Penelitian ini bertujuan menganalisis peran sentral pengajaran teologi dalam membentuk konsep diri pemuda Kristen di tengah kemajuan teknologi digital, dengan studi kasus pada komunitas pemuda GKII Alfa Omega Salatiga. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui kuesioner terbuka dan wawancara terhadap sepuluh responden aktif berusia 15-23 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengajaran teologi yang interaktif, seperti diskusi kelompok dan studi kasus kehidupan nyata, sangat efektif dalam memperkuat pemahaman iman dan relevan dengan tantangan digital yang dihadapi pemuda. Tantangan utama yang diidentifikasi adalah tekanan media sosial, kecenderungan perbandingan diri, kehilangan fokus, dan kesulitan menjaga keaslian identitas di tengah ekspektasi digital. Pengajaran teologi terbukti memperkuat konsep diri pemuda dengan memberikan landasan nilai iman yang kokoh, membantu mereka memilah pengaruh teknologi, serta membangun identitas yang otentik dan tidak mudah goyah oleh tekanan eksternal. Penelitian ini merekomendasikan model pengajaran teologi yang kontekstual, reflektif, dan aplikatif untuk memperkuat konsep diri pemuda Kristen di era digital.