Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Perbandingan Keberhasilan Radiography Periapical Extraoral dan Intraoral Anatomi Gigi Hewan Ruminensia RSIGM UMI Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Arifin, Nur Fadhilah; Pertiwisari, Amanah; Husein, Husnah; Bima, Lukman; Rahman, Muhammad Akbar
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 01 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.529 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i01.40

Abstract

Pendahuluan: Radiography periapical extraoral sangat berguna pada beberapa situasi klinis seperti individu dengan perkembangan yang cacat dan pasien dengan gag reflex yang tinggi. Penggunaan radiography periapical extraoral sebagai alternatif pada saat dilakukannya perawatan ekstraksi dan melihat bentuk anatomi gigi molar impaksi untuk tindakan odontektomi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hasil perbandingan tingkat penggunaan teknik radiography periapical extraoral dan intraoral melihat bentuk anatomi gigi molar pertama hewan ruminensia. Bahan dan Metode: Penelitian true eksperimental dengan menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang digunakan merupakan hasil foto rontgent gigi molar pertama kanan rahang atas hewan ruminensia yang dilakukan dengan 2 teknik radiography yaitu radiography periapical intraoral dan extraoral, dengan masing-masing teknik dilakukan 6 kali perlakuan dan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Tingkat keberhasilan hasil foto radiography periapical intraoral: 66.7% foto sempurna dan 33,3% tidak sempurna. Tingkat keberhasilan hasil foto radiography periapical extraoral: 33.3% foto sempurna dan 66.7% foto tidak sempurna. Hasil perbandingan uji tingkat keberhasilan antara penggunaan teknik radiography periapical extraoral dan intraoral melihat bentuk anatomi gigi molar pertama hewan ruminensia, yaitu p = 0,269 yang berarti p> ? (? = 0,05) tidak terdapat perbandingan signifikan antara hasil foto radiography periapical extraoral dan intraoral. Kesimpulan: Tidak terdapat perbandingan yang signifikan dari hasil uji tingkat keberhasilan antara penggunaan teknik Radiography Periapical Extraoral dan Intraoral.
Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Ukuran Gigi Molar Ketiga Di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso Makassar Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Bachtiar, Rachmi; Pertiwisari, Amanah; Bima, Lukman; Husein, Husnah; Safruddin, Miftahuddin
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.61 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.45

Abstract

Pendahuluan:.Variasi dalam ukuran mesiodistal gigi disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya jenis kelamin, antara laki-laki dan perempuan dapat terlihat perbedaan melalui ketebalan dentin yang diukur dari foto radiografi sebagai jarak antara mesial dan distal pada dentinoenamel junction. Lebar mesiodistal gigi dapat dilihat dari foto radiografi panoramik. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin terhadap ukuran gigi molar ketiga mandibula berdasarkan foto panoramik di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso Makassar. Bahan & Metode: Penelitian bersifat observasi analitik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 32 foto radiografi panoramik yang memiliki gigi molar ketiga mandibula. Pengukuran lebar mesiodistal gigi molar mandibula dilakukan menggunakan software imageJ. Hasil:Distribusi pengukuran lebar mesiodistal gigi molar ketiga mandibula pada jenis kelamin laki-laki memiliki 43,8% ukuran besar dan 6,3% ukuran kecil. Distribusi pengukuran lebar mesiodistal gigi molar ketiga mandibula pada jenis kelamin perempuan memiliki 18,8% ukuran besar dan 31,3% ukuran kecil. Berdasarkan hasil analisis uji Fisher didapatkan nilai p= 0,009 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara ukuran gigi molar ketiga mandibula yang dilihat dari foto panoramik berdasarkan jenis kelamin.
Perbedaan Usia Terhadap Posisi Foramen Mentalis Panoramik di RSGM TNI AL Yos Sudarso Makassar Tahun 2018 Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Lestari, Nurasisa; Pertiwisari, Amanah; Bima, Lukman; Husein, Husnah; Idul, Indira Ayu Suryandari
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.183 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.48

Abstract

Pendahuluan: Foramen mentalis adalah bagian dari struktur anatomi mandibula yang terdapat pada kedua sisi mandibula. Identifikasi dan pemahaman posisi foramen mentalis secara klinis sangat penting dalam praktik kedokteran gigi antara lain untuk kepentingan anastesi, perawatan fraktur area parasimfisis, osteotomi untuk keperluan ortodontik, penempatan implan serta dalam bidang forensik kedokteran gigi dapat membantu mengidentifikasi Victim (Korban) yang tidak diketahui identitasnya dalam menentukan usianya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan usia terhadap posisi foramen mentalis dari gambaran radiografi panoramik pada pasien di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso. Bahan dan Metode: Foto Panoramik, CD Room, DVD Writer, form penelitian, dan Software ImageJ. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis. Hasil: Penelitian ini menunjukkan usia 20-44 tahun lebih banyak berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan giginya. Adapun posisi foramen mentalis ditemukan paling banyak di posisi 4 yaitu di bawah premolar 2, lalu diikuti oleh posisi 5 yaitu di antara premolar 2 dan molar 1. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis, didapatkan nilai p = 0.191 > a = 0.05 untuk regio kanan dan untuk regio kiri memiliki nilai siginifikansi perbedaan p = 0.482 > a = 0.05. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan usia terhadap posisi foramen mentalis ditinjau dari gambaran radiografi panoramik di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso Makassar.
Effectiveness of lemongrass leaf extract (Cymbopogon citratus) as a root canal irrigation agent in removing smear layer: Effectiveness of lemongrass leaf extract (Cymbopogon citratus) as a root canal irrigation agent in removing smear layer Mattulada, Indrya Kirana; Aldilawati, Sari; Syam, Syamsiah; Bima, Lukman; Hamka, Amira Luthfiyah
Makassar Dental Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Volume 14 Issue 2 August 2025
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35856/mdj.v14i2.1246

Abstract

Smear layer (SL) cleaning is considered a very important aspect of root canal treatment (RCT) as the SL can act as a substrate for microbial proliferation. In addition, SL has the potential to affect the adaptation of the sealer to the root canal walls and its pene-tration of the dentinal tubules. Lemongrass (Cymbopogon citratus) contains flavonoids, tripenoids/steroids, saponins, alkaloids, tannins, phenolics and essential oils. This article presents research on the ability of lemongrass leaf extract (LLE) as a root ca-nal irrigation material in removing SL. This study used an experimental post-test only control design. Samples were taken by purpo-sive sampling technique with 4 treatment groups of 6 repetitions. Based on the Mann-Whitney test, the p-value was 0.495 at ⅓ apical, 0.269 at ⅓ middle and 0.575 at ⅓ coronal (p-value>0.05). The results showed that there was no significant difference between the 17% EDTA treatment group and 20% LLE on the level of SL cleanliness. It was concluded that 20% LLE was ef-fective in removing smear layer.