Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Integrasi Antropologi Kristen Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Mary, Eirene
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 2 No. 2 (2024): Quality of Life from a Christian Theological and Educational Perspective, 2 Dec
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v2i2.944

Abstract

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Pemahaman antropologi seorang pendidik akan membantu dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan agama Kristen (PAK), antropologi pendidikan yang dijalankan adalah antropologi yang berdasarkan kebenaran Alkitab. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip antropologi Kristen dalam proses pembelajaran PAK. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka, dengan mengumpulkan berbagai literatur mengenai landasan teologis dan filsafat pendidikan Kristen dan melalui wawancara mahasiswa dan dosen mata kuliah doktrin Kristen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengintegrasian nilai-nilai Antropologi Pendidikan Kristen (manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, ketika dosa masuk ke dalam dunia melalui Adam, gambar Allah di dalamnya tercemarkan dan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib memulihkan keselamatan dan persekutuan dengan Allah), dapat dilakukan melalui pengajaran nilai-nilai tersebut. Selain pengajaran akan nilai-nilai tersebut, penerapan dalam proses pembelajaran PAK dilakukan melalui penghargaan akan individu nara didik tanpa pilih kasih, memberikan ruang untuk merasa bebas menyatakan pendapat tanpa takut dimarahi ataupun dipersalahkan dan menuntun nara didik untuk mendapatkan pengalaman bersama Kristus. Dampak dari integrasi nilai antropologi Kristen ini bagi peserta didik adalah peserta didik dapat menerima dirinya sendiri sebagaimana Allah menciptakannya, merasa nyaman dalam menjalani proses pembelajaran dan memiliki komitmen untuk memperkenalkan muridnya kelak kepada Kristus.
Christian Education Perspective of Senguyun Tradition in Dayak Kenyah Bakung Tribe Mary, Eirene; Udau, Samuel
Didache: Journal of Christian Education Vol. 6 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/djce.v6i1.975

Abstract

Gotong royong is an important Indonesian value, meaning working together. This kind of working together is also found in Dayak Kenyah Tribe in Indonesia.  One form of working together is senguyun. Senguyun is a voluntary work group composed of any number of men and youths who feel that they can effectifely join forces for mutual benefit. This practice has been implemented by the Dayak Kenyah tribe before christianity entered and continues to be carried out to this day. This article aims to reveal the value of senguyun as part of the tribe’s local wisdom, and as a way for Christian education for nurturing the faith of church members. The method used in  this research is a descriptive qualitative method. Data collection techniques employed are observation, interviews and document analysis. The result of the study shows that senguyun is a form of local wisdom that is in accordance with bibilical principles and should be regarded as a noble cultural heritage that must continue to be preserved.
Sentralitas Pengajaran Teologi dalam Membentuk Konsep Diri Pemuda menghadapi Kemajuan Teknologi Mary, Eirene
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1065

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis peran sentral pengajaran teologi dalam membentuk konsep diri pemuda Kristen di tengah kemajuan teknologi digital, dengan studi kasus pada komunitas pemuda GKII Alfa Omega Salatiga. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui kuesioner terbuka dan wawancara terhadap sepuluh responden aktif berusia 15-23 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengajaran teologi yang interaktif, seperti diskusi kelompok dan studi kasus kehidupan nyata, sangat efektif dalam memperkuat pemahaman iman dan relevan dengan tantangan digital yang dihadapi pemuda. Tantangan utama yang diidentifikasi adalah tekanan media sosial, kecenderungan perbandingan diri, kehilangan fokus, dan kesulitan menjaga keaslian identitas di tengah ekspektasi digital. Pengajaran teologi terbukti memperkuat konsep diri pemuda dengan memberikan landasan nilai iman yang kokoh, membantu mereka memilah pengaruh teknologi, serta membangun identitas yang otentik dan tidak mudah goyah oleh tekanan eksternal. Penelitian ini merekomendasikan model pengajaran teologi yang kontekstual, reflektif, dan aplikatif untuk memperkuat konsep diri pemuda Kristen di era digital.