mengandung hydroquinone dengan ditandai adanya bercak warna ungu yang sejajar dengan baku standar hidrokuinon dan nilai Rf sebesar 0,2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kedua krim herbal tersebut tidak memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) nomor 16-4954-1998 tentang Persyaratan Krim Pemutih Kulit dan Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2019 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Kata kunci: Hydroquinone, krim pemutih herbal, FeCl3, KLT Abstract Herbal whitening cream is a product that contains active ingredients that suppresses or inhibits the formed melanin which will produce brighter skin. Hydroquinone is often misused as an additional bleaching in cosmetics that aims to attract the attention of consumers and save production costs because of the low price. This research is an experimenta research which aims to determine whether the herbal whitening creams that are sold in Pasar Besar Kepanjen, Malang contain hydroquinone. The population in this research were traders who sell herbal whitening creams at Pasar Besar Kepanjen, Malang. This research examined 4 samples taken using purposive sampling technique. The results of testing the color reagent samples positive C and D contain hydroquinone by changing their color into black. Tests with Thin Layer Chromatography (TLC) obtained the results of the two samples, namely samples positive C and D contain hydroquinone, marked by a parallel purple spot which is equal with hydroquinone standard and Rf value of 0,2. Based on the results of the study, it was found that the two herbal creams unqualified in SNI (Indonesian National Standard) number 16-4954-1998 concerning Requirements for Skin Whitening Cream and Regulation of the Head of POM Republik Indonesia Number 23 of 2019 concerning Technical Requirements for Cosmetics Ingredients. Keywords: Hydroquinone, herbal whitening cream, FeCl3, TLC
ANALISIS ZAT PEWARNA MERAH RHODAMIN B PADA GULA KAPAS DI KABUPATEN PASURUAN Nisa, Manzila Fitrotun; Jayadi, Lukky; Fajar, Ibnu
Jurnal Pendidikan Kesehatan (e-Journal) Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Kesehatan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v11i1.2718

Abstract

Rhodamine B is a synthetic dye that is used to dye textiles, but it is often misused to color a street food product such as cotton sugar. The short term effects of Rhodamin B if it comes in contact with the skin or eyes are irritation of the affected area, acute poisoning, abdominal pain, vomiting, diarrhea, headaches, dizziness and hypersalivation. While the long-term effects caused are irritation of the gastrointestinal tract, disorders of several reproductive functions such as infertility or infertility, damage to liver and kidney function. This research was conducted to determine the use of Rhodamine B dye in cotton sugar in Pasuruan Regency. The cotton sugar used as the sample was taken from 3 different places, namely Markets (sample A), Town Square (sample B) and Store (sample C) representing the Pasuruan district. Analysis of cotton sugar was carried out by the color drawing method using wool yarn with Thin Layer Chromatography (TLC). The results showed that the three samples were negative and did not contain Rhodamine B red dye, this can be seen from the Rf value which cannot be calculated because on the KLT plate no orange stain was formed under the 366 nm UV lamp. It can be concluded that cotton sugar in Pasuruan Regency is safe for consumption because it does not contain red dye Rhodamin B
TAPIS BAHAYA RISIKO STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENDAMPINGAN KELUARGA DI KELURAHAN MULYOREJO KOTA MALANG: TACKLING THE DANGERS OF STUNTING THROUGH COMMUNITY EMPOWERMENT AND FAMILY ASSISTANCE IN MULYOREJO SUB-DISTRICT MALANG CITY Dwipajati, Dwipajati; Astuti, Erlina; Tyas, Maria Ciptaning; Ernawati, Naya; Kurniasari, Fitriana; Pertami, Sumirah Budi; Jayadi, Lukky; Trisnanto, Puguh Yudho
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2739

Abstract

Masalah makan pada balita seringkali menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya balita stunting. Ibu balita menjadi penentu keberhasilan praktek pemberian makan balita. Sedangkan kader posyandu merupakan penggerak masyarakat yang turut ambil bagian dalam mentransfer informasi terkait gizi dan kesehatan dalam mendukung tumbuh kembang balita. Sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang pada balita yang mengarah pada kondisi stunting dan juga peningkatan kemampuan ibu balita dalam menyiapkan makanan balita stunting sehingga berdampak pada pertambahan tinggi dan berat badan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader posyandu yang masuk kategori baik dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang baik dari segi antropometri atau penggunaan form skrining (KPSP). Selain itu terjadi peningkatan peningkatan keterampilan Ibu balita dalam menyiapkan makan sehingga nafsu makan anak membaik. Nafsu makan yang membaik menyebabkan peningkatan berat badan dan tinggi badan balita dengan rerata peningkatan berat badan selama 1 bulan sebesar 420 gram dan pertambahan tinggi badan sebesar 1,88 cm. Program  pengabdian masyarakat pendampingan pada keluarga balita stunting yaitu menjadi salah satu terobosan baru  dalam  penentuan strategi  yang  efektif  dan  terintegrasi,  berbasis  masyarakat  untuk menurunkan  resiko  stunting.