Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Lokal Melalui Pengembangan Kepariwisataan Desa di Kabupaten Konawe Arfah, Jabal; S, Sukarmin; Tadung, Edy; Rahmatyah, Sitti; Rama, Muhamad Irfan; N, Nartin; Musin, Yuliana; H, Harbiansyah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13292054

Abstract

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan ekonomi, termaksud kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan sebagai potensi kepariwisataan nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di Galu Resto Wawotobi Kab, Konawe bersama Masyarakat Desa Nario Indah dan Mahasiswa, jumlah peserta 30 orang. Hasil kegiatan ini yaitu; (1) Perlunya memperjelas kedudukan atau status kepemilikan lahan masyarakat di desa agar nantinya tidak terjadi konflik dalam pengelolaan pariwisata desa; (2) Perlunya strategi yang handal oleh pemerintah desa dalam memetakan potensi wisata diwilayahnya serta sumber pendanaan yang dapat diperoleh dari dukungan masyarakat, swasta atau perusahaan (dana kepedulian);  (3) Perlunya proses pembudayaan dalam meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pariwisata yang ada di desa dengan pendekatan partisipatif dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa; (4) Digital marketing sebagai media komunikasi yang efektif dalam upaya promosi kepariwisataan desa yang bertujuan memberikan informasi bagi wisatawan sebelum dan sesudah melakukan perjalan ke destinasi wisata yang dituju; (5) Memerhatikan aspek keberlanjutan merupakan agenda penting dalam upaya mempertahankan sumberdaya dalam upaya memberdayakan masyarakat lokal demi terwujudanya masyarakat lokal yang lebih sejahtera.
Pemberdayaan Masyarakat Lokal Melalui Pengembangan Kepariwisataan Desa di Kabupaten Konawe Arfah, Jabal; S, Sukarmin; Tadung, Edy; Rahmatyah, Sitti; Rama, Muhamad Irfan; N, Nartin; Musin, Yuliana; H, Harbiansyah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13292054

Abstract

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan ekonomi, termaksud kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan sebagai potensi kepariwisataan nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di Galu Resto Wawotobi Kab, Konawe bersama Masyarakat Desa Nario Indah dan Mahasiswa, jumlah peserta 30 orang. Hasil kegiatan ini yaitu; (1) Perlunya memperjelas kedudukan atau status kepemilikan lahan masyarakat di desa agar nantinya tidak terjadi konflik dalam pengelolaan pariwisata desa; (2) Perlunya strategi yang handal oleh pemerintah desa dalam memetakan potensi wisata diwilayahnya serta sumber pendanaan yang dapat diperoleh dari dukungan masyarakat, swasta atau perusahaan (dana kepedulian);  (3) Perlunya proses pembudayaan dalam meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pariwisata yang ada di desa dengan pendekatan partisipatif dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa; (4) Digital marketing sebagai media komunikasi yang efektif dalam upaya promosi kepariwisataan desa yang bertujuan memberikan informasi bagi wisatawan sebelum dan sesudah melakukan perjalan ke destinasi wisata yang dituju; (5) Memerhatikan aspek keberlanjutan merupakan agenda penting dalam upaya mempertahankan sumberdaya dalam upaya memberdayakan masyarakat lokal demi terwujudanya masyarakat lokal yang lebih sejahtera.
EVALUASI PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA (DAD) DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN KONAWE Arfah, Jabal; Musin, Yuliana
JURNAL TAPIS Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v13i2.2037

Abstract

Abstrak Dana Alokasi Desa (DAD) atau saat ini dikenan dengan Dana Desa (DD) merupakan salah satu bentuk hubungan keuangan antar tingkat pemerintahan yaitu hubungan keuangan antara pemerintahan pusat, pemerintah daerah dengan pemerintah desa. Dana tersebut digunakan dan dialokasikan sebagaimana mestinya sesuai dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku, yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Sehingga dengan dana desa dan melalui partisipasi masyarakat dalam memberdayakan dan mengimplementasikan bantuan tersebut mampu meningkatkan pembangunan desa. Untuk mencegah agar dana desa tidak menjadi potensi penyimpangan, maka diperlukan mekanisme kontrol dari masyarakat dan penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan atasan untuk mengawasi Dana Desa agar  dipergunakan sesuai dengan tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk pembangunan. Kata Kunci: Evaluasi, Pengelolaan,  Dana Desa, Pembangunan 
STRATEGI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA arfah, jabal; adhy muhtar, Entang; saefullah, djadja; muhafidin, didin
JURNAL TAPIS Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v15i2.5109

Abstract

ABSTRACTThe topic of this research is the Implementation of the Study of Tourism Development Policy in Toronipa Beach Tourism Konawe Regency, Southeast Sulawesi. The formulation of the problem in this research is, why is there no strategy in the implementation of tourism development policies that have been raised by local governments. The analytical method used is descriptive qualitative with aspects that are explored including communication, implementing attitudes, bureaucratic structures and resources. The results of the study are communication aspects, namely the absence of intensive communication between the tourism object management with the regional government (district) and the local DPRD which is indicated by the absence of supporting facilities provided for many years of the existence of the tourism object, except for some assistance from the regional government tourism agency ). From the aspect of resources in this case human resources, namely the availability of managers who are ready to carry out their duties but are not supported in non-human resources / facilities in tourism development efforts to further increase the number of visitors, because this is one of the tourism development strategies that must be carried out by the government regions (districts), in addition to being able to improve the welfare of local communities in the tourist area, will also be able to obtain added value of Local Original Revenue from the tourism sector. While the aspect of the attitude of the executor is the executors / managers in the area of tourism have carried out several tasks and functions well but they still feel the lack of attention of the local government each year, in the effort to develop regional tourism strategies. This is indicated by the local policy regarding tariffs deemed by the implementer to have an impact on the reduction in the number of visitors who come, so the implementers carry out tactical discretion / policies so that there is no decrease in visitor interest to travel because of the incompatible between existing (expected) public government facilities and services. And finally, the bureaucratic structure, in terms of human resources, especially in the youth, sports, culture and tourism offices, has shown a better condition due to ski competence and the field of tourism. Therefore the conclusion is seen from the aspect of the attitude of the executor (disposition), resources, communication, has not shown or illustrated the strategy of developing a good regional tourism policy. But aspects of the bureaucratic structure have shown better conditions.Keywords: Policy Implementation and Tourism Development. ABSTRAKTopik penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Studi pada Wisata Pantai Toronipa Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, mengapa belum ada strategi dalam implementasi kebijakan pengembangan kepariwisataan yang dimunculkan oleh pemerintah daerah. Metode analisis yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif dengan sspek yang didalami antara lain komunikasi, sikap pelaksana, struktur birokrasi dan sumberdaya. Hasil penelitian yaitu aspek komunikasi yaitu tidak adanya komunikasi intensif antara pengelola obyek wisata dengan pemerintah daerah (kabupaten) dan DPRD setempat yang ditandai dengan tidak adanya fasilitas pendukung yang diberikan selama bertahun-tahun adanya obyek wisata, kecuali beberapa bantuan dari dinas pariwisata pemerintah daerah (provinsi). Dari aspek sumberdaya dalam hal ini sumber daya manusia yaitu tersedianya pengelola yang siap menjalankan tugasnya tetapi tidak didukung dalam sumberdaya non-manusia/fasilitas dalam usaha pengembangan kepariwisataan agar semakin meningkatkan jumlah pengunjung, karena hal tersebut merupakan salah satu strategi pengembangan kepariwisataan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah (kabupaten), selain akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di area wisata, juga akan dapat memperoleh nilai tambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Sedangkan aspek sikap pelaksana adalah para pelaksana/pengelola diarea wisata sudah menjalankan beberapa tugas dan fungsinya dengan baik tetapi mereka masih merasakan kurangnya perhatian pemerintah daerah setiap tahunnya, dalam upaya strategi pengembangan kepariwisataan daerah. Hal tersebut ditandai dengan kebijakan pemerintah daerah mengenai tarif dianggap oleh pelaksana akan berdampak pada berkurangnya jumlah pengunjung yang datang, sehingga para pelaksana melakukan diskresi/kebijaksanaan taktis agar tidak terjadi penurunan minat pengunjung untuk berwisata karena tidak sesuainya antara fasilitas yang ada (yang diharapkan) dengan layanan publik pemerintah daerah. Dan terakhir adalah struktur birokrasi, dilihat dari segi sumberdaya manusia manusia khususnya pada kantor dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata sudah menunjukkan keadaan yang lebih baik karena kompetensi skiil dan bidang ilmu kepariwisataan. Oleh karena itu kesimpulannya adalah dilihat dari aspek sikap pelaksana (disposisi), sumberdaya, komunikasi, belum menunjukkan atau menggambarkan strategi pengembangan kebijakan kepariwisataan daerah yang baik. Tetapi aspek struktur birokrasi telah menunjukkan keadaan yang lebih baik.Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Pengembangan Pariwisata.
Pengaruh Penerapan Penghasilan Tambahan Pegawai (TPP) Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Nartin, Nartin; Crisbiantoro, Jefry; Arfah, Jabal
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8917

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk Menganalisis pengaruh penerapan Penghasilan Tambahan Pegawai (TPP) terhadap produktivitas kerja pegawai irigasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai irigasi dalam konteks penerapan TPP, membahas strategi yang efektif dalam menerapkan TPP untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai irigasi dan membandingkan perbedaan produktivitas kerja antara pegawai irigasi yang menerima TPP dengan yang tidak menerima TPP. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ,Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai Pemerintahan dan Otonomi Daerah pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2018 dengan tujuan agar meningkatkan motivasi kerja pegawai. Adapun penerapannya dengan menggunakan aplikasi E-Kinerja dengan tujuan agar pegawai lebih mudah menginput target dalam bekerja setiap harinya.