Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM)

Penerapan Rantai Markov untuk Memprediksi Nilai Susut Tegangan saat Waktu Beban Puncak pada Jaringan Tegangan Rendah Wijaya, Bima Yudha; Trihasto, Agung; Pravitasari, Deria; Setiawan, Hery Teguh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) Vol 7, No 2 (2025): ELKOM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/elkom.v7i2.22636192

Abstract

- Jaringan distribusi tegangan rendah mengalami jatuh tegangan saat beban puncak yang menyebabkan gangguan pada peralatan listrik. Susut ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari, tetapi bisa diminimalkan dengan pengaturan tegangan yang tepat melalui prediksi nilai tegangan. Metode peramalan ARIMA dan ANFIS memiliki keterbatasan terhadap data yang tidak stabil. Rantai Markov dipilih karena mampu menangani data acak dan memberikan prediksi yang lebih fleksibel. Penelitian dilakukan pada satu pelanggan dengan tarif R1M 900 VA di Magelang. Model Rantai Markov digunakan untuk menganalisis peluang perubahan nilai tegangan. Hasil prediksi menunjukkan akurasi yang sangat tinggi. Evaluasi menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) menunjukkan hasil berturut-turut sebesar 3,57% pada hari Rabu, 1,82% pada hari Kamis, dan 2,79% pada hari Jumat. Seluruh nilai MAPE berada di bawah 5%, yang menunjukkan tingkat akurasi prediksi sangat baik. Perhitungan susut tegangan dilakukan pada pukul 23.00 WIB hari Senin, 5 Mei 2025 (setelah beban puncak) dengan tegangan sebesar 231 V, dan pada pukul 15.00 WIB hari Jumat, 9 Mei 2025 (sebelum beban puncak) dengan tegangan sebesar 198 V. Berdasarkan persentase susut pada Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) sebesar 4% dan Sambungan Rumah (SR) sebesar 1% dalam kondisi beban merata, prediksi menunjukkan tegangan pelanggan yang berada dekat trafo mencapai 243 V, melebihi batas standar 242 V. Sebaliknya, pelanggan di titik ujung hanya menerima 188 V, di bawah batas minimum 198 V. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian tegangan sesaat terhadap standar, meskipun tegangan kembali normal pada pukul 24.00 WIB (225 V) dan pukul 15.00 WIB (223 V) di hari yang sama. Prediksi menggunakan Rantai Markov menunjukkan distribusi tegangan dominan berada di peringkat C (rentang 221–231 V), masing-masing selama 23 jam (Rabu), 24 jam (Kamis), dan 19 jam (Jumat) dari total 24 jam. Informasi ini dapat menjadi dasar dalam pengaturan sadapan trafo untuk menstabilkan tegangan. Pengaturan yang tepat diharapkan dapat menurunkan susut pada jaringan distribusi dan menjadi bahan pertimbangan bagi penyedia tenaga listrik dalam pengambilan keputusan
Rancang Bangun Kendali Suhu Pada Penetasan Kista Artemia Salina Berbasis Kontrol PID Arofah, Feni Nur; Nawawi, Ibrahim; Setiawan, Hery Teguh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) Vol 7, No 2 (2025): ELKOM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/elkom.v7i2.22636187

Abstract

Penetasan kista Artemia salina membutuhkan suhu yang stabil dalam kisaran optimal 29–31°C. Ketidakteraturan suhu akibat pengaruh lingkungan dapat menyebabkan penurunan tingkat penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem kendali suhu otomatis berbasis kontrol PID (Proportional, Integral, Derivative) yang diintegrasikan pada mikrokontroler Arduino Uno R3. Sistem ini dilengkapi dengan sensor suhu DS18B20, elemen pemanas, dan kipas pendingin. Penalaan parameter PID dilakukan menggunakan metode Ziegler-Nichols kurva reaksi dengan hasil nilai parameter Kp = 40, Ki = 100, dan Kd = 1,3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu menjaga suhu dengan galat ≤ 5% dalam rentang suhu optimal. Rata-rata hasil penetasan menggunakan sistem kendali PID mencapai 0,575 gram, sedangkan metode konvensional tanpa kendali suhu hanya menghasilkan 0,368 gram, dengan selisih 0,207 gram atau peningkatan efisiensi sekitar 56,25%. Secara visual, hasil penetasan dengan sistem PID juga menunjukkan sebaran naupli yang lebih padat dan merata dibanding metode konvensional. Penelitian ini membuktikan bahwa sistem kendali suhu berbasis PID efektif dalam menjaga stabilitas suhu dan meningkatkan keberhasilan penetasan kista Artemia salina.