Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Transformasi Digital Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe Rahmatyah, Sitti; Tri Damayanti, Elsa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8806

Abstract

Transformasi Digital Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Studi pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi digital dalam penyelenggaraan pelayanan publik serta faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi digital dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang berlokasi di Kabupaten Konawe. Jenis penelitian kualitatif dengan sumber data terdiri atas data primer dan data sekunder. Informan penelitian terdiri atas Kasubag umum dan kepegawaian, Kabid pelayanan pendaftaran penduduk, Kabid pelayanan pencatatan sipil, Pelaksana Tugas tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi informasi, staf dan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa transformasi digital dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe dikatakan saat ini belum berjalan secara maksimal dapat dilihat upaya dari instansi dengan menerapkan transformasi digital yaitu dengan hadirnya Kartu Tanda Penduduk Elektronik(KTP-el) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang memberikan kemudahan pelayanan bagi setiap penduduk untuk memiliki dokumen kependudukan yang aman namun saat ini instansi belum menerapkan pelayanan administrasi melalui Anjungan Dukcapil Mandiri dalam pencetakan dokumen kependudukan karena kondisi kantor dinas yang belum memadai untuk pelaksanaan penerapan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri. Kemudian dari segi kualitas pelayanan public bagi masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe dilihat dari aspek tangible (bukti fisik) sudah memenuhi kualitas pelayanan dan memberikan pelayanan yang nyamankepada masyarakat, aspekReliability (Kehandalan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memiliki standar prosedur dalam menjalankan fungsi pengabdian kepada masyarakat sehingga berjalan secara terstruktur, aspek Responsiveness (Ketanggapan) pegawai telah menunjukan sikap tanggap terhadap keluhan dari masyarakat yang akan ditanggapi secara tepat dan cepat, aspekAssurance (Jaminan) pegawai dalam menanggapi penyelesaian dalam pelayanan sudah tepat waktu berdasarkan jumlah masyarakat yang akan dilayani jika sedikit maka akan tepat waktu dan jika banyak maka memerlukan waktu yang lebih lama, dan aspek yang terakhir yaitu Empahaty (Empati) pegawai menunjukkan kualitas pelayanan dengan memberikan pelayanan yang tulus, ramah, dan tidak diskriminatif guna memberikan memberi kepuasan bagi masyarakat yang melakukan pelayanan.
Peran Kearifan Lokal, Partisifasi Masyarakat, Dan Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengentasan Kemiskinan Di Daerah Tertinggal (Studi Pada Desa Ambuwiu Kec. Wonggeduku Barat Kab. Konawe) Nartin, Nartin; Rahmatyah, Sitti; Ansar, Tahmit
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14083

Abstract

Kearifan lokal masyarakat Desa Ambuwiu, seperti tradisi gotong royong, sistem barter, dan pengelolaan sumber daya alam, terbukti memiliki peran penting dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Tradisi gotong royong memungkinkan masyarakat saling membantu dalam aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga dapat meningkatkan akses dan kepemilikan sumber daya. Sistem barter memfasilitasi pertukaran barang dan jasa tanpa menggunakan uang, membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar. Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan menjamin ketersediaan pangan, bahan bakar, dan pendapatan bagi masyarakat. Kearifan lokal tersebut dapat menjadi modal sosial dan budaya yang dapat diintegrasikan ke dalam program pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal. Partisipasi Masyarakat, terutama Perempuan, dalam Pengentasan Kemiskinan: Partisipasi masyarakat, khususnya perempuan, dalam program pengentasan kemiskinan di Desa Ambuwiu masih rendah. Faktor budaya yang menempatkan perempuan dalam peran domestik dan keterbatasan akses informasi menjadi kendala utama rendahnya partisipasi perempuan. Padahal, keterlibatan aktif perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan sangat penting, mengingat peran strategis mereka dalam pengelolaan sumber daya keluarga dan pembangunan masyarakat. Upaya peningkatan kapasitas dan akses informasi bagi masyarakat, terutama perempuan, diperlukan untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam program pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan Perempuan dan Dampaknya terhadap Pengentasan Kemiskinan: Proses pemberdayaan perempuan melalui pelatihan dan pembentukan kelompok usaha di Desa Ambuwiu terbukti berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Perempuan yang diberdayakan mendapatkan keterampilan baru, akses modal, dan jaringan usaha, sehingga dapat mengembangkan aktivitas ekonomi produktif. Peningkatan pendapatan perempuan berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi keluarga, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan. Pemberdayaan perempuan dapat menjadi strategi efektif dalam mendukung pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal, dengan mempertimbangkan peran strategis mereka dalam pengelolaan sumber daya keluarga.