Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MOTIVATIONAL FACTORS FOR CIVIL SERVANTS IN INDONESIA Ramadhon, Syafril; Yono, Novi Hery; Sedayu, Ariraya Sulistya
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 21, No 2 (2024): OCTOBER 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i3.39988

Abstract

Evaluasi Empat Dimensi Indeks Profesionalitas ASN Kementerian ESDM di Masa Pandemi Sedayu, Ariraya Sulistya; Redina, Wien Evayanti; Mustaqim, Mujahidil; Ramadhon, Syafril; Yono, Novi Hery
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 28, No 3 (2021): JURNAL ADMINISTRASI PENDIDIKAN: Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasiona
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i3.39992

Abstract

ANALYSIS OF THE WORK FROM HOME (WFH) POLICY ON THE QUALITY OF PUBLIC SERVICE DELIVERY AT THE ISLAMIC UNIVERSITY OF MALANG Yono, Novi Hery; Widianah, Ima; Ramadhon, Syafril
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 21, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i3.39987

Abstract

Perbandingan Ketelitian GNSS dengan Metode NRTK Menggunakan Berbagai Penyedia Layanan Internet Ramadhon, Syafril
Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/mz/2024-1/597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan data pengukuran GNSS menggunakan metode NRTK menggunakan empat penyedia layanan GSM, yaitu Telkomsel, Indosat, XL dan Smartfren. Metode penelitian dilakukan dengan membandingkan data ketelitian horizontal dan vertikal, serta data posisi tiga dimensi dari enam titik pengamatan yang masing-masing diukur menggunakan setiap penyedia layanan internet. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data ketelitian horisontal dan vertikal, posisi horizontal di sumbu easting dan northing serta data tinggi pada setiap pengukuran di setiap titik pengamatan yang menggunakan penyedia layanan internet yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi horisontal terbaik diberikan oleh provider XL sebesar 0.012 m dan yang terburuk adalah IM3 sebesar 0.023 m. untuk akurasi vertikal, penyedia layanan yang memberikan nilai rata-rata terbaik adalah XL sebesar 0.023 m dan yang terburuk adalah IM3 sebesar 0.037 m. Untuk ketelitian pada sumbu easting, nilai rata-rata perbedaan terbesar diberikan oleh XL yang dibandingkan dengan Smartfren yaitu sebesar 0.014 m, sementara nilai rata-rata perbedaan terkecil diberikan oleh provider IM3 yang dibandingkan dengan XL sebesar 0.008 m. Untuk sumbu northing, nilai rata-rata perbedaan terbesar diberikan oleh provider IM3 yang dibandingkan dengan XL yaitu sebesar 0.025 m. Adapun nilai rata-rata perbedaan terkecil diberikan oleh provider XL yang dibandingkan dengan Smartfren sebesar 0.005 m. Adapun untuk data tinggi, nilai rata-rata perbedaan terbesar diberikan oleh provider Telkomsel yang dibandingkan dengan Smartfren sebesar 0.050 m. Adapun nilai rata-rata perbedaan terkecil diberikan oleh provider XL yang dibandingkan dengan Smartfren.
TREN PENELITIAN HEUTAGOGI DI PENDIDIKAN TINGGI: SEBUAH ANALISIS BIBLIOMETRIK Hedar, Yusran; Tryono, F.X. Yudi; Ramadhon, Syafril; Priandani, Ai Pemi; Emilzoli, Mario
EDUTECH Vol 23, No 3 (2024)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v23i3.74885

Abstract

Higher education has undergone a significant transformation in recent decades due to technological developments, changing job market needs, and increased educational accessibility. Heutagogy, proposed by Stewart Hase and Chris Kenyon in 2000, emerged as an approach that prioritizes the independence and responsibility of learners in directing their learning process. This concept emphasizes learners as the main agent responsible for setting learning objectives, selecting resources, and evaluating learning outcomes. The main principles of heutagogy include independent learning, self-reflection, contextualization, and collaboration. In the digital era, heutagogy is increasingly relevant by utilizing online learning platforms, digital resources, and online collaboration tools. Research shows that heutagogy can improve learning motivation, student engagement, and the ability to apply knowledge in different contexts. This study uses bibliometric analysis to identify trends, key topics, and significant contributions to heutagogy literature in higher education and uncover existing research gaps.Dalam beberapa dekade terakhir, pendidikan tinggi mengalami transformasi signifikan akibat perkembangan teknologi, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan peningkatan aksesibilitas pendidikan. Heutagogi, yang diusulkan oleh Stewart Hase dan Chris Kenyon pada tahun 2000, muncul sebagai pendekatan yang mengutamakan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik dalam mengarahkan proses belajarnya sendiri. Konsep ini menekankan peserta didik sebagai agen utama yang bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan pembelajaran, memilih sumber daya, dan mengevaluasi hasil belajar. Prinsip utama heutagogi mencakup belajar mandiri, refleksi diri, kontekstualisasi, dan kolaborasi. Dalam era digital, heutagogi semakin relevan dengan memanfaatkan platform pembelajaran daring, sumber daya digital, dan alat kolaborasi online. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik untuk mengidentifikasi tren, topik utama, dan kontribusi signifikan dalam literatur heutagogi di pendidikan tinggi, serta mengungkap kesenjangan penelitian yang ada. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa heutagogi dapat meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan mahasiswa, dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang berbeda.