Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN PENGOLOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KONAWE Nartin, Nartin
Aksara Public Vol 4 No 4 (2020): November (2020)
Publisher : EDUTECH CONSULTANT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan profesionalisme kerja pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang tercermin melalaui prilakunya sehari-hari dalam organisasi.Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan publik mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya,untuk itu dlaksanakan penelitian,apakah produktifitas kerja pegawai pada badan pengolola keuangan dan aset daerah kabupaten konawe,telah mampu memberikan pelayanan publik serta mampu bekerja untuk pengololaan keuangan dan aset daerah tersebut. Untuk itu yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana profesionalisme kerja pegawai. Hasil penelitian menujukan bahwa produktifitas kerja pegawai Badan pengolola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Konawe dapat ditinjau dari segi aspek kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja paegawai Badan Pengolola dan Aset Daerah Kabupaten Konawe.yang terdiri dari faktor, motivasi, dengan adanya motivasi pegawai dapat bekerja dengan lebih produktif, Kedisiplinan, yakni pegawai yang bekerja dengan mentaati tata tertib dan aturan yang ada. Etos kerja Pegawai dalam bekerja memiliki karakter, sikap dan etika. Keterampilan, yakni pegawai dalam bekerja didukung dengan keterampilan kerja yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan atau bimbingan teknis, Pendidikan, yakni pegawai yang memiliki pendidikan pormal akan mempengaruhi kemampuan kerjanya pegawai.
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA DALAM PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA DI KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA Irfan Rama, Muhamad; Nartin, Nartin
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 4 No. 5 (2019)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study reveals the policy of village funds in Belalo Village and Lalowaru Village as a research locus. Village funds as a policy that has been decided by the central government in the framework of accelerating village development must be able to be implemented appropriately and effectively by village government officials as not implementing. Village funds as a government policy can achieve the goals or objectives and positive motivation of the village government as an implementer which is supported through activities or programs that are needed by the community. The facts revealed were contrary to the non-implementation of village funds in Belalo Village and Lalowaru Village such as the questionable facts that were not implemented in implementing village fund policies were the village financial technical implementers consisting of village heads, village secretaries, section heads and village treasurers. There is no village fund implementer to manage village funds with a pattern of self-management.
Efektivitas Fungsi Badan Permusawaratan Desa (BPD) Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Di Desa Kasumewuho Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Nur Hikmah; Nartin, Nartin
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v4i3.1277

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai mitra Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Kasumewuho, Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan dapat di simpulkan tentang Efektivitas fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pelaksanaan pembangunan desa sangat bergantung pada sejauh mana Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mampu menjalankan peran utamanya, yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, mengawasi kinerja pemerintah desa, serta mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas. Badan Permustawaratan Desa (BPD) yang aktif, komunikatif, dan responsif dapat menjadi motor penggerak partisipasi masyarakat serta pengawas yang konstruktif terhadap perencanaan dan realisasi program pembangunan.
Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Di Desa Lalonggowuna (Studi Desa Lalonggowuna, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe) Nur Hikmah; Nartin, Nartin
Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN) Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurbisman.v3i3.1278

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Lalonggowuna, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil analisis memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat ditunjukkan oleh: (1) keberadaan kelompok-kelompok yang menjadi wadah penyaluran partisipasi warga, (2) kemampuan masyarakat untuk ikut serta dalam proses pembangunan, dan (3) kegiatan yang memberikan ruang bagi warga menyampaikan pendapat dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, masih ditemukan kendala, antara lain tidak semua warga memahami cara menyampaikan aspirasi secara efektif, terutama mereka yang memiliki keterbatasan pendidikan atau kesibukan pekerjaan. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Lalonggowuna dalam pembangunan terlihat dari keterlibatan warga pada tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program desa, antara lain: 1. Keterlibatan dalam Musyawarah Desa (Musdes) untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan usulan program (mis. infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan). 2. Gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan fisik desa, seperti perbaikan jalan, pembuatan jembatan kecil, atau pembersihan lingkungan. 3. Keaktifan dalam kelompok masyarakat (Kelompok Tani, Karang Taruna, PKK, LPM) yang berperan dalam pemberdayaan dan penyampaian aspirasi kelompok. 4. Partisipasi dalam pelatihan dan sosialisasi, termasuk pelatihan keterampilan, penyuluhan pertanian, dan kegiatan peningkatan kapasitas lainnya. 5. Kontribusi material atau dana swadaya secara sukarela untuk mendukung percepatan pelaksanaan program pembangunan.
Kepemimpinan Camat Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Lambuya Kabupaten Konawe Tiara Putri Andini; Nartin, Nartin
Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN) Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurbisman.v3i3.1279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan camat, dampaknya terhadap kinerja pegawai, serta faktor pendukung dan penghambat kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Lambuya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Informan penelitian terdiri dari 7 orang, termasuk Camat dan beberapa kepala seksi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Camat Lambuya menerapkan gaya kepemimpinan yang cenderung demokratis, efektif dalam menjembatani perbedaan tingkat pendidikan pegawai. Kepemimpinan ini didukung oleh kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi yang baik, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Lambuya secara umum dinilai baik berdasarkan indikator kehadiran, ketepatan waktu, penyelesaian tugas, dan kualitas pelayanan publik. Faktor pendukung kinerja meliputi motivasi dan komitmen kerja, kompetensi dan keterampilan, disiplin dan tanggung jawab, pengalaman dan latar belakang pendidikan, serta kepemimpinan yang efektif. Sementara itu, faktor penghambat utama adalah terbatasnya sumber daya. Kesimpulannya, gaya kepemimpinan demokratis Camat Lambuya berkontribusi positif terhadap kinerja pegawai, didukung oleh berbagai faktor internal, meskipun menghadapi tantangan sumber daya.
Pengaruh Persepsi Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Air Minum dalam Kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole Melati, Melati; Iswuata, Irna; Nartin, Nartin; Rama, Asry Nofa; Rama, Muh. Irfan
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.2286

Abstract

Pengaruh Persepsi Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh persepsi merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan (AMDK) galon Aiman Kelurahan Wawonggole.Selain itu juga untuk menganalisis pengaruh persepsi merek terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan (AMDK) galon Aiman Kelurahan Wawonggole. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan penjelasan secara deskriptif pengaruh persepsi merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole. Adapun Hasil dalam Penelitian ini yaitu bahwa Persepsi merek dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole. Maknanya semakin baik persepsi merek dan kualitas produk maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian. Selain itu persepsi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole. Maknanya jika persepsi merek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Aiman Kelurahan Wawonggole lebih menarik dibandingkan depot air minum lain maka dapat meningkatkan keputusan pembelian.
Pengaruh Penerapan Penghasilan Tambahan Pegawai (TPP) Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Nartin, Nartin; Crisbiantoro, Jefry; Arfah, Jabal
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8917

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk Menganalisis pengaruh penerapan Penghasilan Tambahan Pegawai (TPP) terhadap produktivitas kerja pegawai irigasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai irigasi dalam konteks penerapan TPP, membahas strategi yang efektif dalam menerapkan TPP untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai irigasi dan membandingkan perbedaan produktivitas kerja antara pegawai irigasi yang menerima TPP dengan yang tidak menerima TPP. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ,Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai Pemerintahan dan Otonomi Daerah pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2018 dengan tujuan agar meningkatkan motivasi kerja pegawai. Adapun penerapannya dengan menggunakan aplikasi E-Kinerja dengan tujuan agar pegawai lebih mudah menginput target dalam bekerja setiap harinya.
Peran Kearifan Lokal, Partisifasi Masyarakat, Dan Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengentasan Kemiskinan Di Daerah Tertinggal (Studi Pada Desa Ambuwiu Kec. Wonggeduku Barat Kab. Konawe) Nartin, Nartin; Rahmatyah, Sitti; Ansar, Tahmit
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14083

Abstract

Kearifan lokal masyarakat Desa Ambuwiu, seperti tradisi gotong royong, sistem barter, dan pengelolaan sumber daya alam, terbukti memiliki peran penting dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Tradisi gotong royong memungkinkan masyarakat saling membantu dalam aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga dapat meningkatkan akses dan kepemilikan sumber daya. Sistem barter memfasilitasi pertukaran barang dan jasa tanpa menggunakan uang, membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar. Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan menjamin ketersediaan pangan, bahan bakar, dan pendapatan bagi masyarakat. Kearifan lokal tersebut dapat menjadi modal sosial dan budaya yang dapat diintegrasikan ke dalam program pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal. Partisipasi Masyarakat, terutama Perempuan, dalam Pengentasan Kemiskinan: Partisipasi masyarakat, khususnya perempuan, dalam program pengentasan kemiskinan di Desa Ambuwiu masih rendah. Faktor budaya yang menempatkan perempuan dalam peran domestik dan keterbatasan akses informasi menjadi kendala utama rendahnya partisipasi perempuan. Padahal, keterlibatan aktif perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan sangat penting, mengingat peran strategis mereka dalam pengelolaan sumber daya keluarga dan pembangunan masyarakat. Upaya peningkatan kapasitas dan akses informasi bagi masyarakat, terutama perempuan, diperlukan untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam program pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan Perempuan dan Dampaknya terhadap Pengentasan Kemiskinan: Proses pemberdayaan perempuan melalui pelatihan dan pembentukan kelompok usaha di Desa Ambuwiu terbukti berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Perempuan yang diberdayakan mendapatkan keterampilan baru, akses modal, dan jaringan usaha, sehingga dapat mengembangkan aktivitas ekonomi produktif. Peningkatan pendapatan perempuan berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi keluarga, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan. Pemberdayaan perempuan dapat menjadi strategi efektif dalam mendukung pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal, dengan mempertimbangkan peran strategis mereka dalam pengelolaan sumber daya keluarga.
Efektivitas Kinerja Badan Pengawas Pemilu dalam Pengawasan Kampanye pada Pemilu Tahun 2019 (Studi pada Kantor Bawaslu Kabupaten Konawe) Nartin, Nartin; Meliyanti, Meliyanti
Jurnal Ilmiah Dikdaya Vol 12, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/dikdaya.v12i2.355

Abstract

This study aims to determine and describe the effectiveness of Bawaslu's performance in monitoring campaigns in the 2019 elections and how the forms of supervision in the 2019 elections are. The type of data used in this study is qualitative data and the data sources in this study are primary data and secondary data. The results of this study indicate that the supervisory performance carried out by the Konawe Regency Bawaslu in the 2019 election has run effectively, because in carrying out its performance the Konawe Regency Bawaslu has met the benchmark of performance effectiveness by achieving safe elections. The effectiveness of the Konawe Regency Bawaslu performance can be seen from the data on findings of alleged violations in which Bawaslu has succeeded in carrying out surveillance and prevention actions against fraudulent acts during the campaign period, but the constraint for Konawe Regency Bawaslu is the lack of participation and public awareness of supervision so that Konawe Regency Bawaslu and all staff under them must be more observant in carrying out supervision because people who know about fraud that occurred during the campaign they remain indifferent and do not report the matter to the Konawe Regency Bawaslu. And as for the forms of supervision in the 2019 election, it has been carried out optimally in accordance with the forms of supervision which consist of preliminary supervision of supervision during the activity, and feedback monitoring, so that the implementation of the election can run safely and avoid all forms of fraud. that happened.